" Na, sepertinya aku tertarik bekerja di 'milenia art'." ucap melodi, sesaat setelah nana selesai menyerahkan buku menu pada pelayan ditempat mereka makan siang.
" Benarkah?, kapanpun kau siap, aku akan mengantarmu menemui ayahku." ucap nana sambil mengaduk aduh sedotan pada gelas es, dan bersiap meminumnya.
" Bagaimana kalau besok." Terang melodi.
" Uhukk... uhukk.., secepat itu?, pikirkan dulu dengan baik. bicarakan juga dengan ibumu." ucap nana.
" Aku akan membicarakannya nanti, setelah aku mendapatkan pekerjaannya. Semoga saja baby sister, karena aku yakin jika ART, pastilah harus ada 24 jam" ucap melodi.
" Itu urusan gampang, bisa diatur." ucap nana sambil mulai memakan makanannya.
" Tapi apakah toni akan memberikanku ijin untuk keluar saat jam kerja?." melodi bertanya sambil makan.
" Kau lupa siapa bosnya."
" Ah, iya. aku lupa, orang di depanku ini adalah bosnya, hahaha." Kekeh melodi, sambil mecuil pipi chabi nana.
" Besok aku akan menjemputmu, sekalian aku bertemu luci, sudah lama aku tidak bertemu dengannya." ucap nana.
" Terima kasih, kau memang yang terbaik." melodi menatap nana dengan penuh perasaan.
Setelah selesai makan siang, mereka kembali ke cafe.
" Nona mel, customer di meja 8 tidak mau di layani kecuali dengan anda, semua karyawan sudah membujuknya tapi tetap menunggu anda." ucap toni, saat melihat melodi dan nana sudah tiba di cafe.
" Tapi ini masih jam istirahatmu mel," ucap nana saat melihat melodi mengenakan celemek nya.
" Tidak apa, aku tau itu pasti mereka." ucap nana
" Mereka?." Nana menatap melodi dan tomi secara bergantian.
" Mereka adalah pelanggan nomer satu cafe ini nona, dan selama ini mereka memang hanya mau di layani oleh nona melodi." Ucap toni menjelaskan.
" Toni, bisakah kau berhenti memanggilku nona?, aku bukan atasanmu, aku bawahan mu." ucap melodi pada toni.
" Tapi aku suka memanggilmu begitu." bela toni.
" Sudahlah, kenapa jadi mempermasalahkan panggilan sih, sudah ayo. aku penasaran seperti apa mereka." Nana menarik melodi keluar dari ruang istirahat karyawan.
(visual toni).
" Siapa mereka?." Tanya nana saat mereka berjalan menuju ruang utama cafe.
" Mereka adalah si kembar riana dan briana, dan juga kakak laki lakinya, kenan. Aku biasa memanggil mereka ri dan bri. Walau awalnya mereka tidak suka aku panggil begitu." kekeh melodi saat menceritakan kesan pertama bertemu si kembar.
" Nah itu mereka." Tunjuk melodi saat mereka sudah memasuki ruang utama cafe.
" Ehem. Hallo selamat siang. Sudah dapatkah saya menulis pesanan anda tuan dan nona muda." Ucap melodi se formal mungkin. Mendengar suara melodi, ketiga nya justru langsung berhamburan memeluk melodi.
" Aunty.." Ucap mereka bersamaan.
" Maafkan saya nona, sudah mengganggu jam rehat anda." Ucap pak mun, yang tak lain adalah sopir mereka. Ya setiap hari mereka sekolah diantar jemput oleh sopir.
" Tidak apa apa pak mun, saya juga senang melihat mereka." ucap melodi sambil melepas pelukannya.
" Ayo duduk, kalian mau makan siang atau cemilan siang?" Tanya melodi pada mereka.
" Cemilan siang." Jawap mereka bersamaan.
" Baiklah. akan aunty ambilkan, sementara menunggu. Bagaimana kalau kalian di temani aunty nana. Dia temen aunty." ucap melodi memperkenalkan nana.
" Apa dia menyenangkan?." bisik riana
" Tentu saja, coba lah mengobrol dengannya." Bisik melodi, yang dibalas anggukan riana. Kemudian melodi pamit mengambil pesanan mereka.
Setelah beberapa saat, melodi kembali membawa nampan berisi makanan pesanan mereka. Dilihatnya nana dan anak anak sedang bercanda tawa.
" Ini, ayo makanlah. Kalian pasti lapar kan." ucap melodi menata makanan di meja.
" Terima kasih aunty." ucap mereka bersama.
" Bagaimana, aunty nana menyenangkan bukan?." Tanya melodi.
" Benar, ternyata dia sangat lucu." ucap kenan.
" Aunty, kami merindukan aunty." Ucap si kembar manja.
" Ah, benarkah. Coba aunty lihat. Ah, ternyata sudah 3 hari kita tidak bertemu, pantas saja aunty juga rindu." ucap melodi sambil memeluk si kembar.
" Ehem!! ".
Melodi melirik kenan yang berdehem, ia tau kenan sedang cemburu.
" Kenan, apakah kau juga ingin aunty peluk?"
" Tidak!!, bukankah aunty hanya merindukan riana dan briana." Ketus kenan.
" Jadi, pria kecil aunty marah?." melodi mencoba merayu dan mendekati kenan.
" Tidak!!!." Ketus kenan.
" Benarkah?, kalau begitu, mau kah kau memaafkan ku pria tampan." Melodi berlutut agar sejajar dengan kenan. Kemudian melodi memasang wajah polos sambil menjewer kedua telinganya.
Satu detik...
Dua detik...
Tiga detik...
...
..
" Aunty.." Kenan memeluk melodi, melodi tau, kenan akan luluh dengar cara itu. Kemudian..
Brak !!!!
...Jangan lupa like...
...vote...
...komen...
...hadiah...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
Iiq Rahmawaty
duuuhhh babang toni nyaa gantenggg😊
2022-01-19
1
zahra
halo kakak. semangat ya nulisnya
mohon dukungannya juga untuk karya ku ya kak.
2022-01-12
0
Saae
Hai kk, aku datang mendukungmu,,,
Di tunggu feedbacknya di karyaku malaikat tak bersayap.. mari saling dukung.
2022-01-10
1