Daniel terkejut mendengar pertanyaan Cynthia yang sepertinya sangat penasaran dengannya. Padahal mereka baru saja bertemu hari ini dan belum begitu berkenalan dengan baik.
Daniel belum bisa memberitahu alasannya takut jika Cynthia hanya menganggap ceritanya itu omong kosong yang tidak masuk akal.
Dia tahu jika Cynthia hanya seorang gadis desa biasa yang pastinya tidak mengetahui apa-apa tentang sihir ataupun kutukan.
"Uh, maaf Cynthia. Aku belum bisa memberitahumu sekarang. Lebih baik jika kau mengganti pakaianmu dulu dan kita akan makan bersama setelah ini, oke?"Ucap Daniel.
"Ah, baiklah...."Cynthia terlihat sedikit kecewa.
Hmm, tampaknya Daniel ini orang yang tertutup. Aku akan menunggunya sampai dia benar-benar bisa percaya kepadaku dan menceritakan tentang dirinya.
"Tunggu sebentar, Cynthia."Daniel menghentikan Cynthia yang sudah berjalan keluar pintu. Daniel mengenakan topengnya kembali. Sepertinya dia hanya baru
memperlihatkan wajahnya kepada Cynthia.
Daniel memanggil seorang wanita dengan seragam khusus. Wanita itu terlihat sangat serius dan disiplin seperti seorang pekerja yang begitu setia.
"Cynthia, perkenalkan. Ini adalah Kyle Robertson. Mulai sekarang dia adalah dayang khusus untukmu."Ucap Daniel memperkenalkan wanita itu.
Eh? Apa? Dayang untukku?!
Cynthia bengong sejenak merasa bingung. Baru kali ini dia akan memiliki seorang dayang yang akan menemaninya kemanapun dia pergi.
"Salam, Nyonya. Nama saya Kyle. Saya akan bertugas menjadi dayang anda mulai sekarang. Jika anda memerlukan sesuatu, saya selalu siap kapanpun."Ucap Kyle sambil membungkuk hormat.
"Ah, iya...aku juga mohon bantuannya Kyle."Cynthia reflek ikut membungkuk.
"Cynthia, sebaiknya kau jangan membungkuk seperti itu kepada bahawanmu. Kau sekarang itu adalah Nyonya Auberon, Ingat itu."Ucap Daniel memperingati.
"Ah, iya maaf! Itu...karena aku tidak terbiasa haha..."Ucap Cynthia jadi canggung.
"Kalau begitu mulai sekarang kau harus membiasakannya Cynthia. Kyle, aku minta tolong padamu untuk mengajari Cynthia beberapa hal tentang cara bersikap sebagai seorang bangsawan."Pinta Daniel.
"Baik, Tuan."
"Kalau begitu datanglah ke ruang makan setelah ini, oke Cynthia? Aku pergi dulu untuk mengurus beberapa hal."Ucap Daniel.
"Baik..."Cynthia cuma bisa manggut-manggut.
Setelah Daniel pergi, Kyle mendekatkan dirinya kepada Cynthia.
"Nyonya, mari ikut dengan saya menuju kamar anda. Saya akan membantu Anda mengganti pakaian."Ucap Kyle.
"Baik..."Cynthia hanya menurut kepada Kyle dan mengikuti Kyle menuju kamarnya.
Sesampai di dalam kamar. Cynthia lagi-lagi terpesona dengan kamar yang akan ditempatinya. Tempat tidur dengan ranjang yang berukuran besar yang terlihat mewah. Jendela yang berukuran besar dan bahkan ada balkonnya juga sama seperti kamar milik Daniel. Tidak lupa ada bunga mawar juga yang diletakkan di atas meja.
Lemari pakaiannya saja sangat besar. Cynthia langsung membayangkan dia akan memakai gaun-gaun yang cantik. Dari dulu itu adalah impiannya.
"Apakah Nyonya ingin mandi dulu atau langsung saja?"Tanya Kyle.
"Ah, aku akan mandi dulu saja."Ucap Cynthia. Dia memang sedikit gerah dan takut jika dia bau keringat.
"Baik Nyonya. Silahkan lewat sini."Ucap Kyle menunjukkan letak pintu kamar mandi.
Cynthia pun masuk ke dalam kamar mandi yang terletak di dalam kamar itu. Cynthia senang bukan main saat melihat bak mandi yang begitu besar dan ada lilin terapi di setiap sudut bak.
"Uhm...Kyle, aku bisa mandi sendiri...kau boleh keluar."Ucap Cynthia masih merasa malu sebab dia tidak terbiasa mandi dengan orang lain.
"Baik Nyonya. Saya akan menyiapkan airnya dulu."Ucap Kyle menurut.
