Merencanakan Pernikahan

Ketiga belah pihak keluarga mulai meninggalkan hotel tersebut dan memilih pulang ke kediamannya. Terlihat orang tua mereka sangat bahagia atas pertunangan anak-anaknya.

Disepanjang perjalanan pulang, Lexa hanya mampu duduk diam di samping bundanya. Sedangkan Ayah dan papanya mulai bercanda gurau di kursi depan.

“Selamat atas pertunangan mu nak, papa sangat senang melihat mu bertunangan dengan David”ucap Riko sambil tersenyum di kaca Spion yang melihat putrinya sedang duduk diam.

“Makasih pa”ucap Lexa yang mulai angkat bicara.

“Sebentar lagi kita akan punya cucu, seneng nya di hari tua kita bisa menimang cucu”ucap Tuan Alvin sambil tersenyum.

“Iya tuan, saya juga sangat bahagia”ucap Riko yang juga ikut tersenyum.

“Sebulan lagi, pernikahan kamu akan di laksanakan. Konsep pernikahan seperti apa yang ingin kamu inginkan sayang?”ucap Nyonya Ira sambil mengelus lengan putrinya.

“Lexa tidak tahu bunda, biar keluarga David yang menentukan konsepnya”ucap Lexa sambil tersenyum.

Tuan Alvin dan Riko hanya mampu tersenyum tipis di kursi depan. Keduanya terlihat bahagia dengan pertunangan putrinya.

Lexa sebenarnya memimpikan pernikahan bak putri kerajaan, banyaknya anak kecil yang menjadi bridesmaid yang akan menemani Lexa hingga ke tempat singgasana sang pangeran. Ya ampun, apa-apan aku. Itu hanya dunia fantasi. Batin Lexa sambil menunduk.

“Rencana pernikahan Lexa pastinya meriah, karena mereka akan menjadi pengantin kembar. Hebat juga tuan John dengan rencana nya yang menikahkan anak-anaknya secara bersamaan”ucap Tuan Alvin sambil tersenyum.

“Iya tuan, saya sangat salut kepada tuan John”ucap Riko.

Mereka kembali bercanda gurau, hingga tak terasa mobil yang membawa mereka tiba di mansion mewah tuan Alvin. Lexa bergegas turun dari mobil, disusul oleh bundanya. Keluarganya begitu bahagia memasuki mansionnya.

“Lexa ke kamar dulu, selamat malam semuanya”ucap Lexa kemudian berlalu menuju kamarnya.

“Selamat malam sayang, mimpi yang indah”ucap Nyonya Ira yang memilih duduk di ruang tamu bergabung dengan suaminya.

Lexa memasuki kamarnya sambil menghembuskan nafasnya dengan kasar, kemudian berlalu menuju ruang ganti untuk mengganti pakaiannya dengan piyama tidur. Lexa keluar dari ruang ganti dengan piyama tidur yang cukup seksi, memang kebiasaanya masih seperti dulu yakni masih mengenakan piyama tidur yang terbuka jika berada di dalam kamarnya.

Lexa memilih duduk di kursi meja rias sambil mengikat rambut panjangnya, kemudian mulai mengolesi wajahnya dengan krim pencerah agar tetap glowing.

“Ini terasa berat, tapi aku tidak boleh menyerah. Seberat-beratnya cobaan yang pernah ku alami, tapi Alhamdulillah aku bisa melaluinya. Aku tidak akan membiarkan lelaki play boy itu semakin menjadi-jadi”ucap Lexa sambil memperhatikan wajahnya di dalam cermin.

Tiba-tiba ponsel Lexa berbunyi heboh di atas nakas, Lexa lalu beranjak untuk mengambil ponselnya, tertera nama Tom di layar ponselnya.

“Halo”ucap Lexa.

“Halo tuan putri, mengapa kamu tidak mengabariku bahwa akan bertunangan di sana, andai aku tahu, aku pasti menyusulmu ke Negara A. Paman Riko baru saja menyebarkan foto pertunanangan mu di grup keluarga. Dan selamat atas pertunangan mu dengan lelaki play boy itu. Oh iya apa kau jadi pulang ke Negara mu besok?”ucap Tom panjang lebar.

“Huff, sudah cukup ocehanmu Tom, kuping ku begitu sakit mendengar suaramu. Insya Allah aku akan kembali besok, jangan sebar luaskan fotoku pada karyawan, ingat itu”ucap Lexa tegas.

