You always in my heart

Jam demi jam terus berlalu .

Tak terasa kini waktu telah menunjukkan hampir jam 4 sore. Sava tampak sedikit mempercepat pekerjanya. Jam jam pulang kerja sangat membuat Sava antusias, karna ia bisa bersama dengan putra nya walau hanya tingal berdua di kost an.

Setelah merapikan semua pekerjaanya,Sava bergegas menuju loker nya. Menganti baju kerja dengan baju casual.

Ini adalah bulan Desember yang berarti adalah musim hujan juga. Dimana biasa nya curah hujan mulai turun dengan intensitas tinggi. Bahkan hujan terlihat tambah deras sore itu tepat kala Sava hendak pulang.

Sava kini sudah berada dalam halte busway. Pandangan gelisah terarah pada sisi kedatangan bus, yang biasanya cepat datang. Tapi ini sudah hampir satu jam menunggu busway belum juga terlihat kemunculan nya.

Dengan menenteng tas di sisi pundaknya Sava berdiri cemas. Wajah yang terlihat kecapean dan lusuh,serta suasana sore itu yang terlihat macet menambah kekacauan yang ia rasakan.

Karna pasti dia akan terlambat menjemput baby Zee di rumah Bik Inah.

Suasana Jakarta sore itu tampak mencekam. Awan hitam terlihat menyelimuti seluruh kawasan. Bunyi klakson motor serta mobil bersautan seperti tidak sabar terjebak dalam kemacetan. Beberapa orang terdengar berteriak dan mengumpat karna kesal. Sava pun bertambah pening,memijat dahi nya.

Akhirnya Sava mengeluarkan benda pipih dari tas nya dan menghubungi seseorang.

"Bik....seperti nya aku akan terlambat menjemput Zee,maaf ya Bik" ucap Sava menelpon Bik Inah. Setelah mendengar jawaban dari Bik Inah dari sebrang telpon Sava tampak lebih tenang.

Beberapa saat kemudian, tak lama busway yang Sava tunggu telah datang. Dengan berdesak kan Sava menerobos masuk,

memaksakan diri nya untuk bisa masuk ke dalam busway agar bisa terangkut.

🍁🍁🍁🍁

"Maaf bik, aku terlambat menjeput Zeeyan". Ucap Sava saat telah tiba di rumah bik Inah, Sava merentangkan kedua tangannya saat bik Inah menyerahkan baby Zee kedalaman rengkuhan tangan Sava.

"Sudah tidak apa apa, tenang saja ,anak ini anak yang baik. Dia tau mama nya sedang bekerja keras" ucap Bik Inah menenangkan.

"Langsung bawa pulang saja ,jangan mampir mampir beli sesuatu.Cuaca sedang tidak bagus saat ini" Bik Inah menambahkan.

"Ia Bik, Sava pamit, besok hari Minggu, bik Inah bisa istirahat menjaga Zee."

Sambil mendekap baby Zee yang kini genap berumur 2 bulan,Sava berjalan mengendong putra nya meninggalkan rumah bik Inah.

Entah bagaimana diri nya tanpa bantuan wanita paruh baya yang baik hati itu.Dan setiap bulan Sava pun menyisihkan sekian ratus ribu untuk di berikan pada Bik Inah sebagai imbalan telah menjaga putranya. Bik Inah adalah tetangga Sava yang kesehariannya berjualan di warung yang menjual berbagai macam kebutuhan rumah tangga.

Sesampainya di tempat kost, Sava membaringkan baby Zeeyan yang masih terlelap dalam tidur nya. Ia meletakkan baby Zee di Sebuah box baby persegi pajang yang

Sava tepatkan di sebelah tempat tidurnya. Menidurkan nya tengkurap dan menepok lembut paha baby Zee agar ia makin terlelap.

Setelah memastikan baby Zeeyan tidur dengan nyaman, kini adalah waktu yang tepat buat diri nya untuk membersihkan diri. Ritual mandi buat Sava adalah moment yang seringkali membuat nya tak tenang.

Tingal sendiri an bersama putranya membuat seorang Georgia Savanah Almeera yang dalam satu tahun ini berstatus istri lalu menjadi ibu dan sekarang janda adalah sebuah perubahan dan perjalanan hidup yang luar biasa ,yang juga tidak dia sangka sangka.

