Chapter 4

***

" Itu dia....." ucap ibu melihat kedatangan Kenzo.

"Ya ampun Ken,apa yang terjadi? Kenapa rambut kamu sangat berantakan....?" tanya ibu.

"Sisir di kamar Ku tidak ada,menghilang begitu saja.Aku sudah mencarinya kemana-mana....."

"Ah itu,tadi ayah mengambilnya.Karena sisir ayah patah....."

"Pantas saja,mau Aku mencarinya kemana-mana nggak akan pernak ketemu....."

"Di mana,tadi ayah menyimpan sisir Kenzo.....?" tanya ibu.

"Itu di atas lemari di kamar kita....."

Ibu pun langsung masuk ke kamar dan kemudian membawa sisir milik Kenzo.

"Sini biar ibu yang bantu untuk menyisirnya,udah kamu sarapan saja....." ucap ibu.

Kenzo pun langsung meraih dua potong roti panggang dan langsung mengolesinya dengan selai kacang kesukaan nya.

"Mau susunya nggak....?" tawar Ku.

"Boleh......" dia pun memberikan gelasnya yang masih kosong.

Akhirnya kami pun sarapan bersama-sama dan setelah itu bersiap-siap untuk pergi.Aku pun kembali ke kamar Ku untuk mengambil tas dan ponsel Ku.

"Kak Luna,jangan lupa sama cemilan milik Ku...." ternyata Kenzo mengikuti Ku dari belakang.

"Memangnya kamu tidak bawa tas? Bawa saja beberapa,nanti juga di jalan kamu pasti meminta ayah untuk membelinya lagi......"

"Benar juga....."

"Ya sudah,kalau begitu Aku boleh nitip bawakan iPadnya.Aku kesulitan karena harus memegangi cemilannya....." tuturnya.

"Luna......"

"Kenzo....."

"Ayo cepat,nanti kita telat....." lanjut ibu.

"Sebenarnya,kita mau ke mana sih.....?" gerutu Kenzo.

"Udah lah ayo......" ajak Ku.

Dia pun mengikuti Ku dari belakang dengan beberapa snack di tangannya.

"Ya ampun Ken,apa yang kamu bawa....?" ucap ayah.

"Snack....." jawabnya.

"Iya,kenapa kamu harus repot-repot sih.Nanti kan di jalan kamu bisa membelinya...." tutur ayah.

"Tidak apa-apa ayah,untuk jaga-jaga saja....."

"Ya sudahlah,ayo kita sudah terlambat ini...." ajak ibu.

***

Akhirnya kami pun berangkat menuju tempat yang tidak Aku tahu.Selama di perjalanan Aku hanya terdiam dan melihat pemandangan yang ada di luar sana.Sedangkan Kenzo sendiri,dia sibuk dengan iPad nya.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 1 jam 20 menit.Kami pun sampai di Bandara Ng******i di Denpasar.

Ternyata tempat yang di maksud ibu dari semalam itu,Bandara.

"Ayah,kenapa kita malah ke sini....?" tanya Kenzo sambil melihat ke arah luar.

"Iya.Hari ini kita akan kedatangan tamu dari Jakarta....." jawab ayah.

"Maksud ayah....."

"Iya Luna.Hari ini keluarga om Beni datang bersama keluarganya....." jelas ayah.

*Deg......

Tiba-tiba detak jantung Ku berdetak tidak karuan.Aku merasa cemas dan takut untuk menemui mereka.Ini kali pertama untuk Aku bertemu dengan keluarga calon tunangan Ku.

"Ayo,sebentar lagi mereka sampai....." ajak ayah.

Aku pun keluar dari mobil dengan lemas.Aku merasakan perasaan yang campur aduk di buatnya.

"Kakak baik-baik aja kan....?" ucap Kenzo langsung menggenggam tangan Ku.

"Ya sepertinya....."

"Tenang aja kak,ada Kenzo di samping kakak.Nanti kalau calon tunangan kakak macam-macam,Kenzo yang akan membela kakak....." tuturnya.

"Ya ampun.Kamu itu,masih kecil tapi omongannya kayak orang dewasa banget....."

"Aku bukan anak kecil kak,Kenzo udah gede...." timpalnya.

Aku dan Kenzo pun mengikuti ayah dan ibu dari belakang.Sampai akhirnya kami sampai di tempat kedatangan penumpang.

Aku berusaha mengendalikan perasaan Ku dengan sesekali menarik nafas secara perlahan.

Tidak lama kemudian,penumpang yang baru saja datang pun berdatangan satu persatu.Aku hanya memperhatikannya dari belakang ayah.

