Jumpa lagi para readers kesayangan di karya kedua ku ini... 😍😍
Jangan lupa ya untuk tetap like, komentar. Gift dan vote seikhlasnya.
Tidak lupa jadikan favorit, biar tak ketinggalan cerita nya dan selalu memberikan rate bintang lima.
Aku tunggu jejak kalian di kolom like dan komentar buat support author receh ini.
Selamat membaca...
💞💞💞💞
"Hei.. Pria kurang ajar. Bangun kamu, cepat bangun! Kasih penjelasan padaku. Apa yang terjadi semalam hingga aku terdampar di dalam ruangan yang menakutkan ini? Jangan-jangan kau adalah pria tukang culik para gadis untuk kau jadikan mesin pencetak uang" tuduh Chantika yang terus memukul pria asing itu dengan bantal dan guling bertubi-tubi. Agar segera bangun.
Lima menit kemudian. Sayup-sayup terdengar lirih isak tangis yang memiluhkan dari bibir ranum seorang gadis duduk di samping tubuh Rendy yang polos bertelanjang dada.
Kini, pria itu telah berhasil membuka mata nya karena suara berisik seseorang. Ia mencari di mana asal suara misteri itu.
Pemilik tubuh kekar yang atletis itu di penuhi otot bidang yang sangat nyaman untuk di peluk setiap saat. Menjadi sandaran di kala bermanja. Atau pun bisa menghangatkan siapa pun yang berada dalam dekapan pelukan hangat nya.
"Ah.. Kau kenapa berisik terus dari tadi. Ada apa sih? Seperti kebakaran jenggot saja! Kau tidak lihat ini, masih pagi! Aku baru bisa tidur satu jam yang lalu. Dan kini, kau membuat ambyar mimpi indah ku! Dan satu lagi, aku tidak akan pernah melakukan nya dengan orang yang sedang pingsan!" ucap pria tersebut dengan suara serak khas orang bangun tidur.
"Haah" Chantika melototkan mata nya ketika pria itu menggeliatkan tubuh nya yang hanya bertelanjang dada di depan wajah nya.
"K-Kau..!!"
Sejenak Chantika terpesona dengan ciptaan Tuhan. Pahatan yang indah. Mahakarya yang tidak ada cacat nya. Sangat menggoda keteguhan iman seorang Chantika. Mata polos yang di suguhi perut rata six pack yang menyejukkan mata bagi kaum hawa di pagi hari.
"Andaikan, pria yang di hadapan ku ini adalah pasangan halalku. Pasti dengan ikhlas tanpa penolakan aku akan jatuh dalam pelukan hangat nya. Mencari pahala di pagi hari. Hehehehe" gimana absurd Chantika dan segera membuang jauh-jauh pikiran yang bisa terkena polusi si kucing garing itu.
Rendy.. Ya nama pria itu adalah Rendy. Ia beranjak dari ranjang, dengan cepat menyambar kaos berwarna hitam yang ada di ujung ranjang.
Rendy yang hanya memakai celana boxer ketat yang berhasil mencetak lekuk tubuh bagian bawah yang tertangkap jelas oleh kedua manik mata indah si Chantika. Membuat wajah nya memerah merasa malu. Lalu, reflex Chantika menutup matanya dengan kedua tangan nya. Namun, masih mengintip di sela-sela jari yang terbuka.
"Ya.. Tuhan.. Godaan apalagi ini? Bisa runtuh juga jiwa jomblo ku! ini nama nya buah simalakama. Di lihat bikin tak tahan. Tapi, jika di tatap terus akan mematikan saraf kesadaran ku ini. Ya Tuhan. Berikan hamba mu ini pegangan yang kuat agar tak khilaf. Bego kamu Chantika! Cari pegangan di kamar ini. Yang ada hanya tiang listrik yang berdiri kokoh di hadapan mu. Dengan sengatan yang maha dashyat kata author-author di novel online" bathin Chantika terus meronta sembari menelan saliva nya dengan susah payah.
"Kenapa kau menangis, Nona? Apa kau mau makan ice cream sepagi ini? Atau kau telah menyesal dengan apa yang telah kau berikan pada ku semalam?" tanya Rendy sembari tersenyum smirk khas seorang Rendy penakluk wanita.
"Apa, kau bilang?" ucap Chantika reflex memajukan tubuh nya kehadapan Rendy yang sedang duduk di sofa.
"Sans saja, Nona cantik! Kita kan sudah merasakan bersama, semalam!" goda Rendy yang melihat reaksi Chantika yang semakin panik.
"Rasa apanya? Aku tidak merasakan apa-apa! Kata mu tadi tidak akan melakukan nya dengan orang yang sedang pingsan!" sungut Chantika.
"Kan lebih leluasa dengan orang yang pingsan" Rendy semakin bersemangat membuat penasaran Chantika.
"Jangan bohong, kamu. Kucing garing! Tidak terjadi apa-apa, semalam! Tidak ada gempa lokal juga di sini!" kata Chantika yang mulai terisak karena ketakutan akan hal itu.
"Maka nya, sini. Aku jelaskan! Duduk di samping ku, sini! Masa iya, kamu tidak mengingat sama sekali"
Chantika menggeleng kan kepala nya dengan lesu. Tanpa jawaban hanya isak tangisan nya terdengar perlahan. Ia mendekat dan duduk diam di samping Rendy.
Kini, mereka telah duduk berdampingan. Sesaat Rendy hanya terdiam memandang ke arah Chantika yang menundukkan kepala nya tak berani melihat ke arah Rendy.
Rasa antara malu bercampur takut. Karena sesuatu hal yang tak layak di lakukan sebelum ijab qabul di ucap kan oleh pengantin lelaki. Dan kata SAH yang terdengar oleh para saksi.
Chantika hanya bisa berduka dalam hati, mudah-mudahan semalam benar-benar tidak terjadi apa-apa antara diri nya dengan pria asing yang kini duduk di samping nya.
"Walaupun dia tampan, tak pantas aku melakukan itu semua dengan nya. Meskipun sekarang zaman semakin modern, semua serba canggih. Aku tetap harus bisa menjaga akhlak dan mahkota satu-satu nya yang aku punya. Ya Tuhan.. Lindungi, aku dari godaan setan yang berbentuk manusia setampan dia. Aamiin" Do'a Chantika dalam hati nya.
❤❤❤❤
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
SusiadellaE𝆯⃟🚀Hiatus
chantiqa tersepona ya sama si babang six pack😅
2022-08-21
0
𝕸y💞𝕄𝕆𝕆ℕ🍀⃝⃟💙
masa sih anget.. berat iya.. ketiban auto penyet wkkwkk
2022-07-31
10
Ummi Ime 🙈
Lanjoott....✌️
2022-06-15
3