🍁🍁🍁
Di sebuah mesjid Baiturrahman.
Kehidupan memang selalu tidak sesuai dengan harapan, terkadang manusia masih merasa belum cukup puas atas pemberian Tuhan padanya, adapula bagi mereka yang masih gila karena sesuatu hal seperti barang brendid atau semacamnya bagi kalangan orang yang memiliki harta berlimpah, sehingga orang miskin merasa sedih ketika melihat sesuatu yang tidak mampu dia beli. Apalagi orang itu sombong, angkuh, sering memposting kekayaannya, menolong orang selalu di upload. Semuanya rendah di mata tuhan, tidak ada gunanya semua itu, perbuatan riya paling sangat tuhan benci.
Tidak kah kita tau? bahwa kekayaan,harta, takhta, kedudukan, popularitas, pasangan, kelurga, hingga di berikan keturunan setelah menikah. Itu semua hanya sebatas titipan dari Tuhan, tidak lebih. Kita sebagai manusia harus bisa merenung dan terus selalu bersyukur atas nikmat Tuhan yang dititipkan untuk kita, ikhlas dan sabar itu kunci keberhasilan kita, semuanya akan mudah bagi tuhan kalau kita selalu berdo'a dan terus meminta padanya.
"Baiklah para hadirin yang sangat di muliakan oleh Allah dan para rasulnya, demikianlah ceramah saya untuk hari ini, semoga apa yang saya sampaikan bisa menjadi amal dan ladang pahala untuk kita semua, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," kata penutup dari seorang ustad untuk semua yang duduk di dalam mesjid.
Seluruh orang yang berada didalamnya mengucap salam dengan serentak sambil bergerak untuk pulang ke rumah masing-masing.
"Kak, Zizi sudah sangat lapar! sewaktu Zizi sholat, perut Zizi terus berbunyi," keluh Zizi menoleh pada sang kakak yang masih memejamkan matanya seraya berdo'a selepas sholat fardhu dzuhur.
Saat sang kakak membuka mata.
"Maafkan kakak Zi, seharusnya kau sudah makan sedari tadi. Tapi, lebih penting kita mengerjakan sholat dulu, setelah itu kita bisa melanjutkan untuk mencari makan," tutur kakaknya pula memberi pengertian pada Zizi.
Ya, sepasang saudara itu masih belum makan hingga kini. Mereka sama sekali tidak di terima krna penampilan mereka terlihat seperti pengemis. Jangankan untuk makan, minta di bungkus bawa pulang saja pemilik toko enggan memberikan. Heran saja pada manusia yang masih melihat penampilan dari luar, walaupun pengemis bukankah mereka butuh makan untuk hidup.
Tampak hembusan nafas berulang kali yang di keluarkan oleh sang kakak.
KRUYUK
Bunyi dari suara perut Zizi yang terdengar jelas di telinga seorang ustad separuh baya sejenak menghentikan langkahnya untuk keluar.
Dia melihat sepasang kakak beradik saling berpandangan, dirinya ingin menyapa tetapi merasa sangat segan.
Seketika Zizi melihat ustad itu memandangi mereka dari jauh, Zizi melontarkan senyumnya yang manis. Sehingga membuat ustad itu melangkah masuk kembali dan berusaha menghampiri mereka.
"Maaf, kalian tidak keluar? sedang menunggu siapa?" sapa ustad itu membuat sang kakak langsung menoleh dengan begitu sigap.
"Maaf pak ustad, kami tidak bermaksud untuk berlama di sini. Kami akan segera keluar, maaf sekali lagi pak ustad," bungkuk sang kakak berulang kali merasa tidak enak sudah di tegur oleh ustad itu.
KRUYUK
Duh, Zizi... Kenapa lagi situasi gini perut kamu bunyi, ya Allah... Gimana kalau sampe ustad ini tau suara itu berasal dari zizi? batin sang kakak tertunduk malu.
Ustad itu hanya menatap wajah Zizi yang tertunduk takut, sementara sang kakak tertunduk malu dengan memejamkan matanya. Ustad itu pun tidak berkata apapun yang membuat mereka merasa terintimidasi.
^^^To be continued..^^^
^^^🍂 aiiwa 🍂^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
☠ᵏᵋᶜᶟ𝒀𝑹ᵃᶦ🕊️⃝ᥴͨᏼᷛˢ⍣⃟ₛ 𒈒⃟ʟʙᴄ
semoga kehidupan kedua adik n kakak itu akan bahagia nantinya
2022-11-08
1
🍾⃝ͩɛᷞѵͧѵᷠ𝛄ͣHIAT✰͜͡w⃠N⃟ʲᵃᵃ࿐💋
semoga aja pak ustadz nya baik ya mau bantuin😄
2022-11-01
0
🍾⃝ͩɛᷞѵͧѵᷠ𝛄ͣHIAT✰͜͡w⃠N⃟ʲᵃᵃ࿐💋
kruyukkkk, ayam jago... 🏃🏃🏃🏃🏃
2022-11-01
0