Mabuk-mabukan

Setelah semua yang di kerjakan antin sudah selesai. Antin berada di balkon kamarnya memandang ke depan menerawang.

"Ayah, ibu, kapan antin bahagia. Antin di sini selalu di caci maki, setiap hari. Apa antin akan selalu seperti ini" gumam antin dalam hati.

Braakkk.

Suara pintu kamar di buka paksa membuyarkan lamunan antin dan segera menoleh.

"Hey wanita sialan, siapkan air hangat, aku mau mandi" ucap kasar gilang.

"Mas, apa kau tidak bisa memanggilku dengan baik-baik, aku juga punya nama mas" ucap lirih antin memandang Gilang.

"Apa kamu bilang, mau di panggil baik-baik. Ngaca dulu ngaca, kamu itu disini cuman pembantu dan gak lebih dari itu"

"tapi mas, jika kamu tidak mencintai aku tolong jangan hina aku seperti itu mas" ucap antin menangis.

Gilang menarik kasar tangan antin membuat antin meringis, karna pergelangan tangannya terasa sakit. Antin di seret paksa oleh Gilang dan di hempaskan di atas ranjang.

Gilang menampar dan menjambak rambut antin kemudian mendorong tubuh lemah itu. Belum sampai disitu Gilang dengan ingin membuka seluruh pakaian antin, namun antin menangis dengan begitu kencang membuat Gilang menghentikan semuanya dan meninggalkan antin ke kamar mandi.

"Gadis sialan aku tidak akan pernah membuat hidupmu tenang" ucap Gilang dan berlalu pergi memasuki kamar mandi.

Antin berusaha berdiri dan keluar kamar. Antin sempoyongan berjalan karna masih merasa pusing akibat tamparan dan jambak kan Gilang yang begitu kencang. Membuat kepalanya pusing.

Beruntung semua kakak iparnya sudah pergi dan orang tua Gilang juga berada di kamarnya.

Antin mengambil air minum di lemari pendingin setelah itu dia pun kembali ke kamarnya. Ternyata di kamarnya Gilang sudah bersiap untuk pergi ke suatu tempat.

"Kau mau kemana mas" tanya antin.

"terserah aku mau kemana, bukan urusan kamu" ketus Gilang.

Gilang melangkah pergi meninggalkan antin sendiri di kamar. Gilang melihat mama Merry yang tengah membaca majalah di ruang tamu.

"Ma aku keluar dulu, bosen aku di rumah" ucap Gilang.

"Baiklah, ingat ya bawa menantu yang cantik buat mama" ucap mama Merry.

"Tenang ma,aku akan bawa menantu yang paling cantik dan paling sexy" ucap Gilang.

"Baik lah nak kamu hati-hati di jalan"

"Iya ma, aku pergi" Gilang mencium pipi mama Merry dan menuju mobil meninggalkan rumah.

Tanpa di sadari mama Merry dan Gilang, antin melihat dan mendengar apa yang mereka ucapkan. mungkin antin belum mencintai Gilang, tapi entah kenapa hatinya sangat sakit ketika melihat suaminya pergi meninggalkannya dan mencari wanita lain. Antin merasa bingung dengan semua drama yang keluarga suaminya buat.

***

Di sebuah Club malam banyak dari kalangan tua muda mencari kesenangan mereka. Gilang bersama para sahabatnya minum begitu banyak. Kini seorang wanita mendekatinya dan wanita itu langsung duduk di atas pangkuan Gilang.

Gilang yang melihat perlakuan wanita itu pun sudah terbakar gairah dan tak segan mencium dan ******* bibir wanita itu dengan rakus.

Tanpa malu wanita itu pun membuka setengah pakaiannya untuk menggoda Gilang. Namun kini Gilang tiba-tiba mendorong tubuh wanita itu ke lantai, dan membersihkan seluruh baju dan juga jaketnya seperti orang yang baru saja terkena kotoran.

"Jangan pernah tampakkan wajah menjijikkan mu di sini. jika tidak, aku akan membunuhmu wanita ******" ucap Gilang dan berdiri sempoyongan berjalan ke luar menuju mobil dan hendak mengendarai mobilnya namun kini di cegah oleh Rio yang tiba-tiba datang.

