Episode 3

Cynthia berjalan mengekori punggung suaminya dari belakang. Sementara Celina masih sibuk bermain di halaman kastil. Untung saja sudah ada beberapa pelayan yang menjaga Celina. Sampai sekarang ini Cynthia merasa masih bermimpi karena bisa tinggal di rumah yang sangat luas, besar dan mewah itu. Semua perabotan yang ada di dalam rumah itu hampir semuanya berkilauan.

Mereka menaiki tangga yang dibalut karpet berwarna merah untuk menuju kamar utama.

Tak lama Daniel berhenti di sebuah pintu yang besar dan Cynthia juga ikut berhenti tepat dibelakangnya.

"Ini adalah kamarku. Jika kau mau datang silahkan saja dan panggil saja aku."Ucap Daniel.

"Ah iya Ba-"

Tunggu, apa maksudnya?? Aku tidak akan tidur sekamar dengannya?

"Ada apa Cynthia?"Tanya Daniel saat mendengar ucapan Cynthia yang terputus.

"A-anu....itu bukankah seorang pengantin baru akan tidur di satu kamar?"Tanya Cynthia malu-malu. Kedua pipinya bahkan sudah semerah tomat.

Duh, aku bicara apa sih?! Sudah gila ya aku??

Daniel terdiam sejenak saat mendengar kalimat itu dari istrinya.

"Pfft, hahaha! Benar juga ya. Tapi maaf, aku saat ini belum terbiasa untuk tidur bersama dengan seseorang. Kamarmu ada di sebelah kamarku. Sedangkan kamar Celina ada di sebrang sana. Kenapa? Apa kau mau tidur bersamaku?"Tanya Daniel menggoda Cynthia.

"Eh?? Ah....itu...itu..."Cynthia mulai kebingungan sendiri.

"Sudahlah. Untuk sementara kita akan tidur terpisah. Aku hanya khawatir jika kau bangun saat pagi hari malah mendapati pemandangan yang menakutkan."Ucap Daniel lagi-lagi merendah diri.

Cynthia hanya cuma bisa diam. Dia bahkan tidak tahu harus menjawab apa. Tapi ada satu pikiran yang selama ini dia tanya-tanya.

"Bolehkah aku...tahu apa alasanmu memakai topeng?"Tanya Cynthia sedikit takut-takut. Dia takut jika pertanyaannya itu sensitif bagi Daniel.

"Ah...bukan apa-apa. Aku hanya ingin menutupnya saja karena aku tidak mau orang-orang melihat wajahku yang seperti monster ini bahkan aku sendiri juga tidak mau melihatnya. "Ucap Daniel.

"Kalau begitu...tolong izinkan aku untuk melihatnya."Pinta Cynthia.

"Apa? Kau...kau yakin?"Tanya Daniel tidak percaya.

Cynthia mengangguk dengan sangat yakin.

"Tapi...aku tidak percaya diri untuk menunjukkannya kepadamu. Aku takut jika kau langsung kabur setelah melihatnya..."Ucap Daniel lagi.

Kenapa Daniel menganggap dirinya segitu buruknya ya? Kasihan juga kalau harus mengalami rasa itu.....dia pasti sangat menderita selama ini....

"Aku tidak akan kabur, Daniel. Percayalah kepadaku. Aku juga kan sudah menjadi istri anda."Pinta Cynthia tidak menyerah.

Cynthia begitu penasaran untuk melihat wajah asli Daniel. Dia malah tidak yakin apakah Daniel benar-benar seorang pria buruk rupa yang terkutuk.

"Haa...baiklah kalau itu maumu. Mari ikut denganku."Ucap Daniel akhirnya menurut.

Kedua bola mata Cynthia langsung berbinar-binar saat Daniel mau memperlihatkan wajahnya. Daniel kemudian membuka pintu kamarnya dan mempersilahkan Cynthia untuk masuk.

Cynthia terpesona dengan desain kamar Daniel. Dia pikir kamar Daniel akan terlihat menakutkan atau berantakan. Tapi justru kebalikannya. Terlihat sangat rapi dan bersih dengan perabotan yang antik. Bahkan ada pot bunga mawar juga yang di letakkan di atas meja.

Mereka duduk di sofa yang terletak di ruangan itu.

Cynthia menunggu-nunggu Daniel untuk membuka topengnya.

Perlahan-lahan Daniel membuka topeng itu dari wajahnya da memperlihatkan wajahnya. Sedetik pun Cynthia tidak berkedip untuk melihat wajah Daniel.

Dan saat Cynthia melihat wajah Daniel dibalik topeng itu dia membulatkan matanya tidak percaya.

Ya Tuhan! Tampan sekali...! Seperti malaikat!

