ONLD 2

Plak! Mataku membulat sempurna. Sontak saja aku memukul kepalanya menggunakan microphone yang sedari tadi memang selalu ada di dalam genggamanku.  Dasar pria kurang ajar. Memangnya aku ini perempuan murahan apa? Belum kenal sudah diminta untuk menghangatkan di atas tempat tidur. "Kenapa Anda memukul saya, Nona?" tanyanya, sambil memegangi bekas pukulanku. Dia pasti merasa kesakitan karena aku memukul kepalanya dengan cukup keras. Untung saja microphone-nya tidak rusak. "Kamu pantas mendapatkannya. Apa kalian pikir, aku ini perempuan murahan? Dasar." Dengan perasaan kesal bercampur marah, aku berjalan menuju panggung, meninggalkan orang suruhan pria brengs*k itu yang masih berdiri mematung menatap kepergianku. Sambil berjalan menuju panggung, aku terus menjatuhkan sumpah serapah untuk pria kurang ajar itu dalam hati. Seandainya ini bukan di tempat umum, aku pasti sudah menghajarnya hingga babak belur. Kecil-kecil begini, aku juga pernah belajar ilmu bela diri dari mendiang ayahku. Jadi, jangan berani macam-macam denganku. Kalian bertemu dengan orang yang salah. Dan aku ini juga tipe orang yang sangat gampang sekali emosian. Jika sudah sangat emosi, aku tidak segan-segan bertindak kasar. Jadi, jangan pikir aku ini perempuan lemah. Ibuku tidak mungkin membiarkan aku merantau ke ibu kota jika aku tidak bisa menjaga diriku sendiri. Bertemu dengan orang-orang seperti mereka memang sudah aku prediksikan sebelum merantau ke kota besar ini. Aku menarik napasku dalam-dalam. Sebelum kembali memulai untuk menyanyi, aku harus menenangkan suasana hatiku dulu. Karena kalau tidak, itu pasti akan mempengaruhi performaku. Aku harus terlihat profesional, apalagi ini hari pertamaku bekerja. Aku tidak mau dipecat hanya karena gara-gara mereka yang sudah memancing emosiku. Setelah aku duduk di sebuah kursi yang tersedia di atas panggung, aku melihat pria yang menyapaku tadi berjalan menghampiri tuannya. Setelah aku melihat dia berbisik di dekat telinga tuannya, pria yang baru saja aku ketahui kalau namanya adalah tuan Kaaran tersebut terlihat sangat marah.  Sebelum dia meninggalkan cafe, dia sempat menggebrak meja dan menatap tajam ke arahku. Membuat seisi cafe terkejut saja. Aku bisa menebak, dia pasti sangat marah karena aku menolaknya. Dasar pria kurang ajar, memangnya siapa dia? Berani sekali dia ingin menjatuhkan harga diriku. "Ada apa dengan tuan Kaaran? Sepertinya dia terlihat sangat marah," kata kak Yosi, pria yang bertugas mengiringi nyanyianku dengan instrumen musik yang dia mainkan. "Kak Yosi, tuan Kaaran itu siapa sih sebenarnya?" tanyaku, penasaran dengan sosok pria kurang dihajar tersebut. "Kamu tidak tahu siapa dia, Rania?" Aku menggeleng. "Tuan Kaaran Dirga adalah pewaris tunggal Galaxy Group, perusahaan terbesar nomor 1 di negeri ini." "Oh." Aku membulatkan bibirku seraya manggut-manggut pertanda mengerti. Pantas saja dia begitu tidak sopan, ternyata dia punya segalanya. Huh! Sombong sekali. "Gadis cantik sepertimu harus berhati-hati kalau bertemu dengannya," katanya, memperingatkanku. "Memangnya kenapa, Kak Yosi?" tanyaku, penasaran. "Tuan Kaaran itu terkenal dengan julukan 'Dewa Cinta Satu Malam'." "Dewa cinta satu malam? Apa maksudnya?" "Ya, julukannya sudah menjelaskan semuanya, apa kamu belum mengerti juga?" Aku kembali menggeleng. "Tidak mengerti sama sekali." Kak Yosi tertawa kecil. "Kamu ini ternyata masih sangat polos." Kak Yosi pun lalu menjelaskan semuanya padaku,  kalau si tuan Kaaran itu ternyata seorang playboy yang selalu terlibat adegan ranjang dengan wanita yang berbeda-beda setiap malamnya. Dan katanya lagi, pria brengs*k itu hanya menikmati setiap lawan mainnya sekali saja. Dia tidak pernah melakukan 'itu' lebih dari satu kali dengan orang yang sama. "Iih ... menyeramkan sekali." Aku bergidik ngeri membayangkannya. Julukan dewa itu tidak pantas untuknya, tapi yang lebih