Di negeri yang tenang, hiduplah sebuah keluarga yang sudah hampir melarat akan uang. Seorang pria tua kini sedang sibuk memohon kepada putri sulungnya yang bernama Crystal si gadis kembang desa.
"Crystal, ayah mohon padamu menikahlah dengan Tuan Auberon! Ayah membutuhkan bantuanmu agar hutang ayah segera lunas! Jika ayah tidak segera melunaskannya, ayah akan segera mati dibunuh oleh Tuan Auberon, Crystal!"Ucap William sampai menyembah kepada Crystal.
"Aku tetap tidak mau ayah! Memangnya aku peduli dengan hal itu?! Aku yang cantik dan dikenal kembang desa ini mana pantas menikah dengan pria buruk rupa itu?! Ayah sudah gila ya?! Seharusnya ayah melunasi hutang ayah dong!"Ucap Crystal marah.
"Tapi Crystal...!"Belum lagi William selesai berbicara, Crystal pergi ke kamarnya. Dia membuka lemari pakaiannya dan memasukkan seluruh pakaian dan perhiasannya di dalam koper miliknya.
"Kau mau kemana Crystal?"Tanya William yang melihat Crystal berjalan membawa kopernya.
"Aku akan pergi dari sini. Aku sudah tidak sanggup tinggal di rumah yang miskin ini! Selamat tinggal semuanya!"Ucap Crystal pergi begitu saja.
William jadi tidak bisa menahannya lagi. Dia kemudian melotot ke arah Cynthia yang sedang ketakutan di balik pintu kamarnya.
"Cynthia sayang, keluarlah nak. Ayah ada permintaan untukmu. Jika kau tidak keluar sekarang juga, jangan harap kau bisa hidup dengan tenang."Ucap William dengan ancaman.
Cklek, Cynthia segera membuka pintu kamarnya. Belum lagi Cynthia keluar, William sudah menarik tangannya paksa hingga Cynthia meringis kesakitan.
"Cynthia, kau harus menikah dengan Tuan Auberon. Kau kan anak yang baik, jadi tolonglah ayah kali ini saja ya untuk menikah dengan Tuan Auberon agar hutang ayah bisa lunas..."Ucap William.
Meskipun ekspresi William sudah menyeramkan, Cynthia masih sempatnya untuk menolak permintaan ayahnya.
"T-tidak ayah....aku tidak mau..."Ucap Cynthia dengan bergetar.
William semakin mengeratkan tangannya di bahu kecil Cynthia.
"Kau bilang apa Cynthia? Kau tidak mau? Hmm, baiklah, apa kau mau adikmu menderita Cynthia?"Tanya William seperti sudah hilang akal.
Cynthia menggeleng dengan cepat. Air matanya langsung jatuh karena dia terlalu takut menghadapi ayahnya.
Dia sempat berpikir kenapa ayahnya cuma berani kepadanya dan tidak kepada kakaknya, Crystal. Bahkan William sempat minta baik-baik kepadanya, tidak dengan Cynthia.
"Kau kan tidak secantik kakakmu ataupun adikmu, jadi kau tidak perlu terlalu memikirkan paras jodohmu. Lagipula jika hutang ayah bisa segera lunas, adikmu juga tidak akan kelaparan lagi, benar tidak?"
Cynthia hanya diam. Dia merasa begitu sakit hati saat ayahnya mengatainya tanpa perasaan.
Tiba-tiba Celina datang. Dia menyadari situasi yang terjadi dan melihat kakaknya yang sedang menangis gara-gara ayahnya.
"Ayah! Apa yang ayah lakukan?! Jangan marahi kakak lagi!"Ucap Celina sambil menarik tangan Cynthia dari William.
"Anak kecil sepertimu sebaiknya tidak usah ikut campur, Celina. Ini urusan orang dewasa."Ucap William.
"Tidak mau! Ayah pasti akan memukul kakak lagi! Aku tidak akan membiarkannya! Tolong lepaskan kakak!"Teriak Celina.
William tampak sudah kehilangan kesabaran. Dia bahkan ingin menendang anak umur 10 tahun itu karena sudah menghalanginya.
"Celina, dengarkan kakak baik-baik, kakak tidak akan dipukul oleh ayah lagi. Jadi Celina tidak usah takut."Ucap Cynthia berusaha menenangkan Celina.
"Kakak bohong!"Ucap Celina.
"Kakak tidak bohong Celina..."
Cynthia sempat diam dan memikirkan permintaan ayahnya.
Jika aku menikah dengan pria yang dikatakan buruk rupa itu, aku akan jadi bebas dari sini. Jika bisa, aku juga akan membawa adikku bersamaku. Aku juga tidak akan hidup susah. Ayah juga tidak akan bisa mengancam kami lagi...sepertinya sudah jelas keputusanku seperti apa.