Cynthia seketika terpesona oleh ketampanan yang dimiliki Daniel. Kulitnya seputih susu dan terlihat halus. Bentuk rahang wajahnya yang begitu sempurna. Rambut hitamnya yang lurus dan terlihat berkilau. Alisnya yang tebal dan terukir dengan sangat rapi. Bola matanya yang berwarna biru safir. Bulu mata yang lentik dan bibir ranum yang terlihat sangat sexy.

Tidak lupa dengan bentuk tubuhnya yang seperti pahatan sempurna.

Cynthia sudah entah berapa kali menelan ludah. Dia mencoba tetap berusaha untuk menjaga sikapnya. Jika wanita normal yang lain mungkin sudah pingsan atau mengeluarkan darah dari hidungnya.

Cynthia sampai membuka mulutnya sankinkan terpesona.

Ya Tuhan, nikmat mana yang kau dustakan...kau menyuguhiku pemandangan seindah ini...

Daniel sempat menunggu jawaban Cynthia. Namun Cynthia hanya diam dengan ekspresi yang membuatnya bingung.

"Bagaimana Cynthia? Apa segitu buruknya penampilanku?"Tanya Daniel.

"Eh?"Cynthia segera sadar dari lamunannya melihat ke arah wajah Daniel yang terlalu tampan. Seketika dia malu sendiri karena sudah menunjukkan sikap tidak tahu malu kepada seorang duke.

Cynthia menggeleng dengan cepat. "Tidak sama sekali Daniel! Justru...kebalikannya! Anda benar-benar sangat tampan!"Ucap Cynthia setengah berteriak.

"Hah?"Daniel kaget dengan ucapan seseorang yang kali ini memuji parasnya. Dia bahkan mengira jika dia hanya salah dengar.

"Iya, Daniel! Anda sungguh-sungguh sangat tampan! Wajah anda begitu sempurna. Anda percayalah kepadaku!"Ucap lagi Cynthia.

Daniel cuma bisa diam dengan pengakuan Cynthia yang mengatakan dirinya tampan. Tentu saja dia merasa itu sangat aneh karena belum pernah ada seorangpun yang memujinya tampan.

"Kau tidak berbohong?"Tanya lagi Daniel masih tidak percaya.

Cynthia kali ini mengangguk. "Aku ini adalah perempuan yang selalu jujur. Aku tidak akan mau berbohong seperti ini Daniel. Anda benar-benar sangat tampan dan justru aku yang jadi malah merasa rendah diri. Aku bukanlah gadis yang cantik. Hanya kakak dan adik perempuanku saja yang selalu dikatakan cantik dan aku juga menyadari hal itu. Sekarang ini aku malah jadi merasa tidak pantas untuk berdampingan dengan anda."Ucap Cynthia tersenyum kecut.

Daniel langsung terdiam dengan ucapan Cynthia.

"Tidak, siapa bilang begit--"

"Hampir semua orang bilang begitu! Kalau aku disejajarkan dengan saudara-saudaraku, aku yang dianggap lain sendiri oleh orang-orang. Mereka bahkan bertanya apakah aku sungguh-sungguh putri dari Martinez."Ucap Cynthia.

Dia jadi mengingat pengalaman pahit itu lagi dan matanya jadi berkaca-kaca masih merasa sakit hati dengan kehidupan yang dialaminya.

"Kalau begitu aku akan jadi yang pertama untuk mengatakan bahwa dirimu itu cantik, Cynthia Auberon. Percayalah padaku bahwa kau tidak kalah cantik dari kakak-adikmu."Ucap Daniel.

Cynthia seketika begitu senang saat Daniel mengatakan dirinya cantik. Memang benar jika Daniel adalah pria pertama yang mengatakan dirinya cantik. Dia pun tersenyum. "Kalau begitu anda sendiri juga harus percaya kepadaku bahwa wajah anda itu tampan!"

"Ah, haha baiklah. Terima kasih Cynthia."Ucap Daniel akhirnya tersenyum.

Saat melihat senyuman Daniel, Cynthia pikir dirinya akan pingsan karena takut kena diabetes akibat disuguhi pemandangan yang sungguh manis.

"Tidak Daniel, akulah yang berterima kasih! Anda sudah melunasi hutang ayahku dan menyelamatkanku darinya. Aku dan Celina akhirnya bisa selamat..."Ucap Cynthia.

Apa dia sering mendapat kekerasan sewaktu di rumahnya?

"Oh ya Daniel, ada satu lagi yang membuatku penasaran. Kenapa anda menganggap diri anda buruk rupa? Dan orang-orang juga bilang begitu? Pasti ada kisah dibalik semuanya kan?"Tanya Cynthia masih penasaran.

Next....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!