Bab 3. Pindah

H 4 P P Y R 3 4 D I N G🤗

Satu tahun di kota B, tinggal di rumah kontrakan kecil serba kekurangan dengan berbagai kejadian yang dialami keluarga kecil Aditya. Mereka akhirnya di karuniai seorang bayi berjenis kelamin perempuan. Kelahiran anak keduanya membawa banyak perubahan drastis menurut Lestari, tapi tidak dengan Aditya yang masih berpikir jernih semua adalah takdir sang kuasa.

Kedatangan orang tua Aditya ke Kota B mengubah kehidupan serba kekurangan menjadi serba terpenuhi. Lestari terbiasa sejak kecil di penuhi kekayaan tanpa kekurangan. Sekali down akan menyalahkan orang atas sesuatu yang terjadi.

"Aditya." Panggil Papanya melihat sekeliling ruangan yang ditempati anaknya selama satu tahun ini.

"Iya Pa." Sahut Aditya

"Kenapa kamu dan Lestari tidak balik ke Kota A dengan semua yang menimpah kalian? apa kalian betah berada disini? lihat sekeliling ruangan ini, kecil dan kotor." Aditya memandang setiap sudut tanpa terkecuali. "Papa gak yakin kalian betah, dengan kehidupan mewah yang sudah melekat di diri kalian seperti lem, mana bisa kalian terbiasa dengan kehidupan terpuruk begini." Jelas Aditya menatap anak dan Mantunya berdiri mematung.

"Maaf Pa. Adit selama ini tidak bisa hubungi kalian karena handphone Adit hilang. Menghubungi dengan handphone orang lain itu lebih tidak mungkin, Adit tidak hafal kontaknya. Mau tidak mau, terima tidak terima kami harus hidup seperti ini. Papa benar kekayaan yang melekat pada diri susah beradaptasi dengan keadaan yang sekarang ini." Aditya membenarkan perkataan Papanya.

"Tidak apa-apa, semua sudah kehendak yang kuasa yang terpenting kalian baik baik saja. Lihat ini kedua cucu Mama sangat cantik." Senyum riang Sari mengambil bayi pertama berada di lantai yang aktif merangkak.

"Tapi Ma, Papa bel- " Ingin membantah ucapan sang istri perkataannya sudah di potong sebelum selesei.

Wahyu kesal lagi dan lagi Istrinya membela Aditya. Membantah rasanya tidak mungkin ia sangat menyayangi istrinya, apapun yang membuat Sari bahagia akan ia lakukan.

"Papa mau omong apalagi, tidak lihat Mama sedang apa? jangan coba merusak momen bahagia Mama yah." Ancam Sari cepat yang mengendong bayi pertama Aditya.

"Oiyah Papa gak lihat saking kesalnya sama anak ini." Pandang Wahyu melihat anaknya dengan tatapan kesal, tapi langsung berubah saat melihat cucu cantiknya.

Kecantikan bayi pertama Aditya seakan menghipnotis Wahyu yang sejak tadi mengoceh seketika diam.

"Yah sudah sekarang kalian kemasin barang kalian dan kita langsung berangkat ke Kota A tidak ada penolakan." Tegas Sari tanpa mau dibantah oleh anak dan Mantunya.

***

Tiba di Kota A, mereka langsung menuju kediaman tempat tinggal baru Aditya. Sebelum menyetujui Adit meminta satu permintaan

pada orang tuanya untuk tinggal terpisah, ia ingin hidup mandiri dan membangun keluarga kecilnya.

Awalnya Sari menolak harus berjauhan dengan kedua cucunya, dengan bujukan dan rayuan maut Adit akhirnya Sari mengiyakan permintaannya.

"Ini rumah yang akan kalian tepati, semoga kalian suka." Kata Sari pada Anak dan Mantunya.

"Iya Ma, kami suka kok, terima kasih ya Ma." Bahagia Lestari akhirnya bisa bebas dari keterpurukan serba kekurangan.

Senyum terpancar jelas di wajah Lestari, penderitaan selama satu tahun kini telah berakhir dan tak akan kembali. Lestari semakin yakin pada ramalan temannya.

"Iyah sayang. Tidak perlu terima kasih. Ini juga hak kalian karena Adit dan kamu, anak dan mantu Mama" Jawab Sari melihat keceriaan di wajah Lestari

"Iya Ma. Terima Kasih." Lestari menghambur ke dalam pelukan Sang mertua.

"Iya sayang. Dari tadi bicara Mama belum tahu nama cucu cantik Mama ini?" Sari Melirik Bayi pertama Aditya.

"Oiyah Ma. Kita sampai lupa," Bohong Lestari binggung apa yang harus dijawab.

Lestari tak ingin mertuanya tahu sampai saat ini bayinya belum mempunyai nama. Rasa benci yang sangat besar hingga ia tak Sudi menamainya.

"Terus sekarang nama cucu Mama ini siapa?" tanya sekali lagi.

"Oh itu Ma...." Lestari gelagapan binggung, takut mertuanya marah jika jujur.

"Itu apa Lestari. Bicara yang jelas!" Sari melilrik Lestari dengan tatapan seakan-akan ingin menerkamnya.

"Itu Ma... Lestari dan Aditya belum sempat memberi nama anak pertama kita, Setelah kejadian yang kami alami. Tapi Mama jangan berburuk sangka dulu karena Lestari dan Aditya sudah memikirkan sejak dulu kalau anak pertama kami akan diberi nama oleh Mama." Bohong Lestari, dirinya tidak Sudi memberi nama pada anak pertamanya, meski anak kandung sendiri.

"Okey Mama percaya sama kamu." Kata Sari meski hati kecil belum sepenuhnya percaya perkataan Lestari, tapi tidak mungkin ia bertanya, karena dia yakin Lestari tidak akan menjawabnya.

"Iya Ma. Nama apa yang akan Mama berikan pada anak kami?" tanya Lestari berlagak antusias, hatinya bergejolak malas.

"Cinta Permata Kusuma." Jelas Sari memandang cucunya yang berada di gendongannya.

***

Flash on.

Sekarang Cinta telah berusia 17Tahun. Nasib kini sedang mempermainkan nya, hinaan, cacian menjadi makanan seharinya, malah semakin menjadi semenjak dewasa. Tidak ada sedikit kasih sayang pada Cinta sejak kecil, melainkan penderitaan yang dirasakan.

Cinta Permata Kusuma, nama yang diberikan nenek sari padaku dengan sapaan Cinta, semua ku ketahui dari asisten rumah tangga yang bekerja di mansion ini. Aku bahkan mendengar percakapan mereka diam diam selama satu tahun dilahirkan aku belum sempat diberi nama oleh Mama dan Papa, hingga akhirnya Kakek dan Nenek membawa kami dari Kota B ke Kota A, untuk mengurus bisnis keluarga hingga sekarang ini.

"Kak nanti pulang sekolah ke toko buku yuk." Ajak Laura sang adik pada Kakaknya.

"Tapi bagaimana dengan sopir kakak dek? masa kakak suruh dia pulang. Tidak Sopan dong. Mending begini saja dek, Kaka temanin kamu, tapi kita beda mobil ya?" Balas Cinta bernegosiasi dengan sang adik.

"Gak mau kak. Laura sejak kecil tidak pernah jalan bareng kakak." Laura sedih mengingat kebersamaan teman-temannya mempamerkan kakaknya masing masing.

Iri sudah pasti hati siapa yang tidak iri melihat kebersamaan dan keakraban adik dan kakak. Wajahnya menjadi sendu mengingat sesuatu yang jarang dilakukan ia bersama kakaknya.

"Yah sudah Kakak ikut kamu, tapi kalau pulang, Kaka sama sopir, agar Mama tidak marah." bujuk Cinta pada adiknya.

Cinta tak tega melihat wajah sedih terpapar di muka adik kecilnya. Membuat Laura bahagia sudah menjadi prioritasnya karena Laura selalu ada saat semua membencinya.

"Iya kak Gak apa-apa." Senyum Laura seketika mengembang mendengar Cinta mengiyakan permintaannya.

"Kakak memang paling yang ter the best di dunia ini. Aku sayang Kakak." Senang Laura memeluk Cinta.

"Kakak juga sayang kamu." Balas Cinta memeluk adiknya.

Di dalam mobil Laura terus berbicara, tidak sedetik pun senyumannya hilang dari wajahnya. Cinta senang mendengar semua cerita Laura ditambah senyuman yang tidak pernah pudar saat berada di mobil.

Tiba di toko Laura terus mengandeng tangan sang kakak. Ia ingin menunjukan pada dunia kalau dirinya juga mempunyai kakak yang cantik, baik hati dan selalu ada saat ia membutuhkannya.

"Yuk kak masuk!" tarik Laura mengandeng tangan kakaknya.

"Iyah dek pelan-pelan nanti kamu jatuh lho." Cinta khawatir melihat adiknya sangat antusias.

"Kak... bukan nya itu, Bunga, Melati dan Inces yah?" Tunjuk Laura kearah teman-temannya.

Laura tak menjawab perkataan Cinta, matanya terlanjur fokus menatap sahabatnya yang juga berada disini.

