Sofia adalah gadis yg tangguh, bagaimana tidak? ia menguasai beberapa ilmu beladiri. Kenan adiknya pun sama tapi ia lebih suka menggunakan otaknya daripada ototnya. Sejak kecil Reina dan Satria sudah mendidik mereka ilmu beladiri untuk melindungi diri mereka. Semua itu mereka lakukan karena bercermin pada kehidupan mereka dimasa lalu, terutama Reina. Dan bakat itupun muncul pada diri Sofia.
Sofia anak yg cukup cerdas dan pandai bergaul dengan lingkungannya. Parasnya pun cantik seperti Ibunya. Namun, ia terlalu sering bergaul dengan anak laki-laki karena ia mnyukai ilmu beladiri. Banyak anak-anak seusianya yg iri dan malah membully nya disekolah, hanya karena Sofia banyak akrab dengan anak laki-laki. Namun, saat dibully bukan menjatuhkan mentalnya tapi membuatnya semakin kuat. Ia percaya bahwa pertemanan tak memandang jenis kelamin atau apapun, tapi orang yang selalu setia menemaninya. Ia pun paham betul begitu banyak penjilat disekitarnya setelah mengetahui asal-usul keluarganya.
Lain pula dengan Kenan, ia tampak pendiam dan memiliki sedikit teman. Ia tahu betul orang-orang yg mendekatinya karena kepintarannya. Bukan rahasia umum kalau Kenan adalah anak jenius di sekolahnya. Ia dan Sofia pun memutuskan untuk masuk ke sekolah yg berbeda, karena tak mau Sofia dibanding-bandingkan dengan dirinya.
Dan Kenan pun lulus lebih dahulu daripada Sofia, ya itu semua karena kejeniusannya. Hanya butuh waktu 2 tahun untuknya lulus SMA. Ia pun lantas melanjutkan pendidikannya di luar negeri. Sofia sang kakak pun tidak merasa iri, karena mereka berdua saling menyayangi dan mendukung satu sama lain.
Sofia pun lulus satu tahun setelah adiknya, dan hanya mengambil kuliah di dalam negeri. Ia pun mulai mendekati Kakeknya, Doni agar bisa magang di SHIELD GROUP. Satria sebagai ayah sangat khawatir mengingat pekerjaan sebagai bodyguard sungguh tak bisa ditebak. Bahkan bukan tidak mungkin seorang bodyguard harus terluka demi melindungi kliennya.
Dengan berat hati Satria dan Doni mengijinkan Sofia bekerja magang, walaupun bodyguard perempuan sudah mulai diterima di perusahaan mereka. Sofia pun senang bukan main mendengarnya. Tapi ia pun harus menuruti syarat dari Ayahnya dan juga kakeknya untuk meneruskan pendidikannya.
Suatu hari Satria dan Reina harus pergi untuk perjalanan dinas menuju Italy. Sofia dan Kenan pun tampak santai karena sudah terbiasa dengan pekerjaan kedua orangtuanya. Mereka pun makan malam seperti biasa sehari sebelum Reina dan Satria berangkat. Esoknya, mereka pun berangkat diantar oleh kedua anaknya.
Pagi itu tiba-tiba Sofia memiliki firasat buruk.
"Ken apa Ibu dan Ayah akan baik-baik saja?" tanyanya pada saudara kembarnya.
"Tentu saja kak.. pesawat pribadi itu sangat canggih.. belum lagi ada beberapa orang menjaga ibu.. dan jangan remehkan mereka karena ibu dan ayah pintar bertarung bukan?" jawab Kenan yakin.
"Perasaanku tidak enak Ken.." lirih Sofia.
"Sungguh?? Ya kita berdoa saja kak.. aku juga akan memantau pergerakan pesawat ibu dan Ayah lewat komputerku.." balas Kenan.
"Kau harus kabari aku jika ada sesuatu yg aneh.." pinta Sofia.
"Kau tenang saja kak.. aku sudah memodifikasi GPS nya agar bisa terhubung denganku." ucap Kenan yakin.
5 Jam kemudian pesawat yg ditumpangi Reina dan Satria pun hilang kontak.
Alarm pada laptop Kenan dan ruang kontrol pun berbunyi tanda bahaya.
"Ada apa ini??" teriak Kenan yg langsung mengabari ruang kontrol.
Setelah tahu pesawat ayah dan Ibunya hilang kontak, ia pun segera memberitahu timnya dan juga kakanya. Sofia pun manangis mendengar berita buruk tersebut.
