"jadi bener cha, cuma mas yang ada rasa sama kamu"ucapnya seraya tersenyum kecut
entah mengapa pengakuan mas imam membuatku terdiam cukup lama . seseorang yang sebulan ini mengusik pikiranku. sering berkomunikasi tapi kenapa ketika kutanya siapa nama kamu mas ? apakah rumah kamu dekat rumah nenekku? dan masih banyak lagi pertanyaan yang selalu dia jawab dengan
"jika nanti Allah berkehendak maka kamu akan tau semuanya dek, berdoa supaya kita dipertemukan kembali entah kapan . jaga kesehatan ya dek jaga hati juga"
selalu itu jawabannya.kupikir rasa ini hanya mampir dan hanya aku yang memiliki rasa ternyata dia juga . mataku berkaca kaca kututup mulutku supaya tangisku tidak pecah.
"kok nanggis dek , maaf kalo mas ada salah sama kata kata mas"sesal mas imam
aku sudah tidak bisa menahan diri lagi untuk tidak memeluknya, kupeluk erat badan kekar didepanku yang membuat siempunya kaget dia mengusap punggungku pelan.
"maaf dek kalo kata kata mas bikin kamu gak nyaman,,,"
"stt apa sih mas kamu dari tadi minta maaf mulu" potongku cepat seraya melepaskan pelukanku
"ya aku takut dek kamu nangis gitu , jangan nanggis ya hati mas sakit liat kamu kaya gini karna mas" ucap mas imam seraya menghapus air mata dipipiku
"aku nanggis bahagia mas"ucapku pelan
"jadi?" tnya mas imam penasaran
"aku juga mas"ucapku pelan
"maaf waktu seminggu terakhir aku ngambek gak jelas, karna aku jelous lihat lengan kamu dipeluk mbak khori. chacha pikir kamu cuma mainin hati aku mas " sambungku
"yes" ucap mas imam seraya berjingkrak yang membuatku kaget dengan tingkahnya.
"apa sih mas "ucapku seraya menarik mas imam karna aku malu orang orang disekitar kita melihat tingkah mas imam
"jadi kamu juga sayang sama mas dek?"tanya mas imam seraya memegang kedua pipiku
aku hanya mampu mengangguk menunduk mengiyakan karna aku malu mungkin wajahku sudah seperti tomat.
"makasih dek "ucap mas imam seraya memelukku
"udah ah mas jangan peluk peluk . malu diliatin orang"ucapku seraya melepas pelukannya dan duduk kembali ketempat tadi yang diikuti mas imam yang sedang senyam senyum gak jelas
"minuman kamu mas. udah ngak panas lagi tinggal angetnya aja "ucapku seraya menyodorkan coffe
"aku seneng banget hari ini dek , akhirnya aku bisa ungkapin perasaan aku ke kamu. seminggu ini aku gak bisa tidur kepikiran kamu yang gak ada kabar. kemarin aku dikasih kabar sama al kalo kamu mau menetap disini."
"what al?" jeritku kesal
"iya al adik kamu"ucap mas imam
"dia udah tau dari awal kalo kita deket. mbak marni cerita ke al soal kamu jatuh kesrempet dan dia nemuin aku sebelum dia pulang katanya waktu itu kamu pulang duluan dan al bilang makasih udah mau nolong sama anter kakaknya yang bawel sampe rumah neneknya"ledeknya sabil menekan kata bawel
"ish dasar al"gerutuku
"gak usah manyun gitu jadi gemes"ucap mas imam seraya mencubit pipiku
"ihh sakit tau"ketusku
"udah jam 7 dek pulang yuk, nanti kemaleman pulangnya "ucap mas imam
"tapi aku masih mau tanya tanya banyak mas" ucapku cemberut
"besok kan bisa dek.atau nanti mas telfon"ucap mas imam seraya tersenyum
"kamu kalo ditanya suka gak jawab mas kalo ditelfon"ucapku kesal
"iya deh nanti mas jawab kan kita udah ketemu kamu percaya kan sama takdir yang sudah mempertemukan kita lagi. buktinya benarkan dek bahkan sekarang kamu udah resmi jadi pacar mas" ucap mas imam
blushh wajahku merona langsung dibuatnya. ishh dasar gerutuku
"cie yang tersipu"ledek mas imam
"apa sih mas udah yuk katanya mau pulang"ucapku seraya berjalan terlebih dahulu karna malu
"dek tungguin pacarnya dong kok ditinggal nanti kalo digodain cewek gimana"teriak mas imam yang masih bisa kudengar
"bodo amat"ketusku sambil tersenyum lagi lagi kata"pacar" bikin aku salah tingkah
"pakai dek jaketnya nanti dingin dijalan jangan diiket gitu"ucap mas imam setelah tiba diparkiran
"tapi kaki aku kelihatan mas apa lagi naik motor"ucapku pelan karna malu salah kostum
"mau ganti celana?tanya mas imam
"kan gak bawa ganti mas"jawabku
"nih tadi mas beliin ,pas beli coffe tadi disebelahnya ada yang jual pakaian" ucap mas imam seraya menyodorkan paperbag kepadaku
"makasih mas., aku ganti dulu tapi jangan ditinggal "ucapku menyelidik
"iya sana gih tolitet deket ini"ucap mas imam
"yuk mas "ucapku setelah berganti celana dan sudah memakai jaket
"kamu jadi kaya anak motor dek "ucap mas imam
"hemm"jawabku singkat
"ngak mau pegangan nih"
"nih udah pegangan" ucapku seraya menggoyangkan baju yang dikenakan mas imam
"maksudnya kaya tadi gak mau peluk lagi"tanya mas imam sambil tersenyum
"gak usah modus mas"jawabku sambil mencubit pingangnya
"awww sakit sayang, kamu galak banget sih sama pacar" ucap mas imam
"tau ah kamu mah sukanya ngeledek mulu mas" ucapku
"ya udah kita jalan ya gak usah cemberut"
malam yang ramai dipadati orang orang yang hilir kesana kemari . aku bahagia banget malam ini akhirnya aku dan mas imam mengungkapkan isi hati masing masing . sekali pertemuan dan menjalin komunikasi dan rasa saling nyaman membuatku benar benar sudah jatuh terpesona kepada lelaki tampan dan ramah sepertinya.
"aku bahagia dek, semoga kita bisa saling menjaga hubungan ini sampai nanti maut memisahkan"ucap mas imam dalam hati
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments