Flashback

Flashback on*

Di desa itu pak Jamal sebagi orang terkaya di sana. Dia menjadi bos tempat antin bekerja.

Gilang berjalan - jalan di sekitar desa menggunakan sepeda bersama Rio sekertaris Gilang sekaligus sahabatnya.

Gilang merupakan seorang pria tampan tinggi dan sangat di gemari banyak wanita yang melihatnya.

Hari ini Gilang mengelilingi arena sawah yang ada di tepi jalan. Hingga dia berhenti di tepi jalan. Menikmati keindahan alam yang belum pernah Gilang rasakan. Baru pertama kali Gilang berlibur di desa ini. Sebelumnya dia sudah pernah berlibur namun dia pergi ke luar negeri.

" di sini sejuk sekali ya, tidak seperti di kota" ucapnya sembari memejamkan mata.

"Tentu saja sangat sejuk, karna kamu lihat disini masih sangat alami dan asri sekali, tidak ada kendaraan, tidak ada bau asap mobil dan motor" ucap Rio menimpali.

Mereka berjalan - jalan hingga sore hari.

"Rio, tapi besok kita harus pulang kembali bekerja di restoran. Rasanya aku malas sekali untuk pulang" ucap Gilang. Mereka pun pulang ke villa dan membersihkan diri.

"Oh ya, aku baru ingat tadi malam mama menelpon kamu, mama menyuruh kita untuk segera pulang. Karna Siska pacar kamu terus- terusan menelpon ke mama, dia marah-marah karna kamu tidak mengajaknya berlibur" ucap Rio.

"Sudahlah, aku malas sekali meladeni wanita manja itu, rasanya aku tidak sanggup jika dia harus menjadi istriku. Jika dia tidak di turuti semua kemauannya, dia akan marah-marah tidak jelas. Dia juga selalu mengatur hidup aku dan aku tidak suka" jawab Gilang.

"Ya kau benar, dia itu sangat sensitive sekali, padahal kan kita selalu ajak dia bercanda tapi dia selalu menganggapnya serius" ungkap Rio.

"Menurutmu, bagaimana dengan gadis yang bekerja di ladang pak Jamal itu, dia sangat cantik sekali. Tapi aku tidak mau dia terlalu jelek untuk aku yang tampan ini" ucap Gilang percaya diri.

"Tapi aku akan mendekatinya dan memintanya untuk menjadi istriku, dan jika dia mau, aku akan memanfaatkannya agar siska tak berani mengganggu ku lagi. Rasnya malas sekali aku harus menjalin hubungan dengan Siska saat ini" imbuhnya lagi.

"Apa kau yakin dengan keputusanmu itu, kasian dong anak orang kamu manfaatin. Dan untuk Siska aku sebenarnya tidak yakin jika dia akan berhenti mengganggumu. Karna kamu kan lebih tau jika wanita itu sangat terobsesi padamu" ucap Rio.

"Aku yakin, dia pasti bisa menjauhiku. Karna jika dia berani macam - macam padaku, akan ku buat dia menderita" ungkap Gilang. Sedangkan Rio hanya menggelengkan kepalanya. Tak habis pikir dengan bos sekaligus sahabatnya itu. Yang bisa-bisanya ingin memanfaatkan seorang gadis dalam hubungannya dengan Siska.

***

Keesokan harinya.

Gilang dan juga Rio akan berangkat ke kota. Namun sebelum itu, mereka pergi ke rumah pak Jamal menemui pak Jamal dan berbicara pada pak Jamal untuk menikahkan antin. Tentu saja pak Jamal sangat terkejut dengan keputusan Gilang yang sangat tiba-tiba itu. Namun pak Jamal pun mengerti dan langsung memanggil antin untuk menemuinya di rumah.

"Tolong panggilkan antin" ucap pak Jamal pada salah satu pekerja wanita sama seperti antin.

"Baik pak" ucap wanita itu.

Kemudian antin pun memasuki rumah pak Jamal.

"Maaf pak apa ada yang bisa saya bantu?" tanya antin.

"duduk dulu nak" ucap pak Jamal mempersilahkan antin untuk duduk dan Gilang yang melihatnya pun terpana meskipun antin memakai baju biasa saja dan sedikit berkeringat tapi tetap gadis itu terlihat cantik. Antin pun duduk di sofa tunggal pak Jamal.

"Begini nak, maksud bapak memanggil kamu datang kesini itu mau memperkenalkan pada mereka berdua mas Gilang dan mas Rio"

"Gilang", ucap Gilang mengulurkan tangan.

"Antin" ucap antin.

"Saya Rio nona" ucap Rio mengulurkan tangan.

"Antin" ucap antin juga.

"Nak mereka berdua ingin membawa kalian untuk mmm...." pak Jamal ragu untuk membicarakan hal itu pada antin. Takutnya antin tidak akan menerimanya. Antin mengernyit bingung.

"Bapak, coba bicara pelan-pelan antin akan mendengarkan" ucap antin sopan.

"Huufftt,,,," ok Jamal menghembuskan nafas berkali-kali.

"Biar saya saja pak yang bicara padanya" ucap gilang dan pak Jamal pun mengangguk.

"Antin, maukah kamu menikah denganku?" ucap Gilang membuat antin terkejut.

"Bapak bercanda kan, mana mungkin bapak mau menikah dengan saya orang miskin, yang benar aja pak" ucap antin.

"Saya tidak bercanda nona antin, saya serius" ucap Gilang.

"Tapi, apa bapak tidak punya kekasih yang lebih cantik dan kaya raya tidak seperti saya orang sederhana" ucap antin.

"Saya tidak peduli itu nona, dan saya juga akan membawa nona ke kota hari ini juga" ucap gilang.

"Tapi_" ucapan antin berhenti di kala pak Jamal mengatakan.

"Nak, jika kau pergi ke kota, kau juga bisa mencari ibu dan juga ayahmu nak, mungkin kamu bisa hidup bahagia disana tidak seperti di sini, Kamu harus bekerja panas-panasan setiap hari" ucap pak Jamal.

"Baiklah pak" dengan berat hati antin pun mengiyakan apa yang pak Jamal ucapkan. Dia juga berharap semoga pernikahannya ini yang pertama dan terakhir.

"Tapi saya akan pulang dulu mengemasi pakaian yang akan saya bawa pak" ucap antin.

"Ayo kami antar nona kau jangan takut, kami tidak akan macam-macam" ungkap Rio dan antin pun mengangguk dan berjalan menuju mobil yang di tumpangi Rio dan juga Gilang.

Sesampainya di rumah antin. Gilang melihat keadaan rumah antin yang kecil dan sempit. Memiliki dua kamar dan dapur serta kamar mandi. Namun meskipun rumah itu kecil, tetapi rumah itu sangat bersih dan rapi. Rio dan gilang yang melihat kerapian di rumah antin tentu sangat bangga dengan antin meskipun dia tinggal seorang diri.

Setelah mengemasi barang bawaannya. Rio memasuki langsung tas isi pakaian antin. Tasnya pun isinya tidak terlalu banyak ,hanya bebrapa pakaian saja.Dia meninggalkan beberapa pakaiannya karna sewaktu-waktu dia bisa pulang kesini.

"Ayo nona, masuk ke dalam mobil" ucap Rio pada antin namun antin masih menatap rumah peninggalan ayah dan juga ibu angkatnya itu.

"Maafkan antin ayah, ibu, antin akan pergi meninggalkan semua kenangan antin disini termasuk rumah peninggalan ayah dan ibu. Tapi antin janji antin akan pulang berkunjung ke rumah ini" gumam antin dalam hati.

"Ayo nona" ucap Rio lagi dan antin pen mengangguk. namun matanya kini tak pernah berhenti memandang rumah kecil itu hingga tak terlihat.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama,akhirnya mereka sudah sampai di sebuah rumah mewah berlantai 3 itu.

Gilang dan Rio turun terlebih dahulu baru antin. Mereka memasuki rumah itu dan Gilang memanggil mama dan juga papanya.

"Ma ,pa Gilang pulang" teriak Gilang Dan kedua pasangan suami istri itu menghampiri anaknya yang berada di ruang tengah.

"Hay sayang, kau sudah pulang"

"iya ma" Gilang memeluk mamanya.

"Kau bawa siapa nak" ucap mama Gilang.

"Aku bawa calon istri ma dari desa" ujar Gilang santai.

"Apaaaa,,,," teriak mama Gilang dan menatap antin dari atas sampai bawah.

"yang benar saja kamu ini, masak bawa gadis seperti ini di jadikan istri, apa tidak salah " ucap mama Gilang.

sakit sungguh sakit, mendengar dirinya di tolak oleh mama Gilang.

" papa juga tidak setuju kamu menikah dengan gadis kampungan ini Gilang" teriak papa Gilang.

"Ma pa tenang dulu dong. kita bicara di kamar saja ya" ucap Gilang.

"Antin kamu masuk di kamar kamu ya, bik ijah tolong bawa nona antin ke dalam kamar tamu" ucap Gilang pada buk Ijah pembantu di rumahnya. Dan Gilang bersama ke dua orang tuanya pun berbicara di ruang tamu. Gilang menjelaskan apa tujuan nya menikahi antin. Membuat papa dan mamanya menyetujuinya.

"Baiklah anak pintar, nanti setelah semuanya selesai, kau bisa menceraikan gadis kampung itu" ucap mama Gilang.

"Ya iyalah ma, mana mau Gilang menikah dengan gadis kampung seperti itu juga" ucap gilang.

Bersambung....

Jangan lupa tinggalkan jejak ya kak

Terpopuler

Comments

Iba Shayra

Iba Shayra

orang ky mmang angkuhh d mna"y..hahae ni cm d dunia novel aj klii..

2022-02-23

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Flashback
3 Di hina
4 Mabuk-mabukan
5 Lagi-lagi Sakit Hati
6 Keterlaluan
7 Wanita incarannya
8 Fakta
9 Wewe Gombel
10 minta cerai
11 Pergi
12 Pelayan Pribadi
13 Hari Pertama Bekerja.
14 Hidangan makan siang
15 Masa lalu Leon
16 permintaan tuan Ferdinan
17 Berdebat
18 Leon mabuk
19 Mayang
20 Flashback
21 Mahluk Hidup
22 Permintaan
23 Mencari
24 Ungkapan
25 Marah
26 Manis
27 Serpihan memori
28 Berbelanja
29 Panggilan mama papa
30 Murung
31 Berkebun
32 Menceritakan
33 Menerima
34 Suapi Aku
35 Peraturan
36 Pembantu Baru
37 Sekertaris centil
38 Siska Kembali
39 Kamar Baru
40 Satu bulan lagi
41 Pernikahan
42 Sedih
43 Surga dunia
44 Resepsi
45 Mayang kembali
46 Janda Bersegel
47 Berbelanja
48 Anakku
49 Di pertemukan
50 Makan malam bersama
51 Tiket Honeymoon
52 Jalan-jalan
53 pertarungan
54 Bulan madu (1)
55 Honeymoon (2)
56 Siapa dia?
57 Aku menginginkanmu leon
58 Pingsan
59 Hamil
60 Mayang dan mila
61 Panik
62 Niat jahat mila
63 Air mata buaya
64 Penasaran
65 Kebiasaan Gilang
66 Sosok penguntit
67 Riza dan rezi
68 Menginginkan kematianmu
69 Orang Asing
70 Di culik
71 Bertemu
72 Rumah sakit
73 khawatir
74 kehancuran gilang
75 Pelukan terakhir
76 Di usir
77 Aksa Nugraha pratama
78 Anak Angkat
79 Meninggalkan
80 Mandi lagi
81 Pergi
82 tentang masa lalu
83 Dendam yang mendalam
84 Siap Rezi yang sebenarnya
85 Kembali tersakiti
86 Pertemuan
87 Kecelakaan
88 Pendarahan
89 Penyesalan tuan rizal
90 Kemarahan Leon dan tuan Ferdinan
91 Sadar
92 Di serang
93 Pengganggu
94 Meminta izin berlibur
95 Carita tentang antin
96 Akan segera pindah
97 Berkunjung ke desa
98 Akan melahirkan
99 Arion arviano Anggara
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Prolog
2
Flashback
3
Di hina
4
Mabuk-mabukan
5
Lagi-lagi Sakit Hati
6
Keterlaluan
7
Wanita incarannya
8
Fakta
9
Wewe Gombel
10
minta cerai
11
Pergi
12
Pelayan Pribadi
13
Hari Pertama Bekerja.
14
Hidangan makan siang
15
Masa lalu Leon
16
permintaan tuan Ferdinan
17
Berdebat
18
Leon mabuk
19
Mayang
20
Flashback
21
Mahluk Hidup
22
Permintaan
23
Mencari
24
Ungkapan
25
Marah
26
Manis
27
Serpihan memori
28
Berbelanja
29
Panggilan mama papa
30
Murung
31
Berkebun
32
Menceritakan
33
Menerima
34
Suapi Aku
35
Peraturan
36
Pembantu Baru
37
Sekertaris centil
38
Siska Kembali
39
Kamar Baru
40
Satu bulan lagi
41
Pernikahan
42
Sedih
43
Surga dunia
44
Resepsi
45
Mayang kembali
46
Janda Bersegel
47
Berbelanja
48
Anakku
49
Di pertemukan
50
Makan malam bersama
51
Tiket Honeymoon
52
Jalan-jalan
53
pertarungan
54
Bulan madu (1)
55
Honeymoon (2)
56
Siapa dia?
57
Aku menginginkanmu leon
58
Pingsan
59
Hamil
60
Mayang dan mila
61
Panik
62
Niat jahat mila
63
Air mata buaya
64
Penasaran
65
Kebiasaan Gilang
66
Sosok penguntit
67
Riza dan rezi
68
Menginginkan kematianmu
69
Orang Asing
70
Di culik
71
Bertemu
72
Rumah sakit
73
khawatir
74
kehancuran gilang
75
Pelukan terakhir
76
Di usir
77
Aksa Nugraha pratama
78
Anak Angkat
79
Meninggalkan
80
Mandi lagi
81
Pergi
82
tentang masa lalu
83
Dendam yang mendalam
84
Siap Rezi yang sebenarnya
85
Kembali tersakiti
86
Pertemuan
87
Kecelakaan
88
Pendarahan
89
Penyesalan tuan rizal
90
Kemarahan Leon dan tuan Ferdinan
91
Sadar
92
Di serang
93
Pengganggu
94
Meminta izin berlibur
95
Carita tentang antin
96
Akan segera pindah
97
Berkunjung ke desa
98
Akan melahirkan
99
Arion arviano Anggara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!