Bab 5. Apa Salah aku hingga diperlakukan begini.

H 4 P P Y R 3 4 D I N G 🤗

Pagi hari seperti biasa, Cinta bangun awal untuk melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim. Cinta akan bergegas bersiap diri ke sekolah jika semuanya telah selesei.

Diruang makan sudah ada Papa, Mama dan Laura.

"Pagi, Pa... Ma... Dek...." Sapa Cinta tiba dimeja makan.

"Pagi juga Kak," jawab Laura.

Papa dan Mama hanya diam saat disapa Cinta, tapi itu tidak membuat cinta bosan untuk selalu menyapa orang tuanya.

"Yuk Kak sarapan...." Ajak Laura pada Cinta.

🌺🌿🌺

Didalam mobil. Cinta hanya berdiam diri, sambil mengingat perkataan Mama saat sarapan tadi.

"Kamu!" Tunjuk Mama pada Cinta

"Aku Ma?" Tunjuk Cinta pada dirinya sendiri yang binggung.

"Iyah. Siapa lagi kalau bukan kamu?" Kesal Lestari pada Cinta.

"Kenapa dengan aku Ma?" tanya Cinta yang binggung.

"Dengar ucapan Mama! mulai hari ini dan seterusnya kamu dilarang makan bersama Papa, Mama, dan Laura dimeja makan ini." Jelasnya menatap Cinta tanpa mau ditolak.

"Tapi Ma kenapa...? Apa alasannya...?" Tanya Cinta binggung dengan setiap kata yang diucapkan Ibunya.

*Sakit mendengar perkataan Mama. Cinta tak menyangka kata-kata tajam bisa keluar dari bibir Mamanya.

Jika selama ini Mamanya diam tak peduli dan malas tahu, kali ini berbeda Mamanya mengeluarkan estimasi pusaka sekali berkata tak bisa berkutik.

"Mama gak perlu kasih alasan apa-apa. Kamu bisa menebaknya sendiri! " Balasnya tanpa ingin menjawab pertanyaan Cinta. "Oh iya... satu lagi... Mama hampir lupa. Mulai hari ini kamu makan di dapur." Sambungnya di akhir kata sebelum pergi meninggalkan Cinta.

Mendengar semua ucapan mama membuat hatiku terasa sakit, ingin rasanya aku bertanya. Apa salahku sampai Papa dan Mama tidak menyukaiku...? Apakah aku ini bukan anak kandungnya...? jika benar, kenapa kalian merawatku dengan memberi sejuta luka. Cinta hanya bisa bertanya pada dirinya sendiri. Dia tak sanggup bertanya pada orang tuanya. Dia tak siap mendengar jawaban dari pertanyaan nya yang pasti lebih menyiksa kan.

Tanpa disadari tetesan kristal jatuh sempura dari mata Cinta. Dia tak menyangka sebenci itu Mama padanya.

"Apa aku anak yang tak diharapkan?" Tanya Cinta pelan pada dirinya sendiri, dengan air mata yang terus menetes.

"Tidak... Aku Gak boleh sedih seperti ini. Bukannya ini sudah menjadi makanan sehari-hariku dengan semua sikap Papa dan Mama!" Semangat Cinta menyemangati dirinya sendiri.

Pak supir terus mengamati Cinta. Sejak masuk mobil tadi. Dia kasihan melihat majikan-nya sedih. Dia mengetahui semua perlakuan buruk orang tuanya pada Cinta.

Pak supir kasihan melihat majikannya diperlakukan seperti anak tiri, tidak ada kelembutan dan kasih sayang orang tua membuat ia selalu tersiksa.

"Jangan berlarut-larut dalam kesedihan Non

Itu tidak baik. Bapak yakin Non Cinta pasti kuat mengahadapinya." Kata Pak supir menyamangati Cinta.

Belasan tahun bekerja di keluarga Kusuma menjadi sopir pribadi Cinta, ia mengetahui luar dalam yang di alami Cinta.

"Iya Pak terima kasih, aku gak sedih kok, aku sudah terbiasa seperti ini, bukan nya bapak tahu malahan ini makanan sehari aku." Senyum Cinta paksa, hatinya sakit mengucapkan kata-kata yang tak sesuai dengan isi hatinya.

🌺🌿🌺

Di kelas XII MIPA 1. Duduklah Cinta seorang diri sambil menunggu teman-temannya.

"Hay Cin." Sapa Bunga dan Melati bersamaan.

"Hay juga Bunga..., Melati...." Sahut Cinta memandang kedua sahabatnya.

"Kalian berdua saja? Mana Inces? tumben gak bareng?" Tanya Cinta penasaran, biasanya mereka selalu bareng ke sekolah.

"Inces gak bareng kita. Semalam dia kasih kabar kalau dia diantarin abangnya." Jelas Melati.

"Makanya Cin punya Hp dong." Ucap Bunga.

"Ooooo...." Singkat Cinta.

Cinta paham ujung pembicaraan akan kesini, hingga akhirnya ia memilih tak banyak bicara dari pada sahabatnya curiga alasan sesungguhnya.

"What...? Oooo doang," kesal Bunga dengan jawaban Cinta yang santai.

Bunga dibuat kesal sama jawaban Cinta. Dia binggung kenapa setiap di tanya hp, Cinta tidak pernah menjawab.

"Yah... Terus harus harus bilang

apa?" Cinta pura-pura tidak tahu.

Dia paham temannya ingin mendengar alasannya, tapi Cinta tak bisa memberitahu biarkan masalahnya cukup ia sendiri yang tahu, tanpa ada orang luar yang tahu kehidupannya.

"Yah. Gak tahu juga, tapi... setidaknya responnya gak begitu juga kaeles." Kesal Bunga yang tahu Cinta sengaja tidak paham maksud mereka.

Diparkiran Sekolah SMA Garuda. Turunlah gadis manja dari mobil yang di sopirin abangnya bernama Radit.

"Terima Kasih Abang. Jangan lupa jemput aku tepat waktu, jangan telat." Memperingati Radit abangnya dengan tatapan tajam.

"Iyah bawel. Nanti Abang jemput." Jawab Radit pada adiknya yang super bawel.

"Yah...Yah...Yah... terserah Abang aja. Aku hanya ingetin jangan seperti yang dulu-dulu." Tegas Inces meninggalkan abangnya dan masuk kedalam.

"Gini amat punya adik, bawelnya sebelas-duabelas sama Mama." Monolog Radit pada dirnya sendiri geleng-geleng.

Di SMA Merdeka. Semua kaum hawa selalu histeri jika Most Wanted lewat. Siapa lagi kalau bukan Iqbal dan teman-temannya.

"Mana Radit? tumben jam segini belum datang?" Tanya Dimas pada teman-temannya.

"Dalam perjalanan kali." Jawab Rafa asal.

Tiba di parkiran sekolah, Rafa bergegas ke kelas dengan gaya cool nya tanpa melihat jam ditangannya.

"Hay bro... Pagi amat datangnya?" Tanya Radit melihat teman-temannya sudah berkumpul.

"Tuh mata kagak bisa lihat jam!" Lirik Dimas pada jam dinding.

"Bisalah. Makanya aku tanya pagi amat datangnya." Balas Radit lagi.

"Tau aaa... malas jawabnya" Kesal Dimas dengan Radit.

Disisi lain kelas Cinta.

"Hay semua... Inces cantik datang." Teriak Inces mengelenggar seperti toa masjid.

"Berisik." Serentak Bunga dan melati.

"Kaliannya saja yang lebay, lihat tuh Cinta." Tunjuknya pada Cinta yang santai.

"Tau aaaa," Balas Bunga dan Melati serentak lagi.

Cinta yang paham dengan situasi ini pun bergerak. Dia tahu jika tidak dilerai omongan mereka akan panjang kemana-mana.

Saat ini Cinta lagi malas mendengar ocehan tak berfaedah dari sahabatnya. Semua hanya membuat ia tambah pusing dengan situasi sekarang. Sebelum ke sekolah mood nya sudah hilang, ia juga tidak ingin disini sama.

"Tumben Ces di antar Abang lho?" Basa-basi Cinta.

"Mobil di bengkel, Mau tidak mau harus diantar Abang." Jawab Inces melangkah kan kaki ke bangku duduknya.

"Kenapa bisa dibengkel?" Tanya Bunga penasaran.

"Ban mobil pecah." Singkat Inces menduduki bokongnya pada bangku.

Berbeda di ruang kelas XI.MIPA-2. Laura duduk berdiam diri sambil memikirkan kakaknya yang selalu mendapatkan perilaku buruk dari Papa dan Mama sejak kecil.

"Kenapa Papa dan Mama bersikap buruk pada kakak. Salah kakak apa harus menerima semua ini? Kakak orang yang baik, malahan sangat baik pada semua orang. Aku takut, suatu saat nanti Papa dan Mama akan menyesal dengan apa yang diperbuatkannya" Monolog Laura pada dirinya sendiri memandang luar lingkungan.

