Malam pun tiba. Gracia yang nggak tau harus pulang kemana, memutuskan untuk tidur di butik miliknya. Gracia sudah siap untuk segera tidur di kamar yang biasa ia tempati ketika Gracia menginap di sana. Namun, tiba-tiba saja pintu kamarnya di ketok oleh seseorang.
Gracia bingung, karena tak biasanya ada seseorang yang berani mengetok pintunya ketika Gracia sedang beristirahat.
"Maaf, Anda siapa?" tanya Gracia ketika melihat seseorang berdiri di depan pintu kamarnya.
"Maaf Nona muda, saya mengganggu istirahat anda. Saya kemari karena di suruh tuan Brian untuk menjemput anda. Saya Ryan sekretaris tuan Brian." Ryan membungkukkan badannya.
"Sebegitu tak berharganya diriku, sampai suamiku tak mau menjemput ku sendiri untuk pulang ke rumahnya, aku tidak mau hidup seperti ini. Haruskah aku berjuang untuk mendapatkan hatinya? Sedangkan dia sudah bilang padaku, bahwa sampai kapanpun dia nggak akan pernah jatuh cinta padaku karena dia sudah mencintai orang lain," batin Gracia.
"Statusku sekarang memang punya suami. Namun, itu hanyalah sebuah status karena dia bilang tidak akan pernah mencintaiku sampai kapanpun." Gracia melamun.
"Nona." Ryan memanggil Gracia karena melihat Gracia yang tampak murung dan memikirkan sesuatu.
"Eh... maaf," ucap Gracia terlonjak.
"Baiklah, silahkan kau duluan saja, aku mau ngambil tas di ruang kerjaku dulu," ucap Gracia tersenyum.
"Baik Nona. Saya tunggu di mobil," ucap Ryan membungkukkan badannya lalu berbalik dan melangkah pergi menjauh dari Gracia. Sedangkan Gracia menatap punggung Ryan, lalu melangkah menuju ruangannya untuk mengambil tas Gracia yang ia letakkan di ruang kerjanya tersebut.
Ryan menunggu di parkiran butik. Gracia mendekati mobil setelah mengambil tasnya, lalu masuk ke dalam mobil setelah Ryan membukakan pintu mobil tersebut.
Ryan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Dan selama di perjalanan hanya keheningan yang terjadi karena Gracia tidak tau harus bicara apa dengan asisten suaminya tersebut.
Setelah menempuh perjalanan kira-kira setengah jam, mobil tersebut tiba di pelataran Mansion Brian yang di belinya dengan hasil kerja kerasnya sendiri tanpa bantuan dari orang tuanya. Gadis itu menatap bangunan yang sering ia kunjungi saat makan malam dengan orang tuanya.
Gracia melangkahkan kakinya, selangkah demi selangkah menuju pintu utama sambil sesekali melihat ke sekelilingnya.
Ryan hanya mengekor Gracia dari belakang, gadis itu seakan ragu untuk melangkahkan kakinya untuk masuk. Namun, ia tidak punya pilihan lain, karena ia tidak ingin mengecewakan Ashok juga Pradita.
Sesampainya di pintu utama, Gracia hendak ingin memencet bel rumah tersebut. Namun, Ryan menghalanginya, lalu memberikan Kunci itu untuk Gracia, karena Ryan takut mengganggu tidur Brian.
"Nona, lebih baik Anda langsung masuk saja! Saya khawatir Tuan muda marah jika Anda mengganggu tidurnya," ucap Ryan.
"Tapi aku harus tidur dimana? Aku nggak tau kamarku yang mana," ucap Gracia.
"Aku akan mengantarmu Nona." Ryan hendak masuk untuk menunjukkan kamar Gracia. Namun, Gracia tetap diam saja membuat Ryan menghentikan langkahnya.
"Kenapa?" tanya Ryan mengerutkan dahinya.
"Aku nggak sekamar dengan suamiku 'kan?" tanya Gracia.
"Tidak Nona, cuma baju saja yang di simpan di sana. Karena Tuan muda khawatir, kalau keluarga Tuan dan keluarga Nona mengetahui tentang hubungan kalian yang sedang tidak baik-baik saja." Ryan menundukkan kepalanya.
"Baiklah, terima kasih." Garacia tersenyum menatap sekretaris suaminya itu.
Ryan hanya membalas ucapan Gracia dengan senyuman lalu melangkah pergi meninggalkan istri Bosnya itu.
...🍒🍒🍒🍒🍒...
...TBC...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Borahe 🍉🧡
Gapapa gracia entar di Brian bucin sm kau
2024-09-11
0
Aska
ngelus dada bacanya 🥺
2023-06-16
1
Nur Farah
alamak..GF suaminya..kwn baik sendiri..
2023-03-28
1