...🦋LIKE, VOTE, KOMEN, AND JADIKAN FAVORIT🦋...
..."Kau ternyata bisa menghancurkan sesuatu yang bahkan belum sempat dimulai."...
...*****...
Part sebelumnya...
" Udah deh Om, Gue harus pulang sebelum Mama ngomel anak imutnya ini belum pulang. Bye!" Tanpa menunggu jawaban Amanda kini sudah berjalan pergi menuju pintu keluar Mall.
" Hah bisa gila lama-lama," Ucap Raihan.
Ini baru pas api disandingkan dengan bensin, menyala abangku!! Batin Romi tertawa.
...*****...
Malam ini Amanda terlihat sedang asik dengan handphone-nya. Ia sedang membalas pesan-pesan dari kedua temannya yang sedang menggodanya terus-menerus.
Ih yakali Gue salting sama Om-om gitu. Batin Amanda julid.
...Ciriwis (Ciwi-ciwi Penglaris wis wis)...
Hah jangan salah fokus pada namanya, Salma yang membuat grup ini.
Salma
Ehekm
Ehekm
Seret banget nih Nai
Naila
Iya nih
Seret seret gini enaknya NIKAH Sal
Salma
Duh bener nih siapa yang mau sama Gue
Cariin dong satu...
Naila
Mana nih orangnya ga nongol-nongol
@Amanda
^^^Amanda^^^
^^^Aduh apaan deh kalian ini^^^
Salma
Yang mau kawin sensinya
Naila
Sal! Nikah dulu baru kawin
^^^Amanda^^^
^^^APAAN SI GA ADA KAWIN KAWIN^^^
^^^YANG NIKAH BADUT^^^
...Amanda left the chat...
"Ih pada ngeselin deh." Ucap Amanda kesal.
Amanda mematikan handphone biarkan saja teman-temannya itu, dia akan ngambek mode on. Sebaiknya ia membaca novel yang baru saja ia beli kemarin.
Saat mengechek meja belajarnya, tidak ada buku yang ia cari. Di dalam tasnya pun sama, tidak ada. Amanda berusaha mengingat-ingat dimana ia terakhir kali menaruh buku itu. Buku limited edition itu, tidak boleh hilang pokoknya!
"Tenang Manda, berpikir... Berpikir..." Seraya memejamkan mata dan membayangkan kejadian kemarin hari.
"Jangan-jangan... NGGA MAUU!!" Teriak Amanda frustasi.
Ia baru ingat setelah makan malamnya dengan Raihan si cucunguk rese itu. Amanda langsung pergi setelah mendapatkan handphone nya kembali. Namun, nahas ia lupa dengan novel yang ia beli mati-matian itu.
Amanda mengacak rambutnya dengan frustrasi, "Mau ngga mau Gue harus ngambil itu buku besok!"
Enak saja dia membelinya sampai sesek nafas berdesakan dengan puluhan orang. Tidak akan ia biarkan bukunya hilang.
...*****...
Pagi hari yang cerah ini, matahari sudah menyinari bumi dengan semangat. Amanda pun begitu, gadis itu sudah mengenakan pakaian rapih. Rencananya ia akan pergi hari ini untuk mendatangi kantor Cucunguk itu. Amanda sudah membuat janji dengan Kak Jayden-nya? wajah Amanda memerah malu jika menyebut Jayden dengan kepemilikannya. Memalukan.
"Pagi sayang. Mau kemana sudah cantik begini?" Sapa Mama Ratna dengan tangan sibuk menyiapkan sarapan.
Amanda bergerak duduk disamping sang kakak keduanya yang baru saja pulang dari China.
"Hari ini aku mau pergi sama Kak Jayden mah, ada janji." Amanda memakan roti dengan selai stroberi kesukaannya.
Ratna terkejut, "Oh dia sudah pulang? Kenapa tidak kesini?"
"Iya nanti ke sini mah, aku suruh masuk," Ucap Amanda dengan fokus pada handphone.
Amanda menoleh ke samping kirinya,"Kak Egy" Panggil Amanda dengan wajah imut buatannya.
Nah, nah, ada maunya ini.
Egy menatap sinis sang adik, "Mau apa Lo?" dengan sebelah alis terangkat.
Kedipan maut dari bulu bata lentik Amanda mulai beraksi. "Ganteng sekali Kak Egy pagi ini, kalau boleh Manda mau seratus," Diakhir senyuman semanis madunya.
Egy paling tidak bisa menolak adiknya ini jika sudah mengeluarkan jurus mautnya. Perlahan mengeluarkan uang merah lima lembar dan memberikannya pada Amanda.
"Nih! Sono jangan ganggu pagi Gue!" Ucapnya mengusir.
Amanda masa bodoh dengan itu yang penting merah-merah ini ada ditangannya.
Tin Tin
"Itu pasti Kak Jayden!" Amanda langsung melompat dari kursinya dan keluar rumah.
"Mah Kak Jayden mau ketemu," Seru Amanda saat kedalam rumah bersama Jayden.
Jayden menyalimi tangan Mama Ratna, "Udah lama ya kamu disana, baru keliatan lagi Tante" balas Mama Ratna.
...*****...
