Dosen Kulkas, I Love U ( Liskook )
episode 10
Masih ditempat dan waktu yang sama.
Karena mencium aroma harum masakan dari Lili, membuat selera makan Rangga muncul seketika. Diapun pergi kearah sumber aroma itu.
Liliana Ravanda
... ( sibuk menata makanan dimeja. )
Rangga Aldhiano
Hmmmm aromanya harum sekali. ( mengendus. )
Liliana Ravanda
Selamat makan!? ( mulai menikmati masakannya. )
Rangga Aldhiano
Selamat makan!? ( ikut makan. )
Rangga Aldhiano
Wah,,, ini enak sekali. Nggak sangka ya kamu pinter masak. ( mulut penuh dengan makanan. )
Liliana Ravanda
... ( terdiam hanya fokus dengan makanannya. )
Rangga Aldhiano
Oh ya,,, tante mana? belum pulang?
Liliana Ravanda
.... ( nggak menjawab. )
Rangga Aldhiano
Tante pulang terlambat ya? apa dia sering seperti ini?
Liliana Ravanda
.... ( masih sibuk dengan makanannya. )
Rangga Aldhiano
Jadi kamu sering sendirian ya dirumah?
Liliana Ravanda
.... ( masih diam. )
Rangga Aldhiano
Heh kalau ditanya tuh jawab dong! jangan diam aja. Nggak punya mulut apa?
Lili menghentikan makannya. Dia meletakan srndoknya dengan kasar dimeja lalu peegi tanpa berkata apa - apa.
Rangga Aldhiano
Heh bocah,,, kamu mau kemana? Selesaikan dulu makanmu!?
Lili terus berjalan dan sama sekali tak menghiraukan Rangga.
Rangga Aldhiano
Ada apa dengannya? tumben dia nggak ngajak debat. 🙄🙄
Rangga Aldhiano
... ( melanjutkan acara makan malamnya sendiri. )
Lili sudah bersiap - siap berangkat kuliah. Saat dia membuka pintu kamarnya, secara bersamaan Ranggapun membuka pintu Kamarny.
Liliana Ravanda
Huh,,, ( melengos lalu pergi. )
Rangga Aldhiano
Dia kenapa sih?
Dimeja makan sudah ada mamah Cintya.
Liliana Ravanda
Pagi mah! ( mengecup pipi mamahnya. )
Rangga Aldhiano
Pagi tante! ( menium punggung tangan Cintya. )
Cintya
Pagi juga Rangga. Maaf ya semalem tante pulang terlambat!
Rangga Aldhiano
Iya nggak apa - apa tante.
Cintya
Makasih ya Rangga atas pengertiannya. Ayo sekarang kita sarapan dulu.
Mereka bertigapun sarapan bersama.
Liliana Ravanda
Mah Lili udah selesai. Lili berangkat dulu ya mah. ( membereskan piringnya. )
Cintya
Lhoh,,, kamu nggak berangkat bareng Rangga?
Liliana Ravanda
Sendiri aja deh mah. Kaki Lili udah sembuh kok. ( mengecup pipi Cintya. )
Cintya
Eh tapi,,, mamah kan maunya kamu berangkay sama Rangga aja.
Liliana Ravanda
... ( sudah kabur. )
Rangga Aldhiano
Kalau gitu Rangga juga berangkat ya tante. ( berpamitan. )
Cintya
Eh itu makanannya nggak dihabisin dulu?
Rangga Aldhiano
...( sudah kabur juga. )
Cintya
Haishhh,,,, kayaknya memang bener - bener cocok deh. Semoga saja mereka berdua berjodoh. ( melanjutkan sarapannya. )
Rangga bergegas menyusul Lili yang hampir sampai di parkiran sepeda motornya.
Rangga Aldhiano
Kamu bareng aku saja! ( mengjadang langkah Lili. )
Rangga Aldhiano
Nggak... Kita berangkat bareng. !
Liliana Ravanda
Aku bilang minggir,,! ( hendak menerobos. )
Rangga Aldhiano
... ( mengangkat tubuh Lili. )
Liliana Ravanda
Heh,,, lepasin!?
Rangga Aldhiano
... ( memikul Lili dan membawanya kemobil. )
Liliana Ravanda
Dasar serangga jelek nyebelin, bawel, tukang marah, bau,,, lepasin aku!? ( berontak memukuli punggung Rangga. )
Rangga sama sekali tak menggubris Lili. Dia mendudukan Lili di dalam mobilnya dan memasangkan sabuk pengamannya.
Rangga Aldhiano
Apa kamu bilang tadi?
Liliana Ravanda
Kamu serangga jelek nyebelin, bawel, kasar dan juga bau!?
Rangga Aldhiano
Hmmm,,, bau ya. ( mendekatkan wajahnya kewajah Lili. )
Liliana Ravanda
... ( terbelalak karena tinggah Rangga )
Rangga Aldhiano
Apa aku benar - benar bau? ( semakin mendekatkan wajahnya hingga hampir tak ada jarak lagi diantara mereka. )
Liliana Ravanda
... ( merem karena kepala sudah mentok kursi dan tidak bisa menghindar lagi. )
Saking dekatnya jarak diantara mereka sehingga Lili bisa merasakan hangatnya hembusan nafas Rangga. Dadanya kembali sesak dan jantungnya lagi - lagi berdetak dengan kencang.
Rangga Aldhiano
Dasar liliput,,, apa yang sedang kamu pikirkan hem? ( senyum kecil dan mengacak poni Lili lalu menutup pintu mobil )
Akhirnya Rangga berhasil membawa Lili berangkat kekampus bersamanya.
Dan kali ini suasana dalam mobil benar - benar mencekam. Lili sama sekali tak berkutik. Entah apa yang dipikirkannya. Pandangannya tak lepas dari jalanan. Hanya Rangga yang sesekali meliriknya.
Comments
Lia
Aku mampir ka
2021-12-28
3
safa rena
🥰
2021-12-05
1