Pemuda Randayan ke Jakarta

Malam itu tepat jam 20.00 Arka dan pihak agen perekrut sudah sampai di bandara international Supadio yang merupakan bandara dengan aktivitas terpadat di Kalimantan

Bandara yang terlihat megah membuat Arka terkagum-kagum, ini adalah pertama kalinya Arka meninggalkan kepulauan dan tentu juga pertama kalinya melihat bangunan besar

dilihat sekelilingnya begitu ramai bahkan jauh lebih ramai dari pasar yang biasa ia kunjungi untuk menjual ikan ataupun hasil hutan lainnya

Belum selesai ia melihat-lihat keramaian itu,

sang agen memanggil supaya mengikutinya

dan mereka langsung menuju gerbang 1 untuk masuk ke pesawat Bidadari Airline

Ya sang agen mendapatkan pelayanan VIP dari Bidadari Airline, karena Bidadari Airline adalah salah satu maskapai yang dimiliki oleh pengusaha terkaya di Asia, dimana Arka adalah calon pengawal pengusaha tersebut nantinya, jadi benar-benar dipermudah untuk segala urusan mereka

"Wah ini luar biasa sekali"

"Wah besar sekali bangunan ini"

"Mereka cantik-cantik! belum pernah aku melihat wanita secantik mereka"

Arka terus bergumam dalam hatinya tak henti-henti mengagumi apa yang dilihatnya saat ini

semua ini seperti dalam mimpi baginya

"Selamat datang di Bidadari Airline semoga perjalanan anda menyenangkan"

2 orang pramugari menyambut dengan senyuman manis dan tangan mencakup di dada mereka sembari mempersilahkan Arka memasuki pesawat

Arka sedikit tersipu malu melirik pramugari cantik yang menyambutnya sembari tersenyum kagum dan melanjutkan memasuki pesawat mengikuti pihak agen ke kelas bussiness

Para penumpang lain yang melihat penampilan Arka sedikit merasa jijik dan mencibir

"Hey orang kampung jangan mengemis di pesawat!!

teriak seorang pria tinggi kurus berkumis tipis kemudian tertawa terbahak-bahak

"Dia itu penumpang bukan pengemis!

jangan menghina orang jika tidak ingin mendapat masalah!!

Sang agen terlihat sangat marah dengan tatapan tajamnya sembari memegang kerah baju si kurus

Pria itupun mengangkat tangannya dengan gemetar melihat tatapan bengis sang agen

"Sialan tatapannya sangat mematikan, kurasa dia bukan orang sembarangan " pikirnya

diapun segera meminta maaf lalu pergi ke tempat duduknya

VBR ( VIP BODYGUARD RECRUITMENT) adalah tempat sang agen bekerja yang tentunya ia adalah seorang ahli karena itu adalah persyaratan mutlak untuk bisa bekerja disana, karena pekerjaannya adalah merekrut orang dan diteruskan untuk menjadi pengawal bagi bos-bos besar

Biasanya orang-orang yang ingin menjadi pengawal akan dites langsung kemampuan bela dirinya oleh sang agen tapi tidak untuk Arka, karena sang agen sudah mendapat penjelasan dari Anton tentang bagaimana kemampuan Arka, jadi Arka akan langsung mengikuti seleksi di pusat VBR

"Duduklah disini disebalahku!

Perintah agen yang bernama Dion

"Baik bang" Sahut Arka sembari sedikit menundukkan kepalanya

( anak ini benar-benar sopan santun)

Dion asli orang pontianak dan ketika melihat gerak gerik Arka yang seperti anak kecil yang melihat mainan baru, ia sedikit tersenyum dan teringat saat pertama kali dia naik pesawat juga berperilaku sama seperti itu

"Namaku Dion asli pontianak, kamu asli orang mana Arka? Tanya Dion sembari meregangkan kakinya di tempat duduk pesawat yang terlihat mewah dan nyaman

"Salam kenal bang Dion, aku tinggal dan besar di pulau Randayan dan ini adalah pertama kalinya aku keluar dari Kepulauan untuk merantau" Arka menjelaskan

"Apa? Pulau Randayan?

Dion begitu terkejut dan tidak percaya ketika Pulau Randayan keluar dari mulut Arka yang menjelaskan tempat asalnya"

"Iya aku dari pulau Randayan" Arka kembali menegaskan, sembari bingung melihat ekspresi wajah Dion

Dion menatap Arka " Melihat kembali dari ujung rambut hingga ujung kakinya dengan penuh pertanyaan dikepalanya, karena sepengetahuan dirinya sebagai orang kalimantan, penduduk di pulau Randayan dan sekitarnya tidak ada yang pergi keluar pulau apalagi untuk merantau, mereka akan keluar dari pulau hanya jika terjadi konflik atau ada yang menindas tanah kalimantan karena penduduk pedalaman yang menempati pulau-pulau di area itu adalah keturunan langsung prajurit ataupun panglima perang pada zaman kerajaan dahulu, maka tidak heran sebagian besar penduduknya memiliki ilmu leluhur seperti beladiri dan kebal tubuh, dan juga forum wajah beserta warna kulit Arka yang terlihat berbeda dengan penduduk pedalaman pada umumnya

Dengan sedikit ragu Dion bertanya kepada Arka yang masih terlihat bingung dengan pertanyaannya tadi

"Jika memang kamu berasal dari pulau Randayan mengapa kamu punya pengetahuan tentang dunia luar? Warna kulit, postur tubuh dan wajahmu juga nampak berbeda, juga pakaianmu tidak seperti penduduk Randayan pada umumnya?

Dion mengernyitkan dahinya bertanya dengan penasaran

"Oh untuk itu" Beberapa tahun yang lalu ada program dari pemerintah, beberapa sukarelawan memberikan kami bantuan pangan, pakaian, pendidikan gratis dan juga pengetahuan tentang dunia luar, itu berlangsung selama 5 tahun lamanya, sebelum bapakku dan beberapa tetua lainnya akhirnya mengusir mereka, karena para tetua tidak ingin budaya nenek moyang yang murni di jejali dengan hal-hal dari luar, dan,..

Arka sedikit menghela nafas"

"Untuk wajah, kulit dan postur tubuhku terlihat sedikit berbeda karena bapak dan ibuku memang tampan dan cantik, celoteh Arka sembari terkekeh

Arka tidak ingin mengungkap jati dirinya seperti yang sudah diceritakan Dambung Ekot dan Hanyam, dia ingin selalu di kenal sebagai penduduk pedalaman dari pulau Randayan"

"Oh jadi begitu"

Dion pun tersenyum lega mendengar penjelasan dari Arka dan dia jadi tambah yakin jika Arka si orang pedalaman ini akan lolos seleksi untuk menjadi pengawal elit dilihat dari latar belakang penghuni pulau Randayan"

Setelah pramugari menjelaskan hal-hal yang di instruksikan kepada penumpang, pesawat pun mulai lepas landas

Arka terlihat begitu tegang ketika pesawat mulai lepas landas namun ketegangan nya itu segera sirna setelah pesawat mengudara, dia melihat keluar jendela pesawat lampu-lampu kota terlihat indah sejauh mata Arka memandang"

"Aku tidak sabar melihat Jakarta itu seperti apa " Gumamnya dalam hati

"Arka istirahatlah dulu! Perjalanan kita akan memakan waktu 1 setengah jam! Lirih Dion yang sudah memejamkan mata sembari headset menutup kedua telinganya

"Hhmm aku akan melihat pemandangan saja, pemandangan indah begini tidak boleh terlewatkan! ucap Arka,

1 jam 20 menit sudah berlalu, kota Jakarta dengan gemerlapnya sudah terlihat dari jendela pesawat dan Arka mulai mendekati jendela kaca pesawat dan kembali tercengang bahwa apa yang dilihatnya sekarang jauh lebih gemerlap daripada saat pesawat lepas landas

"Kita sudah sampai ya? Dion sudah membuka matanya dan melihat Arka masih menganga didekat jendela pesawat

Setelah pesawat landing, Dion dan Arka keluar dari pesawat dan pergi ke pengambilan bagasi selanjutnya menuju pintu keluar

"Ooiii Dion!! Pecundang mana lagi yang kau bawa hari ini?

Tiba-tiba terdengar teriakan menghina dari arah depan tepat diruang tunggu penjemputan yang membuat semua orang menolehnya dan selanjutnya melirik Arka dan Dion yang sedang berjalan ke arah pintu keluar.

Terpopuler

Comments

Bento Bento

Bento Bento

ceritanya bagus

2024-02-29

0

Harman LokeST

Harman LokeST

seeeeeeeeeeeeeeemmmaaaaaaaaaannngggaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaTtttttttttttttttttt teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssssssss Arka

2024-01-14

0

Imam Sutoto Suro

Imam Sutoto Suro

good luck thor lanjutkan

2023-05-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!