“Oke, siap tuan putri”ucap Tom di ujung telepon.

“Satu lagi, cari tahu seluruh informasi tentang David, dan berikan informasinya sedetail mungkin secepatnya”ucap Lexa dengan sorot mata tajam.

“Hemm, baiklah”ucap Tom.

Lexa kemudian mematikan panggilan telepon secara sepihak. Dan kembali meletakkan ponselnya di atas nakas. Kemudian lexa bergegas naik ke tempat tidur untuk mengiistirahatkan tubuhnya. Dan tak berapa lama kemudian, ia pun terlelap.

Sementara di tempat lain…..

David sedang berkumpul di club malam bersama teman-temannya, mereka tengah duduk bersantai di ruang VIP yang menajadi tempat favorit mereka. David terlihat santai meneguk minuman bersoda, hingga salah satu temannya tampak memperhatikan jari manis David yang tersemat sebuah cincin yang sedang memegang gelas Kristal.

“Habis party bro”ucap teman David yang langsung menyentuh cincin pertunangan David.

“Tidak, aku hanya menghadiri makan malam bersama dengan keluargaku”elak David dan kembali meneguk minuman bersoda.

“Lalu ini, sepertinya aku baru melihat cincin ini ”ucap temannya lagi yang kembali memegangi jari-jarinya.

David langsung mendorong tubuh temannya agar menjauh darinya. Sedangkan tiga temannya tampak terkejut dengan aksi David.

“Jangan terlalu mencampuri urusan ku Peter”ucap David kesal dengan sorot mata yang tajam.

“Hei santai bro, aku hanya menyukai cincin mu, sepertinya di pesan khusus dan harganya pasti fantastis”ucap Peter sambil tersenyum yang mencoba mencairkan suasana.

“Kamu menyukainya?”ucap David sambil menatap tajam Peter.

Peter hanya mampu mengangguk sebagai jawabannya sambil tergelak tawa.

“Ya sudah ambil ini”ucap David, kemudian melepaskan cincin pertunangannya lalu menyerahkan kepada temannya.

“Apa kamu serius?”tanya Peter yang tidak percaya.

Memang David orang yang sangat royal dan selalu membantu teman-temannya yang mendapatkan masalah. Sehingga para teman-temannya sangat menyukainya.

“Sejak kapan aku berdusta dengan ucapanku”ucap David sambil tersenyum sinis.

“Thanks bro, aku sangat menyukainya”ucap Peter sambil menepuk-nepek pundak David. Kemudian Peter memakai cincin tersebut yang terlihat indah dan elegan. Peter merupakan sahabta sekaligus teman David semasa sekolah hingga kuliah. Kemana pun David pergi, pasti Peter akan bersamanya. Hingga mereka saling terbuka perihal masalah pribadi atau asmara yang sedang di jalaninya

“Menakjubkan, ini sangat indah”ucap Peter sambil tersenyum senang.

Sedangkan David hanya mampu tersenyum sinis melihat tingkah konyol Peter.

“Kita lanjutkan pesta ini, hei ladies kemarilah”ucap Gery yang melihat kedatangan para wanita cantik dan seksi sedang membawa nampan berisi botol minuman untuk mereka. Teman-teman David mulai menarik satu persatu wanita untuk duduk di sampingnya yang akan menemaninya minum.

David juga melakukan hal yang sama, ia pun tak mau kalah, wanita cantik tampak menuangkan minuman bersoda di gelasnya, kali ini David tidak ingin minum-minuman beralkhohol. Semua yang berada dalam ruangan itu tampak enjoy menikmati pesta berkumpulnya. Maklum karena kesibukan masing-masing membuat mereka susah untuk kumpul bersama.

“Apa kamu masih menjalin hubungan dengan Hanum?”tanya Peter yang sedang merangkul wanita di samping nya.

“Hemm masih, sudah tiga bulan kami menjalin kasih, aku mulai nyaman bersamanya. Dia wanita yang sangat pengertian”ucap David sambil tersenyum.

“Wow benarkah, selama itu!. Sepertinya Hanum mencetak rekor selama menjalin hubungan dengan mu. Oh iya, kemarin aku tidak sengaja melihat Hanum sedang melakukan pemotretan di sebuah showroom motor sport one, ya aku sempat menjadi sponsor dalam pagelaran itu. Aku bahkan ingin menyapanya, namun dia sedang bekerja bersama rekan modelnya,”ucap Peter.

Bahkan tuan rumah acara itu tampak dekat dengan Hanum, mereka saling berpelukan. Aku belum bisa mengatakannya kepada mu Vid, takutnya aku salah informasi, karena sepertinya kamu sudah menyukai Hanum. Batin Peter.

“Oh, mengapa Hanum tidak mengabari ku”ucap David yang tiba-tiba raut wajahnya berubah.

“Mungkin waktunya mendadak, makanya tidak sempat mengabarimu”ucap Peter sambil tersenyum kemudian kembali meneguk minuman beralkohol.

David terdiam, kemudian kembali menikmati pesta berkumpulnya. Wanita yang berada di sampingnya mulai menggodanya dan terus mencolek dada bidangnya membuat David risih hingga mendorong wanita tersebut.

“Aku tidak sengaja mendorong mu, ini tips untuk mu”ucap David, lalu memasukkan beberapa lembar uang di nampan wanita tersebut.

“Terima kasih tuan”ucap wanita tersebut yang sangat bahagia mendapatkan tips dari David.

“Hemm”.

“Kalian nikmati saja pestanya, aku duluan”ucap David yang bangkit dari duduknya, kemudian bergegas keluar dari club malam tersebut.

David masuk ke dalam mobilnya, lalu menyalakan mesin mobilnya dan berlalu meninggalkan tempat tersebut, menuju kediaman orang tuanya. Tepat pukul 2 dini hari, David tiba di kediaman orang tuanya. Terlihat penjaga membukakan pintu gerbang untuknya. David segera melajukan mobilnya memasuki pekarangan rumah hingga berhenti tepat di pintu utama.

David kemudian turun dari mobil sportnya lalu menyerahkan kunci mobilnya kepada pak penjaga yang sedang berjaga untuk di parkirkan di garasi mobil. Kemudian David bergegas memasuki mansion yang tampak sepi, hanya beberapa lampu penerang yang masih menyala. David terlihat tergesa-gesa memasuki lift yang akan membawanya ke lantai dua.

“Mengapa Hanum tidak mengabari ku segala, padahal besok aku akan kembali ke Negara B, Arrghh”ucap David yang terlihat pusing tujuh keliling.

Pintu lift terbuka, David segera berjalan menuju kamarnya. Sambil berjalan menuju kamarnya, David kembali memainkan ponselnya dan kembali menghubungi kekasih pujaan hatinya.

“Angkat Hanum”ucap David yang tampak kesal, karena panggilan telponnya tak kunjung di angkat sampai saat ini.

“Sial, mungkin Hanum sudah tidur”ucap David sambil menjambak rambutnya.

“Ini semua gara-gara pertunangan tadi, sehingga aku melupakan Hanum”ucap David kesal sambil melempar ponselnya di tempat tidur.

Kemudian dengan cepat berlalu menuju toilet untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket.

Bersambung….

Jangan lupa tinggalkan jejak 🤧

Terpopuler

Comments

kim

kim

😍😍😍

2022-11-21

0

Anonymous

Anonymous

David cuma dipermainkan sama hanum

2022-01-03

0

Henny Barutressy

Henny Barutressy

waduuuhh, Davit kok berix cincin tunanganx pd tmn baekx??? holang kaya, gak gubris mslh cincinx😎😎