"Baiklah ayah, aku akan menyetujui permintaan ayah untuk menikah dengan Tuan Auberon."Ucap Cynthia akhirnya setuju.
William membulatkan matanya begitu girang.
"Bagus! Anak pintar! Kalau begitu mulai besok, bersiap-siaplah untuk hadir di aula pernikahan."Ucap William tersenyum lebar. Dia mengelus kepala Cynthia.
William kemudian pergi lagi untuk menemui Tuan Auberon si penagih hutangnya.
"Tunggu, Kakak akan menikah?! Dengan siapa?!"Tanya Celina heboh.
"Kamu tidak dengar tadi? Dengan Tuan Auberon, Celina."Ucap Cynthia.
"Dengan Tuan Auberon?! Kenapa tiba-tiba kakak menikah dengannya? Apa ayah mengancam kakak lagi?! Lalu dimana kak Crystal?"
"Kak Crystal sudah pergi dari rumah dan mungkin tidak akan kembali. Kau tidak perlu khawatir Celina. Kakak akan baik-baik saja...."
"Kalau begitu aku akan ikut dengan kakak! Aku tidak mau tinggal dengan ayah yang jahat dan kak Carl yang juga jahat!"Ucap Celina.
"Baiklah, kakak akan mencoba untuk meminta Tuan Auberon jika dia mau mengizinkan Celina tinggal bersama kakak..."Ucap Cynthia.
Sementara itu William menemui Daniel Auberon di rumahnya untuk memberitahu perihal pernikahan anak keduanya dengan Daniel.
"Tuan Auberon, saya kemari untuk memberi tahu jika salah satu putri saya ingin menikah dengan anda. Dia dengan senang hati menyetujui pernikahannya."
Daniel yang mendengarkan sedang duduk di kursinya sambil melipat kedua tangannya. Seperti biasa Daniel menutup wajahnya dengan topeng. Entah ekspresi apa yang saat ini ditunjukkannya.
"Begitukah? Baiklah, jika begitu akan aku anggap hutangmu lunas kepadaku."Ucap Daniel.
"Baik, terima kasih banyak Tuan! Saya jamin jika putri kedua saya ini prilakunya sangat baik. Dia pasti akan menuruti perintah anda."Ucap William sambil membungkuk.
Cih, dasar pria tua ini tidak sadar jika dirinya telah menjual anak perempuannya sendiri sebagai pengganti hutangnya. Benar-benar tidak tahu malu!
"Putri kedua ya? Siapa namanya?"Tanya Daniel.
"Oh, namanya Cynthia Martinez. Usianya sekitar 21 tahun."Jawab William.
"Begitu? Kudengar putri sulungmu itu cantik sampai dijuluki kembang desa?"Tanya lagi Daniel.
"I-itu benar....tapi dia..."William sedikit takut untuk mengakuinya.
"Tapi sudahlah, aku tetap akan menerima putri keduamu. Aku akan sangat berterima kasih kalau dia sungguh-sungguh mau menikah denganku yang buruk rupa ini..."Ucap Daniel.
"T-tentu saja Tuan! Dia sungguh-sungguh kok!"Ucap William.
"Baiklah, besok pagi datanglah ke gereja sesuai perjanjian."
"Baik Tuan. Saya akan buat Cynthia berdandan secantik mungkin!"Ucap William lagi.
Keesokan paginya, Cynthia sudah duduk manis di dalam kereta kuda dengan balutan gaun putih polosnya. Saat ini dia sudah terlihat cantik, namun tatapannya terlihat kosong dan putus asa.
Sesampai di gereja, Cynthia tidak ada melihat seorang pun yang hadir. Hanya ada ayahnya dan adiknya, Celina yang sudah memakai gaun mininya yang cantik. Bahkan Carl sendiri tidak mau hadir alasannya karena malu melihat kakaknya akan menikah dengan si pria buruk rupa.
"Ayo nak, ayah akan mengantarmu."Ucap William mengulurkan tangannya untuk mengantar putrinya menuju aula.
Cynthia menerima uluran tangan William dan memegang lengan pria itu. Hatinya sampai sekarang masih merasa cemas, namun dia tetap membawakannya dengan tenang.
"Wah, kakak hari ini cantik sekali...seperti putri!"Ucap Celina memuji kakaknya.
"Terima kasih Celina. Kau juga sangat cantik hari ini."Puji balik Cynthia.
"Hehe, ini bunga untuk kakak."Ucap Celina memberikan sebuket bunga kepada Cynthia.
Cynthia menerima buket bunga itu. Tak lama kereta kuda lain datang yang tak lain adalah Daniel Auberon.
Next....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Darliana
awal yg bagus
2021-12-05
0