Bel sekolah telah berbunyi.

"Yes... akhirnya pulang juga." Senang Inces.

"Kenapa senang amat pengen pulang?" Tanya Bunga melihat ekspresi Inces.

"Emangnya kamu gak senang? Apa sudah mulai suka dengan pelajaran sejarah?" Tanya balik Inces pada Bunga.

"Enggaklah. Ngapain suka yang ada makin muak." Balas Bunga.

"Kalian gak mau pulang?" Tanya Cinta menyadari Bunga dan Inces yang masih berbincang.

"Gak usah ditanya Cin, biarin aja mereka disini, bila perlu nginap sekalian biar puas ngobrolnya." Sambung Melati yang kesal Sama Bunga dan Inces.

Diparkiran Laura sudah menunggu kakak dan sahabatnya. Berdiri membuat kakinya menjadi pegal hingga akhirnya ada tanda kemunculan mereka.

"Lama banget sih kak, ngapain aja di dalam?" Cemberut Laura memajukan bibirnya.

"Maaf dek. Tadi kakak ada kendala, jadi lama." Jawab Cinta lembut.

"Kendala apa, sampai lama?" Penasaran Laura dengan perkataan Cinta.

"Biasa Ra, Pelajaran sejarah yang menjadi topik kendala saat pulang sekolah." Jawab Melati yang menjawab bukan Cinta.

"Ooo Iyah pantas lama." Senyum Laura mengeleng kepala menatap kedua sahabatnya.

Dia paham, malah sangat paham kelakuan Bunga dan Melati, karena mereka sefrekuensi orang yang tidak suka pelajaran yang berbaur panjang penjelasannya.

"Yah sudah sekarang kita langsung balik yuk." Ajak Laura.

"Sabar dek." Tahan Cinta.

Ia memandang Inces yang masih setia berdiri menunggu abangnya yang belum tiba sampai sekarang.

"Ces. Abang kamu jemput jam berapa?" Tanya Cinta menatap Inces.

"Gak tau Cinta. Coba aku telpon dulu." Balas Inces.

Inces segera mengambil Hp yang diletakan di tas dan langsung mengubungi Abangnya. Panggilan pertama tak dijawab, panggilan kedua dan seterusnya juga sama. Dia menyerah mengubungi abangnya. Sepuluh kali panggilan hasilnya tetap sama.

"Dasar Abang gak ada akhlak." Maki Inces yakin Abangnya pasti lupa seperti dulu.

"Yah sudah Ces. Bareng aku aja pulangnya." Tawar Cinta yang sudah paham dengan kebiasaan Abang Inces yang selalu lupa.

"Gak repotin kamu Cin?" Tanyanya memastikan.

Inces gak enak jika harus merepotkan Cinta, tapi hati kecilnya sangat senang. Akhirnya dia bisa mengajak Cinta kerumah. Inces yakin orang tuanya pasti senang bisa bertemu Cinta lagi.

"Enggaklah. Kalau repot, ngapain aku tawarin diri." Balas Cinta.

"Iya juga yah," kata Inces membenarkan perkataan Cinta.

"Dek. Kakak antarin Inces dulu yah. Kamu hati-hati bawa mobilnya." Pesan Cinta pada Laura sebelum meninggalkan adik dan sahabatnya.

"Kalian juga." Tatap Cinta pada Bunga dan Melati.

𝐁𝐞𝐫𝐬𝐦𝐛𝐮𝐧𝐠...

_____________💞💞💞______________

Sahabat bukan berarti tahu semua kehidupan pribadi, Sahabat hanya teman berbagi cerita tidak lebih.

(✓By: Cinta Permata Kusuma.)

...Jangan lupa like, comment and vote....

...Masukin favorite yah, biar gak ketinggalan up terbaru nya....

Terpopuler

Comments

Tobeli Hiatus 💞

Tobeli Hiatus 💞

nangis aja gapapa. tapi besok jangan nangis yaa. sudah cukup kamu nangis hari ini kamu kuat sayang❤

