Keesokan paginya.
Velina terbangun karena suara alarm ponselnya.
“Hoammm jam berapa ini? Ah padahal aku masih ngantuk.” Kata Velina. Kemudian dia segera bangun namun dia mulai teringat bahwa semalam dia sedang mengerjakan tugasnya di depan laptop.
“Tunggu sebentar, bukankah semalam aku sedang di depan laptop ya, kenapa sekarang aku di ranjang bahkan memakai selimut, tunggu surat apa ini.” Kata Velina, kemudian dia membaca surat tersebut dan tentu saja dia sangat kaget sekaligus kepikiran dengan apa yang sebenarnya terjadi semalam. Kemudian dia segera menelfon Jin Wo.
“Kamu dimana? Aku ingin ketemu sekarang juga.” Kata Velina.
“Aku diluar, kenapa?” Tanya Jin Wo sambil menahan tawa.
“Aku tunggu di tempat biasanya sekarang juga, kafe kampus.” Kata Velina lalu menutup telfonnya.
Velina kemudian segera mandi dan segera berlari ke kafe tempat mereka bertemu. Disana sudah ada Jin Wo yang dengan santainya meminum kopi. Velina segera menghampiri Jin Wo lalu menarik bajunya dan membawanya keluar.
“Ikut aku sekarang juga.” Kata Velina.
“Ah ah aduh sakit, ada apa sih? Jangan menarik kerah bajuku, nanti kusut.” Kata Jin Wo.
Lalu Velina melepasnya dan memukul lengan Jin Wo.
“Aduh aduh sakit, kamu kenapa sih?” Tanya Jin Wo.
“Apa ini maksudnya?” Tanya Velina sambil melempar kertas yang ditulis oleh Jin Wo semalam.
“Oh jadi karena ini kamu marah padaku, aku kira ada apa.” Kata Jin Wo.
“Apa kamu bilang hanya karena ini? Jelaskan padaku apa yang terjadi semalam? Apa yang kamu lakukan kepadaku?” Tanya Velina.
“Memangnya kamu tidak ingat dengan apa yang terjadi dengan kita semalam ya?” Tanya Jin Wo.
“Aku tidak ingat karena aku sangat ngantuk dan tertidur.” Kata Velina.
“Coba ingat kembali.” Kata Jin Wo.
“Kamu membuka bajuku ya? Atau jangan-jangan kamu melakukan apa yang kamu tulis di kertas itu?” Tanya Velina.
“Menurutmu apa yang aku lakukan padamu semalam?” Tanya Jin Wo.
“Aku saja tidak ingat, cepat beritahu padaku apa yang terjadi semalam? Kamu melakukan apa kepadaku? Tapi saat aku bangun tadi bajuku utuh sih dan tidak ada yang terbuka sama sekali.” Kata Velina.
“Berarti aku sudah memakaikan kembali bajumu.” Kata Jin Wo.
“Cepat beritahu padaku apa yang terjadi, kamu tidak mengunboxing aku kan semalam? Tunggu, aku masih utuh kan? Tunggu, aku masih gadis kan? Ah ini membuatku gila.” Kata Velina.
“Memangnya kamu masih gadis ya? Aku meragukan hal ini, karena semalam kan kita.” Kata Jin Wo sambil tertawa terbahak-bahak.
Tiba-tiba Raka datang menghampiri Velina dan Jin Wo.
“Hai, aku mengganggu kalian berdua ya.” Kata Raka sambil menyentuh pundak Velina.
“Eh tidak kok.” Kata Velina sambil tersenyum.
“Oh My God semoga dia tidak mendengar percakapanku dengan si jerapah sialan.” Kata Velina dalam hati.
“Lepaskan tanganmu dari pacarku, aku tau pacarku memang sangat cantik dan pintar tapi sebenarnya dia sangat gila dan memalukan. Jadi biar dia denganku saja.” Kata Jin Wo menarik tangan Velina.
“Benarkah? Aku sudah mengenalnya lebih lama daripada kamu.” Kata Raka menarik tangan Velina.
“Dia memang temanmu tapi dia adalah pacarku. Jadi jangan mendekatinya apalagi merepotkan dia.” Kata Jin Wo menarik tangan Velina.
“Aku bukan hanya teman biasa melainkan lebih dari itu.” Kata Raka yang tidak ingin kalah.
“Lepaskan tanganku.” Kata Velina melepaskan tangan kanannya yang ditarik oleh Jin Wo dan tangan kirinya yang ditarik Raka.
“Jadi kamu lebih membela dia daripada aku pacarmu?” Tanya Jin Wo.
“Kalian berdua selalu saja bertengkar, kalau akur jauh lebih baik kan.” Kata Velina yang menggandengkan tangan Jin Wo dan tangan Raka.
“Aku pergi dulu, bye.” Kata Velina lalu dia berlari meninggalkan Jin Wo dan Raka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
RirisTanti
Semangat thorrr.. ceritanya asyik nih.. 🤗🤗🤗
2021-12-26
2
Orchid sidoarjo
lucu banget sih velina sama jin wo hahahaha. makin seru nih ada cinta segi3 hahaha. lanjut thor.
2021-11-26
2
Eka Sari
lanjut
2021-11-26
5