Jin Wo menelfon Velina.
“Hallo, ayo kita berangkat sekarang. Aku sudah didepan apartemenmu.” Kata Jin Wo.
“Apa? Memangnya sekarang jam berapa? Aku bangun kesiangan ya?” Tanya Velina sambil setengah mengantuk.
“Cepat, tidak banyak waktu. Aku tunggu sepuluh menit, kalau tidak turun juga kita putus.” Ancam Jin Wo lalu langsung menutup telfonnya. Akhirnya Velina segera buru-buru langsung mandi dengan tergesa-gesa, bahkan dia tidak sempat memakai riasan dan tidak menyisir rambutnya.
“Sial, kenapa aku bisa bangun kesiangan sih? Aku tidak sempat memakai riasan lagi, ah bodoh amat nanti saja didalam mobil. Aku harus segera turun karena kalau tidak dia bisa memutuskanku aaaaaa tidak tidak.” Kata Velina, kemudian dia segera berlari untuk turun namun lift nya sedang diperbaiki sehingga dia turun menaiki tangga, dia berlari sambil nafasnya yang tak beraturan dan dia sampai juga di depan apartemennya lalu dia segera membuka pintu mobil Jin Wo.
“Huh huh huh huh oh my God, weekendku benar-benar sial karena bangun kesiangan.” Kata Velina.
“Tepat waktu juga ya manduku satu ini, aku tidak jadi memutuskanmu deh. Ayo kita pergi sekarang.” Kata Jin Wo.
“Padahal aku sudah mengatur alarm ku tapi kenapa aku bisa kesiangan ya.” Kata Velina.
“Memangnya kamu memasang alarm jam berapa sih?” Tanya Jin Wo.
“Jam 7 pagi.” Jawab Velina sambil memakai riasan didalam mobil Jin Wo.
“Oh, sebentar lagi alarm mu bunyi kok.” Kata Jin Wo sambil menahan tawa.
“Hah? Apa maksudmu? Memangnya sekarang jam berapa?” Tanya Velina, lalu dia segera melihat jam di ponselnya dan ternyata jam menunjukkan pukul 06.57 waktu setempat. Tentu saja Velina sangat marah, dia mengambil nafasnya dalam-dalam lalu dia memukul lengan Jin Wo.
“Aaaaaaaaaaaa jerapah kurang ajar, dasar menyebalkan. Rasakan ini hmmmmm.” Kata Velina sambil memukul lengan Jin Wo berkali-kali bahkan menjambak rambut JIn Wo hingga Jin Wo merasa kesakitan namun Jin Wo justru tertawa terbahak-bahak.
“Hahahahaha ampun ampun sudah sudah lepaskan aku, maafkan aku. Aku ingin mengajakmu sarapan bareng bersama kakakku.” Kata Jin Wo sambil melepaskan tangan Velina yang mencengkeram rambut Jin Wo.
“Lepaskan tanganku, jangan berani menyentuhku.” Kata Velina.
“Hehehehe maaf ya, bantu aku ya.” Kata Jin Wo.
“Males banget.” Jawab Velina.
“Aku tidak bisa dekat dengan kakakku jadi aku butuh bantuanmu agar kamu bisa menyatukanku dengannya, kakakku sangat pendiam tentu saja akan canggung jika hanya berdua denganku saja, apalagi aku orangnya seperti ini.” Kata Jin Wo.
“Semoga saja kakakmu tidak memiliki karakter yang sama sepertimu, menyebalkan aaaaaaargh.” Teriak Velina.
“Hehehehe, aku dan dia berbeda tujuh tahun, selama ini dia tinggal di kota Ulsan, cukup jauh kan dari sini dan dia datang jauh-jauh demi acara peringatan kematian nenekku.” Kata Jin Wo.
“Siapa nama kakakmu?” Tanya Velina.
“Min Hyuk, Hwang Min Hyuk. Tapi jauh lebih tampan aku kok daripada kakakku haha.” Kata Jin Wo.
