🌛🌛🌛
"Saya mau ditulis ucapan selamat ulang tahun diatas kuenya" ucap Derson.
"Ucapananya mau kami buat atau bapak yang membuat kata-katanya?" Tanya Via dengan hati-hati.
"Selamat ulang tahun sayang ku Lily, itu saja yang kamu buat katanya" ucap Derson.
"Baik pak, mau dibayar sekarang atau nanti sore?" Tanya Via lagi.
"Dimana kasirnya aku mau bayar sekarang".
Lily menunjukkan jalan kepada Derson, dengan badan yang lumayan gementaran apalagi mengingat kalau kemaren Derson mengatakan jangan pernah muncul dihadapannya.
"Silahkan bayar disini pak" Via menunjukkan meja kasir kepada Derson.
Derson segera merogoh sakunya dan mengambil dompet, dompet itu dipenuhi dengan kartu yang mungkin isinya tidak terbatas, dan hanya Derson yang tau itu.
Setelah selesai membayar tanpa berbicara Derson langsung pergi dari sana melewati Via yang berdiri mematung di samping meja kasir.
Via langsung bergegas kedapur untuk memberi tahu pihak yang akan membuat kue pesanan Derson, kini Via berjalan lagi kedepan untuk menjaga toko kue itu dan menyambut pelanggan yang datang.
"Kamu tadi bicara sama orang ganteng itu, bagaimana rasanya bicara sama dia?" Tanya Bela yang kebetulan lagi membersihkan lemari penyimapanan.
"Nggak ada rasanya" jawab Via cuek lalu kembali jalan.
"Gementaran iya, ganteng doang kalau gila untuk apa?" batin Via dan kembali sibuk dengan aktivitasnya.
🌛🌛🌛
Sesampai dimobil Derson langsung mendudukan badannya, lalu bersender dikursi.
"Apa kita sudah bisa jalan tuan?" Tanya supir bernama Rudi itu.
"Iya" jawab Derson pelan, mata Derson kembali melihat toko itu, ntah kenapa pikirannya melayang kepada wanita yang melayaninya tadi.
"Kenapa harus berjumpa lagi dengan wanita itu, rasanya aku jadi lebih muak jika sering melihatnya" batin Derson.
"James nanti sore kamu ambil kuenya ya, jangan sampai lecet" ucap Derson, sambil memainkan HPnya.
"Baik boss".
********
Tanpa terasa mobil itu sudah parkir dengan rapi diparkiran khusus untuk Derson, Derson dan James langsung keluar dan berjalan menuju ruangannya mereka.
Sepajang jalan semua karyawan yang melihat Derson dan James lewat menundukka kepala untuk menyapa mereka, tapi keduanya sama saja tidak ada yang menyapa balik karyawan itu.
James memecet lift khusus untuk CEO dan dirinya.
Ting.... lift terbuka Derson segera masuk diikuti oleh james dari belakang.
"Apa agenda kita hari ini?" Tanya Derson dengan badan yang tegak, layakknya pemimpin yang berhati dingin.
"Hari ini jam 10 pagi kita kedatangan tamu yang akan bekerja sama dengan kita, mereka Akan menjadi pelanggan kita untuk satu tahun kedepan" ucap James.
"Ada lagi?".
"Jam 2 nanti kita akan mensurvei lapangan suplier kita, dan kalau bahan baku mereka layak maka mereka akan mengirim bahan baku untuk kita untuk 2 tahun kedapan".
Derson hanya manggut-manggut mendengar ucapan james, Karena baginya ini hal biasa ia lakukan.
Ting.....
Lift terbuka kedua sejoli itu sudah sampai dilantai paling atas gedung ini, keduanya langsung berjalan keruangan masing-masing.
"James aku mau kau selidiki tentang keponakan Harry kamaren, aku tidak mau membuat Lily kecewa kepadaku" ucap Derson lalu langsung masuk keruangannya tanpa menunggu jawaban dari James.
James tersenyum mendengar ucapan Derson, rencananya tidak sia-sia mengajak Lily kerja sama.
"Mengalah juga kamu jadinya laki-laki kejam" batin James lalu berjalan kemejanya dan mulai bekerja.
🌛🌛🌛
Setelah selesai survei kelapangan Derson dan James sangat suka dengan supplier mereka, dan setuju akan menjalin kerja sama untuk 2 tahun kedepan, begitu juga dengan tamu mereka yang datang dari perusaan lain, mereka akan mengambil bahan kain dari perusaan aderson company untuk pembuatan baju dipabriknya.