"Iyah dek itu mereka, tapi ngapain mereka disini yah?" Pikir Cinta yang binggung.

"Yah sudah kak, mending kita samperin mereka saja!" Ajak Laura pada Cinta menghampiri teman-temannya.

"kalian disini juga yah?" tanya Laura pada teman-temannya saat tiba dibelakang mereka.

"Ayam geprek sambal balado... " Kaget Bunga menyebut sembarang kata. "Kalian bikin jantungan saja! Mau aku mati mudah hah?"

"Maaf aku gak tahu reaksi kamu kayak gini jadinya." Balas Laura santai lagipula Bunga yang berlebihan menurutnya.

"Kita lagi cari buku yang diminta guru, besok sudah harus dikumpulkan." Pandang Melati yang baru sadar Laura berdua dengan Cinta. "Kalian sendiri ngapain disini? dan kamu Cinta ngapain disini? bukannya tadi pas kita ngajak, kamu bilang kamu sudah ada bukunya yah?"

"Iya Cinta. Kamu ngapain? kenapa tiba-tiba sudah disini?" Menautkan alis memandang Cinta yang diam mendengar ocehan sahabatnya.

Cinta bingung harus menjawab apa, setiap saat ingin berkata temannya selalu memotong, tanpa memberi kesempatan untuk Cinta menjelaskannya.

"Kalian kenapa sih, seperti emak emak saja. Gak baik berprasangka buruk." Bingung Laura sejak kapan sahabatnya jadi rempong kayak gini. "Asal kalian tahu yah, kakak itu Gak ada rencana kesini. Aku yang bujuk kakak buat ikut temanin aku cari koleksi novel terbaru." Jelas Laura panjang lebar pada sahabatnya.

"Maaf yah guys, aku gak tau kalau Laura mau ngajak kesini." Cinta merasa tidak enak sudah menolak sahabatnya, jika tahu sejak awal tidak akan ia tolak.

"Jangan ngambekkan dong, nanti bisa keriputan. Emang sudah siap jadi tua diusia mudah, kalau aku pribadi sih gak mau. Aku masih ingin belajar tinggi-tinggi mencapai impian dan sukses." Goda Cinta memancing sahabatnya dengan mengatai keriput.

Dan ternyata pancingannya dimakan ikan. Mereka tak terima dikatain Cinta. Masih mudah udah keriput, gimana nasibnya pacar aja gak punya boro-boro yang lagi dekat.

"Cinta.... " teriak Bunga, Melati dan Inces bersamaan.

"Hahahahha," tawa Cinta dan Laura mendengar teriakan sahabatnya.

Cinta puas mendengar suara singa bangun.

"Makanya jangan lebay." Kata Laura disela tawanya.

"Siapa yang lebay?" Pandang Inces menatap Laura yang puas menertawakan mereka.

"Sudah-sudah. mending kita foto dulu. Sudah lama kita gak berkumpul dengan formasi lengkap begini yang jelas semenjak ada yang sibuk." Sindir Bunga tanpa menyebut nama.

Paham dengan sindiran Bunga, Laura merasa tak enak hati yang dikatakan Bunga benar. Belakangan ini Mamanya sering meminta dirinya untuk menemani arisan dengan ibu ibu sosialita.

"Iya iya aku tahu aku sibuk belakangan ini. Maaf yah guys." Tulus Laura meminta maaf.

"Sudah dong guys. Tadi bilang mau foto. Yuk buruan foto, sebelum kita pulang nih." Lerai Cinta, yang tak ingin adiknya sedih.

Perkataan Bunga benar adanya akhir akhir ini formasi perkumpulan mereka selalu 4, dengan kurangnya Laura. Setiap berkumpul Cinta berusaha menjelaskan pada sahabatnya yang mengeluh kurangnya Laura dalam pertemuan.

________________💞💞💞___________________

(Tidak dianggap bukan berarti terpuruk, terpuruk hanya orang yang lemah. Orang yang lemah hanya selalu mengeluh Tapi bukan aku, karena aku tak mengeluh meski tak dianggap.)

(✓ By: Cinta Permata Kusuma)

...Jangan lupa like, comment and vote yah.🤗...

...Tambahin favorite biar gak ketinggalan up terbaru ku📝💞...

Terpopuler

Comments

who are you?

who are you?

