Dasar Tukang Suruh

Jumpa lagi para readers kesayangan di karya kedua ku ini... 😍😍

Jangan lupa ya untuk tetap like, komentar. Gift dan vote seikhlasnya.

Tidak lupa jadikan favorit, biar tak ketinggalan cerita nya dan selalu memberikan rate bintang lima.

Aku tunggu jejak kalian di kolom like dan komentar buat support author receh ini.

Selamat membaca...

💞💞💞💞

Setelah melalui proses negoisasi yang sangat pelik. Akhirnya kedua insan yang berbeda jenis itu menyetujui kesepakatan yang di buat mereka berdua.

Namun, ada satu yang masih menjadi perdebatan di kedua belah pihak.

"Deal" kata Rendy mengulurkan tangan nya ke arah Chantika.

"Belum deal! Main deal saja. Bapak kan belum jawab bab yang terakhir!" sungut Chantika "Atau di batalkan saja, ya?"

"Enak saja, batal! Enggak bisa memutuskan salah satu pihak" bantah Rendy.

"Jawab dulu, dudung! Pasal terakhir, itu penting!"

"Kalau aku khilaf, gimana!" tawar Rendy.

"Enggak ada kata khilaf! Kebiasaan, kata khilaf jadi andalan! Yang ada kata denda! Ok, no phisycal contact! Nanti bisa keterusan!" cibik Chantika memajukan bibir nya.

"100 persen, kepedean banget kamu!"

"Can't fall in love"

"Heem, fix! Yakin? Don't fall in love with me!"

"Yakin lah!" pendirian Chantika yang kuat.

"Lanjut"

"There can be no comfortable word"

"Apa?"

"Budek beneran nie orang! Harap maklum lah sudah tuwir, hasian!" ledek Chantika.

"Kondisi kan itu sosor bebek nya. Jangan salahkan kekhilafan hamba, Ya Tuhan"

"Selalu bilang khilaf! Kata andalan yang sudah melekat. Classic!" ejek Chantika lagi.

"Bener-bener ingin ngelanggar aturan saja. Kalau begini cara nya. Pak Hakim ketua"

"Emang nya sidang tilang, Bapak?"

"Langgar sedikit, boleh lah"

"Tidak ada tawar menawar! Bapak kira beli bawang di pasar, boleh di tawar" tolak Chantika.

"Kiss di pipi, biar lebih menghayati peran" pinta Rendy.

"No!" Chantika langsung melotot pada Rendy.

"Hahaha.... Kenceng amat, Bu! Belum tau rasa nya kecupan si Rendy. Bakal ketagihan, odang" kekeh Rendy.

"Aku enggak bakal ketagihan. Yang ada luntur kecantikan aku yang paripurna ini. Nanti aku kasih plang! Biar bapak tidak bisa melewati nya"

"Sekali kau menolak! Seribu cara, aku tebar. Sampai di mana pertahanan diri kamu, gadis! Jika sudah masuk dalam jerat cinta si koboy Rendy. Cusss" Rendy bergaya seperti koboy yang sedang menembak korbannya.

"Lariiiiii.. Kaburrrrr"

"Kabur, ke mana?"

"Kabur ke hati bapak. Tapi bohong!"

"Lihat saja, tunggu waktu nya tiba"

"Tetap saja, jawaban nya sama. Enggak bakalan terjebak dalam kubangan yang sama"

"Eh, gadis! Salah kau bilang kubangan yang sama. Aku bukan kubangan tapi pompa penyedot air"

"Dasar play boy cap cicak merayap!"

"Hahaha.. Ada ya, cicak merayap"

"Pasti merayap! Masa lari?"

Ddrttt.. Ddrttt..

Ponsel Rendy bergetar. Lalu menjerit di atas nakas sebelah tempat tidur nya.

"Chantik, tolong ambilkan ponsel aku yang di atas nakas itu"

"Haah"

"Enggak usah belaga kaget. Dan jangan GR duluan. Aku panggil Chantik! Nama kamu kan memang Chantika"

"Huum"

"Kepanjangan kalau aku panggil Chantika. Enakan di panggil Chantik. Singkat padat"

"Selisih huruf A doang, dudung! Kenapa harus di tinggal juga. Bikin kesel saja, kan hasian enggak ada teman"

"Bawel.. Banyak protes. Nanti biar di temani mang ujang di depan. Cepat ambil ponsel nya. Sudah menjerit dari tadi minta di tolong itu"

Chantika menggerutu kesal. Dengan menghentakkan kaki nya, ia berjalan mengambil ponsel yang berada di nakas. Padahal letak nakas dengan posisi dia sekarang tidak jauh.

"Dasar tukang suruh" gerutu Chantika, tapi tidak berani membantah perintah Rendy.