"tuan biar aku saja yang menyetir" ucap Rio dan tanpa banyak bicara Gilang memasuki mobil dan Rio mengemudikan mobilnya menuju rumah.

ternyata Rio sedari tadi menjaga Gilang di luar club malam.

Sesampainya mereka di rumah, Rio memapah Gilang memasuki rumah. Di ruang tamu, mama Merry dan papa Andi sedang duduk menikmati cemilan malam.

"Gilang, kamu mabuk" ucap mama Merry. Namun Gilang tak menjawab. Gilang pun menyuruh Rio mengantarkan Gilang ke kamarnya.

"ma, kamu lihat itu anak kamu, tiap hari mabuk-mabukan dan urusan restoran juga di urus oleh angga. Lalu pekerjaan dia selain mabuk itu apa?" papa Andi merasa geram melihat putra bungsunya yang selalu pulang malam dengan keadaan mabuk.

"Biar lah pa namanya juga anak muda" ucap mama Merry membela anaknya.

"Kamu ini selalu saja membela anakmu itu"

Sesampainya Gilang di kamar , Gilang pun berbaring di ranjang. Antin yang baru saja keluar dari kamar mandi, melihat suaminya tidur dan bau alkohol yang sangat menyengat di Indra penciumannya.

"Rio, apa tuan mu sudah makan?" tanya antin.

"Belum nona" ucap Rio.

"Kenapa kau biarkan di tidak makan terlebih dahulu. Bagaimana kalau dia sakit, apa kamu mau tanggung jawab terlebih lagi dia sudah minum terlalu banyak?" ucap antin menatap Rio.

"Maaf nona, tapi tuan memang sangat keras kepala bila di ingatkan" jawab Rio.

"Baiklah, kamu pulang gih istirahat" ucap antin pada Rio.

"Baik nona permisi" Rio pun kembali menuju apartemennya.

Antin menatap suaminya dan menghela nafas panjang. Apa hidupnya akan seperti ini. Setelah semua keluarga suaminya mencaci dan sekarang kehidupan keluarga ini seolah melihat ku tidak ada disini.

"mas, mungkin aku belum bisa mencintaimu, tapi bisakah kamu sedikit saja perlakukan aku dengan baik di rumah mu. Aku sakit bila kamu setiap hari harus membentak dan harus mendengar caci makian keluarga mu" ucap antin dalam hati.

Antin perlahan membuka kan sepatu untuk Gilang dan membuka baju serta jaket yang di kenakan Gilang. Antin mengambilkan air hangat di kamar mandi untuk mengelap seluruh badan gilang. Agar bau alkoholnya berkurang. Setelah itu antin pun mengganti baju Gilang dengan baju lain.

Setelah selesai antin melakukan semuanya. Kini dia pergi menuju sofa yang ada di sebelah ranjang dan tertidur di sana, supaya suaminya tidak memarahinya jika dia satu ranjang bersamanya

Bersambung.........

Jangan lupa like,komen dan favoritnya kak

Episodes
1 Prolog
2 Flashback
3 Di hina
4 Mabuk-mabukan
5 Lagi-lagi Sakit Hati
6 Keterlaluan
7 Wanita incarannya
8 Fakta
9 Wewe Gombel
10 minta cerai
11 Pergi
12 Pelayan Pribadi
13 Hari Pertama Bekerja.
14 Hidangan makan siang
15 Masa lalu Leon
16 permintaan tuan Ferdinan
17 Berdebat
18 Leon mabuk
19 Mayang
20 Flashback
21 Mahluk Hidup
22 Permintaan
23 Mencari
24 Ungkapan
25 Marah
26 Manis
27 Serpihan memori
28 Berbelanja
29 Panggilan mama papa
30 Murung
31 Berkebun
32 Menceritakan
33 Menerima
34 Suapi Aku
35 Peraturan
36 Pembantu Baru
37 Sekertaris centil
38 Siska Kembali
39 Kamar Baru
40 Satu bulan lagi
41 Pernikahan
42 Sedih
43 Surga dunia
44 Resepsi
45 Mayang kembali
46 Janda Bersegel
47 Berbelanja
48 Anakku
49 Di pertemukan
50 Makan malam bersama
51 Tiket Honeymoon
52 Jalan-jalan
53 pertarungan
54 Bulan madu (1)
55 Honeymoon (2)
56 Siapa dia?
57 Aku menginginkanmu leon
58 Pingsan
59 Hamil
60 Mayang dan mila
61 Panik
62 Niat jahat mila
63 Air mata buaya
64 Penasaran
65 Kebiasaan Gilang
66 Sosok penguntit
67 Riza dan rezi
68 Menginginkan kematianmu
69 Orang Asing
70 Di culik
71 Bertemu
72 Rumah sakit
73 khawatir
74 kehancuran gilang
75 Pelukan terakhir
76 Di usir
77 Aksa Nugraha pratama
78 Anak Angkat
79 Meninggalkan
80 Mandi lagi
81 Pergi
82 tentang masa lalu
83 Dendam yang mendalam
84 Siap Rezi yang sebenarnya
85 Kembali tersakiti
86 Pertemuan
87 Kecelakaan
88 Pendarahan
89 Penyesalan tuan rizal
90 Kemarahan Leon dan tuan Ferdinan
91 Sadar
92 Di serang
93 Pengganggu
94 Meminta izin berlibur
95 Carita tentang antin
96 Akan segera pindah
97 Berkunjung ke desa
98 Akan melahirkan
99 Arion arviano Anggara
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Prolog
2
Flashback
3
Di hina
4
Mabuk-mabukan
5
Lagi-lagi Sakit Hati
6
Keterlaluan
7
Wanita incarannya
8
Fakta
9
Wewe Gombel
10
minta cerai
11
Pergi
12
Pelayan Pribadi
13
Hari Pertama Bekerja.
14
Hidangan makan siang
15
Masa lalu Leon
16
permintaan tuan Ferdinan
17
Berdebat
18
Leon mabuk
19
Mayang
20
Flashback
21
Mahluk Hidup
22
Permintaan
23
Mencari
24
Ungkapan
25
Marah
26
Manis
27
Serpihan memori
28
Berbelanja
29
Panggilan mama papa
30
Murung
31
Berkebun
32
Menceritakan
33
Menerima
34
Suapi Aku
35
Peraturan
36
Pembantu Baru
37
Sekertaris centil
38
Siska Kembali
39
Kamar Baru
40
Satu bulan lagi
41
Pernikahan
42
Sedih
43
Surga dunia
44
Resepsi
45
Mayang kembali
46
Janda Bersegel
47
Berbelanja
48
Anakku
49
Di pertemukan
50
Makan malam bersama
51
Tiket Honeymoon
52
Jalan-jalan
53
pertarungan
54
Bulan madu (1)
55
Honeymoon (2)
56
Siapa dia?
57
Aku menginginkanmu leon
58
Pingsan
59
Hamil
60
Mayang dan mila
61
Panik
62
Niat jahat mila
63
Air mata buaya
64
Penasaran
65
Kebiasaan Gilang
66
Sosok penguntit
67
Riza dan rezi
68
Menginginkan kematianmu
69
Orang Asing
70
Di culik
71
Bertemu
72
Rumah sakit
73
khawatir
74
kehancuran gilang
75
Pelukan terakhir
76
Di usir
77
Aksa Nugraha pratama
78
Anak Angkat
79
Meninggalkan
80
Mandi lagi
81
Pergi
82
tentang masa lalu
83
Dendam yang mendalam
84
Siap Rezi yang sebenarnya
85
Kembali tersakiti
86
Pertemuan
87
Kecelakaan
88
Pendarahan
89
Penyesalan tuan rizal
90
Kemarahan Leon dan tuan Ferdinan
91
Sadar
92
Di serang
93
Pengganggu
94
Meminta izin berlibur
95
Carita tentang antin
96
Akan segera pindah
97
Berkunjung ke desa
98
Akan melahirkan
99
Arion arviano Anggara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!