Seusai ritual membersihkan diri, Sava membuka lemari pendingin, mengeluarkan susu UHT putih dan mengambil dus kecil yang berisikan sereal. Biasa nya Sava hanya makan malam semangkuk sereal. Sebagai pelengkap untuk kebutuhan ASI nya Sava merebus brokoli ato makanan lainnya agar ASI nya tetap terjaga.

Setelah berbagai hal rutin yang ia lakukan saat pulang kerja. Barulah Sava punya waktu buat diri nya.

Biasa nya di waktu itu lah Sava banyak merenungkan berbagai hal yang terjadi dalam hidupnya.

Berbagai hal yang kadang hampir membuat nya putus asa, tapi juga di lain sisi ia tidak boleh menyerah.

Setiap malam Sava memandangi putranya nya yang tertidur lelap itu.

Sava memandangi bayi tampan yang wajahnya selalu mengingat pada sang suami yang belum lama tiada. Bahkan masih bisa ia memcium aroma khas sang suami memenuhi ruangan. Foto pernikahan pun masih terpajang di dinding. Baju baju sang suami masih tertata rapi di lemari,bahkan jaket Emieer yang biasa ia kenakan masih menggantung di balik pintu.

Rasa sesak kembali menikam hati Sava, kerinduan yang tak akan terlampiaskan menggerogoti jiwa nya. Rasa cinta yang berkembang pada hati nya makin besar pada pria yang sudah tak lagi bisa Ia jumpai itu.

Ia hanya bisa berjumpa di alam mimpi,jika ia bisa memimpikan nya.

"Emieer......aku merindukan mu."

Dan jika Sava sudah di landa rasa rindu berat yang tak akan mungkin terobati dengan cara apapun ia hanya bisa menangis.

"Emieer kadang aku merasa marah pada mu, marah sekali. Kenapa kamu pergi dengan menitipkan dia (baby Zeeyan)." ucap Sava dalam hati sambil tiduran miring menatap box baby, yang di dalam nya seorang bayi tampak tertidur dengan sangat lelap nya.

"Apa kau sengaja melakukan ini pada ku."

"Bahkan kau pun belum sempat melihat putra mu,bahkan kau belum sempat mencium nya,bahkan kau belum sempat memberi ku ucapan selamat." Sava kembali teriris oleh perasaan rindu bercampur kemarahan pada takdir.

"Kau yang bersikeras membeli box bayi itu agar nanti anak kita tidur terpisah dengan kita."

"Agar kita, kata mu bisa tetap tidur tenang sambil berpelukan."

"Kau memaksakan beli box bayi ini, supaya kita tidur tanpa harus bersempitan dengan anak kita, karna ukuran tempat tidur ala kost yang sempit ini."

Sava terus meniti kan air matanya.

"Tapi sekarang apa. Kau tega meninggalkan kami berdua"

Saat Sava terhanyut dalam rasa rindu dan perasaan kesal nya dengan nasib, baby Zee terbangun.

Entah karna naluriah sudah menjadi ibu ,Sava yang tak ada pengalaman soal mengurus bayi dan segala cara merawat bayi, dengan mengalir nya ia bisa merawat bayi nya.

Sava mengambil baby Zee dari tempat tidur box nya, lalu menaruh bayi nya di tempat tidur .Baby Zee yang terlihat haus mencari cari sumber makanannya. Dan Sava dengan penuh sayang memberikan ASI untuk Zee langsung dari sumbernya. Jika mereka sedang berada di kost an Sava memberikan ASI untuk anak nya secara langsung.

Sambil menyusui bayi nya, Sava terus memandangi putranya. Dan itu adalah cara nya mengobati rasa rindu nya pada Emieer. Wajah putra nya mirip sekali dengan Emieer.

🌹Walau kau kini telah tiada di sisi ku, aku

berjanji pada mu belahan jiwa ku,kamu tidak akan tergantikan.Tidak akan ada yang bisa Mengantikan diri mu. Kamu akan selalu di hati ku..... Emieer Shadiq 🌹

*Selamanya*

anggap aj ini Emieer Shadiq ya 🤭😊😁😬

Terpopuler

Comments

Kurniasih

Kurniasih

sayang emieer nya udah meninggal...padahal ganteng bngt😃

2022-02-16

1

Pemenang YAWW 9 😴🤕

Pemenang YAWW 9 😴🤕

mataku serasa tercuci bersih sama yang ganteng...🤭🤭😂

2022-02-10

0

Miamia

Miamia

terharu,,

2022-02-07

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 58 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!