"James kita langsung pulang kerumah saja aku merasa lelah hari ini apalagi tadi kita kelapangannya rasanya badanku sudah mau patah" ucap Derson.
"Bagaimana dengan keponakan Harry, apa kamu sudah menyelidikinya?" Tanya Derson penasaran.
James langsung mengambil sebuah kertas dari tasnya lalu meyerahkannya kepada Derson.
"Ini apa" Tanya Derson tidak mengerti.
"Itu data keponakan pak Harry, aku sudah menyelidikinya, dan kertas itu adalah data lengkap dari keponakan pak Harry" jawab James.
Derson mulai membuka kertas dan membacanya, "namanya Olivia dan dia bekerja di toko kue yang kita beli tadi?" Tanya Derson kepada James.
"Iya benar tuan, apa tuan ada menemui karyawan bermama Olivia?" Tanya James balik.
Derson langsung mengingat kalau orang yang tadi pagi yang melayaninya bernama Olivia terlihat jelas dari bajunya.
"Apa kamu punya potonya?" James ingin memastikan orang itu bukanlah Olivia yang ia jumpai.
"Fotonya ada dikertas paling belakang bos" jawab James.
Derson langsung membuka kertas itu satu persatu lalu melihat dengan jelas foto yang seukuran kertas itu adalah wanita yang ia temui tadi pagi dan kemaren.
"Apa boss sudah melihatnya langsung tadi pagi?" James ingin memastikan lagi.
"Segera kamu urus dengan Harry pernikahannya, kalau bisa besok malam segera laksakan pernikahan sederhana" ucap Derson tanpa menjawab pertanyaan James.
"Baik boss akan segera saya urus" ucap James tersenyum senang.
🌛🌛🌛
Sesampainya didepan toko kue kali ini, Derson tidak mau turun untuk mengambil kue pesanannya karena malas melihat wajah Via.
Sambil menunggu James datang, Derson keluar dari mobilnya untuk menghisap sebatang rokok, Derson bersandar dimobilnya dengan santai sambil menghidupkan rokoknya, tiba-tiba matanya tertuju kepada orang yang diseberang jalan.
Tin... Tin....
Via yang hendak menyebrang jalan habis mengantar kue didepan toko dia kerja, tidak melihat mobil yang lewat.
"Astaga aku kenapa sih, setiap jalan selalu begini?" Batin Via lalu kembali menyebrang jalan dengan hati-hati.
Saat Via sudah selesai menyebrang dia langsung bertemu dengan Derson orang yang ia hindari mulai kemaren.
"Maaf pak, mau ambil kuenya sekarang?" Tanya Via sok ramah.
Derson langsung mematikan rokoknya dengan kaki lalu segera masuk kedalam mobil tanpa menjawab pertanyaan Via.
Sedangkan Via yang bertanya kepada Derson, heran dengan sifat Derson yang langsung masuk tanpa menjawab pertanyaannya, tanpa berpikir negative Via langsung masuk kembali kedalam toko.
🌛🌛🌛
Sampai dirumah Derson langsung menjumpai Lily yang saat ini menonton diruang tamu.
"Hy sayang, lagi nonton ya" ucap Derson lalu duduk disamping Lily sambil merangkul pundak Lily.
"Aku lagi ngambek" ucap Lily cuek.
"Ngambek kenapa hmm...?" Tanya Derson mengerti ucapan adiknya.
"Masak kakak nggak ingat hari ini hari apa?" Tanya Lily lagi dengan wajah yang sudah cemberut.
"Kakak nggak lupa kok, kakak sudah beli kado untukmu, dan kakak sudah beli kue ulang tahun yang spesia untuk mu".
"Mana?" Tanya Lily antusias.
"Tuh...." Derson menunjukkan arah dimana James membawa kue yang sudah dihidupkan lilin.
"Terimakasih kakak, aku pikir kakak lupa, tapi kali ini aku mau kado yang paling spesial tidak berbentuk barang atau pun uang" ucap Lily masih memeluk tubuh Derson.
...🌛🌛🌛...
Jangan lupa
Like....
Komen....
Vote....
Favorite biar tidak ketinggalan kalau author Up.
Kasih hadiah juga ya 🌷🌷🌷🌷
Terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Diana diana
coba coba . .
2024-02-12
0
jelita
akhirnya menyelidiki jg 😍
2023-09-09
0
Anonymous
lanjutkan thor 🙏🙏
2023-01-03
0