"Ken kau harus kabari aku terus..! firasatku tak pernah salah.." tegas Sofia.
"Aku akan berusaha kak.." balas Kenan menyesal karena merasa sangat percaya diri di awal.
"Aku akan membalas perbuatan kalian!! Siapapun kalian aku tidak takut..! Dimanapun ayah dan ibu berada, baik masih hidup ataupun sudah tiada aku akan mencarinya sampai kudapatkan walaupun itu hanya tinggal jasadnya..!" umpat Sofia kesal.
Kenan pun mengerahkan segala kemampuannya bersama timnya. Ia bahkan begadang semalaman demi mencari titik koordinat pesawat yg ditumpangi orang tuanya.
"Sial.. ini semua sudah disabotase!!.." umpat Kenan kesal.
"Maaf tuan Kenan.. sepertinya mereka sudah mempersiapkan segalanya.. akan sulit bagi kita membobol sistemnya dalam waktu dekat.." ucap ketua tim yg dibentuk Kenan di ruang kontrol.
"Sial..!! Pokoknya kalian harus berjaga bergantian.. amati tiap 3 jam sekali.. semuanya tidak boleh pulang malam ini!.." perintah Kenan.
Saat ini Kenan telah menjadi bagian dari Surya Group. Ia adalah direktur bagian teknologi di S Group. Ia bertugas menciptakan dan mengembangkan produk-produk, baik untuk masyarakat maupun untuk peralatan penunjang SHIELD GROUP.
Sementara Sofia, ia kembali ke markas SHIELD. Ia sedang rapat dengan Doni kakeknya. Mereka sedang berjaga-jaga, dan menanti kabar dari kenan. Sekaligus rencana terburuk jika Satria tidak kembali juga, mengingat usia Doni yg tidak muda lagi ia harus menunjuk pengganti Satria sementara. Dan Sofia sudah pasti akan ditunjuk menjadi pengganti sementara. Sofia pun hanya bisa diam dan pasrah. Setelah usai rapat, ia pun diminta kembali untuk beristirahat di rumah karena kondisinya sedang tidak baik.
Sesampainya di rumah ia langsung menuju ruang Gym pribadinya. Ia bergulat dengan samsaknya hingga robek dan isinya berhamburan.
BUAKK..BUAKK BUKKK....
"Aaaaaaaaaakkk!!.. kenapa ini harus terjadi??" teriaknya sembari menangis..
Pelayan pun kaget saat mendengar teriakannya.
"Ada apa nona?"
"Tidak, kau bereskan saja ini semua.. " ucap Sofia lalu berlalu.
Sofia pun membersihkan tubuhnya dan merebahkan tubuhnya di atas kasur. Sementara pelayan tadi langsung menghubungi Kenan. Dengan nafas berat ia pun meminta pelayan untuk memantu keadaan kakaknya.
"Semoga kakak tidak bertindak ceroboh.." gumamnya di depan laptopnya.
Semalaman ia begadang bersama timnya, ia memerintahkan mereka untuk tidur bergantian. Namun dirinya sendiri tidak bisa tidur, ia merasa bersalah karena kelalaiannya membuat pesawat orang tuanya hilang kontak.
Setelah pergulatan yg panjang, akhirnya ia menemukan titik koordinat pesawat yg membawa orangtuanya. "Akhirnya.. " gumam Kenan.
Ia pun segera meminta anak buahnya untuk beristirahat dan hanya meminta beberapa untuk berjaga dan memantau. Pagi itu pukul 3, ia kembali ke rumahnya. Ia melihat kakaknya sudah tertidur. Ia pun membersihkan tubuhnya lalu beristirahat.
Pagi hari Kenan pun mengabari kakaknya untuk ikut pergi menuju titik koordinat pesawat orangtuanya.
"Bagaimana kak? kau bisa ikut?" tanya Kenan setelah memberitahu.
"Tentu saja.. aku akan bersiap.." balas Sofia.
"Baiklah.. kita pergi bersama.." ucap Kenan.
Pagi itu mereka dan tim pun menyisir lokasi. Ditemukan bekas pesawat lepas landas, tapi mereka belum menemukan bukti lainnya. Sofia pun geram dibuatnya, kali ini ia meminta kakeknya untuk mencari tahu lewat koneksinya. "Akan kutemukan kalian!" umpatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 316 Episodes
Comments
Gadis Hie
lanjut
2022-01-02
2