Sampai akhirnya salah satu penumpang yang baru saja keluar melambaikan tangannya dan melihat ke arah ayah dan keluarga Ku.

Dan ternyata benar saja,sepertinya itu om Beni yang ayah maksud.Soalnya dia langsung menghampiri ayah dan berpelukan.

"Sudah lama tidak bertemu.Akhirnya kita bertemu juga......" ucap om Beni.

"Aku senang bisa bertemu kembali dengan kamu di sini......" balas ayah.

Mereka pun langsung melepaskan peluakannya.Om Beni pun langsung menyalami ibu dan melihat ke arah Aku dan Kenzo yang sedari tadi hanya diam saja.

" Aluna......?" ucap om Beni sambil menunjuk Ku.

"Iya om....."

"Sini......" pintanya.

Aku pun langsung menghampiri om Beni dan menyalaminya.

"Ya ampun,ternyata kamu sudah besar yah.Rasanya baru kemarin kamu masih belajar untuk berjalan....." tuturnya.

"Ini pasti Kenzo yah......" tunjuk nya kembali.

"Iya om.Perkenalkan nama saya Kenzo......" tutur Kenzo.

"Anak yang manis dan sopan....."

"Ternyata anak-anak kamu,cantik dan ganteng....."

"Kamu bisa saja......" ucap ayah sambil tertawa.

" Oh iya.Om sampai lupa,belum memperkenalkan keluarga om sendiri......"

"Mana yah mereka......." lanjut om Beni sambil membalik kan badannya.

"Nah itu mereka......" tunjuk om Beni pada penumpang yang baru saja keluar.

Terlihat seorang wanita yang sepantaran dengan ibu sambil menggandeng anak kecil yang Aku perhatikan umurnya masih di bawah Kenzo.

Di belakangnya di ikuti oleh seorang laki-laki yang mengenakan jaket dan topi.

"Mungkinkah dia....?" bisik Ku dalam hati.

"Ya ampun,maaf yah.Kami agak telat,tadi Sasa minta ke toilet dulu......" tutur beliau.

"Tidak apa-apa,kami tidak keberatan kok....." timpal ibu.

"Akhirnya setelah sekian lama,Aku kembali juga ke sini....." lanjutnya.

"Selamat datang di Bali......" balas ibu.

"Panggil saja tante Livia,biar lebih akrab...." tuturnya langsung memegangi tangan Ku.

"Iya tante......"

"Oh iya,perkenalkan ini anak om....." ucap om Beni sambil menarik tangan laki-laki itu.

"Namanya Bagas Ardianto,usinya 2 tahun lebih tua dari kamu....." lanjut om Beni.

Aku pun memberanikan diri mengulurkan tangan Ku untuk menyalaminya,dengan sigap dia langsung menerima uluran tangan Ku.

"Aluna......"

"Bagas....." ucapnya langsung melepaskan tangannya.

"Nah,kalau yang perempuan ini namanya Bilsha,panggil saja Sasa......"

" Halo,salam kenal yah......" ucap Ku sambil menyalaminya.

Sasa langsung tersenyum dan merangkul tangan Ku.

"Sepertinya dia langsung menyukai Luna....." ucap tante Livia.

"Dia kakak Ku....." ucap Kenzo langsung meraih tangan Ku yang satunya.

"Ya ampun Kenzo,apa yang kamu lakukan....." tutur ayah.

"Dia berusaha merebut kak Luna dari Aku....." timpal Kenzo.

Para orang tua langsung tertawa mendengar perkataan Kenzo barusan.

"Ya sudah,mari kita langsung pulang......" ajak ayah.

Para orang tua pun,berjalan beriringan.Ibu dan tante Livia sengaja langsung memegangi Kenzo dan Sasa,supaya Aku bisa mengobrol dengan Bagas.

"Bagaimana,Aku bisa memulai pembicaraan.Dia saja dari tadi hanya diam saja....." bisik Ku dalam hati.

" Kamu diam saja dari tadi.Kenapa? Ada yang salah....." tiba-tiba Bagas memulai pembicaraan kami.

"Tidak ada....."

"Hanya saja,Aku bingung untuk membahas apa....." lanjut Ku.

"Berapa usia mu..?" tanya nya.

"19 tahun......"

"Berarti kamu baru saja keluar sekolah dong....."

"Iya......"

"Kenapa kamu mau menerima pertunangan ini? Padahal usia kamu masih muda......" ucapnya sambil menghentikan langkahnya dan menatap ke arah Ku.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!