...🦋LIKE, VOTE, KOMEN, AND JADIKAN FAVORIT🦋...
..."Jika takdir sudah menentukan, kita bisa apa selain menerima."...
...*****...
Part sebelumnya...
Raihan hanya diam tidak membalas ucapan orang tuanya. Pikirannya berkecamuk semua terasa memusingkan.
" Oke, Raihan akan lakuin apa mau Mama, tapi dengan syarat," Raihan memalingkan wajahnya kepada sang Papa dengan smirk.
...*****...
Sinta tersenyum, "Apapun sayang."
" Mama dan Papa tidak boleh mencampuri urusanku selama aku menikah. Termasuk urusan ku dengan wanita itu," Tegasnya sambil menunjuk kearah Amanda.
Semua menoleh dengan khawatir pada Amanda, gadis itu sedari tadi hanya diam mengamati. Sinta tahu anaknya ini seperti apa.
Raihan beranjak membenahi jas navy yang ia kenakan, "Jika tidak ada yang lain saya permisi," Ucapnya pamit untuk undur diri.
" Baiklah, diterima" Ferddy menatap mata sang anak.
Bibir Raihan sedikit terangkat keatas. Ia kembali duduk di sofa menatap orang-orang yang masih berdiri di hadapannya.
" Oke, sampai mana pembahasan kita tadi?" Tanya Raihan dengan raut yang bahagia?
Amanda memandangi pria tersebut, "Apa dia sudah gila, berubah dalam semenit saja eoh?" Gumam Amanda hanya terdengar oleh dirinya sendiri.
...*****...
Acaranya berjalan dengan sangat mulus tanpa hambatan seperti sebelumnya. Benar yang diucapkan Raihan, ia tidak memberontak seperti sebelumnya setelah syarat yang ia ajukan di 'iyakan' oleh orang tuanya.
Suasana tampak bahagia dengan ucapan dan doa yang dipanjatkan agar acara lancar sampai hari-H.
" Amanda sayang, nanti kapan-kapan Hangout bareng Mommy ya," Pinta Sinta antusias.
" Haha... Kamu ini seperti anak muda saja jeng. Lain kali ajak juga Raihan biar lebih akrab dengan Manda," Mama Ratna menanggapi calon besannya.
Sedangkan dua orang pria yang sedang berdiri menunggu istrinya itu meringis, "Ayo Mom! Pesawat kita sebentar lagi, harus cepat!" Seru Ferddy pada istrinya
Sinta menoleh pada suaminya, "Ish Kamu ini! Aku masih mau sama menantuku tau. Yaudah sayang sampai jumpa Minggu depan," Sinta memeluk Amanda dengan sayang.
"Iya Tante, hati-hati." Amanda tersenyum.
" Eitsss Mommy no no Tante, Mommy bukan Tante girang." Gurau Sinta dan mengundang tawa Rita.
"Eh i-ya Tante... Duh maksudnya M-mommy." Amanda gugup ini kali pertama iya memanggil panggilan 'ibu' selain Mamanya.
Tante girang itu apa? Batin Amanda bingung.
...*****...
" Kenapa muka lo asem" Tanya Romi.
" Lo sendiri tau alasannya" Raihan memalingkan wajahnya.
" Kalau Lo ngga mau buat Gue ajalah" Romi sedikit tertawa.
Dengan kesal Raihan menepuk sandaran kursi mobil di depannya.
" Sialan Lo! Shut up you're fucking mouth!" Serunya kesal dengan ledekan yang diberikan sekertaris sekaligus sahabatnya itu.
Romi adalah sahabat sekaligus asisten pribadi Raihan yang sudah mengabdi selama 5 tahun. Romi menjadi asisten Raihan bukan semata-mata Raihan sahabatnya, akan tetapi memang ia merasa cocok dengan pekerjaan ini. Berbeda dengan Raihan, Romi terlihat lebih humoris jika dengan orang terdekatnya. Namun, di depan khalayak umum ia akan terlihat tenang dah profesional.
Romi masih fokus dengan menyetir mobil dan tawanya yang belum mereda.
"Calm down man... Calm down hahaha."
Romi mengusap air di ujung matanya, "Nyerah aja Rai, Lo bakal dikejar Mommy Lo sampai ke ujung dunia," Ujarnya geli.
" Yeah, dan Lo orang yang bantu Mommy buat nemuin Gue."
Romi menoleh, "Correct!" dengan senyum seluas samudra.
Kemudian dengan cepat wajahnya berubah drastis, menjadi serius.
" Data peluasan pada salah satu bidang sektor mengalami masalah, beberapa petinggi meminta rapat secepat Pak." Saat ini Romi sudah kembali pada kerjaannya sebagai sekertaris, bukan sahabat.
"Laksanakan," begitupun dengan Raihan tidak ada lagi si pemberontak, saat ini adalah sosok Raihan Mahardika Sanjaya.
"Baik."
...*****...
Disini Amanda sekarang. Menikmati masa mudanya dengan duduk bersantai di sebuah cafe yang sedang hype akhir-akhir ini. Cafe terlihat cukup ramai, banyak anak muda yang menghabiskan waktu senggang disini. Entah itu belajar, mengerjakan tugas, ataupun pacaran.
Amanda tentu saja melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi. Ia hanya tinggal menunggu pengumuman kapan akan masuk perkuliahan.
Amanda mencoba minuman rasa baru kali ini Matcha with Flavored Syrup. Matanya membulat sempurna saat rasa minuman itu menyentuh lidahnya.
Enak!!
Sebagai pecinta Matcha ini sangat enak. Amanda akan memesan ini mungkin lain kal-
"Hai, Manda kan?" Sapa seseorang dari arah samping.
Amanda yang sedang menyeruput minumannya menoleh dengan perlahan. Sangat imut, masih tersisa krim di ujung bibirnya.
" Kak Jay?!" Seru Amanda semangat.
Pria yang bernama Jay itu terkekeh, "Masih sama ya, berantakan..." Tangannya perlahan membersihkan susah krim diujung bibir Amanda.
"Kak kapan pulang? Kok ngga ngabarin aku? Darimana aja ngga ada kabar beberapa bulan ini? Kakak disana ngapain aja, sibuk ya?" Cecar Amanda dengan bertubi-tubi ia benar-benar kesal dengan pria dihadapannya ini.
"Aduh... Satu-satu dek, Kakak bingung jawabnya nih. Kangen berat ya ya ya?" Ucapnya jail.
" Nyebelin tau! Aku khawatir sama kakak," Amanda memukul lengan Jay yang duduk di sebelahnya.
Jayden Aurolasto atau yang sering dipanggil 'Jay' oleh Amanda merupakan lelaki berdarah Belanda-indonesia. Dia adalah teman dari kakak Amanda yang saat ini sedang berada di London. Amanda malu menyebutkannya, tapi Jayden lah orang yang dia kagumi sejak dia masih Sekolah Dasar. Cinta monyet memang tapi sepertinya Jayden hanya menganggap kakak-adik dengan Amanda.
" Ciee... Kakak denger-denger ada yang mau nikah nih,"
" Apaan sih kak! Aku ngga mau bahas itu ya, ngga suka!" Dahi Amanda mengernyit seperti ada tanduk diatas kepalanya.
" Baiklah nona pemarah. Gimana sekolahnya lanjut kemana kamu?" Tanya Jayden penasaran.
" Oh aku udah daftar sih kak ke..." Amanda menceritakan semua rencana ia ke depannya dan apa saja yang pernah ia alami selama ini.
Jayden mendengarkannya sambil tersenyum melihat tingkah Amanda yang aktif saat bercerita.
" Kakak terlambat ya dek?" Gumamnya lirih.
Amanda menoleh, "Eh kenapa kak? Aku ga denger tadi sorry."
Jayden tersenyum, "Ngga, ayo lanjut."
Oh tuhan, keberuntungan tidak berpihak pada pria tampan ini.
................
Tanpa mereka sadar, setiap aktivitas Amanda mulai saat ini tidak pernah luput dari pantauan seseorang. Terlihat seseorang yang sedang berbicara dengan telepon di telinganya.
" Lapor pak, seperti yang terlihat pada gambar target bersama seorang pria."
................
Jayden bangkit dari duduknya.
" Oh dek, kakak harus pergi. Sebenernya kakak kesini untuk bertemu dengan client sepertinya sudah sampai," Ucap Jayden sambil membenahi barang barangnya.
" Kenapa ngga bilang kak! Sana cepetan kasian client kakak," Amanda menggerakkan tangannya seperti mengusir.
" Ngusir nih ceritanya? Haha bercanda, marah terus kamu cepet tua dek," Jayden terkekeh melihat wajah banteng imut itu.
...*****...
...Menurut kalian siapa orang ini?...
...*****...
Kalau kata Ariana Grande sih...
Thank u! Next next>>
See you!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Tati Ningrum
alur ceritanya bagus
2023-10-24
0
Deetje Fenny Ratumbanua New
mantap thooorrrr alur ceritanya baru bab 1 udah gefert bangettt
2021-02-03
0
Depa Gank
sip
2021-01-12
1