KEVIN ARTAMA

Seseorang dengan memakai setelan jas berwarna abu masuk ke ruang keluarga. Seorang pria muda dengan wajah yang sangat tampan, hidung mancung, berkulit putih, mata coklat dan sedikit besar, bibir tipis dan rambut hitam yang di tata rapi ke belakang menambah kesempurnaan ketampanan nya.

Dia berdiri lalu membungkuk ke arah kedua orang tua Nayla.

" Apa kabar tante, om.? " sapa nya.

"wah, Kevin. sekarang kau tampan sekali" Kata Ayah Nayla sambil menepuk - nepuk pundak Kevin.

"Ayo, silahkan duduk "

Kevin duduk di samping Ibunya. Dia tersenyum hangat ke arah Ibu nya sambil memegang tangan Ibu nya. Terlihat sekali kalau Kevin sangat menyayangi Ibu nya.

Mata Kevin langsung tertuju pada Nayla yang sedari tadi tidak memperlihatkan wajah nya pada kevin. Dia hanya menunduk saja dan tak memperlihatkan respon apapun.

Kevin tersenyum manis melihat Nayla yang dia pikir sepertinya Nayla malu atau... dia tidak menyukai keadaan ini.

" Nak, ayo kenalkan, itu Kevin calon suami mu nanti. "Ayah Nayla menyuruh Nayla mengangkat wajah nya. Tapi Nayla tidak mendengarkan dan tetap menundukan kepala nya.

"Tidak apa - apa Om, Aku sudah melihat wajah Nayla kemarin. " Kata Kevin dengan senyuman hangatnya.

" Kemarin? " Ayah Nayla terkejut.

" ahaha, ya kemarin aku memperlihatkan foto Nayla yang kau berikan padaku " Jawab Arga Artama.

"oohhhh.. Hahahaha,, benar, benar sekali. "Ayah Nayla baru ingat kalau sebelumnya dia memberikan foto Nayla pada sahabatnya itu untuk di perlihatkan pada Kevin.

"Tapi, Nayla sepertinya malu sekali ya bertemu dengan calon suaminya. Daritadi dia menunduk terus "Ibu Kevin tertawa kecil di ikuti Ibu Nayla yang tertawa canggung karena dia tau apa yang sebenarnya terjadi.

"Jadi,,, Kapan kita akan menentukan tanggalnya? "Tanya Ibu Kevin yang sepertinya sudah tidak sabar ingin Kevin cepat menikah dengan Nayla.

"Tentu saja, kapanpun kalian siap"Jawab Ayah Nayla dengan percaya diri.

" Mm, maaf. Saya permisi sebentar "Nayla meminta ijin untuk keluar dan langsung pergi tanpa mendengar jawaban dari semua nya.

Ayah Nayla melihat Nayla pergi dengan tatapan tajam, sedangkan Ibu Nayla menatapnya dengan sedih.

****

Nayla pergi ke Balkon atas ruang santai tepat di sebelah kamar nya.

Nayla menangis tanpa suara, Dia menutup mulutnya dengan tangan kanan nya agar tidak terdengar siapapun. Dia terus menangis mengingat hal yang akan terjadi padanya. Dia harus menikah dengan orang yang tidak dia cintai dan tak akan pernah dia cintai seumur hidupnya, karna cintanya hanya untuk Rava.

Nayla memghentikan tangisan nya karena dia di kejutka oleh suara kaki yang mendekatinya dari belakang.

Nayla cepat menghapus air matanya, dia takut kalau ayah nya yang datang dan melihat dia menangis.

" Ayah, aku.. "

Betapa Nayla sangat terkejut, Ternyata yang datang adalah Kevin Artama!!!

"Kau,, sedang apa kau disini?" tanya Nayla saat melihat Kevin berdiri di depan pintu dengan santai nya sambil memasukan kedua tangan nya ke dalam saku celana nya dengan senyuman hangat nya.

" kenapa Kau menangis sendirian disini? " tanya Kevin.

" Apa urusan nya dengan mu? " Nayla mulai kesal.

"Tentu ini menjadi urusan ku, "

Kevin mendekati Nayla pelan - pelan.

"Karena kau akan menjadi istri ku !" Kevin mengelus pipi Nayla dengan jari telunjuk nya.

"Jangan kurang ajar kau, ya!!! " Nayla menepis tangan Kevin dan menjauh dari Kevin.

Nayla memcengkram pagar balkon karna dia mulai ketakutan dengan Kevin.

"Hahahahahha "

Tiba - tiba Kevin tertawa dan membuat Nayla sangat terkejut.

Apa orang ini sudah gila!! pikir Nayla.

Kevin tertawa tepingkal, sampai - sampai Dia harus memegang balkon supaya tubuh nya tidak terjatuh karna tertawa.

"Apa? kenapa kau tertawa? "

"aha.. aha.. maaf.. maaf.. "Kevin berusaha berdiri dan menjelaskan pada Nayla.

"Aku hanya bercanda," Kevin berusaha menahan diri untuk tidak tertawa.

" Tapi.. wajah ketakutan mu sangat lucu sekali, Hahaha" Kevin kembali tidak bisa menahan tertawa nya.

ada apa dengan orang ini? sok akrab sekali! pikir Nayla dengan mengernyitkan dahi.

Nayla hendak pergi meninggalkan orang yang dia pikir sangat bodoh itu karna terus mnertawakan hal yang sama sekali tidak lucu.

Saat dia melewati orang itu, tiba - tiba tangan Nayla di tarik ke arah nya hingga tubuh Nayla menempel di tubuh nya dan wajah Nayla tepat berada di depan wajah nya.

Mata Nayla terbelalak saking terkejut nya. Dia mencoba melepaskan diri, tapi tangan kanan Kevin memeluk pinggang nya dengan sangat kencang sehingga dia tidak bisa bergerak menjauh.

"A.. apa yang kau lakukan?" Nayla ketakutan

" Lepaskan aku! " Nayla berusaha mendorong dada Kevin dengan kedua tangan nya, tapi cengkraman Kevin terlalu kencang.

" Dengar,, " Kevin mulai berbicara

" Aku tau, kau tidak ingin menikah dengan ku, " Mulut Kevin berbicara tepat di depan mulut Nayla dan membuat Nayla sedikit berdebar.

"tapi aku tidak akan membiarkan pernikahan ini gagal, karna Kau,, adalah milik ku sekarang! "

Mereka saling bertatapan selama beberapa detik, Nayla dengan raut ketakutan nya dan Kevin dengan senyum menyeringai nya.

Lalu Kevin melepaskan cengkramannya dan membuat tubuh Nayla terdorong sedikit keras ke belakang.

Nafas Nayla tak beraturan, dia ketakutan sekaligus berdebar - debar karena wajah mereka begitu dekat tadi.

Nayla pergi meninggalkan Kevin tanpa berkata apapun lagi, dan Kevin hanya melihat kepergian Nayla dengan senyum manis nya.

****

Nayla kembali ke ruang keluarga dan kembali duduk di samping Ayah nya. Dan tak berapa lama Kevin pun menyusul masuk ke dalam ruangan.

" Kau Baik - baik saja, sayang? " Ibu Nayla merasa khawatir melihat Nayla seperti ketakutan.

"Tidak apa - apa, Ibu. " jawab Nayla berusaha tersenyum.

Nayla melihat Kevin duduk tepat di seberang dimana dia duduk. Dia melihat Kevin sepertinya sedang tersenyum mengejek padanya.

Dengan santai nya Kevin duduk sambil terus melihat ke arah Nayla sambil sedikit tersenyum. Sebenarnya dia masih merasa lucu dengan kejadian tadi. Begitu ketakutannya Nayla ketika berdekatan dengan nya.

Apa dia tidak pernah berdekatan sedekat itu dengan seorang pria? pikir Kevin.

Kevin tertawa tanpa suara sambil menundukan kepala dan sedikit menutup mulut nya dengan belakang tangan kiri nya.

Apa itu? apa di sedang mengejek ku? Pikir Nayla kesal.

" Wah.. wah.. sepertinya putraku sangat memyukai putri mu, " kata - kata Ibu Kevin membuyarkan tatapan nya pada Nayla

"Daritadi Kau terus menatap nya,, ahahaha.. " Ibu Kevin tertawa sambil menepuk pundak Kevin.

" ah.. Ibu jangan seperti itu " Kevin berusaha menutupi rasa malunya karna tiba - tiba Ibu nya berbicara seperti itu di saat Kevin memang sedang menatap Nayla.

"Kalau begitu, kenapa kita tidak langsung menentukan tanggal saja, " Ayah Nayla bersemangat.

"Ku pikir, bulan depan waktu yang bagus. " Kata Ayah Kevin.

" Tidak perlu menunda waktu untuk melakukan hal yang baik" lanjutnya.

"Bagus, Aku setuju, "Jawab Ayah Kevin.

"Nayla sayang, kau setuju? " tanya Ibu Kevin.

" Tentu saja dia setuju! " Ayah Nayla menjawab sebelum Nayla menjawab.

" Kau sendiri bagaimana, Kevin? " Tanya Ayah Nayla.

" Aku.. " Kevin melihat ke arah Nayla.

" tentu saja aku setuju " Jawab nya sambil tersenyum menyeringai.

Terpopuler

Comments

Dera Putra

Dera Putra

lanjut

2021-12-07

0

......

......

🙄🙄🙄

2021-12-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!