Keesokan hari nya di kafe tempat biasa Yuki dan para sahabatnya itu berkumpul. Yuki tampak sudah datang sedari tadi tengah menunggu kedua sahabat nya plus suami sahabat nya itu
" Kebiasaan deh, jam karet dasar" Yuki menggerutu kesal sambil memainkan ponsel yang ada ditangan nya
" Fika dan suami nya belum datang?" Tiba - tiba Adzriel datang dan duduk disebelah Yuki
" Belum" Jawab Yuki acuh sambil masih memainkan pensel nya
" Kalau ada yang ngomong tuh, lihat wajah nya jangan malah mainin hape!" Adzriel merebut ponsel ditangan Yuki
" Iiiih... Adzriel... Kembaliin!" Yuki merengek dan berusaha mengambil ponsel yang ada ditangan Adzriel
Yuki berusaha mengambil ponsel nya yang sudah diambil paksa oleh Adzriel sedangkan Adzriel tidak memberikan nya begitu saja, dia berusaha terus menjauhkan ponsel nya dengan mengacungkan tangan nya ke atas
Yuki yang ingin segera mendapatkan ponselnya tanpa sadar sudah mendudukan dirinya dipangkuan Adzriel dan tanpa mereka sadari posisi mereka kini sangat dekat bahkan mereka seperti sedang berpelukan dengan tangan mereka yang sama - sama mengacung ke atas
" Siniin gak!"
" Nggak, ambil aja sendiri" mereka berdua masih dalam posisi yang sama sampai
" Ekhem" Deheman seseorang membuat mereka menoleh secara bersamaan " seperti nya kita datang tidak dalam waktu yang tepat ya kak?"
" Ya sayang , sepertinya begitu" Fika dan Nanda tampak mengulum senyum mereka
Yuki dan Adzriel saling tatap, wajah mereka bahkan sangat dekat saat ini. Mata mereka berdua saling bersirobok, jantung mereka berdetak sangat kencang seakan - akan melompat dari tempat nya
" Tampan" batin Yuki
" Cantik" batin Adzriel. Mereka berdua sama - sama tersenyum satu sama lain
" Aduh - aduh, kayak nya kita gak dianggap ya kak" Fika berpura - pura akan menangis sedangkan Yuki dan Adzriel masih betah dengan pisisi mereka. Namun sepersekian detik kemudian mereka pun tersadar dan Yuki langsung turun dari atas pangkuan Adzriel dan kembali duduk dikursi nya
Adzriel pun sama dia langsung membenahi jas nya yang agak berantakan dan langsung meletakkan ponsel Yuki dihadapan Yuki " i ini ponsel lo" Adzriel berusaha menutupi kegugupan nya
"I iya" Yuki dengan gerakan cepat mengambil ponsel nya dan langsung meletakkan nya dalam tas
" Kenapa kalian gak lanjutin aja ha? Pangkuan aja terus, anggap aja kita gak ada. Iya kan ka?" Fika berbicara dengan nada mengejek
" Lo salah faham Fik, tadi tuh gue kesel aja sama si Yuki. Masa gue ngomong dia malah sibuk sama ponsel" Adzriel menjelaskan
" Segitunya kamu Ril, gak mau Fika salah faham sama lo" batin Yuki. Jujur ia merasakan sakit dihatinya " iya Fik, lo kayak gak tahu aja gimana usilnya si Adzriel " Yuki tersenyum canggung
" Kalian kenapa sih, kayak pasangan selingkuh yang ketahuan oleh pacar cowoknya tau gak" Fika melirik Nanda sedangkan yang dilirik datar - datar saja
" Apaan sih Fik, lagian siapa yang cowok siapa dan yang selingkuh siapa. Lo aja udah bawa body guard gitu" Adzriel menunjuk Nanda dengan dagunya " pukulan dia yang kemarin aja masih kerasa" lanjutnya seraya memegang sudut bibirnya yang masih sedikit merah
" Kemarin?" Fika mengerutkan keningnya " jangan bilang kalau yang berantem sama suami gue itu elo?"
" Yap , seratus buat lo" Adzriel menganggukan kepalanya sedangkan Fika membulatkan matanya
" Kakak kemarin ke tempat Adzriel?" Nanda mengangguk santai " untuk apa?"
" Kamu masih tanya untuk apa? Tentu saja untuk membantu istri tersayangku agar dia bisa berbaikan dengan sahabatnya ini" Nanda menangkup kedua pipi Fika
Fika pun tersenyum manis" terima kasih, I Love You"
" Love you to"
Cup
Fika mencium pipi Nanda membuat Nanda tersenyum senang
" Apa hanya ini hem? Aku ingin lebih sayang, nanti aku akan menagihnya saat kita sampai di apartemen kita" Nanda berbisik sambil tersenyum menyeringai membuat Fika merinding dan wajahnya berubah merah
" Ekhem" Adzriel dan Yuki berdehem bersamaan
Dunia berasa milik berdua ya, yang lain ngontrak" sindir Adzriel
" Berasa jadi obat nyamuk kita" Yuki menimpali
" Sirik aja deh lo, kepingin ya?" Fika membalas dengan nada mengejek
" Iyuh... Jijik gue" Yuki memutar bola matanya malas
Fika dan Nanda tertawa melihat Yuki yang terlihat kesal sedangkan Adzriel mendengus kesal
" Udah, pesen makanan dulu gih. Laper tau!" Yuki mengerucutkan bibirnya
Mereka pun memanggil pelayan untuk memesan makanan untuk mereka .Lagipula sebentar lagi sudah masuk jam makan malam jadi wajar saja mereka sudah merasa lapar. Mereka malam itu makan malam bersama sambil sesekali mengobrol dan bercanda ala - ala mereka. Nanda yang baru pertama kali bergabung dengan mereka merasa sangat nyaman berada ditengah - tengah mereka walaupun masih ada kecanggungan di antara mereka karena Nanda yang terlalu datar dan dingin. Hanya saat bicara bersama Fika saja Nanda bisa menjadi sangat lembut. Yuki dan Adzriel yang melihat cinta diantara mereka pun sangat bahagia dan merasa tenang , setidaknya sahabatnya itu sudah menemukan cintanya dan terlihat bahagia.
Jangan lupa Like, Vote dan Komen. Terima kasih 🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Dessy Arista
bagus thor ceritanya
💪💪💪 semngatt teruss 😊😊
2021-12-04
2