***
"Terus kamu juga,kenapa mau menerima pertunangan ini.....?" tanya Ku balik.
Bagas pun terdiam sesaat dan langsung berlalu meninggalkan Ku.
Akhirnya kami pun pulang dari bandara dengan menggunakan mobil yang berbeda.Ternyata ayah sudah menyewakan mobil untuk keluarga om Beni selama mereka tinggal di Bali.
Aku pun langsung masuk ke dalam mobil dengan perasaan yang kesal.
"Bagaimana,Luna....?"
"Menurut kamu Bagas ganteng bukan.....?" lanjut ayah.
"Biasa saja....." balas Ku.
"Kok,kamu bicaranya seperti itu....?" ucap ayah.
"Ayah ini kan pertama kalinya mereka bertemu.Wajar saja Luna,masih belum mengnalnya......" timpal ibu.
"Biarkan mereka,saling mengenal dulu.Nanti juga pasti menemukan kecocoman satu sama lain....." lanjut ibu.
Ayah hanya terdiam mendengar ucapan ibu.Dan kami pun langsung pergi meninggalkan area Bandara.
"Ayah,kita mau pulang.....?" tanya Kenzo.
"Belum waktunya pulang.Kita akan pergi ke suatu tempat bersama keluarga om Beni...." jelas ayah.
"Kemana ayah.....?" tanya Kenzo kembali.
"Nanti juga Kenzo akan tahu.Sudah Kenzo mainin aja iPad nya,supaya tidak bosan selama di perjalanan......" timpal ibu.
Aku hanya terdiam dan melihat ke arah luar.Terlihat Bagas yang tengah sibuk dengan HP nya di dalam mobil yang dia tumpangi.
Akhirnya kami pun berangkat ke tempat tujuan berikutnya.
***
Sudah hampir 2 jam setengah kami menempuh perjalanan,Aku pun sudah mulai merasa bosan.Apalagi Kenzo,dia sudah tepar dan tertidur pulas sambil memeluk iPad nya.
"Sebenarnya kita,akan ke mana....?" tanya Ku.
"Kita akan pergi ke vila yang letaknya dekat dengan Pantai Balangan yang ada di Jimbaran....." jelas ibu.
"Lah kok langsung? Lalu bagaimana dengan pakaian ganti kita nanti....."
"Ibu sudah menyiapkan nya semalam,saat kamu pergi......" balas ibu.
Sejujurnya Aku belum siap untuk bertemu dengan keluarga om Beni.Aku merasa masih ada yang mengganjal di hati Ku,namun sulit untuk menjelaskan nya.
Akhirnya setelah hampir menempuh perjalanan sekitar 3 jam.Kami pun sampai di vila yang di maksud ayah.
Tempatnya sendiri,sangat dekat dengan pantai dengan pemandangan yang begitu indah.
"Ayo kita turun,sepertinya keluarga om Beni telah kebih dulu sampai....." ucap ayah yang baru saja memarkirkan mobilnya.
Aku pun langsung turun dan melihat area depan vila itu.
"Ayo bantu ayah,untuk mengambil koper yang ada di bagasi belakang....." ajak ibu.
"Iya bu......"
Aku pun menghampiri ayah,yang tengah menurunkan koper kami masing-masing.Sedangkan ibu,tengah berusaha membangunkan Kenzo yang masih terlelap tidur.
"Ya ampun,bagaimana ini sepertinya Kenzo sangat nyenyak tidurnya......" tutur ibu.
"Ya udah.Biar Luna saja yang akan menunggu Kenzo di sini dan coba untuk membangunkan nya...." timpal Ku.
"Ibu dan ayah langsung masuk saja,nanti kalau Kenzo sudah bangun Aku akan langsung menyusul......" lanjut Ku.
"Ya sudah kalau begitu.Ayah tidak enak,pasti om Beni sudah menunggu kita di dalam...." ucap ayah.
"Ini kunci mobilnya....." lanjut ayah langsung memberikan nya pada Ku.
Untung saja ada dua pelayan yang langsung menghampiri kami untuk membantu membawakan koper nya.
Aku pun berjalan menuju kursi yang letaknya menghadap ke pantai.Sambil sesekali memainkan ponsel Ku untuk menghilangkan rasa bosan Ku.
"Apa yang kamu lakukan di sini sendirian....?" tiba-tiba seseorang mengagetkan Ku.
