Yano yang jengah mendengar perbincangan kedua lelaki dihadapannya,memilih keluar untuk mencari udara segar.Dan kini Yano duduk disebuah taman yang didekorasi dengan lampu berwarna-warni,memberikan ketenangan kepada jiwanya.Yano menyandarkan kepala dibangku taman,seraya memejamkan matanya merasakan udara malam yang begitu sejuk,disaat yang bersamaan Moza yang tidak bisa tidur pergi menuju taman,karena cahaya lampu ditaman tidak terlalu terang Moza tidak tahu kalau ada orang yang sedang duduk dikursi taman.Tanpa pikir panjang Moza langsung duduk dan menghempaskan tubuhnya dikursi tersebut.
"kok,kursinya empuk sih"sambil meraba-raba kursi yang ditidurinya.
Yano yang merasakan sesuatu yang berat diatas tubuhnya,dan meraba tubuhnya langsung membuka matanya,Yano merasa terkejut ternyata sesuatu yang berat diatas tubuhnya adalah seorang wanita dengan rambut terurai,rambutnya mengenai wajah tampan Yano dan yano dapat mencium wangi rambutnya.
"eemm wangi banget"Yano bergumam pelan,tak disangka gumaman kecil Yano didengar oleh Moza.Moza langsung bangun dengan gegabah karena yang didudukinya adalah seorang pria,Moza yang kehilangan keseimbangan langsung terhuyung tiba tiba sebuah tangan kekar menangkap tubuh mungil Moza.Ternyata Yano dengan sigap menangkap Moza yang hampir terjatuh,dan manik mata keduanya bertemu,walau mereka tidak mengenal satu sama lain karena gelap.
"Kamu siapa?"teriak Moza dengan nafas terengah engah,menjauhkan tubuhnya dari Yano.
"Aku siapa ya"sahut Yano karena ia tahu kalau cewek dihadapan nya adalah Moza terdengar dari suaranya.
"Es Batu"teriak Moza dengan kesal,ternyata cowok itu tak lain dan tak bukan adalah Yano.
"Mana es batunya,kok aku nggak lihat"balas Yano dengan menahan kekesalannya,karena ia tahu es batu yang dimaksud adalah dirinya.
"ya elu lah masa gue"teriak Moza semakin kesal,dan belum sempat Moza meluapkan kekesalannya Yano meninggalkan Moza yang sedang ngomel-ngomel.
"Wooi,es batu awas lho ya,nggak sopan banget lho!"teriak Moza sekencangnya agar didengar oleh Yano.Sedangkan yang disindir menaikkan salah satu sudut bibirnya,namun terlalu gelap untuk melihat senyuman itu.Hanya Tuhan dan dia sendirilah yang tahu arti senyuman itu.
Sementara,kedua orangtuanya Moza dan ayahnya Yano terkejut mendengar teriakan Moza.Ketiganya bergegas mencari sumber suara.
"Moza kamu kenapa sayang?"tanya mama Emilia nya Moza dengan rasa khawatir.
"Aku lihat hantu dari kutub selatan ma!"sindir Moza dan melihat reaksi dari Yano.
Yang disindir masih dengan wajah datar tanpa ekspresi.
"Masa sih Za,emang ada hantu yang begituan"tanya papa Alberto dengan antusias.
"Ada dong pak,mending kita masuk,aku takut banget pa!"dengan ekspresi takut ala Moza.
Karena waktu sudah menunjukkan pukul 11.00,Yano dan ayahnya pamit pulang kerumah.
Dikamar Moza mengintip dibalik jendela kepulangan Yano dan ayahnya.
"Kok,ada manusia kaya dia sih"gumam Moza.
Disebuah jalan sebuah mobil BMW memecah kesunyian kota Jakarta,mereka adalah Yano dan ayahnya.
"Anaknya Alberto cantik juga ya Yan"puji Agusto dengan senyum.
"Anak yang mana Pa"jawab Yano masih fokus menyetir.
"Anaknya Alberto,yang ulang tahun!"seru Agusto sedikit tegas,karena tingkah anaknya yang terbilang acuh.
"oh,sih Moza!.Jawab Yano datar.
"namanya aja udah hawal,apalagi sama orangnya ya"goda Agusto.
"jangan ngada-ngada deh"ketus Yano dengan wajah cemberut.
"ya,itu fakta yang ada Yano,kalau cantik bilang aja cantik,nggak usah gengsi".Agusto semakin menggoda Yano.
"terserah papa aja".balas Yano dengan pasrah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
M Dewi
ya jelas empuk dong...🤣
2022-10-30
1
Maria Febrianti Meo
bagus sekali
2022-04-08
1