Hasan Malik famely

flashback on

Seorang Pria paruh baya sedang berdiri dekat cendela di ruang kerja nya. Sambil menyeruput teh hangat, pandangan pria paruh baya itu terfokus pada kendaraan yang bergerak lalu lalang di jalan raya. Sambil sesekali meneguk teh nya,pria itu seperti berfikir keras. Hingga sebuah ketukan pintu yang terdengar membuyarkan lamunanya.

"Selamat siang Mr Hasan" sapa seseorang yang baru saja datang. Ia adalah orang suruhan Mr Hasan yang sudah lama di tugaskan mencari tau tentang pria yang sering bersama Georgia.

"Ceritakan pada ku semua nya!"

"Dan sejak kapan putri ku mengenal pria itu!"

Hasan mengintrogasi orang suruhan nya dengan wajah serius.

🍁🍁🍁

Di sebuah kamar yang luas nan mewah, Hannah tampak membantu membukakan jas serta dasi yang suami nya kenakan.

Sudah menjadi kebiasaan Hannah membuka dan mengenakan jas serta dasi yang Hasan kenakan jika hendak pergi bekerja atau pun setelah pulang kerja.

"Kau sudah tua,tapi masih saja menyibukkan diri mu di kantor." ucap Hannah pada sang suami.

"Perusahaan yang disini belum ada yang aku bisa percayai untuk mengelolanya."

"Bukankan Kemal bisa mengurus nya!" seru Hannah.

"Kita sudah tua, harus nya kau sudah pensiun. Biarkan anak anak yang menjalankan bisnis mu." ucap Hannah yang selalu minta sang suami untuk pensiun dari kesibukan nya mengelola perusahaan.

"Kemal sudah sibuk mengurus perusahaan cabang Amerika dan Eropa, Audrey masih belajar menangani perusahaan cabang Rusia. Dan di sini aku sebenarnya mempercayakan perusahaan pada Georgia."

Hasan berkata sambil melepas kan sepatu yang ia kenakan seharian tadi,sambil duduk di sebuah kursi santai yang terdapat di kamar mereka.

"Georgia masih muda,masih 18 tahun,mana tau dia tentang perusahaan." kilah Hannah.

"Apa kau tak melihat perubahan terhadap anak gadis manja kita satu itu" ucap Hasan dan Hannah pun tanpak menerawang.

"Dia tanpak lebih periang,aku sering mempergoki dia tersenyum sendiri jika sedang asik bersama ponsel nya"

"Apa kau pernah bertanya,apa yang membuat nya seperti itu." tanya Hasan pada sang istri yang duduk di sisi ranjang besar mereka.

"Dia tidak memberi tau ku!" jawab Hannah sambil menaikan ke dua pundak nya. Dan Hasan pun terkekeh.

"Lagi pula dia baru kuliah,anak itu beda dengan ke dua kakak nya."

"Kau ibu nya tapi kau tidak tau kalau anak mu itu sedang jatuh cinta,bahkan mereka sudah 6 bulan pacaran."

Mendengar itu Hannah terkaget.

"Apa.. Putri ku menjalin kasih?"

"Siapa,dengan siapa? sejak kapan?"

Hannah memberondong pertanyaan pada sang suami. Dengan penuh rasa penasaran yang besar,sampe sampe Hannah mengekor sang suami yang kala itu hendak keluar dari kamar.

"Nanti sebelum tidur aku ceritakan, sekarang kita makan malam dulu, bukan kan orang seusia kita tidak boleh makan terlalu larut." sergah Hasan kemudian berlalu. Dan Hannah pun di buat penasaran dengan jeda waktu yang suami nya mainkan.

"Georgia punya pacar,siapa...dari mana asal usul nya,siapa nama nya,bagaimna keluarga besar nya." ucap dalam hati Hannah kemudian mengikuti sang suami berjalan menuju ruang makan .

Sepanjang acara makan malam yang di hadiri semua anggota keluarga hanya Hannah yang sesekali melirik ke arah putri kesayangannya. Walaupun Georgia bukanlah putri kandung tetapi Hannah sangat mencintai gadis periang itu.

🍁🍁🍁

flashback on

Masih jelas di ingatan Hannah bagaimna kala kejadian 18 tahun lalu. Saat ia dan sang suami serta Kemal dan juga Audrey sedang berwisata ke suatu tempat. Dan di kala itu hujan turun dengan begitu derasnya. Dan saat sedang tengah berkendara,mobil mereka mengalami kempes ban di lokasi dekat perkebunan teh.

Ketika Hasan sedang Menganti ban mobil yang kempes dengan mobil ban yang baru ia mendengar suara tangis bayi. Yakin bahwa yang ia dengar adalah suara bayi menangis, kemudian Hasan mengambil payung di bagasi belakang. Kemudian Hasan membuka payung tersebut,lalu kembali berjalan kearah Hannah yang menunggunya di kursi penumpang di depan.

"Aku mendengar suara tangis bayi,ayo keluar kita cek arah suara tangisan itu!" seru Hasan

Setelah berpesan untuk tetap di mobil pada Kemal dan Audrey yang kala itu masih berusia 6 dan 7 tahun Hannah dan juga Hasan mencari sumber suara bayi tersebut.

Alangkah terkejutnya Hannah ketika melihat seorang bayi berjenis kelamin perempuan tergeletak mengigil kedinginan disertai tangisan yang kencang. Sampai sampai suara si bayi tersebut serak.

Bayi itu meronta ronta tanpa selimut atau apapun sebagai penutup tubuh polos nya. Di dalam kerdus di semak semak di hamparan perkebunan teh yang luas dan sepi. Bayi itu terlihat sangat mengesankan,di tambah guyuran hujan yang turun,menjadikan momen ketika itu amat tragis bagi si bayi. Untung saja Hasan dan Hannah menyelamatkan sang bayi. Jika tidak bayi,itu bisa meninggal karna kedinginan. Di temukan Hannah dan Hasan adalah moment terbaik buat si bayi malang tersebut.

Dengan segera Hannah meraih bayi itu, membawa dan mendekap erat kedalam pelukannya agar dia merasa hangat.

"Ya Tuhan..... malang sekali nasib mu nak"

ucap Hannah sambil berjalan kembali menuju mobil agar bayi itu tidak lagi kehujanan.

"Orang tua nya biadab,manusia kejam."

gerutu Hasan yang kemudian mengikuti langkah sang istri menuju mobil.

Dan sejak saat itu lah mereka, Hannah dan Hasan mengadopsi bayi yang mereka temukan malam itu. Memasukan nya ke daftar Kartu keluarga. Seorang bayi malang yang kini mereka telah angap sebagai anak sendiri dan tidak membedakan nya dari anak anak kandung mereka Kemal dan Audrey.

Kemal dan Audrey pun sangat menyayangi bayi tersebut. Hasan Malik kemudian memberikan nama buat bayi itu. Dan nama bayi itu adalah Georgia Savanah Almeera Malik.

Dan kini Georgia/Sava sudah tumbuh remaja.

Berwajah cantik, cerdas dan menjadi anak kesayangan di rumah besar.

tulisan anak TK harap maklum

😬😁

💐💐💐

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***