Sudah terhitung satu bulan lamanya semenjak kejadian tersebut .Anisa merasakan ada sesuatu yang aneh terjadi pada dirinya. Ia sering merasakan seperti masuk angin yang menyebabkan mual-mual. pagi ini saja sudah tiga kali bolak-balik kamar mandi untuk mengeluarkan sesuatu yang cocok perutnya.
"Tidak biasanya aku masuk angin sampai mual-mual begini, " ucaonys lemah.
"Apa aku ke dokter ajah? Bulan ini juga aku belum datang bulan. "
Anisa segera membersihkan wajahnya. memakan roti tawar yang diolesi Blueband untuk mengganjal perutnya dan segera menuju rumah sakit. ia bahkan tidak bisa makan nasi karena setiap dia makan dia akan muntah titik.tubuhnya sangat lemah karena hanya makan sedikit asupan saja.sesampainya disana Anisa segera dibawa menemui dokter setelah melalui antrian seperti pasien lainnya.
"Ada keluhan apa, Bu? " tanya Dokter Nova sambil tersenyum
"Akhir-akhir Ini saya sering merasa mual, Dok. Selain itu saya juga sering lemas." terang Anisa
"Baiklah, Mari saya periksa silakan Bu." dokter tersebut memberi instruksi pada Anisa untuk berbaring di ranjang.
Anisa pun segera membaringkan tubuhnya di tempat yang telah disediakan. Dokter Nova segera melakukan pemeriksaan. Selesai, Anisa Kembali ke tempat duduknya sambil menunggu hasil dari dokter. Dokter Nova datang sambil tersenyum.
"Bagaimana, Dok? "
"Bu,Saya hanya bisa mengucapkan selamat."
Ibu sedang mengandung 3 minggu, ucap dokter Nova dengan wajah senang.
"Bagaimana bisa!" pekiknya tanpa sadar, Hal itu membuat suster yang berdiri sampai dokter tersebut heran sekaligus tersenyum.
"Bu, kehamilan biasanya terjadi saat suami istri melakukan hubungan ****,"ucap dokter Nova sambil tersenyum geli melihat kepolosan pasiennya.
"Oh begitu? terima kasih Dokter." Anisa segera keluar dari sana sambil memikirkan ucapan dokter yang menyatakan dia hamil.
"Bagaimana mungkin aku bisa hamil Disaat aku sendiri tidak memiliki suami."
Anisa berpikir keras untuk menemukan jawabannya kemudian ia teringat sesuatu, Enam minggu yang lalu malam yang mempertemukan dia dengan seseorang pria tampan yang katanya sangat mapan. ia jadi bingung harus ber reaksi Seperti apa. Lagipula Anisa tidak ingat Wajah pria itu setampan Apa, mungkin dia halu malam itu.
" Apakah hamil karena malam itu?"
Anisa menggelengkan kepala dan berjalan dengan lesu. ia berjalan sambil menunduk hingga tidak melihat ada seorang pria berjalan ke arahnya dengan tergesa-gesa keduanya Saling bertabrakan untungnya tangan pria itu dengan Sigap menangkap pinggang Anisa.
" Mbak, kalau jalan lihat-lihat dong kesel pria tersebut tanpa melihat Anisa."
"ya maaf maaf .Masnya juga Jalan Kenapa nggak lihat-lihat saya," Ujar Anisa dengan lemah.
Pria tersebut tentang memarahi Anisa saat mata keduanya saling bertemu namun, tidak lama setelah itu dia dibuat kaget luar biasa.
"Kamu! "Runtuknya.
" Siapa ya? tanya Anisa dengan wajah polos ia melepaskan pegangan Daniel di pinggangnya.
Daniel yang tidak habis pikir Kenapa wanita di depannya yang sudah Iya tiduri malah tidak mengenalinya. ini benar-benar aneh tidak tahukah Anisa, kalau dirinya sudah seperti orang gila.
" kamu nggak kenal saya? tanya dan yang menunjuk wajahnya.
"Nggak, Mas lagipula buat apa saya kenal sama situ kenal juga kagak." lagi-lagi Jawaban polos yang keluar dari mulut Anisa.
"Gila ya ! udah ditidurin malah ngelupain! kesel Daniel dengan sewot . suaranya yang lumayan keras berhasil menarik perhatian beberapa orang. mereka menatap keduanya dengan aneh itu membuat Anisa menutupi wajahnya.
" Mas kenapa bicara seperti itu sih.
" karena kenyataan saya sudah menidurimu.Biasanya kaum laki-laki yang melupakan wanita yang pernah dia tiduri ini malah kebalik Apes banget perasaan kehidupanku."
"Ya maaf atuh Mas."
"Terus kamu ngapain di rumah sakit ini?" tanya Daniel. Tatapannya penuh menyelidiki titik apalagi tadi ia sempat melihat Anisa memeluk perutnya, seolah ada sesuatu yang hendak dilindungi.
" Eh itu Mas, saya lagi periksa."
Daniel kaget mendengarkannya Iya sangat yakin kalau Anisa sedang memeriksa kandungannya fix wanita di hadapannya ini sedang hamil.
"Lo periksa kandungan?"
"Kok Mas tahu."
"Nah, Berarti kamu hamil?"
"kok Mas tahu lagi Mas peramal ya?"
Daniel ingin sekali mengubek-ubek wajah polos Anisa yang berhasil membuatnya kesal. pertemuan ini yang ditunggu-tunggu oleh Daniel selama ini tapi ia sudah kesal setengah mati.Bayangkan, dia sudah membayangkan pertemuan ini jauh lebih manusiawi daripada ini.
" Kamu tinggal di mana? tanya Daniel serius. "
"Di rumah saya Mas."
"Tau Anjir! maksudnya Alamat kamu di mana!"
"Buat apa Mas tahu alamat saya?"tanya Anisa dengan curiga.
"jangan bilang kalau Mas mau menguntit Ayo ngaku!"
" Enak aja! saya Daniel.masa kamu nggak mengenali saya sih."
"Mas Daniel yang diputusin sama mantan nya dulu?" tanya Anisa mendadak heboh.
Daniel mendengus kesal. sekian banyaknya kenangan mereka.Kenapa Anisa hanya mengingat hal tersebut. lagi pula hal itu sangat memalukan untuk diingat kembali. sekarang juga dia sudah move on gara-gara pikirannya disita oleh Anisa.
" Iya dan saya juga yang sudah membuat kamu hamil! "
"ya Mas saya ingat," ucap Anisa dengan santai lalu ia membulatkan mata saat mendengar kata hamil ia menatap pria itu dengan tatapan Entahlah dia sendiri tidak tahu cara menjabarkan.
"kamu nggak minta pertanggungjawaban saya?"
Anisa menggelengkan polos. "Mas, kan nggak salah lagi pula semua yang terjadi Enam minggu yang lalu murni karena kesalahan saya.Mas benar, tidak segera saya pergi ke Club."
Daniel ingin berteriak bahwa ia baru saja ditolak oleh wanita yang sudah Ia tiduri dan sekarang sudah hamil Ia seperti perawan yang baru saya ditolak mentah-mentah.
...******...
...Happy Reading All 😉...
...******...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Dewi Oentari
jgn polos" bgt dock cewe y....
2024-10-16
0
Arias Binerkah
aku mampir kakak, mampir juga di novelku ya... terima kasih nama 🙏🙏🙏
2021-12-30
1
Nia F-dhie
kurang ngerti dgn jalan cerita nya
2021-12-28
1