❤❤

2022-04-08

0

wwevideos collector

wwevideos collector

ehm, seenggaknya akur ma adik. orang tuanya berdosa menganiaya anak

2022-02-26

1

@Ani Nur Meilan

@Ani Nur Meilan

semoga persahabatan mereka langgeng

2022-02-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Prolog Cinta
2 Bab 2 Masa Lalu asal mula kehidupanku.
3 Bab 3. Pindah
4 Bab 4. Kebersamaan Kakak adik
5 Bab 5. Apa Salah aku hingga diperlakukan begini.
6 Bab 6. Menganggapnya anak
7 Bab 7. Keputusan Cinta
8 Bab 8. Rencana Iqbal...
9 Bab 9. Hati yang mulia
10 Bab 10. Kedatangan Cogan, siapa mereka?
11 Bab 11. Kᴇᴄᴇᴡᴀ Pᴀᴘᴀ Aʟᴅᴏ
12 Bab 12. Iʙᴜ Kᴀɴᴅᴜɴɢ Bᴀɢᴀɪᴋᴀɴ Iʙᴜ Tɪʀɪ
13 Bab 13. Surat
14 Bab 14. Awal pencarian
15 Bab 15. Curiga?
16 Bab 16. Satu tahun
17 Bab 17. Prancis?
18 Bab 18. Penyesalan
19 Bab 19. Bangun dari kematian
20 Bab 20. Satu bulan berlalu
21 Bab 21. Mall
22 Bab 22. Firasat seorang adik
23 Bab 23. Drop
24 Bab 24. Kemarahan Cinta
25 Bab 25. Mendekor
26 Bab 26. Kebahagiaan sesungguhnya
27 Bab 27. Membantu preman?
28 Bab 28. Ngambek Kenan dan Rafa pada Cinta
29 Bab 29. Jatuh cinta atau hanya menganggumi
30 Bab 30. Pacaran?
31 Bab 31. Ternyata dia orang yang aku cari
32 Bab 32. Bantuin Camer
33 Bab 33. Video viral?
34 Bab 34. Celaka?
35 Bab 35. Marah siapa, ribut siapa?
36 Bab 36. First kiss
37 Bab 37. Menikah?
38 Bab 38. Satu hari sebelum
39 Bab 39. Ijab kabul
40 Bab 40. ?????
41 Bab 41. Resepsi, ada dia?
42 Bab 42. Malam pertama
43 Bab 43. Pembalasan dimulai...
44 Bab 44. Rumah baru, awal baru
45 Bab 45. Paket apa? kenapa kaget?
46 Bab 46 Aku tahu siapa dia!
47 Bab 47. Iɴɪ ʜᴏɴᴇʏᴍᴏᴏɴ ᴀᴛᴀᴜ ʟɪʙᴜʀᴀɴ?
48 Bab 48. Pᴇʀᴛᴇɴɢᴋᴀʀᴀɴ ᴋᴇᴄɪʟ ᴍᴇᴍᴘᴇʀᴇʀᴀᴛ ʜᴜʙᴜɴɢᴀɴ.
49 49.Kᴇɴᴀᴘᴀ Dᴇɴɢᴀɴ Iǫʙᴀʟ?
50 Bᴀʙ 50. Sᴇᴘᴜʟᴜʜ Rᴏɴᴅᴇ Mᴀsɪʜ Kᴜʀᴀɴɢ?
51 Bᴀʙ 51. Nᴏᴍᴏʀ Tᴀᴋ Dɪᴋᴇɴᴀʟ
52 Bᴀʙ 52. Aᴡᴀʟ Pᴇɴʏᴇʟɪᴅɪᴋᴀɴ
53 Bᴀʙ 53. Kᴇᴍᴀɴᴀ Pᴇʀɢɪ ɴʏᴀ Cɪɴᴛᴀ?
54 Bᴀʙ 54. Bᴀɢᴀs Sᴇᴏʀᴀɴɢ Mᴀғɪᴀ?
55 Bᴀʙ 55.Kᴇᴄᴜʀɪɢᴀᴀɴ Iǫʙᴀʟ
56 56 Bᴀʙ: Sᴜɴɢᴀɪ Sᴜʀɢᴀ Dᴜɴɪᴀᴡɪ
57 Bᴀʙ 57. Di kamar mandi pun jadi
58 Bᴀʙ 58: Penawaran Servis Terbaik.
59 PENGUMUMAN EVENT KUIS BERHADIAH
60 Bab 59: Laura Tidak Perawan Lagi?
61 Event Kuis di mulai Hari ini 14-20 febuari. Pengumuman pemenang 21 febuari.
62 Bab 60: Aku bukan wanita rendahan.
63 Bab 61: Hadiah?
64 Bab 62: Gunung Kembar Hanya MilikKu