“Hmmmm kita lihat saja nanti.” Kata Velina.
“Heh jangan coba menggoda kakakku ya, kamu milikku dan aku milikmu, ingat kamu sudah ada yang punya jadi jangan suka menggoda laki-laki lain.” Kata Jin Wo.
“Iya budak cintaku.” Kata Velina.
**
Setibanya di restoran.
Jin Wo dan Velina langsung masuk kedalam restoran.
“Restoran apa ini? Menu makanannya apa saja disini? Aku tidak bisa makan sembarang makanan loh.” Kata Velina.
“Disini restoran kalguksu, olahan mie khas korea.” Kata Jin Wo.
“Jin Wo-ya.” Panggil Min Hyuk.
“Ah iya.” Kata Jin Wo. Jin Wo langsung menggandeng tangan Velina dan menuju ke meja yang telah dipesan oleh kakaknya Jin Wo.
“Selamat pagi, perkenalkan nama saya Velina.” Kata Velina sambil menunduk.
“Ah iya selamat pagi, aku Min Hyuk, Hwang Min Hyuk.” Kata Min Hyuk.
“Silahkan duduk.” Kata Min Hyuk.
“Terima kasih.” Jawab Velina.
Min Hyuk langsung berdiri mengambil gelas untuk Jin Wo dan Velina.
“Hei ingat jangan bikin malu.” Bisik Jin Wo.
“Sudah tau aku sering membuatmu malu, masih saja mau mengajakku datang ke acara seperti ini.” Bisik Velina.
“Hei kapan kamu terakhir mencuci rambut? Rambutmu bau apek.” Bisik Jin Wo.
“Sepertinya empat hari yang lalu.” Bisik Velina. Kemudian JIn Wo segera menyemprot rambut Velina dengan parfum miliknya.
“Aaaaaaa apa yang kamu lakukan? Bukankah itu parfum untuk badan? Kenapa malah disemprot ke rambutku sih.” Gerutu Velina kesal dengan ulah Jin Wo.
“Daripada kamu membuatku malu, aku menyelamatkan harga dirimu sekaligus harga diriku.” Bisik Jin Wo.
“Apa? Harga diri? Tentu saja hargaku sangat mahal.” Bisik Velina.
“Semahal apa? Pilih mana ipontigabelas atau aku?” Tanya Jin Wo.
“Tentu saja ipontigabelas, hmmmm sepertinya tabunganku cukup untuk membelinya.” Kata Velina.
“Hmmm cukup sih, tapi setelah itu kamu tidak bisa membayar biaya apartemenmu bulan depan hahahahaha.” Kata Jin Wo.
“Hmmmmm aku akan menjual mobilmu.” Kata Velina.
Kemudian Min Hyuk datang.
“Ini gelas kalian, maaf menunggu lama.” Kata Min Hyuk.
“Terima kasih banyak kak, kenapa tidak memanggil pelayannya saja untuk mengambil gelas? Kenapa justru kakak yang repot-repot mengambil gelas untuk kita.” Kata Velina.
“Tidak apa-apa. Oh iya kamu pasti pacarnya Jin Wo ya?” Tanya Min Hyuk.
“Dia menyukaiku kak, dia yang mengejarku terlebih dahulu lalu dia menjebakku sehingga aku terpaksa berpacaran dengannya.” Kata Jin Wo.
“Apa kamu bilang? Bukankah kamu yang meminta nomorku, bahkan kamu meminta nomorku dari orang lain, dasar laki-laki pengecut.” Kata Velina.
“Hahahaha kalian berdua lucu sekali, nah makanan kita sudah datang. Kita makan dulu yuk.” Kata Min Hyuk.
Mereka pun memakan kalguksu bersama-sama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
RirisTanti
Nice story.. 😍😍😍😍😍😍🌺💖🌺💖🌲🍒🌲🍒
2021-12-26
2
Azkia Athifa 🐋🐋
kocak.....msih pnasran
2021-12-04
2
Entin Fatkurina
lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut author
2021-11-23
2