Mendengar kata-kata yang merendahkan itu, Dion langsung menghampiri pria besar itu, namanya Lucas dia juga salah satu agen perekrut yang bekerja di VBR dan dia adalah yang paling mendominasi dari bidang IQ dan beladiri daripada agen lainnya
"Kali ini calon pengawal yang aku bawa akan lolos seleksi, jawab Dion penuh percaya diri sembari menatap tajam ke arah Lucas
"Oh ya benarkah begitu? Hahahaa
Lucas tertawa terbahak-bahak kemudian terdiam dan menghampiri Arka dengan tatapan sinis, dia melihat Arka dari atas sampai bawah dan mengelilingi tubuh Arka dan lalu menepuk bahunya dengan keras, tentu saja Arka menepisnya karena refleks lalu memelintir tangan Lucas dengan keras , yang membuat Lucas sedikit merintih kesakitan dan terbakar amarahnya
"Beraninya kamu orang kampung" umpat Lucas kesal bercampur kaget.
Dion yang melihat itu dengan sigap menengahi keduanya
"Lucas hentikan semua ini, dia hanya refleks karena karena kamu menepuk bahunya! Dion berusaha menjelaskan, karena dia tidak ingin ada keributan yang bisa mempengaruhi rencana seleksi Arka kedepannya.
"Hhmm ok aku tidak akan mempermasalahkan nya saat ini, lagipula aku akan pergi makan dengan kakak seperguruanku tapi bukan berarti aku melupakannya, ucap Lucas dengan sedikit mengancam.
Lalu lucas kembali berkata:"
"Kulihat otot-ototmu lumayan meyakinkan tetapi itu belumlah cukup! Ejek Lucas sembari menunjukkan jempol kebawah dan lalu kemudian Lucas meninggalkan Arka dan Dion dan pergi menuju salah satu restauran di bandara.
Arka sebenarnya sedikit terprovokasi dengan ejekan Lucas dilihat dari tatapan matanya yang tajam dan juga kepalan tangannya yang meng erat, tapi dia tetap berusaha sabar, karena bagaimanapun dia masih ingin mempelajari situasi
"Jangan perdulikan dia! Ayo kita memesan taksi lalu mencari makan, setelah makan aku akan membelikanmu beberapa pasang pakaian, ujar Dion mengajak Arka.
Arka hanya menganggukkan kepalanya lalu mengikuti langkah Dion menuju pangkalan taksi bandara
Setelah makan dan membeli pakaian untuk Arka, mereka sudah tiba di apartement tempat tinggal Dion, apartement nya berada di lantai 3 dan terlihat luas dengan 2 kamar tidur dan perlengkapan yang mewah didalamnya
Dion membukakan pintu kamar untuk Arka dan menunjukkan semua yang ada dikamarnya, Dion tau ini adalah kali pertama Arka melihat fasilitas seperti ini, jadi dia menjelaskan dengan sangat detail supaya tidak membingungkan Arka
Arka merasa sangat senang dengan kebaikan Dion, dia berjanji kepada dirinya sendiri jika kelak dia sukses tidak akan pernah melupakan kebaikan Dion
Setelah mandi Dion sedikit menjelaskan beberapa teknologi seperti smartphone, komputer, internet dan lain-lain dan Arka sangat antusias mempelajarinya dan bahkan hingga larut malam dia masih bermain laptop untuk sekedar membaca-baca berita, Arka sangatlah jenius jadi tidak sulit baginya untuk mempelajari hal-hal baru dan juga mengingatnya dengan baik
Keesokan paginya Arka bangun agak sedikit siang, itupun dibangunkan oleh Dion karena dia tidur jam 2 pagi
"Hari ini kamu masih punya waktu bebas Arka, karena seleksi akan dimulai besok siang
Aku akan pergi bekerja, jadi kamu bisa menikmati waktumu untuk sekedar jalan-jalan, ujar Dion sembari memberikan sedikit uang dan catatan nomor ponselnya, barangkali akan berguna untuk Arka pikirnya.
"Tidak usah Bang Dion" Aku punya uang kok" Ucap Arka sembari menunjukkan amplop cokelat yang dia dapatkan dari Anton dan jumlahnya juga banyak
"Ok baiklah kalau begitu, lebih baik kamu beli smartphone jika kamu memang ada uang, itu akan mempermudah komunikasi kita kedepannya" ucap Dion.
"Iya baik bang nanti aku coba lihat-lihat, barangkali ada yang cocok denganku" jawab Arka.
"Baiklah kalau begitu aku berangkat kerja dulu, ini kunci apartement kamu pegang satu, aku juga pegang satu.
"Baik bang Dion, terimakasih banyak ya" Sembari melambaikan tangannya.
Arka bergegas mandi lalu kemudian berganti pakaian yang baru dibelinya kemarin
"Wah aku keren juga ya berpakaian begini " Gumam Arka sembari bercermin dan tersenyum melihat dirinya sendiri pada cermin.
Sepatu Nike, celana jeans biru dan baju kaos bertuliskan The Djakarta
Ya harganya terbilang murah tapi terlihat keren begitu melekat dibadannya yang memiliki tinggi 180cm dan berotot sangat sempurna
Sesaat kemudian Arka sudah keluar dari apartement dengan tas dipunggungnya, tidak jauh dari apartement tersebut ada sebuah warung makan yang terlihat tidak begitu ramai hanya ada beberapa pembeli yang sedang duduk menyantap makanan mereke karena memang belum jam makan siang
Setelah selesai makan Arka memutuskan untuk mencari toko yang menjual smartphone, dia ingin membeli smartphone sesuai saran Dion
Di kota Jakarta yang ramai Arka merasa sedikit linglung melihat gedung-gedung bertingkat dan ramainya kendaraan yang lalu lalang, jadi dia agak sedikit bingung mencari toko handphone
Tidak jauh dari tempatnya berdiri, ada seorang kakek tua dengan umur 70 tahunan yang memperhatikan Arka, lalu dia mendekati Arka
"Hei nak" Sedang cari apa kok kelihatan bingung? Tatapan nya Sedikit mengerutkan alisnya
"A Ah iya kek' Arka sedikit terkaget dengan kehadiran kakek itu secara tiba-tiba
"Aku sedang mencari toko handphone kek, apakah kakek tau dimana tempatnya? tanya Arka berharap diberikan petunjuk.
"Iya tentu kakek tau tempatnya, jawabnya ringan.
Lalu si kakek tua mulai menjelaskan:"
"Untuk sampai ke toko Handphone, kamu berjalan ke pertigaan depan lalu belok ke kiri dan hanya 2 ratus meter dari sana! ucapnya sembari menunjuk arah yang ditujukan, lalu dia kembali berkata:"
"Kakek kebetulan mau jalan-jalan ke arah sana, jika mau kita jalan bareng kesana' sembari melambaikan tangan tanda ajakan kepada Arka.
"Iya kek, trimakasih sebelumnya" Arka sangat bersyukur karena dibantu oleh kakek itu.
Dalam perjalanan si kakek hanya diam tanpa kata hanya melihat ke kanan dan ke kiri tanpa ekspresi
Arka yang mengekori kakek tua itu dari belakangnya melihat penampilan si kakek yang mengenakan sandal jepit celana pendek kain, baju oblong dan topi bercorak loreng
"Kasian kakek ini, jika dilihat dari cara berpakaiannya pasti dia orang tua yang tidak diperdulikan oleh anaknya" Gumam Arka dalam hatinya.
Beberapa hari dia merantau, itu adalah salah satu hal yang dipelajarinya, status dan kekayaan orang bisa dilihat dari pakaian mereka, pikirnya
Setelah sampai didepan toko, si Kakek menghentikan langkahnya dan menunjukkan sebuah toko handphone
"Ini tempatnya nak"
"Terimakasih ya kek sudah mengantarkan, dan ini ada sedikit uang rasa terimakasih saya, ucap Arka sembari mengambil uang 100,000 dari tas punggung yang dibawanya.
Si kakek sedikit terkejut melihat pemuda didepannya memberikan dia uang seratus ribu rupiah, karena baru kali ini ada yang memberikannya uang seperti itu
Dia berpikir sejenak dan lalu mengambil uang itu, tidak ingin mengecewakan maksud baik dari seseorang
"Terimakasih ya nak" Kalau begitu kakek jalan dulu ya, Oh ya kakek sering ber jalan-jalan disini jadi kita pasti bertemu lagi , ucap si kakek tua sembari tersenyum dan melangkah menjauh.
"Baik kek kita pasti bertemu lagi dan hati-hati dijalan" ucap Arka sembari melambaikan tangan perpisahan.
Dalam langkahnya si kakek memperhatikan uang kertas tersebut sembari tersenyum lebar dan bergumam dalam hati :
"Ha ha haaa anak muda yang baik hati dan polos,
Namaku Dirga Dewantara dan aku adalah pengusaha terkaya Di Asia, dan hari ini diberikan tanda terimakasih sebesar seratus ribu, aku akan mengingatnya"
Dirga Dewantara benar-benar tidak sadar bahwa pemuda itu adalah cucu kandungnya, namun dilubuk hatinya dia sedang berpikir pemuda tersebut terlihat seperti tidak asing
"Entah dimana aku pernah melihatnya", gumamnya lalu melanjutkan jalannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Harman LokeST
maaaaaaaaaaaaannnnnnnnnntttaaaaaaaaaaaaaaaaaaaapppppppppppp banget Arka sangat dermawan
2024-01-14
0
Imam Sutoto Suro
mantap thor lanjut
2023-05-28
0
Imansyah
mantul lh.
2022-11-15
1