Haa...syukurlah Kyle mau menuruti perintahku.
Kyle segera memutar keran air hangat sampai bak itu terisi penuh. Setelah itu dia mengambil seember kelopak mawar dan menaburkannya sedikit demi sedikit di dalam bak itu.
"Nyonya, jika anda memerlukan sesuatu panggil saja saya Nyonya. Saya akan menunggu di luar pintu."Ucap Kyle.
"Baik, terima kasih Kyle."
Cynthia pun segera membuka gaun pengantinnya dan masuk ke dalam bak untuk berendam. Seketika Cynthia langsung merasa rileks karena dia bisa menikmati fasilitas yang ada di kastil itu.
Cynthia terus kepikiran dengan suaminya dan terbayang-bayang akan wajahnya yang begitu tampan. Rona pipinya sudah tidak bisa disembunyikan lagi.
Sepertinya aku sudah gila. Baru kali ini aku merasa seheboh ini saat melihat seorang pria seperti Daniel. Aku masih tidak percaya jika sosok setampan dirinya adalah seorang buruk rupa yang terkutuk. Aku harus mencari tahu hal itu!
Setelah siap berendam, Cynthia keluar dari kamar mandi dengan gaun mandinya. Sesuai yang dikatakan Kyle, wanita itu masih berdiri dengan setia dibalik pintu.
"Anda sudah siap Nyonya?"Tanya Kyle.
"Iya..."
"Mari ikut saya Nyonya. Saya akan membantu mendandani anda."
Cynthia duduk di kursi rias. Kyle mulai membuka lemari pakaian yang berisi penuh dengan gaun-gaun yang sangat cantik. Dia kemudian mengeluarkan salah satu gaun yang menurutnya paling cocok untuk Cynthia kenakan hari ini.
Cynthia sempat melihat gaun-gaun yang ada di dalam lemari itu di pantulan cermin.
Wah, apakah Daniel sudah mempersiapkan segalanya untukku sebelum aku datang kemari? Dia benar-benar pria yang perhatian ya.
Kyle membantu Cynthia mengenakan gaun berwarna biru muda lembut yang dikelilingi renda berwarna putih di bawah roknya. Dia juga memakaikan sepatu yang serasi dengan gaunnya.
Yang kedua Kyle membantu merapikan rambut Cynthia yang berwarna coklat dan lurus itu. Terakhir dia mendandani wajah Cynthia yang biasanya selalu polos tanpa polesan apapun. Kyle memberikan make up yang simple dan tidak terlalu tajam.
Setelah selesai, Cynthia melihat dirinya ke arah cermin dan tidak percaya dengan penampilannya yang sekarang.
"Anda benar-benar sangat cantik Nyonya."Puji Kyle.
"Terima kasih Kyle. Ini juga berkatmu karena sudah pandai mendandani diriku."Ucap Cynthia. Dia sempat memutar badannya mengagumi dirinya yang begitu cantik.
"Dengan senang hati, Nyonya."
Setelah siap berdandan, Cynthia diantar lagi oleh Kyle menuju ruang makan. Dia sudah berjanji untuk makan siang bersama Daniel.
Sesampai di ruang makan, Cynthia langsung melihat Celina yang sudah ada di meja makan duduk dengan manis.
"Kakak! Wah, kakak cantik sekali!"Puji Celina melihat tampilan baru dari kakaknya.
"He he, terima kasih Celina..."
"Nyonya, silahkan duduk disini."Pinta Kyle. Dia menyuruh Cynthia duduk di samping kursi yang bakal di duduki oleh Daniel.
"Oh baik...."Ucap Cynthia menurut.
"Kenapa kakakku duduk disana? Aku ingin kakak duduk bersamaku!"Ucap Celina. Dia merasa jika jarak tempat duduk mereka cukup jauh karena Celina juga disuruh duduk di kursi yang sedikit jauh dari Cynthia.
"Maaf Nona, peraturannya memang seperti itu."Ucap Kyle tegas.
"Tapi...!"
"Cynthia, ingat apa yang dikatakan ayah tadi? Kau harus menjaga sikapmu dengan baik. Kau tidak mau dipulangkan ke tempat ayah kan?"Ucap Cynthia.
Celina langsung menunduk. Dia sedikit sebal namun dia tidak boleh menunjukan sikap yang buruk demi kakaknya.
Cynthia yang melihat raut wajah Celina yang sedih jadi merasa sedikit bersalah. Tapi dia tidak punya pilihan lagi.
Tak lama Daniel muncul dan duduk di kursi tepat bersebelahan dengan Cynthia. Di saat itu juga jantung Cynthia berdebar dengan keras. Apalagi jika dia melihat Daniel yang sudah mengganti pakaiannya.
Next....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments