"sudah sampai dek , turun yuk"ucap mas imam serya membuka helm.
"hemm"gumamamku
disinilah kita saat ini ditempat yang sangat ramai mungkin karna malam minggu jadi banyak orang yang ingin berdatangan ketempat yang banyak sekali stand stand makanan, dari mulai remaja ,keluarga beserta anak anak kecil banyak yang bermain sekitar area alun alun dan banyak remaja bergerombol disekitar taman.
"tempatnya ramai banget mas?"tanyaku
"iya dek, kita makan dulu yuk.mas laper"
"ya udah,, ehhh kok digandeng kaya anak kecil aja"
"kan emang masih kecil, masih suka ngambek"
"siapa yang ngambek?" tanyaku kesal
"kamulah dari tadi cemberut mulu, gemes pengen cubit hidungnya dari tadi"ucap mas imam seraya mencubit hidungku pelan
"auchhh apaan sih mas,sakit tau!" ucapku kesal
"hehehe maaf dek abis gemes dari tadi cemberut mulu. udah yuk nanti ilang kalo gak digandeng"
"dasar play boy " ucapku pelan tapi masih terdengar olehnya
"aku tu bukan play boy dek, gak pernah tuhh mas jalan jalan sama cewek. baru juga sama kamu" ucapnya seraya berjalan beriringan denganku
"bodo amat"ketusku yang membuat siempunya geleng geleng kepala
setelah kita berjalan tidak cukup jauh terlihatlah sebuah angkringan paling besar banyak sekali pengunjung berdatangan dan makan lesehàn disana . banyak keluarga keluarga yang datang kesini juga para remaja hingga orang dewasa yang sedang berkencan.
"mau pilih apa dek?gak alergi sea foodkan? "tanya mas imam seraya mengambil piring plastik yg cukup besar . disini kita bisa pilih makanan dari mulai sea food yang masih segar dan banyak aneka sosis. melihat semua saja sudah bikin aku ngiler .
"emm aku mau udang,ikan gurame ,sama lobster"jawabku senang melihat banyak makanan
"oke" jawabnya sambil mengngguk
mas imam mengambil udang dengan porsi agak banyak dan 2 buah gurame besar dan 1 lobster besar
"cukupkan?"tanyanya padaku yang kujawab anggukan kepala seraya tersenyum
"ini buk,minta tolong seperti biasa ya buk digoreng garing"ucapnya pada seorang ibu ibu
"ehhh nak imam, tumben kesini sama cewek biasanya sendiri. sekarang udah gak jomblo ya, wah karyawan disini nanti kalo pada tau patah hati nih sama mbaknya catik banget ."tanya ibu paruh baya itu
"hehehe doain bu,biar gak jomblo lagi"ucap mas imam yang buatku melongo tak percaya "what jombo,play boy gitu mada ada jomblo"pekikku dalam hati
"Amin.ya udah ditunggu aja ya nak, mbak"ucap ibunya
"maksih bu" ucap mas imam yg dijawab anggukan kepala ibu itu
"duduk sini dek" kita duduk dilesehan pojok deket sama taman yang agak lengang pengunjung. kita duduk bersebelahan, gak tau kenapa rasanya nyaman aja deket sama mas imam .
"jadi kamu mau menetap tinggal disini dek?"tanya mas imam penasaran
"ya begitu mas, kasihan nenek dirumah sendiri ya walaupun ada mbak yg temenin tapi kalo malem gak ada yg nemenin nenek " jawabku
"sekolah juga pindah dong?" tanyanya antusias
"ya iya lah mas , masa aku gak sekolah dirumah aja kan aku masih kecil gimana mau gapai impian impian aku kalo gak sekolah"jawabku kesal
"tuh ngakuin kalo anak kecil" ucapnya gemas seraya mengacak rambutku
"copot gih dek jaketnya, maaf kaki kamu terlalu terekspos" ucapnya datar
"ehhh" jawabku gugup seraya melepas jaket yang kukenakan dan segera menutup kaki jenjangku "salah kostum ini mah,berasa kaya cewek ganjen"ucapku dalam hati
"tau gitu tadi kalo ketempat ramai aku pulang dulu kan mas"ucapku seraya menunduk
"gak papa dek, yang penting lain kali kalo bisa keluar rumah jangan pakai yang terlalu pendek gitu"ucapnya yang kujawab anggukan kepala
"mau sekolah dimana dek?"lanjutnya
"kata nenek nanti daftar diSma Nusa Bangsa mas"
"daftar? emang baru mau kelas berapa?" tanyanya
"aku baru lulus smp mas, jadi baru mau kelas 10 deh"
"kirain sama kaya mas , ternyata bener masih kecil" ucapnya seraya meledek
"ihhh situ aja yang udah tua"jawabku ketus
"emang mas kelas berapa?"lanjutku
"kelas 11"jawabnya singkat
"cuma beda satu tingkat aja. ku kira udah mau kuliah"
"belum dek nanti kalo kuliah gak disini"jawabnya
"ohhh" jawabku singkat seraya mengangguk
"permisi, imam ini pesanannya " seorang gadis muda datang dengan pakaian sepertiku celana pendek baju pendek rambut panjang lurus "cantik" tapi masa iya dia karyawan disini batinku
"iya makasih ri, kok kamu yang anter emang karyawan ibu kamu pada kemana?" tanya mas imam
"oh ternyata anak ibu tadi"ucapku dalam hti
"lagi pada sibuk semua mam"jawab mbak2 itu sambil menaruh makanan yang tadi kita pilih wah aku sudah ngiler pengen cepet mengisi perut yang tiba tiba keroncongan
"ini sepupunya ya mam?" tanya mbak itu seraa menatapku penasaran
"bukan, kenalin dek ini khori temen mas . dan ri ini anisa" jawab mas imam
"halo mbak saya anisa" ucapku seraya mengulurkan tangan
"khori " ucapnya datar
apa iya dia ceweknya imam ucapnya dalam hati
"kalo gitu mau pesen apa minumnya mam, ehhh seperti biasa ya lupa . kamu mau pesen apa nis ?" tanya mbak khori
"aku es teh manis aja mbak" jawabku
"malam malem kok minum es sih dek? teh anget aja ya ?" tanya mas imam
"kenapa mas, es teh aja pasti seger" jawabku nyengir
"gak , jangan es teh ri samain sama aku aja" ucap mas imam
"oke ditunggu ya"ucap mbak khori seraya menjauh
"ihhh kenpa sih mas ,cuma es teh ini" ucapku cemberut
"gak usah ngambek, emang kamu gak kedinginan ditambah tadi kita abis naik motor. udah ini makan perut kamu dari tadi udah ngiler"
"ishhh" jawabku singkat
setelah itu kita makan dalam diam, mas imam sesekali melirikku sambil geleng kepala melihatku makan lahap gak ada jaim jaimnya
biarin dikatain cewek barbar batinku
"ini minumanya seperti biasa mas imam silahkan"ucap seorang lelaki seumuran kita yg datang entah dari mana
"makasih bro" ucap mas imam seraya tersenyum
"yoi . cewek lo mam kok tumben dateng sama bidadari cantik " ucapnya genit seraya melihatku
"bisa aja . jangan digodain dia kalo ngambek kaya singa laper"sindir mas imam
uhuk uhuk
"pelan pelan dek kalo makan gak bakal ada yang minta"ucap mas imam
seraya menyodorkan minuman teh hangat kepadaku
"ishh, siapa yang singa kelaperan mas . kamu nyindir aku ya?" tanyaku penuh menyelidik
"enggak"jawab mas imam singkat seraya nyengir
"ishh sebel" ucapku
"widih widih jadi bener ini cewek lo mam. pangilannya udah mesra banget mas sama adek"ucap lelaki itu
"bukan kok mas"ucapku cepat
"doain"jawab mas imam yang seketika membuat wajahku bak kepiting yang sedang kumakan
"widih widih kemajuan nih si imam jomblo otw gak jomblo lagi . pasti bikin patah hati cewek cewek nih apa lagi saingannya bidadari cantik . makin tambah iri . apa lagi si khori nanti kalo tau"ucap lelaki itu
"apa sih bro gak jelas.ooo iya dek kenalin ini temen aku juga wildan agak gesrek sih orangnya "ucap mas imam
"halo mas wildan, aku anisa. gak usah salaman ya soalnya kotor tangannya lagi makan"ucapku seraya tersenyum
"iya nis gak papa , santai aja"jawab mas wildan
"ya udah bro tak tinggal dulu ya , lagi ramai banyak pengunjung maklum malam minggu"lanjutnya
"iya bro santai"ucap mas imam
"bye nis, sampe jumpa" ucap mas wildan
"iya mas"ucapku nyengir
"jadi beneran kamu jomblo mas?"tanyaku penasaran
"hemm"ucap mas imam yang masih mengunyah makanan
"ishh" desisku sebal
"apa sih dek , kan mas sudah bilang dari tadi kamu gak percaya. malah ngatain mas play boy" ucap mas imam datar
"iya iya maaf mas"ucapku seraya menunduk
"udah lanjut gih makannya, diabisin biar cepet gede gak kaya anak kecil lagi "ledeknya
"hemm"jawabku singkat
setelah kita makan kita memutuskan jalan jalan sebentar disekitar alun alun yang masih agak ramai.
"duduk sana yuk mas aku capek"ucapku seraya menunjuk bangku sekitar taman yang agak sepi
"kamu tunggu disini bentar kakak mau beli coffe buat minum"ucap mas imam setelah aku duduk dibangku taman yang kujawab angggukan.
dari kejauhan kulihat mb khori menghampiriku.
"hai nisa, kok sendirian mana imam?"tanya mb khori
"baru cari minuman mbak"ucapku yang dianguki mb khori.
lima menit kemudian mas imam datang dengan dua cup coffe ditangannya.
"khori kok disini udah mau pulang ya?"tanya mas imam datar seraya menyerahkan dua cup coffe ketanganku
"iya mam. boleh kita bicara sebentar"ucap mbak khori seraya melirikku
aku tau mungkin dia ingin berbicara berdua, dan menyuruhku pergi
"huft"aku menghela nafas pelan seraya berdiri. sebelum aku beranjak melangkah mas imam memegang lenganku seraya berkata
"bicara aja disini"
entah kenapa aku berpikir mas imam ingin menjaga perasaanku atau hanya aku yang kepedean. aku berdiri mematung membelakangi mereka .
"jadi bener dia pacar kamu mam? apa aku gak ada dihati kamu selama ini? perhatiaanku , penantianku selama ini jadi sia sia karna dia ?"tanya mb khori menatapku sinis yang entah mengapa kata katanya membuatku menghadap mereka dan ingin marah marah , tapi gengaman tangan mas imam terhadapku entah mengapa membuatku diam dan menatapnya. mas imam balas menatapku dan mengangguk kecil "seolah mengisyaratkan semua akan baik baik saja"
"bukan karena dia ri, bukankah aku sudah pernah bilang bahwa aku tak memiliki rasa kekamu sama sekali"ucap mas imam datar
"apa mungkin karna sepupu kamu itu jadi kamu mengalah terhadapnya"tanya mbk khori berkaca kaca
"bukan, berapa kali aku harus bilang kalo aku memang gak ada rasa ke kamu ri"ucap mas imam
"iya tapi kenapa?"jawab mbak khori
"karna ada gadis lain yang ada dihati aku"ucap mas imam
"dia"jawab mbak khori menatapku sinis
"iya"
deg deg deg
entah mengapa satu kata dari mas imam membuat jantungku berdetak kencang dan mematung .
"kamu tegaa mam"ucap mbak khori yang langsung berlari dan menangggis
"cha mas bisa jelasin"ucap mas imam menatapku
"mas jadiin chacha hanya buat alasan mas nolak mbak khori"tanyaku kecewa
"gak gitu cha,"jawab mas imam cepat seraya memegang pundakku
"dengerin mas dulu ,sejak saat kita pertama bertemu satu bulan yang lalu. mas sudah ada rasa sama kamu ,makanya waktu aku anterin kamu pulang dulu aku tau kamu cucunya nenek ima aku gak tanya2 banyak soal kamu waktu itu karna aku berencana jenguk kamu besoknya. dan ternyata pas aku kesana kata mbak marni kamu udah pulang kekota dari sana aku minta no hp kamu ke mbak marni dan ya kita sering komunikasi bahkan kita sering video kan ." lanjut mas imam aku hanya mampu diam melihat sirot matanya
" apa cuma aku cha yang ngerasain rasa ini, kamu gak?"ucapnya penuh rasa kecewa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments