Episode 4

Happy Reading :)

^^^

Sesudah berbelanja, kedua kakak beradik itu pun langsung kembali pulang ke apartemen Amora.

Selama di perjalanan Amora selalu ketawa mendengarkan guyolan dari kakaknya itu. Tapi saat Harry melewati lampu merah yang menjadi tempat kejadian tabrak lari yang dilakukan Amora. Membuat gadis cantik itu seketika murung dan ketakutan.

Ada rasa bersalah yang di hatinya saat mengingat dirinya yang tidak tanggung jawab. Amora terus memikirkan bagaimana kondisi orang tersebut? Akankah baik-baik saja, atau sudah?, Ahh Amora tidak bisa membayangkan kalau itu benar terjadi. Bisa-bisa dia akan mendapatkan hukuman yang sangat berat kalau orang itu sudah tiada karena ulahnya.

Harry yang melihat ekspresi Amora yang berubah menjadi murung dan terlihat ketakutan di wajah adiknya itu, membuat pria tampan itu bertanya-tanya.

" Lo kenapa dek? " Harry mencoba bertanya tapi adiknya itu tidak menanggapinya sama sekali.

Amora tidak menyadari bahwa kakaknya itu memanggilnya karena saking fokusnya memikirkan akibat-akibat yang akan dia terima jika semua orang tau dia lah yang menjadi pelaku tabrak lari itu.

" Amora!!! " Teriak Harry sambil menepikan mobilnya di tepi jalan.

" Hahh? Apa kak? " Amora tersadar karena teriakan kakaknya itu yang berhasil membuat lamunannya buyar.

" Lo kenapa? Sakit? " Ujar Harry dengan menyentuh kening adiknya.

" Gak panas. " Gumam Harry yang masih bisa di dengar Amora.

" Ya lah gua gak panas, gua aja gak sakit. " Ujar Amora dengan menepis tangan kakaknya yang masih menempel di keningnya.

" Terus? " Tanya Harry dengan mengangkat satu alisnya.

" Gak papa, ayo cepetan pulang. Gua dah ngantuk mau bobo. " Ujar Amora yang melihat waktu di alorjinya.

" Ya bawel, kalau ada apa-apa cerita jangan di pendem sendiri. " Ujar Harry yang membuat Amora langsung meliriknya.

" Maaf kak tapi kali ini gua gak bisa berbagi. " Batin Amora yang langsung menatap keluar dari kaca mobil di sampingnya.

Harry kembali melajukan mobilnya menuju apartemen adiknya. Sesekali Harry menengok ke samping, melihat adiknya yang tengah menatap pemandangan luar dari kaca mobil.

" Kalau lo gak mau cerita, biar gua yang cari tau sendiri. " Batin Harry dengan melirik sekilas Amora.

...----------------...

Violita Hospital

Di dalam ruangan ICU, Mutiara tak bosen-bosennya menatap wajah putranya yang masih setia menutup matanya.

" Kapan kau bangun sayang, mamih merindukan mu. " Lirih Mutiara dengan air mata yang menetes di kedua pelupuk matanya.

Clekk ....

Mutiara menatap ke arah pintu yang di buka oleh dokter yang selama ini merawat putranya dan juga suaminya yang ada di belakang dokter tersebut.

" Maaf nyonya, saya akan memeriksa kondisi tuan Sam lebih lanjut. " Ujar sang dokter dengan sopan.

" Baik, Dok. Silahkan. " Ujar Mutiara dengan menggeser tubuhnya agar dokter tersebut bisa lebih leluasa memeriksa putranya.

Derel hanya melihat sambil berdiri di sebelah istrinya. Derel melirik sang istri yang sudah sangat memprihatinkan dengan baju yang lesuh karena belum sempat di ganti, kantung mata yang sangat tercetak jelas dan wajah yang kusam karena tidak di poles makeup sedikit pun.

" Bagaimana kondisi putra saya, dok? " Ujar Mutiara yang langsung bertanya saat melihat dokter tersebut sudah selesai memeriksa putranya.

" Masih seperti biasa nyonya, tuan. Tidak ada perkembangan sedikit pun. " Terang sang dokter yang langsung membuat Mutiara tambah sedih.

Mutiara sangat frustasi melihat putranya yang tidak ada perkembangan sedikit pun. Seakan putranya itu sudah enggan untuk kembali ke dunia ini dan apakah putranya itu tidak merindukan dirinya?

Yang Mutiara inginkan sekarang hanyalah satu, mendengar putranya sadar dari komanya. Hanya itu yang diinginkan dirinya sekarang.

" Baik dok terimakasih. " Ujar Derel yang mewakili istrinya karena Mutiara yang sudah terduduk lemas di bangku sebelah brankar putranya.

" Itu sudah kewajiban saya tuan sebagai seorang dokter, kalau begitu saya permisi. " Derel mengangguk mengiyakan.

" Mih, pulang yuk? Kau belum ganti baju sejak kemarin. " Ujar Derel yang berusaha membujuk istrinya.

" Gak pih, mamih mau disini aja nemenin Samuel. " Ujar Mutiara dengan suara yang parau.

" Hufftt, mamih gak boleh kaya gini. Bukan cuma mamih aja yang sedih lihat Sam kaya gini, papih juga sedih mih. Tapi papih mikir kalau kita terus-terusan kaya gini bisa-bisa kita yang sakit. Kalau kita sakit siapa yang jaga Sam? Harusnya mamih mikir sampai situ. " Ujar Derel dengan panjang kali lebar menasehati istrinya.

Mutiara hanya diam mendengar perkataan suaminya itu. Emang benar apa yang dikatakan Derel. Kalau kita masih seperti ini yang males makan dan kurang istirahat bisa-bisa mereka yang sakit dan malah merepotkan orang lain nantinya.

~Bersambung~

Maaf dua hari gak up soalnya lagi gak mood😌 Likenya jangan lupa ya😊See you😘

Terpopuler

Comments

MommyAtha

MommyAtha

lanjut othor... salam dari pilihan hati kiara

2021-12-04

1

my_e

my_e

semangat thor

2021-12-04

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Mohon Maaf
28 Episode 27
29 Episode 28
30 Episode 29
31 Episode 30
32 Episode 31
33 Episode 32
34 Episode 33
35 Episode 34
36 Episode 35
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Pengumuman
58 Episode 56
59 Episode 57
60 Episode 58
61 Episode 59
62 Episode 60
63 Episode 61
64 Episode 62
65 Episode 63
66 Episode 64
67 Episode 65
68 Episode 66
69 Episode 67
70 Episode 68
71 Episode 69
72 Episode 70
73 Episode 71
74 Episode 72
75 Episode 73
76 Episode 74
77 Episode 75
78 Episode 76
79 Episode 77
80 Episode 78
81 Episode 79
82 Episode 80
83 Episode 81
84 Episode 82
85 Episode 83
86 Episode 84
87 Episode 85
88 Episode 86
89 Episode 87
90 Episode 88
91 Episode 89
92 Episode 90
93 Episode 91 : The End
94 JERATAN BADBOY
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Mohon Maaf
28
Episode 27
29
Episode 28
30
Episode 29
31
Episode 30
32
Episode 31
33
Episode 32
34
Episode 33
35
Episode 34
36
Episode 35
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Pengumuman
58
Episode 56
59
Episode 57
60
Episode 58
61
Episode 59
62
Episode 60
63
Episode 61
64
Episode 62
65
Episode 63
66
Episode 64
67
Episode 65
68
Episode 66
69
Episode 67
70
Episode 68
71
Episode 69
72
Episode 70
73
Episode 71
74
Episode 72
75
Episode 73
76
Episode 74
77
Episode 75
78
Episode 76
79
Episode 77
80
Episode 78
81
Episode 79
82
Episode 80
83
Episode 81
84
Episode 82
85
Episode 83
86
Episode 84
87
Episode 85
88
Episode 86
89
Episode 87
90
Episode 88
91
Episode 89
92
Episode 90
93
Episode 91 : The End
94
JERATAN BADBOY

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!