2021-12-30

0

lihat semua
Episodes
1 Awal mula
2 Bertunangan
3 Merencanakan Pernikahan
4 Bermasa bodoh
5 Kekesalan David
6 Bicara Empat mata
7 Perjanjian
8 Fitting baju
9 Pernikahan
10 Tak berkutik
11 Menyiapkan Strategi
12 Rencana licik David
13 Visual Pemain
14 Tuan Mesum
15 Kenyataan pahit
16 David yang malang
17 Bau-bau Pendosa
18 Mulai Mengagumi
19 Minta apaan
20 Pinjam Peluk
21 Pagi-pagi ngedrama
22 First Kiss
23 Minta Maaf
24 Berangkat bareng
25 Ajakan makan siang
26 Tetap bersama ku
27 Pentas Opera
28 Hadiah
29 Kedatangan Hanum
30 Pelukan
31 Waktunya belum tepat
32 Hanum Hamil
33 Tidur bersama
34 Ungkapan Perasaan
35 Lexa vs Hanum
36 LDR Sementara
37 Bulan madu Jones dan Rissa
38 Mimpi atau nyata
39 David Sakit
40 Rencana Bulan Madu
41 Bulan Madu
42 Kewajiban
43 Sepiring berdua
44 Kencan pertama
45 Kedatangan Riko
46 Kebahagiaan Rissa dan Jones
47 Jangan Pernah tinggalkan aku
48 Gagal lagi
49 Pertemuan tak terduga
50 Peresmian hotel Dalexa
51 Mengerjai balik
52 Menolong Nisa
53 Kepergian Hanum
54 Tanda-tanda
55 Hamil
56 Posesif
57 OTW Perjodohan
58 Baby Etha
59 Nisa dan Peter terciduk
60 Persiapan pernikahan Peter dan Nisa
61 Tom dan Si dokter cantik
62 Pernikahan Peter dan Nisa
63 Malamnya Peter dan Nisa
64 Tom and Chaca
65 Tujuh Bulanan
66 Calon ibu
67 Lahirnya Penerus Mayer
68 Bukan up
69 Baby Dilan
70 Biarlah waktu yang bicara
71 Tekad Tom
72 Usaha Tom Mempersunting Chaca
73 Lamaran
74 Will you marry me?
75 Happy Ending
76 Ucapan Terima kasih
77 Extra Part ( Hanum & Aslan )
78 Extra Part ( Hanum & Aslan )
79 Extra Part ( Hanum & Aslan )
80 Extra Part ( Hanum & Aslan )
81 Extra Part ( Hanum & Aslan )
82 Extra Part ( Hanum & Aslan )
83 Extra Part ( Hanum & Aslan )
84 Extra Part ( Hanum & Aslan )
85 Extra Part ( Hanum & Aslan ) END
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Awal mula
2
Bertunangan
3
Merencanakan Pernikahan
4
Bermasa bodoh
5
Kekesalan David
6
Bicara Empat mata
7
Perjanjian
8
Fitting baju
9
Pernikahan
10
Tak berkutik
11
Menyiapkan Strategi
12
Rencana licik David
13
Visual Pemain
14
Tuan Mesum
15
Kenyataan pahit
16
David yang malang
17
Bau-bau Pendosa
18
Mulai Mengagumi
19
Minta apaan
20
Pinjam Peluk
21
Pagi-pagi ngedrama
22
First Kiss
23
Minta Maaf
24
Berangkat bareng
25
Ajakan makan siang
26
Tetap bersama ku
27
Pentas Opera
28
Hadiah
29
Kedatangan Hanum
30
Pelukan
31
Waktunya belum tepat
32
Hanum Hamil
33
Tidur bersama
34
Ungkapan Perasaan
35
Lexa vs Hanum
36
LDR Sementara
37
Bulan madu Jones dan Rissa
38
Mimpi atau nyata
39
David Sakit
40
Rencana Bulan Madu
41
Bulan Madu
42
Kewajiban
43
Sepiring berdua
44
Kencan pertama
45
Kedatangan Riko
46
Kebahagiaan Rissa dan Jones
47
Jangan Pernah tinggalkan aku
48
Gagal lagi
49
Pertemuan tak terduga
50
Peresmian hotel Dalexa
51
Mengerjai balik
52
Menolong Nisa
53
Kepergian Hanum
54
Tanda-tanda
55
Hamil
56
Posesif
57
OTW Perjodohan
58
Baby Etha
59
Nisa dan Peter terciduk
60
Persiapan pernikahan Peter dan Nisa
61
Tom dan Si dokter cantik
62
Pernikahan Peter dan Nisa
63
Malamnya Peter dan Nisa
64
Tom and Chaca
65
Tujuh Bulanan
66
Calon ibu
67
Lahirnya Penerus Mayer
68
Bukan up
69
Baby Dilan
70
Biarlah waktu yang bicara
71
Tekad Tom
72
Usaha Tom Mempersunting Chaca
73
Lamaran
74
Will you marry me?
75
Happy Ending
76
Ucapan Terima kasih
77
Extra Part ( Hanum & Aslan )
78
Extra Part ( Hanum & Aslan )
79
Extra Part ( Hanum & Aslan )
80
Extra Part ( Hanum & Aslan )
81
Extra Part ( Hanum & Aslan )
82
Extra Part ( Hanum & Aslan )
83
Extra Part ( Hanum & Aslan )
84
Extra Part ( Hanum & Aslan )
85
Extra Part ( Hanum & Aslan ) END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!