65 Pengumuman pemenang kuis bulan (Febuari)
66 Bab 63: Hukuman
67 Bab 64: Pria kecap
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab 1 Prolog Cinta
2
Bab 2 Masa Lalu asal mula kehidupanku.
3
Bab 3. Pindah
4
Bab 4. Kebersamaan Kakak adik
5
Bab 5. Apa Salah aku hingga diperlakukan begini.
6
Bab 6. Menganggapnya anak
7
Bab 7. Keputusan Cinta
8
Bab 8. Rencana Iqbal...
9
Bab 9. Hati yang mulia
10
Bab 10. Kedatangan Cogan, siapa mereka?
11
Bab 11. Kᴇᴄᴇᴡᴀ Pᴀᴘᴀ Aʟᴅᴏ
12
Bab 12. Iʙᴜ Kᴀɴᴅᴜɴɢ Bᴀɢᴀɪᴋᴀɴ Iʙᴜ Tɪʀɪ
13
Bab 13. Surat
14
Bab 14. Awal pencarian
15
Bab 15. Curiga?
16
Bab 16. Satu tahun
17
Bab 17. Prancis?
18
Bab 18. Penyesalan
19
Bab 19. Bangun dari kematian
20
Bab 20. Satu bulan berlalu
21
Bab 21. Mall
22
Bab 22. Firasat seorang adik
23
Bab 23. Drop
24
Bab 24. Kemarahan Cinta
25
Bab 25. Mendekor
26
Bab 26. Kebahagiaan sesungguhnya
27
Bab 27. Membantu preman?
28
Bab 28. Ngambek Kenan dan Rafa pada Cinta
29
Bab 29. Jatuh cinta atau hanya menganggumi
30
Bab 30. Pacaran?
31
Bab 31. Ternyata dia orang yang aku cari
32
Bab 32. Bantuin Camer
33
Bab 33. Video viral?
34
Bab 34. Celaka?
35
Bab 35. Marah siapa, ribut siapa?
36
Bab 36. First kiss
37
Bab 37. Menikah?
38
Bab 38. Satu hari sebelum
39
Bab 39. Ijab kabul
40
Bab 40. ?????
41
Bab 41. Resepsi, ada dia?
42
Bab 42. Malam pertama
43
Bab 43. Pembalasan dimulai...
44
Bab 44. Rumah baru, awal baru
45
Bab 45. Paket apa? kenapa kaget?
46
Bab 46 Aku tahu siapa dia!
47
Bab 47. Iɴɪ ʜᴏɴᴇʏᴍᴏᴏɴ ᴀᴛᴀᴜ ʟɪʙᴜʀᴀɴ?
48
Bab 48. Pᴇʀᴛᴇɴɢᴋᴀʀᴀɴ ᴋᴇᴄɪʟ ᴍᴇᴍᴘᴇʀᴇʀᴀᴛ ʜᴜʙᴜɴɢᴀɴ.
49
49.Kᴇɴᴀᴘᴀ Dᴇɴɢᴀɴ Iǫʙᴀʟ?
50
Bᴀʙ 50. Sᴇᴘᴜʟᴜʜ Rᴏɴᴅᴇ Mᴀsɪʜ Kᴜʀᴀɴɢ?
51
Bᴀʙ 51. Nᴏᴍᴏʀ Tᴀᴋ Dɪᴋᴇɴᴀʟ
52
Bᴀʙ 52. Aᴡᴀʟ Pᴇɴʏᴇʟɪᴅɪᴋᴀɴ
53
Bᴀʙ 53. Kᴇᴍᴀɴᴀ Pᴇʀɢɪ ɴʏᴀ Cɪɴᴛᴀ?
54
Bᴀʙ 54. Bᴀɢᴀs Sᴇᴏʀᴀɴɢ Mᴀғɪᴀ?
55
Bᴀʙ 55.Kᴇᴄᴜʀɪɢᴀᴀɴ Iǫʙᴀʟ
56
56 Bᴀʙ: Sᴜɴɢᴀɪ Sᴜʀɢᴀ Dᴜɴɪᴀᴡɪ
57
Bᴀʙ 57. Di kamar mandi pun jadi
58
Bᴀʙ 58: Penawaran Servis Terbaik.
59
PENGUMUMAN EVENT KUIS BERHADIAH
60
Bab 59: Laura Tidak Perawan Lagi?
61
Event Kuis di mulai Hari ini 14-20 febuari. Pengumuman pemenang 21 febuari.
62
Bab 60: Aku bukan wanita rendahan.
63
Bab 61: Hadiah?
64
Bab 62: Gunung Kembar Hanya MilikKu
65
Pengumuman pemenang kuis bulan (Febuari)
66
Bab 63: Hukuman
67
Bab 64: Pria kecap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!