cocok adalah 'Iblis Cinta Satu Malam'. Sudah berapa banyak perempuan yang pernah dia tiduri. Jika dihitung-hitung, dalam kurun waktu 1 minggu saja, dia bisa meniduri 7 wanita yang berbeda. Bagaimana kalau 1 bulan, 1 tahun, 2 tahun, dan seterusnya? Bisa dibayangkan 'kan berapa banyak perempuan yang sudah dan akan dia lecehkan? Untung saja aku menolaknya tadi, hampir saja aku menjadi salah satu diantara sekian banyak deretan wanita yang pernah dia lecehkan. Aku heran, orang itu tidak takut terkena penyakit menular sek**** apa? Kenapa dia memiliki hobbi buruk seperti itu. Dan aku juga sempat membayangkan satu hal konyol tentang orang itu. Bagaimana kalau misalnya, dari 100 perempuan yang pernah dia tiduri, ada 10 wanita yang berhasil mengandung anaknya, bisa dibayangkan 'kan berapa banyak anak yang akan dia miliki nanti? Paling tidak 2 tahun ke depan, dia wajib mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan pemecah rekor pria dengan anak terbanyak di dunia. Aku sangat berharap, di masa yang akan datang, semoga saja aku tidak dipertemukan lagi dengan pria breng*ek itu. Lindungi aku ya Tuhan. ---------------- 1 Minggu kemudian, Restoran. Siang itu, pak Ronan, manajer di restoran tempat aku bekerja, memintaku untuk mengantarkan pesanan pelanggan ke ruangan VIP. Biasanya bukan aku yang bertugas mengantarkan pesanan ke sana, tapi para pelayan-pelayan senior yang jauh lebih teliti dan lebih berpengalaman dariku dalam bekerja. "Kenapa saya, Pak?" "Karena pelanggan kita ini maunya kamu yang membawakan makanan ini ke mejanya," jawab pak Ronan. "Eh?" Aku menggaruk kepalaku kebingungan. Siapa sebenarnya pelanggan itu? Selama hampir 3 bulan tinggal di kota ini, aku merasa masih belum punya banyak kenalan selain teman kerjaku. Apa jangan-jangan dia kak Aditya, bosku di cafe? Aku pikir mungkin memang dia orangnya, karena kalau bukan dia, siapa lagi? "Jangan diam saja, ayo cepat bawa makanan ini. Dia pelanggan penting di restoran kita, jangan sampai kamu membuatnya marah. Mengerti?" "Baik, Pak. Saya mengerti." Aku mengangguk sopan, lalu segera membawa pesanan menuju ruang VIP nomor 7 dimana pelanggan penting itu berada. Saat membuka pintu ruangan itu, aku tidak melihat ada siapa-siapa di dalam sana. Aku mendongak  memeriksa kembali nomor ruangan untuk memastikan kalau aku tidak salah tempat. "Benar kok ini ruangannya, tapi kemana orangnya, ya?" gumamku, sambil mengedarkan padanganku hingga ke sudut-sudut ruangan. "Ah, mungkin saja orangnya sedang keluar sebentar. Iya, pasti dia sedang keluar." Aku pun melangkahkan kakiku memasuki ruangan itu, lalu menyusun piring yang berisi menu makanan pesanan pelanggan tersebut dengan rapi di atas meja. Dari jumlah piring menu yang aku tata, sepertinya yang memesan makanan di ruangan ini hanya satu orang. Untuk apa memesan makanan di ruang VIP kalau hanya ingin makan seorang diri, lebih baik makan di meja luar sana, yang pastinya jauh lebih hemat. Oh, aku tahu, mungkin dia tipe orang yang introvert, suka menyendiri. Jadi dia memilih tempat seperti ini agar dia bisa makan dengan suasana yang tenang dan damai. Jauh dari keramaian dan suara-suara yang mungkin bisa ditimbulkan oleh pengunjung lain. Tapi tetap saja, ini namanya pemborosan. Dia pasti belum tahu bagaimana rasanya bersusah payah mencari uang, makanya dia sangat boros sekali. Setelah selesai menata makanan dan minumannya dengan sangat rapi di atas meja, aku pun memutuskan untuk kembali ke dapur.  Namun saat aku berbalik, tiba-tiba aku dikejutkan oleh sesosok pria yang berdiri sambil bersandar pada pintu yang sudah tertutup rapat.  "Astaga!" Aku memegangi dadaku karena terkejut. Entah sejak kapan pintu itu tertutup rapat? Aku bahkan tidak menyadarinya sama sekali.  Pria itu berdiri sambil melipat kedua tangannya di depan dada lalu sebelah kakinya dia angkat dan bertolak pada pintu. B e r s a m b u ng ...