****

Dengan cekatan Chantika menyiapkan bahan dan mengeluarkan dari dalam kulkas. Ia mengambil cobek dan uleg kan untuk membuat bumbu. Segera di haluskan bumbu-bumbu yang sudah di kupas kulit nya. Terdiri dari bawang putih, bawang merah, cabe rawit, cabe merah, tomat, merica, garam, dll. Di campur jadi satu.

Selesai menghaluskan bumbu. Ia berganti memotong sosis, daging ayam, sawi daging, di buat campuran dalam nasi goreng nya, kali ini.

Setengah jam sudah Chantika sibuk dengan alat dapur. Akhir nya selesai juga masakan yang di siapkan buat sarapan. Chantika menata semua hidangan di atas meja bar mini bersebelahan dengan dapur utama.

Ia memang sudah terdidik mandiri semenjak remaja. Ibu nya yang jago memasak menurun di diri Chantika. Chantika selalu mengingat pesan ibu nya hingga kini.

Wanita itu selain cantik fisik dan hati nya. Juga harus pandai menyenangkan hati suami. Apalagi yang menyangkut isi perut. Kebutuhan perut itu harus di perhatikan oleh seorang istri. Semapan apa pun kehidupan kamu kelak. Dan setinggi apa karier kamu. Kalau urusan perut suami harus bisa di layani sendiri. Jangan pernah menyerahkan kepada orang lain. Karena cinta dan kasih sayang seorang suami akan terus tumbuh mulai dari isi perut hingga urusan yang menyangkut membuat adonan donat hingga kalis dan mengembang.

"Huuh.. Akhirnya selesai juga masakan nya. Tertata rapi di atas meja makan. Siap sudah untuk di santap" ucap Chantika sembari membereskan alat dapur.

****

Rendy mengendus bau aroma yang harum dan sedap sangat menggugah nafsu makan nya, dari arah dapur utama.

"Siapa yang masak di dapur?" guman Rendy. "Apa iya, sih Chantika? Kalau dari penampilannya. Tuh anak, sangat di ragukan. Tapi, apalah yang tidak mungkin di jaman now. Semua bisa di tanyakan ke mbah gundul"

Chantika yang sedang fokus dengan membereskan alat-alat dapur. Tidak begitu mendengar langkah Rendy yang berjalan menghampiri nya. Hingga akhir nya, Chantika di kagetkan dengan Rendy yang sudah berdiri di belakang nya. Dan menaruh kepala nya di pundak Chantika.

"Lagi masak apa, serius banget?" tanya Rendy mengejutkan Chantika.

"Eh, ayam! Astagfirullah" ucap Chantika loncat sembari menoleh ke belakang, hampir saja Rendy terkena pukulan spatula yang di pegang Chantika.

"Hahaha.. Ayam nya loncat itu ke dalam wajah" goda Rendy.

"Enggak lucu, tau! Bikin kaget saja" kesal Chantika.

Tanpa mengalihkan pandangan nya dari Chantika. Rendy memegang tangan Chantika yang sedang memegang spatula agar tidak mengenai diri nya. Seketika hati Chantika berdegup loncat-loncat ingin keluar dari sarang nya.

"Tuhan.. Tatapan nya sungguh mematikan saraf sadarku. Apakah aku mampu bertahan untuk tetap dengan kata tidak jatuh cinta pada nya. Jika setiap hari adu pandang dengan makhluk Ciptaan-Mu yang ganteng ini. Sungguh sangat romantis, adegan seperti ini. Serasa jadi pemeran utama di drakor yang lagi kejar tayang. Yang ada eheem-eheem nya" bibir Chantika menyunggingkan senyum tipis setipis kulit ari.

Karena asik dengan lamunan nya.. Tiba-tiba Chantika di kejutkan kembali dengan sesuatu yang mendarat di kening mulus nya.

Pletakkk..

"Awwww.. Sakit Bapak!"

❣️❣️❣️❣️

Bersambung...

Sampai sini dulu ya readers.. Waktu na makan siang. Perut terasa lapar sudah.. Makan bakso mercon dan minum es kopyor pasti sedaaapp... 🤤🤤

Terpopuler

Comments

Ummi Ime 🙈

Ummi Ime 🙈

masih terus....✌️

2022-06-15

6

🏚️🆒ᴵᶜᵉʷᵒˡᶠ👏 ⍣⃝కꫝ🎸

🏚️🆒ᴵᶜᵉʷᵒˡᶠ👏 ⍣⃝కꫝ🎸

Kwekekekk lucu thor Chantika sampe segitunya oleh pesona Rendy 🤣🤣🤣

2022-06-07

2

ᶯᵗ⃝🐍мαм_αᷨzᷧкᷤαͤ 𝕱𝖘

ᶯᵗ⃝🐍мαм_αᷨzᷧкᷤαͤ 𝕱𝖘

astaga kukira adegan berikutnya bakalan ada kecupan dikening🤣🤣🤣 eh.. yg ada malah tuch kening ditimpuk smpe bunyi pletakkk🤣🤣🤣

2022-06-07

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!