Kisah tiga sahabat - 2

“Hey, kenapa masih duduk di situ? Ayo pulang!” ajak Zayn pada Rara yang masih duduk di kursi kelasnya.

Rara menggeleng dengan mlipat kedua tangannya di atas meja. Saat itu, mereka baru beranjak remaja, tepatnya di sekolah menengah pertama. Zayn kelas sembilan, sementara Rara di kelas delapan dan Reza sudah tidak lagi satu sekolah dengan mereka karena ia sudah berada di sekolah menengah atas.

“Kenapa, huh?” tanya Zayn yang duduk persis di depan Rara setelah memutar kursi di depan wanita untuk dan duduk berhadapan.

“Semua sudah pulang, Ra. Kamu ngapain di kelas sendirian,” ucap Zayn sembari mengerlingkan ke sudut ruang kelas yang sudah kosong.

“Aku ngga bisa pulang.”

“Kenapa?” tanya Zayn lagi.

“Tidak apa-apa.” Rara kembali menggelengkan kepalanya. Ia tidak ingin memberitahu masalahnya pada Zayn.

Setiap kali Rara mendapatkan masalah atau kesulitan, Zayn lah yang selalu terdepan menyelesaikan masalah itu, karena Reza selalu meminta bantuan pada Zayn, jika Rara bermasalah. Pergaulan sang adik yang luas dan cerdas, memudahkan Zayn mengatasi setiap masalah baik pada teman-temannya yang lain, apalagi kepada Rara. Walau Reza terlihat tampak dewasa, sebenarnya Zayn pun demikian. Hanya saja, sikapnya yang selengeyan membuat kedewasaannya tertutupi.

“Ayolah, Ra. Sampai kapan aku nunggu kamu di sini.” Hanya dengan Cleopatra, Zayn berkata aku-kamu, tapi tidak dengan temannya yang lain, bahkan dengan pacarnya sendiri.

“Kamu bukannya anter Audrey,” celetuk Rara.

“Dia punya kaki, Ra. Dia bisa pulang sendiri.”

“Tapi, dia pacarmu, Zayn. Kalian baru jadian kan?”

Zayn tertawa. “Dia sendiri yang mau, aku tidak.”

“Jahat.” Rara memukul pelan dada Zayn.

“Ayo pulang! Nanti tante Mia marah padaku karena telat mengantarmu, belum lagi Kak Reza,” gerutu Zayn, karena semua orang-orang itu sangat protektif terhadap Rara.

Cleopatra bagai porselen yang selalu dijaga dengan baik oleh kedua orang tuanya, belum lagi terhadap Reza.

Reza juga meminta sang adik untuk menjaga jodohnya. Rara seperti seorang permaisuri yang selalu berjalan dengan kedua penjaga.

Zayn berdiri dan menarik lengan Rara. Walau di kelas ini sudah kosong, tapi tidak di luar kelas. Di luar sana masih banyak siswa yang berkerumun baik dipelataran maupun di lapangan.

“Zayn, aku malu kalau keluar.” Rara tetap mempertahankan posisinya, walau tangan itu sudah tertarik sedikit oleh Zayn.

“Aku tembus, Zayn.” Rara menunduk malu. Sementara Zayn terus menatap wajah malu itu.

“Aku sedang datang bulan dan itu sangat banyak hingga tembus ke rok belakangku,” kata Rara lagi sembari berdiri dan kembali menengok kebelakang untuk memasikan seberapa banyak bercak darah yang tercetak di rok belakangnya.

“Mana, coba aku lihat!” Zayn memutar tubuh Rara.

“Jangan! Malu.” Rara tetap berdiri dan tak ingin berbalik seperti keinginan Zayn.

“Aku ingin lihat seberapa banyak noda itu.”

“Ngga, itu jorok, Zayn. Aku malu,” sahut Rara.

“Ck.” Zayn berdecak kesal. “Kalau aku tidak melihat apa masalahnya, bagaimana aku bisa menolongmu?”

“Tidak ada yang bisa menolongku.”

“Lalu, kamu akan semalaman berada di sini? menemani para hantu yanga da di sekolah ini? kau tahu sekolah kita terkenal angker.”

“Zayn,” teriak Rara yang terkenal penakut.

Zayn tertawa. Sungguh Rara terlihat semakin cantik, apalagi ketika dia merajuk dan tersipu malu.

“Ayolah berjalan di depan! Aku akan melindungimu di belakang.” Zayn menyelempangkan tas milik Rara di tubbuh gadis itu, lalu menyuruhnya untuk berjalan terlebih dahulu.

“Noda itu akan terlihat olehmu.”

“Tidak masalah. Ayo jalan!” Zayn mendorong Rara untuk berjalan.

Rara menoleh ke belakang. “Zayn, aku malu padamu.”

“Sudah jalan. Aku akan melindungimu di sini.” Zayn menyuruh Rara untuk tetap di depannya dan tidak lagi menoleh ke arahnya.

Akhirnya, Rara sampai di parkiran sekolah, tepatnya di depan motor besar milik Zayn. Zayn dan Reza dibelikan motor besar oleh sang ayah. Sebenarnya Kemal hanya membelikan motor untuk Reza yang berhasil masuk ke sekolah menengah atas ternama.

Namun, Zayn merajuk sehingga Kemal membelikan dua sepeda motor dengan catatan Zayn tidak boleh menggunakan motor itu ke jalan raya karena belum memiliki sim. Alhasil ketika berangkat atau pulang sekolah, Zayn memasuki jalan kampung agar tidak melalui jalan raya menuju sekolahnya hingga ia mendapatkan SIM seperti Reza.

“Zayn,” panggil Rara, ketika mereka berada di atas motor.

“Hmm ...” jawab Zayn.

“Terima kasih ya.”

“Untuk apa?” tanya Zayn.

“Untuk tadi.”

“It’s oke. Ra,” jawab Zayn santai.

Rara tersenyum tatkala mengingat Zayn melindunginya di belakang dan berusaha menutupi noda itu dari teman-temannya yang lain saat melintas. Zayn memegang kedua bahu Rara dari belakang sambil berjalan dan sedikit mendorong tubuh Rara untuk berjalan sedikit cepat, karena jika tidak mereka akan dihentikan oleh beberapa teman dekat mereka di sana.

****

Hari terus berlalu. Reza, Rara, dan Zayn semakin dewasa. Namun, hal itu tak membuat mereka terpisah. Mereka tetap dekat dan saling membutuhkan satu sama lain. Orang-orang mengira mereka adalah kakak beradik. Mereka pun sering menghabiskan liburan bersama dengan para orang tua ataupun hanya mereka bertiga saja. Hampir setiap malam minggu, mereka menonton bioskop. Reza tak pernah absen menemani hobby Rara yang suka menonton bioskop, tetapi tidak dengan Zayn. Pria selengeyan yang sering bergonta ganti pacar itu, beberapa kali absen karena harus menonton dengan kekasihnya.

Berbeda dengan Zayn yang playboy, justru Reza terlihat kalem dan tak pernah membawa wanita satu pun ke rumah, karena yang ada di hati pria pendiam itu hanya Rara, pesona Cleopatra tidak bisa digantikan oleh wanita manapun. Sejujurnya, Zayn pun merasakan itu, tetapi Zayn tak kuasa menolak para wanita yang meminta untuk menjadi kekasihnya, padahal Zayn tidak pernah menyukai wanita-wanita itu. Sehingga pacaran mereka tidak pernah berlangsung lama.

“Hai, Ra. Sudah lama di sini?” tanya Reza yang melihat kehadiran Rara di ruang baca.

“Belum juga,” jawa Rara tersenyum dan kembali beralih pada laptopnya.

Rara sering datang kerumah ini untuk meminta bantuan pada Zayn dalam menyelesaikan skripsinya, karena sejak awal memang Zayn yang membantunya dalam hal ini. Rara tidak mungkin meminta bantuan pada Reza karena Reza sudah bekerja dan sibuk. Sedangkan Zayn belum bekerja, ia masih menunggu wisuda dan ingatan tentang membuat skripsi pun masih melekat di kepala Zayn.

“Ra,” panggil Reza.

Kebetulan di ruangan ini hanya ada mereka berdua. Zayn meninggalkan Rara sebentar, karena dirinya belum membersihkan diri. Rara datang memang terlalu pagi, padahal hari itu adalah hari libur.