Aku pun berbalik melihat siapa orang yang baru saja datang menghampiri Ku.
"Bagas....."
"Kenapa kamu tidak masuk,semua keluarga sudah menunggu kita di dalam....." ucap nya.
"Aku sedang menunggu adik Ku yang tengah tertidur di dalam mobil....." jelas Ku.
"Oh.Aku pikir kamu tadi tidak akan ikut ke sini....." dia pun duduk di samping Ku.
"Aku ingin bertanya sama kamu.....?"
"Kamu terus saja,mengajukan pertanyaan Ku dari tadi......" timpal Ku.
"Ya ampun.Ternyata kamu galak juga......"
"Apa yang ingin kamu tanyakan....?" tanya Ku balik.
"Kenapa kamu ingin menerima pertunangan ini? Padahal kita saja belum pernah bertemu sebelum nya.Kenapa kamu bisa langsung menyetujui perjodohan ini......"
"Aku tidak punya alasan untuk itu.Kalau pun ada,Aku tidak ingin menceritakannya sama kamu....."
"Luna......"
"Sebenarnya,Aku tidak setuju dengan perjodohan ini.Aku sangat menolaknya,dan mengharapkan pertunangan kita batal...." lanjutnya.
"Ya sudah,lakukan apa mau kamu.Dan buat semua itu terjadi....."
"Tapi Aku tidak bisa menolak permintaan ke dua orang tua Ku.Aku tidak melakukan nya......" tuturnya.
Aku hanya terdiam dan melihat ke arah pantai dengan perasaan yang campur aduk.
"Kak Luna.....!" seru Kenzo.
"Kenzo......"
"Kamu sudah bangun ternyata....." Aku pun langsung menghampirinya yabg tengah berdiri tidak jauh dari mobil.
"Sebentar kakak kunci dulu mobilnya,setelah itu ayo kita masuk ke dalam di sini panas....." ajak Ku meninggal kan bagas yang masih duduk sendirian.
Aku dan Kenzo pun menghampiri keluarga Ku yang sedang berkumpul di ruangan yang cukup luas.Mereka tampak senang dan bersenda gurau satu sama lain.
"Itu dia Luna...." tunjuk ayah.
"Ayo sini.Ada yang harus kita bicarakan......" lanjut ayah.
Aku pun langsung duduk di kursi yang letak nya tidak jauh dari ayah.
"Oh iya,mana bagas? Tadi sepertinya menyusul Luna ke depan....." ucap tante Livia.
"Ah itu......"
"Aku di sini....." ucap Bagas yang baru saja masuk dan bergabung dengan kami.
"Ayo duduk....." ucap om Beni.
Dia pun duduk di kursi yang berada tepat di samping Ku.
" Jadi begini,ayah dan om Dani sudah memutuskan untuk mempercepat acara pertunangan kalian......" tutur om Beni.
"Kapan.....?" tanya Bagas.
" Besok malam....."
"Kita sengaja mempercepat pertunangan nya,karena harus menyesuaikan dengan keberangkatan om Dani dan keluarga ke Jepang......." jelas om Beni.
"Kenapa harus secepat ini.Aku belum siap,apa yang harus Aku lakukan....." bisik Ku dalam hati.
"Ya sudah atur saja semuanya.Aku hanya bisa menuruti permintaan ayah dan keluarga....." balas Bagas.
Aku pun melihat ke arahnya.Aku merasa aneh dan heran sama dia.Kenapa dia begitu gampang dan setuju dengan recana ini.Padahal,sedari tadi terus bicara kalau dia tidak setuju dengan pertunangan ini dan berusaha untuk menolaknya.
"Luna,apa yang sedang kamu pikirkan...?" bisik Bagas mendekati Ku.
"Itu bukan urusan kamu....." ucap Ku pelan.
"Kalau begitu,Luna mau ke kamar duluan untuk beristirahat......" Aku pun langsung berdiri dan mengambil koper Ku.
"Kenzo ikut......" seru Kenzo menyusul Ku dari belakang.
Setelah sampai kamar Aku langsung menangis dan langsung menutup pintunya rapat.Kenzo hanya bisa terdiam di samping Ku sambil menepuk-nepuk pundak Ku pelan.
"Ini pasti berat buat kakak......" tuturnya.
"Kakak hanya bingung.Kakak masih tidak percaya dengan apa yang terjadi sekarang....."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments