Waktu sudah menunjukkan 7 pagi,Moza masih larut di alam mimpinya.
"Moza,bangun sayang kamu udah terlambat kesekolah".teriak Emilia.
"Sabar ma,5 menit lagi!"Moza memelas karena masih mengantuk.
"Mozaaaaaa!"Emilia meninggikan suaranya.
seketika Moza melompat dari ranjang,dan mengambil handuk,tembus kamar mandi.Ya seperti itulah Moza yang kesulitan untuk bangun pagi.
5 menit kemudian,Moza yang sudah rapi dengan seragam putih abunya,bergegas menuju parkiran mobilnya.
"Za,sarapan dulu!"seru emilia.
"tunggu disekolah aja ma,aku udah terlambat"jawab Moza sambil berlari.
kini Moza tengah mengendarai mobil putih mewah,sambil bersenandung indah tanpa memikirkan nasib sampai disekolah.
Tiba-tiba di pertengahan jalan,terjadi antrian panjang kendaraan roda dua,dan roda empat.Ada apa ya,itulah yang dibenak Moza.
"Pak ,kenapa pada berhenti pak??"tanya Moza pada salah satu pengendara motor.
"Ada razia neng!"jawab bapak tersebut.
"Bisa telat gue"keluh Moza karena waktu terus bergulir.
Giliran Moza untuk dirazia,kini dia berhadapan dengan pria tampan,gagah,tinggi,berseragam polisi dengan name tage Reza Setiawan.
"Mba,bisa tunjukkan SIM dan STNK-nya"seru polisi tersebut.
"Pak,tolong repeat kata awal bapak tadi dong!"minta Moza dengan muka gemes.
"Kata yang mana Mba"jawab Reza dengan bingung
"gini lho pak,anak SMA cantik gini dipanggil Mba-mba,emang aku pelayan toko"protes Moza tak terima dengan panggilan Mba.
"Oh iya dek,SIM nya mana".tanya Reza dengan senyum dipaksakan.
Moza merogoh saku tasnya,tapi tidak menemukan SIM dab STNK-nya.
"Bentar pak,kayanya ketinggalan dirumah pak"jawab Moza cengar-cengir.
"Kalau begitu,Mba ehh..maksudnya adek,kamu saya tilang"seru Reza tersebut dengan tegas.
"Tapi pak,saya sudah telat ke sekolah pak"mohon Moza dengan raut sedih.
"Tidak bisa,ini sudah peraturannya,kamu ikut saya sekarang"
"Pak saya mohon pak,lain kali saya akan patuhi aturan lantas pak"sekali lagi Moza memohon pada polisi tersebut.
"nggak ada tapi-tapian"seru Reza lebih tegas lagi
Dengan terpaksa Moza berjalan dengan gontai mengikuti Reza.
Disebuah ruangan tampak seorang pria tampan,dengan name tag Yano Dewantara.Yano yang menjabat sebagai seorang kapten sangat sibuk.Seperti saat ini saja ia masih berkutik dengan laptop didepannya.
tok...tok..tok
"Masuk"jawab Yano datar.
"Selamat pagi kapten,maaf mengganggu waktu kapten".seru Reza dengan sigap.
Reza ternyata sahabat dari Yano sekaligus bawahannya.
"Siapa lagi yang kena tilang??"tanya Yano to the point.
Karena sebagai kapten,ia sudah hafal dengan laporan yang dibawa Reza.Karena hampir setiap hari ia dihadapkan dengan kasus tilang.
Moza yang penasaran dengan pembicaraan sang kapten dengan Reza merasa penasaran,dan ia memutuskan menguping dibalik pintu.
"Suruh masuk aja Za"perintah Yano kepada Reza.
"tapi Yan kamu harus siapin hati dan perasaan kamu ya,soalnya yang satu ini auto bikin klepek-klepek"goda Reza dengan senyum penuh arti.
Braaaak....
sebuah buku mendarat sempurna diwajah tampan Reza.
"Sialan lho Yan"kesal Reza sambil menahan kesakitan.
"Mau tambah,cepat bawa dia kemari",ancam Yano dengan penuh kemenangan.
Reza tak lagi protes,ia berjalan menuju pintu dan membuka pintu.
Bughhhh...
Moza yang sedari tadi menguping dipintu langsung terjatuh bersimpuh dilantai,saat Reza membuka pintu.
"Dek kamu nggak apa-apa"tanya Reza cemas.
"Lutut saya sakit pak"rengek Moza sambil mengerucutkan bibirnya.
Yano yang hanya sedari tadi hanya diam,tiba-tiba saat mendengar rengekan Moza ia teringat akan seseorang.
"suara itu,kayanya gue kenal"gumam Yano dalam hati.
Moza berdiri dibantu oleh Reza,Moza melihat sekelilingnya ia mendapati seorang laki-laki yang duduk membelakanginya.
kursi itu berputar,nampak sosok yang sangat dikenali Moza,mata keduanya bersitatap dengan raut terkejut.
"Kamu!"seru Moza dan Yano bersamaan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
M Dewi
ku berikan hadiah setangkai bunga mawar untukmu...agar tetap semangat utk up
2022-10-30
2