“Ya, Kak.” Rara menoleh ke arah Reza yang sedang menatapnya dekat.

“Jika aku mengatakan sesuatu apa kamu tidak marah?” tanya Reza.

Jantung Rara berdegup kencang. Entah mengapa ketika berdekatan dengan Reza, jantungnya tak karuan, apalagi jika ditatap sedekat ini. Berbeda ketika bersama Zayn. Ia justru tidak canggung dan benar-benar seperti sahabat.

Rara selalu menjaga image ketika berada di depan Reza. Ia tidak ingin terlihat buruk di hadapan pria pendiam itu, karena menurut Rara, Reza adalah pria impian. Reza memang tampan, pintar, bertanggung jawab, dan tidak pernah bermain-main dengan wanita. Semua karakter Reza, berbanding terbalik dengan Zayn. Walau sebenarnya Zayn pun bisa bertanggung jawab, setia, dan pintar. Namun kemampuan Zayn tertutupi oleh Reza.

“Ra, aku mencintaimu,” ucap Reza lantang dan itu berhasil membuat Rara menganga tak berkedip.

Ini seolah mimpi untuk Rara. Ia tak menyangka bahwa Reza memiliki perasaan seperti dirinya. Padahal sebelumnya, Rara hanya bisa memendang rasa ini, karena tak mungkin ia mengungkapkan perasaan ini terlebih dahulu. Rara adalah tipe wanita pemalu, tidak bisa meluapkan atau mengekspresikan keinginannya. Ia hanya bisa memendam dalam hati.

“Ra, aku minta maaf kalau aku lancang. Tapi jujur, aku menyukaimu sejak kecil dan aku sudah bilang pada Mama, ketika aku besar nanti, aku akan menikahimu,” ucap Reza lagi.

Rara tak mampu berkata-kata. Ia hanya tersenyum lebar mendengar perkataan manis yang keluar dari mulut Reza.

Di belakang pintu ruangan itu, Zayn ingin masuk. Namun, langkahnya terhenti saat mendengar sang kakak mengutarakan cinta pada gadis yang juga ia sukai sejak kecil, walau Zayn tidak pernah terang-terangan menyatakan hal itu seperti Reza.