2022-02-26

2

wwevideos collector

wwevideos collector

apa salah aku hingga di perlakukan begini? ada karna memilki ortu yg bodoh.😁

2022-02-26

1

Merry

Merry

Mampir tor mewek aku bacanya😭😭

2022-02-14

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Prolog Cinta
2 Bab 2 Masa Lalu asal mula kehidupanku.
3 Bab 3. Pindah
4 Bab 4. Kebersamaan Kakak adik
5 Bab 5. Apa Salah aku hingga diperlakukan begini.
6 Bab 6. Menganggapnya anak
7 Bab 7. Keputusan Cinta
8 Bab 8. Rencana Iqbal...
9 Bab 9. Hati yang mulia
10 Bab 10. Kedatangan Cogan, siapa mereka?
11 Bab 11. Kᴇᴄᴇᴡᴀ Pᴀᴘᴀ Aʟᴅᴏ
12 Bab 12. Iʙᴜ Kᴀɴᴅᴜɴɢ Bᴀɢᴀɪᴋᴀɴ Iʙᴜ Tɪʀɪ
13 Bab 13. Surat
14 Bab 14. Awal pencarian
15 Bab 15. Curiga?
16 Bab 16. Satu tahun
17 Bab 17. Prancis?
18 Bab 18. Penyesalan
19 Bab 19. Bangun dari kematian
20 Bab 20. Satu bulan berlalu
21 Bab 21. Mall
22 Bab 22. Firasat seorang adik
23 Bab 23. Drop
24 Bab 24. Kemarahan Cinta
25 Bab 25. Mendekor
26 Bab 26. Kebahagiaan sesungguhnya
27 Bab 27. Membantu preman?
28 Bab 28. Ngambek Kenan dan Rafa pada Cinta
29 Bab 29. Jatuh cinta atau hanya menganggumi
30 Bab 30. Pacaran?
31 Bab 31. Ternyata dia orang yang aku cari
32 Bab 32. Bantuin Camer
33 Bab 33. Video viral?
34 Bab 34. Celaka?
35 Bab 35. Marah siapa, ribut siapa?
36 Bab 36. First kiss
37 Bab 37. Menikah?
38 Bab 38. Satu hari sebelum
39 Bab 39. Ijab kabul
40 Bab 40. ?????
41 Bab 41. Resepsi, ada dia?
42 Bab 42. Malam pertama
43 Bab 43. Pembalasan dimulai...
44 Bab 44. Rumah baru, awal baru
45 Bab 45. Paket apa? kenapa kaget?
46 Bab 46 Aku tahu siapa dia!
47 Bab 47. Iɴɪ ʜᴏɴᴇʏᴍᴏᴏɴ ᴀᴛᴀᴜ ʟɪʙᴜʀᴀɴ?
48 Bab 48. Pᴇʀᴛᴇɴɢᴋᴀʀᴀɴ ᴋᴇᴄɪʟ ᴍᴇᴍᴘᴇʀᴇʀᴀᴛ ʜᴜʙᴜɴɢᴀɴ.
49 49.Kᴇɴᴀᴘᴀ Dᴇɴɢᴀɴ Iǫʙᴀʟ?
50 Bᴀʙ 50. Sᴇᴘᴜʟᴜʜ Rᴏɴᴅᴇ Mᴀsɪʜ Kᴜʀᴀɴɢ?
51 Bᴀʙ 51. Nᴏᴍᴏʀ Tᴀᴋ Dɪᴋᴇɴᴀʟ
52 Bᴀʙ 52. Aᴡᴀʟ Pᴇɴʏᴇʟɪᴅɪᴋᴀɴ
53 Bᴀʙ 53. Kᴇᴍᴀɴᴀ Pᴇʀɢɪ ɴʏᴀ Cɪɴᴛᴀ?
54 Bᴀʙ 54. Bᴀɢᴀs Sᴇᴏʀᴀɴɢ Mᴀғɪᴀ?
55 Bᴀʙ 55.Kᴇᴄᴜʀɪɢᴀᴀɴ Iǫʙᴀʟ
56 56 Bᴀʙ: Sᴜɴɢᴀɪ Sᴜʀɢᴀ Dᴜɴɪᴀᴡɪ
57 Bᴀʙ 57. Di kamar mandi pun jadi
58 Bᴀʙ 58: Penawaran Servis Terbaik.
59 PENGUMUMAN EVENT KUIS BERHADIAH
60 Bab 59: Laura Tidak Perawan Lagi?
61 Event Kuis di mulai Hari ini 14-20 febuari. Pengumuman pemenang 21 febuari.
62 Bab 60: Aku bukan wanita rendahan.
63 Bab 61: Hadiah?
64 Bab 62: Gunung Kembar Hanya MilikKu
65 Pengumuman pemenang kuis bulan (Febuari)
66 Bab 63: Hukuman
67 Bab 64: Pria kecap
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab 1 Prolog Cinta
2
Bab 2 Masa Lalu asal mula kehidupanku.
3
Bab 3. Pindah
4
Bab 4. Kebersamaan Kakak adik
5
Bab 5. Apa Salah aku hingga diperlakukan begini.
6
Bab 6. Menganggapnya anak
7
Bab 7. Keputusan Cinta
8
Bab 8. Rencana Iqbal...
9
Bab 9. Hati yang mulia
10
Bab 10. Kedatangan Cogan, siapa mereka?
11
Bab 11. Kᴇᴄᴇᴡᴀ Pᴀᴘᴀ Aʟᴅᴏ
12
Bab 12. Iʙᴜ Kᴀɴᴅᴜɴɢ Bᴀɢᴀɪᴋᴀɴ Iʙᴜ Tɪʀɪ
13
Bab 13. Surat
14
Bab 14. Awal pencarian
15
Bab 15. Curiga?
16
Bab 16. Satu tahun
17
Bab 17. Prancis?
18
Bab 18. Penyesalan
19
Bab 19. Bangun dari kematian
20
Bab 20. Satu bulan berlalu
21
Bab 21. Mall
22
Bab 22. Firasat seorang adik
23
Bab 23. Drop
24
Bab 24. Kemarahan Cinta
25
Bab 25. Mendekor
26
Bab 26. Kebahagiaan sesungguhnya
27
Bab 27. Membantu preman?
28
Bab 28. Ngambek Kenan dan Rafa pada Cinta
29
Bab 29. Jatuh cinta atau hanya menganggumi
30
Bab 30. Pacaran?
31
Bab 31. Ternyata dia orang yang aku cari
32
Bab 32. Bantuin Camer
33
Bab 33. Video viral?
34
Bab 34. Celaka?
35
Bab 35. Marah siapa, ribut siapa?
36
Bab 36. First kiss
37
Bab 37. Menikah?
38
Bab 38. Satu hari sebelum
39
Bab 39. Ijab kabul
40
Bab 40. ?????
41
Bab 41. Resepsi, ada dia?
42
Bab 42. Malam pertama
43
Bab 43. Pembalasan dimulai...
44
Bab 44. Rumah baru, awal baru
45
Bab 45. Paket apa? kenapa kaget?
46
Bab 46 Aku tahu siapa dia!
47
Bab 47. Iɴɪ ʜᴏɴᴇʏᴍᴏᴏɴ ᴀᴛᴀᴜ ʟɪʙᴜʀᴀɴ?
48
Bab 48. Pᴇʀᴛᴇɴɢᴋᴀʀᴀɴ ᴋᴇᴄɪʟ ᴍᴇᴍᴘᴇʀᴇʀᴀᴛ ʜᴜʙᴜɴɢᴀɴ.
49
49.Kᴇɴᴀᴘᴀ Dᴇɴɢᴀɴ Iǫʙᴀʟ?
50
Bᴀʙ 50. Sᴇᴘᴜʟᴜʜ Rᴏɴᴅᴇ Mᴀsɪʜ Kᴜʀᴀɴɢ?
51
Bᴀʙ 51. Nᴏᴍᴏʀ Tᴀᴋ Dɪᴋᴇɴᴀʟ
52
Bᴀʙ 52. Aᴡᴀʟ Pᴇɴʏᴇʟɪᴅɪᴋᴀɴ
53
Bᴀʙ 53. Kᴇᴍᴀɴᴀ Pᴇʀɢɪ ɴʏᴀ Cɪɴᴛᴀ?
54
Bᴀʙ 54. Bᴀɢᴀs Sᴇᴏʀᴀɴɢ Mᴀғɪᴀ?
55
Bᴀʙ 55.Kᴇᴄᴜʀɪɢᴀᴀɴ Iǫʙᴀʟ
56
56 Bᴀʙ: Sᴜɴɢᴀɪ Sᴜʀɢᴀ Dᴜɴɪᴀᴡɪ
57
Bᴀʙ 57. Di kamar mandi pun jadi
58
Bᴀʙ 58: Penawaran Servis Terbaik.
59
PENGUMUMAN EVENT KUIS BERHADIAH
60
Bab 59: Laura Tidak Perawan Lagi?
61
Event Kuis di mulai Hari ini 14-20 febuari. Pengumuman pemenang 21 febuari.
62
Bab 60: Aku bukan wanita rendahan.
63
Bab 61: Hadiah?
64
Bab 62: Gunung Kembar Hanya MilikKu
65
Pengumuman pemenang kuis bulan (Febuari)
66
Bab 63: Hukuman
67
Bab 64: Pria kecap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!