Amanda menatap pada gedung mencakar langit di depannya. Terpampang jelas nama dari gedung tersebut 'SJ GROUP' sangat gagah jika dilihat. Perusahaan yang menjadi perbincangan panas tahun ini karena pencapaiannya yang luar biasa.
Tanpa berpikir lama Amanda langsung berjalan masuk menuju lobby kantor dengan diikuti oleh Jayden di belakang.
"Halo selamat pagi menjelang siang. SJ Group disini, ada yang bisa saya bantu Miss?" Sapa seorang di meja resepsionis.
Amanda tersenyum lebar berusaha menarik simpati penjaga tersebut, "Hai Mba, saya ingin bertemu dengan atas nama Raihan disini" Ucap Amanda.
Wanita resepsionis tersebut paham siapa yang ingin gadis di hadapannya temui, "Apa sudah membuat janji?" Tanya pegawai itu.
"Eee... Belum Mba. Tapi ini darurat saya harus segera bertemu dengan beliau! Ini antara hidup dan mati saya Mba!" Ucap Amanda dengan menggebu-gebu.
"Maaf Presdir tidak bisa ditemui tanpa adanya janji terlebih dahulu. Silahkan membuat janji terlebih dahulu" Pegawai itu menyuruh Manda untuk pergi.
Amanda bertekad ia harus bisa menemui Cucunguk itu.
Amanda sedikit berjinjit dan memajukan wajahnya hampir sangat dekat dengan wajah sang resepsionis. Orang akan menganggapnya perampok jika tidak melihat barang branded ditubuhnya.
Dengan suara serius, "Mba, Saya sedang memperjuangkan novel 'Lintang Prasa'. Mba tau kan novel ini susah dapatnya." Amanda melihat wanita resepsionis itu mengangguk antusias.
"Nah, saya sudah dapat itu! Tapi buku itu ada di tangan si cucunguk itu!" Ucap Amanda dengan kilat mata.
"Maaf siapa Cucunguk itu Nona?" Tanya resepsionis.
"Itu tidak penting! Tapi Mba harus membantu saya itu menemui Presdir itu sekarang. Ya Mbaa please please. Aku jamin deh Mba ngga akan kena masalah," Ucap Amanda yakin.
"Baik Nona demi Novel 'Lintang Prasa' saya akan membantu anda dengan misi ini." Matanya sama-sama membara.
Heh Amanda tau ini siapa sih perempuan yang tidak mau dengan novel itu. Mudah sekali.
"Mari saya antar, Nona."
...*****...
Begitu pintu lift terbuka, mata Amanda langsung tertuju pada satu-satunya pintu di lorong itu. Sepi, senyap, dan terlalu mewah untuk disebut kantor. Langkahnya melambat sejenak, menelusuri lantai marmer dan dinding kaca buram. Rasanya bukan seperti kantor. Amanda memandang lama lantai tersebut, mewah sekali. Ini bukan kantor sepertinya, apa semua lantai seperti ini?
Tapi tak ada waktu untuk berpikir panjang. Dorongan emosinya lebih kuat dari rasa ingin tahu. Dengan langkah terburu-buru, Amanda berlari menuju pintu itu. Ia yakin itu adalah ruangan Raihan. Disusul oleh Jayden dari arah belakang.
"Duh dek sabar, jangan lari" Jayden memperingati.
“Nona, mohon tunggu—!” suara resepsionis terdengar di belakang, tergesa-gesa mengejarnya.
Amanda tidak peduli. Isi pikirannya saat ini hanya di isi dengan bertemu Cucunguk itu!
Tangannya sudah akan menyentuh gagang pintu, namun belum sempat membukanya, seseorang menahan pergelangan tangannya dengan cepat.
“Maaf, Nona… Anda belum diizinkan masuk,” ucap Romi, sedikit terengah, mencoba menjaga nada suaranya tetap stabil meski jelas gugup.
Amanda menyipitkan mata, "Kenapa?"
"E-h itu, pokoknya Anda belum diizinkan masuk saat ini. Jika Nona berkenan silakan tunggu di ruangan saya sebentar" Romi gugup mempersilahkan Amanda untuk ke arah ruangannya.
"Sesibuk apa sih?" Tanpa permisi Amanda langsung membuka pintu tersebut.
Ceklek.
Pintu terbuka dengan mudahnya. Rasa menggebu-gebu Amanda terhenti. Napasnya tercekat. Badannya seolah kaku tidak berkutik.
Pemandangan di depannya saat ini bukan hanya satu orang. Akan tetapi terdapat dua orang dewasa rambut mereka kusut, kancing kemeja terbuka, wajah terkejut karena kedatangan Amanda yang tiba-tiba.
Dari arah belakang Jayden langsung menutup mata Amanda dengan tangannya.
"Jangan lihat," Bisik Jayden tepat disebelah telinga Amanda.
Amanda tak bisa berkata apa-apa.
...*****...
...Menurut kalian mereka lagi apa?...
...*****...
Kalau kata Ariana Grande sih...
Thank u! Next next>>
See you!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Tati Ningrum
kok bisa yah ...si rehan bercumbu dgn sembarang orang...🤔
2023-10-24
0
icka
pgen gue bejek" tu si reihan
2021-12-18
0
Rafanda
ko Reihan Kya gtu s??
2021-05-07
0