Terpopuler

Comments

Kugy Narisa

Kugy Narisa

YAh TeRLAmbAt KAmu ZAyn.....
ReZA GerCep MA CeWe YAng D CintAi

2022-07-09

2

Iiq Rahmawaty

Iiq Rahmawaty

jd cinta segitiga deh

2022-04-01

1

Darsih suranto

Darsih suranto

msh nyimak Thor,blm bisa komentar

2022-03-02

3

lihat semua
Episodes
1 Kecelakaan
2 Kisah tiga sahabat - 1
3 Kisah tiga sahabat - 2
4 Kisah tiga sahabat - 3
5 Sempurna tapi cacat
6 Ingin memelukmu
7 Bertepuk sebelah tangan
8 Sejuta pesona
9 Pesona Cleopatra
10 Suami idaman
11 Kelatahan Bi Inah
12 Ibu-ibu rumpi
13 Mimpi itu lagi
14 Sekretaris baru
15 Rara yang malang
16 Jangan sentuh aku!
17 Kemarahan Reza
18 Kemarahan Reza 2
19 Tidak mentolerir kesalahan
20 Kedatangan Mirna dan Kemal
21 Merindukan suara itu
22 Mendoakan yang terbaik
23 Jangan sebut namanya!
24 Melepaskan penat
25 Papa yang akan menceraikan kalian
26 Menghilangkan rasa bersalah
27 Kemolekan Cleopatra
28 Menjadi model iklan
29 Dua tahun kemudian
30 Nama saya Manda
31 Teman baru
32 Tidak akan mendua
33 Ingkar janji
34 Seandainya ...
35 Sangat rindu
36 Bertemu Zayn
37 Menebus rasa bersalah
38 Pemandangan menyakitkan
39 Membiarkan wanita itu bahagia
40 Membahagiakan diri sendiri
41 Ikuti kata hatimu
42 Kebiasaan yang hilang
43 Menjadi diri sendiri
44 Aku bukan penghianat
45 Mengambil keputusan
46 Mundur perlahan
47 Ponsel Rara tidak aktif
48 Berhenti menyalahkan orang lain
49 Membantu bangkit dari keterpurukan
50 Setiap kesalahan, pasti akan ada konsekuensi
51 Maafkan aku
52 Memohon pengampunan
53 Semakin jauh
54 Ingatan itu kembali
55 Andai waktu bisa diputar
56 Cinta itu membahagiakan, bukan menyakiti
57 Kita sekarang teman
58 Biarkan aku bahagia
59 Menjauh dari kedua kakak beradik itu
60 Menata hidup kembali
61 Beruntung memiliki orang tua dan teman yang menyayangi
62 Kembali menetap di tanah air
63 Makan siang bersama
64 Menjadi diri sendiri
65 Hilang dari jangkauan
66 Dua malaikat
67 welcome to Jakardah
68 Akan menjadikannya istri
69 Ke supermarket bersama
70 Mencari keberadaanmu
71 Penasaran dengan wanita cantik yang dimaksud Zac dan Zoey
72 Ingin memilikinya karena cinta
73 Yang penting miliki dulu, urusan cinta belakangan
74 Hari-hariku tidak lebih baik darimu
75 Baiklah, kita bersaing
76 Kamu juga merindukanku?
77 Mendapat lampu hijau
78 Menemukan keberadaan Rara
79 Nama ibuku juga Cleopatra
80 Pupus harapan
81 Maafkan aku, Ra
82 Penantian panjang
83 Foto-foto Miss Rara
84 Aku juga menderita
85 Mommy sayang Daddy
86 Kita akan menikah minggu depan
87 Jodoh pasti bertemu
88 Mommy double Z
89 Say yes
90 Memohon ampunan
91 "Cleoptara Kamila. Boleh aku mencium keningmu?"
92 "Sekarang boleh kan panggil Sayang?”
93 Ternyata dia juga mencintaiku
94 Kamu jelek kalau menangis
95 Pemiliknya sudah mengizinkan
96 Daddy, jangan sakiti Mommy! Nanti Mommy pergi lagi
97 "Oh, my God. Rara"
98 Usaha tidak mengkhianati hasil
99 Hot Daddy
100 Kesiangan
101 Siapkan stamina
102 Cemburu
103 Rudal Paris
104 Di kepala dan hatiku hanya ada kamu
105 Ternak teri
106 Memiliki anak lagi
107 Hati yang panas
108 Setiap kebaikan akan dibalas dengan kebaikan, begitu pun sebaliknya
109 Menyadari kekalahan
110 Andai ...
111 "Ah, pasti dia cemburu."
112 Berbeda suasana
113 Menghilangkan jejak itu
114 Dua tiket nonton usang
115 Aku pria jahat yang tidak pantas mendapatkan cinta
116 Merasa terjebak
117 "Maafkan aku, Mas."
118 Curhatan Sam
119 Selalu ada hikmah di setiap kejadian
120 Lebih dewasa dan tidak angkuh
121 Mencintai dan dicintai
122 Essy Pratiwi
123 Pura pura merajuk
124 Pengagum rahasia
125 Hasil DNA Noah
126 END - TAMAT
127 Bonchap 1
128 Bonchap 2
129 Novel Baru Liris
130 Bonchap 3
131 Bonchap 4
132 Bonchap 5
133 Bonchap 6
134 Bonchap 7
135 Bonchap 8
136 Karya baru lagi
137 Bonchap 9
138 Bukan Bonchap
Episodes

Updated 138 Episodes

1
Kecelakaan
2
Kisah tiga sahabat - 1
3
Kisah tiga sahabat - 2
4
Kisah tiga sahabat - 3
5
Sempurna tapi cacat
6
Ingin memelukmu
7
Bertepuk sebelah tangan
8
Sejuta pesona
9
Pesona Cleopatra
10
Suami idaman
11
Kelatahan Bi Inah
12
Ibu-ibu rumpi
13
Mimpi itu lagi
14
Sekretaris baru
15
Rara yang malang
16
Jangan sentuh aku!
17
Kemarahan Reza
18
Kemarahan Reza 2
19
Tidak mentolerir kesalahan
20
Kedatangan Mirna dan Kemal
21
Merindukan suara itu
22
Mendoakan yang terbaik
23
Jangan sebut namanya!
24
Melepaskan penat
25
Papa yang akan menceraikan kalian
26
Menghilangkan rasa bersalah
27
Kemolekan Cleopatra
28
Menjadi model iklan
29
Dua tahun kemudian
30
Nama saya Manda
31
Teman baru
32
Tidak akan mendua
33
Ingkar janji
34
Seandainya ...
35
Sangat rindu
36
Bertemu Zayn
37
Menebus rasa bersalah
38
Pemandangan menyakitkan
39
Membiarkan wanita itu bahagia
40
Membahagiakan diri sendiri
41
Ikuti kata hatimu
42
Kebiasaan yang hilang
43
Menjadi diri sendiri
44
Aku bukan penghianat
45
Mengambil keputusan
46
Mundur perlahan
47
Ponsel Rara tidak aktif
48
Berhenti menyalahkan orang lain
49
Membantu bangkit dari keterpurukan
50
Setiap kesalahan, pasti akan ada konsekuensi
51
Maafkan aku
52
Memohon pengampunan
53
Semakin jauh
54
Ingatan itu kembali
55
Andai waktu bisa diputar
56
Cinta itu membahagiakan, bukan menyakiti
57
Kita sekarang teman
58
Biarkan aku bahagia
59
Menjauh dari kedua kakak beradik itu
60
Menata hidup kembali
61
Beruntung memiliki orang tua dan teman yang menyayangi
62
Kembali menetap di tanah air
63
Makan siang bersama
64
Menjadi diri sendiri
65
Hilang dari jangkauan
66
Dua malaikat
67
welcome to Jakardah
68
Akan menjadikannya istri
69
Ke supermarket bersama
70
Mencari keberadaanmu
71
Penasaran dengan wanita cantik yang dimaksud Zac dan Zoey
72
Ingin memilikinya karena cinta
73
Yang penting miliki dulu, urusan cinta belakangan
74
Hari-hariku tidak lebih baik darimu
75
Baiklah, kita bersaing
76
Kamu juga merindukanku?
77
Mendapat lampu hijau
78
Menemukan keberadaan Rara
79
Nama ibuku juga Cleopatra
80
Pupus harapan
81
Maafkan aku, Ra
82
Penantian panjang
83
Foto-foto Miss Rara
84
Aku juga menderita
85
Mommy sayang Daddy
86
Kita akan menikah minggu depan
87
Jodoh pasti bertemu
88
Mommy double Z
89
Say yes
90
Memohon ampunan
91
"Cleoptara Kamila. Boleh aku mencium keningmu?"
92
"Sekarang boleh kan panggil Sayang?”
93
Ternyata dia juga mencintaiku
94
Kamu jelek kalau menangis
95
Pemiliknya sudah mengizinkan
96
Daddy, jangan sakiti Mommy! Nanti Mommy pergi lagi
97
"Oh, my God. Rara"
98
Usaha tidak mengkhianati hasil
99
Hot Daddy
100
Kesiangan
101
Siapkan stamina
102
Cemburu
103
Rudal Paris
104
Di kepala dan hatiku hanya ada kamu
105
Ternak teri
106
Memiliki anak lagi
107
Hati yang panas
108
Setiap kebaikan akan dibalas dengan kebaikan, begitu pun sebaliknya
109
Menyadari kekalahan
110
Andai ...
111
"Ah, pasti dia cemburu."
112
Berbeda suasana
113
Menghilangkan jejak itu
114
Dua tiket nonton usang
115
Aku pria jahat yang tidak pantas mendapatkan cinta
116
Merasa terjebak
117
"Maafkan aku, Mas."
118
Curhatan Sam
119
Selalu ada hikmah di setiap kejadian
120
Lebih dewasa dan tidak angkuh
121
Mencintai dan dicintai
122
Essy Pratiwi
123
Pura pura merajuk
124
Pengagum rahasia
125
Hasil DNA Noah
126
END - TAMAT
127
Bonchap 1
128
Bonchap 2
129
Novel Baru Liris
130
Bonchap 3
131
Bonchap 4
132
Bonchap 5
133
Bonchap 6
134
Bonchap 7
135
Bonchap 8
136
Karya baru lagi
137
Bonchap 9
138
Bukan Bonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!