Episodes
1 Bertemu Mantan
2 Tidak Bisa Move On?
3 Tetangga Resek
4 Temui Aku
5 Tamu Resek
6 Pulau Sulawesi
7 Simbiosis Mutualisme
8 Banting Harga
9 Terima Kasih, Istriku
10 Shoping
11 Latihan Jadi Pasutri
12 Kamu Anak Orang Kaya?
13 OTW Pesta
14 Kenapa Kamu Elus?
15 Panggilan Sayang
16 Hubby
17 Apa Kamu Masih Mencintainya?
18 Wedpart Bryan & Lyra
19 Alasan Berbohong
20 Dasar Cerewet
21 Gawat
22 Benar-Benar Gawat
23 So Sweet
24 Suami Bayaran
25 Kesepakatan Baru
26 Surat Perjanjian
27 Pemilih?
28 Bagi Tugas?
29 Tetanggaku Cintaku
30 Semakin Rumit
31 Panik
32 Rencana Tinggal Bersama
33 Perdebatan Kecil
34 Undangan Tetangga
35 Rencana Punya Anak
36 Raja Akting
37 Berdebat Lagi
38 Harus Sopan Sama Suami
39 Suami Idaman
40 Kenapa Tidak Mungkin?
41 OTW Beach
42 Kamu Adalah Tanggung Jawabku
43 Membuat Iri
44 Jangan Menyentuhku
45 Aku Disini Untuk Kamu
46 Tatapan
47 Tidur Satu Tenda
48 Aku Takut ...
49 Kamu Pura-Pura Tidur, ya?
50 Morning Kiss?
51 Debaran
52 Kamu Tipe Yang Mana?
53 Bercerita
54 Persyaratan
55 Kembali Ke Unit
56 Teka-Teki
57 Diam-Diam Selingkuh?
58 Beban Hidup
59 Tidak Sesuai Espektasi
60 Dunia Terbalik
61 Diamond Ring
62 Melamar?
63 Terima Atau Tolak
64 Resmi Berpacaran
65 Gawat 2
66 Jangan!!!
67 CD Siapa Ini, Kiara?
68 Cempal Dapur
69 Masih Rindu
70 Selamat Pagi, Sayang
71 Bangun, Sayang
72 Kiss Me
73 I Love You Even More
74 Masa Lalu
75 Sugar
76 Hadiah
77 Ajakan Bertemu Calon Mertua
78 Kekhawatiran Kiara
79 Keenan Pergi?
80 Semakin Manja
81 Kamu Cantik
82 Gugup
83 Wellcome Back
84 Melepas Rindu
85 Demi Kamu
86 Tuan Noval Adiguna
87 Harta Bukan Segalanya
88 Tinggalkan Putraku
89 Maaf Pa, Ma
90 Menguji Kesabaran
91 Dokter Aditya
92 Positif
93 Syarat Mutlak
94 Tidak Boleh!
95 Rahasia Terbongkar?
96 Ampun Pa
97 Menjemput Maya
98 Beruntung?
99 Hari H
100 New Bride
101 Gelay ...
102 Satu Hal
103 The First Night
104 Good Morning
105 Kekhawatiran Ny. Novia
106 Over Protektif?
107 Cari Aman?
108 Apa, 3 Bulan?!
109 Turun Temurun?
110 Serius
111 Pembelaan Tn. Adiguna
112 Hard Work
113 Butuh Penjelasan
114 Rahasia Terbongkar
115 Promil
116 Positif 2
117 Surprise
118 Kandungan Bermasalah?
119 Mau Dibawa Ke Mana?
120 Sebentar Lagi Ketahuan
121 Terbongkar Sudah
122 Marah, Kesal, dan Kecewa
123 Masalah Selesai
124 Junior Bilang ...
125 Mau Sampai Kapan?
126 Gantian
127 Tunggu Papa
128 Kontraksi Palsu?
129 Mau Melahirkan
130 KINARA PUTRI ADIGUNA
131 Pengumuman Karya Baru
132 ONLD1
133 ONLD 2
134 ONLD 3
135 Promosi Karya Terbaru Author
136 PRIA NACKAL
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Bertemu Mantan
2
Tidak Bisa Move On?
3
Tetangga Resek
4
Temui Aku
5
Tamu Resek
6
Pulau Sulawesi
7
Simbiosis Mutualisme
8
Banting Harga
9
Terima Kasih, Istriku
10
Shoping
11
Latihan Jadi Pasutri
12
Kamu Anak Orang Kaya?
13
OTW Pesta
14
Kenapa Kamu Elus?
15
Panggilan Sayang
16
Hubby
17
Apa Kamu Masih Mencintainya?
18
Wedpart Bryan & Lyra
19
Alasan Berbohong
20
Dasar Cerewet
21
Gawat
22
Benar-Benar Gawat
23
So Sweet
24
Suami Bayaran
25
Kesepakatan Baru
26
Surat Perjanjian
27
Pemilih?
28
Bagi Tugas?
29
Tetanggaku Cintaku
30
Semakin Rumit
31
Panik
32
Rencana Tinggal Bersama
33
Perdebatan Kecil
34
Undangan Tetangga
35
Rencana Punya Anak
36
Raja Akting
37
Berdebat Lagi
38
Harus Sopan Sama Suami
39
Suami Idaman
40
Kenapa Tidak Mungkin?
41
OTW Beach
42
Kamu Adalah Tanggung Jawabku
43
Membuat Iri
44
Jangan Menyentuhku
45
Aku Disini Untuk Kamu
46
Tatapan
47
Tidur Satu Tenda
48
Aku Takut ...
49
Kamu Pura-Pura Tidur, ya?
50
Morning Kiss?
51
Debaran
52
Kamu Tipe Yang Mana?
53
Bercerita
54
Persyaratan
55
Kembali Ke Unit
56
Teka-Teki
57
Diam-Diam Selingkuh?
58
Beban Hidup
59
Tidak Sesuai Espektasi
60
Dunia Terbalik
61
Diamond Ring
62
Melamar?
63
Terima Atau Tolak
64
Resmi Berpacaran
65
Gawat 2
66
Jangan!!!
67
CD Siapa Ini, Kiara?
68
Cempal Dapur
69
Masih Rindu
70
Selamat Pagi, Sayang
71
Bangun, Sayang
72
Kiss Me
73
I Love You Even More
74
Masa Lalu
75
Sugar
76
Hadiah
77
Ajakan Bertemu Calon Mertua
78
Kekhawatiran Kiara
79
Keenan Pergi?
80
Semakin Manja
81
Kamu Cantik
82
Gugup
83
Wellcome Back
84
Melepas Rindu
85
Demi Kamu
86
Tuan Noval Adiguna
87
Harta Bukan Segalanya
88
Tinggalkan Putraku
89
Maaf Pa, Ma
90
Menguji Kesabaran
91
Dokter Aditya
92
Positif
93
Syarat Mutlak
94
Tidak Boleh!
95
Rahasia Terbongkar?
96
Ampun Pa
97
Menjemput Maya
98
Beruntung?
99
Hari H
100
New Bride
101
Gelay ...
102
Satu Hal
103
The First Night
104
Good Morning
105
Kekhawatiran Ny. Novia
106
Over Protektif?
107
Cari Aman?
108
Apa, 3 Bulan?!
109
Turun Temurun?
110
Serius
111
Pembelaan Tn. Adiguna
112
Hard Work
113
Butuh Penjelasan
114
Rahasia Terbongkar
115
Promil
116
Positif 2
117
Surprise
118
Kandungan Bermasalah?
119
Mau Dibawa Ke Mana?
120
Sebentar Lagi Ketahuan
121
Terbongkar Sudah
122
Marah, Kesal, dan Kecewa
123
Masalah Selesai
124
Junior Bilang ...
125
Mau Sampai Kapan?
126
Gantian
127
Tunggu Papa
128
Kontraksi Palsu?
129
Mau Melahirkan
130
KINARA PUTRI ADIGUNA
131
Pengumuman Karya Baru
132
ONLD1
133
ONLD 2
134
ONLD 3
135
Promosi Karya Terbaru Author
136
PRIA NACKAL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!