Setelah Maya pulang dari TPU
Maya langsung memutuskan untuk mandi.Karna di rasanya badannya lengket dan panas hawanya, saat Maya hendak memegang handle pintu, tiba -tiba saja Maya di kejutkan dengan suara yang begitu menggelegar di lorong menuju kamar nya,
"Dari mana saja kamu." hardik Rian.
"Astagfirullah" kaget Maya dan mengusap dadanya dan Maya menoleh ke arah suara.
"Maya habis dari makan Ayah. Mas," jawabya.
"Apa kamu coba untuk mengadukanku padanya? "
tuduh Rian dan berjalan ke arah Maya. Dengan tatapan tajam dan membuat Maya menunduk ketakutan, tangan nya meremas gamis kuat.
"Hahahaha" Rian tertawa remeh. seolah - olah ia sedang meledek Maya, dan Maya pun mendongakan kepalanya lalu menundukkan kepalanya kembali.
"Heeh, dasar bodoh!" ucap nya kepada Maya.
"Dia sudah mati, untuk apa kamu mengadukan ku padanya? Apa jangan- jangan itu hanya alasanmu, untuk bertemu pacar gelapmu. " tuduh Rian lagi,dan membuat Maya mengangkat kepalanya menatap Rian dengan wajah yang marah.
"Astagfirullah. Mas Rian! Apa maksudmu Mas? Maya memang berjiarah ke makam Ayah, kenapa Mas tega sekali menuduh Maya yang tidak -tidak!!" jawab Maya dengan nada suara yang bergetar serta mata yang sudah memerah.
"Cih.. " Rian mendengus. "Aku tidak akan melarang mu. Kamu mau selingkuh dan mati juga aku tidak peduli, aku hanya ingin memeberi tahu mu. Jangan jadikan alasan si tua bangka itu untuk kamu pergi dengan menemui pacar mu itu." ucap Rian dan berhasil membuat air mata Maya jatuh. "Aku tidak mengerti? Kenapa si tua bangka itu mau maunya menikahkan ku dengan pembantu seperti dirimu." ucap Rian kepada Maya lagi.
"Ya Allah mas.. Dia Ayah mu, bisakah mas sopan memanggil namanya!" jawab Maya dengan tangisnya, "Tolong hargai orang tuamu mas, dia yang sudah merawatmu dan menjaga mu dari kecil sampai kamu besar dan menjadi sukses seperti sekarang"
Rian mengeraskan rahang nya dan mengepalkan tangan. Kobaran api sudah mulai menyala dalam tubuhnya, matanya menatap tajam kepada Maya.
"Beraninya kamu menceramahiku! Ayah? Cih! Ayah macam apa dia, tidak ada Ayah yang mau menikah kan anaknya dengan seorang pembantu sepertimu" ucap Rian penuh dengan emosi.
"Cukup. mas!!" teriak Maya dengan isak tangisnya yang semakin menjadi..
"Aku ini istri mu. Mas, aku mohon jangan kamu lontarkan kata- kata itu lagi" mohon Maya dan terus menangis. "Bisakah sekali saja kamu memeperlakukan aku sebagai Istrimu! Jangan lagi melihatku seperti pembatu. tapi lihat aku sebagai Istrimu. Mas, Istrimu." jawab Maya dengan suara yang lantang.
Bibik yang memperhatikan dari kejauhan hanya merasa iba kepada Maya. Ada rasa ingin menghampiri Maya tapi niat itu ia urung kan, mengingat dia hanya seorang Art di rumah ini. Ia hanya terus berdiam diri di balik tembok pembatas ruang tamu.
"Istri kamu bilang, aku sudah katakan. Aku tidak akan pernah menganggap kamu Istri ku! Ingat baik- baik, setelah kamu melahirkan anakku, kamu harus enyah dari rumahku." ucap Rian penuh penenkanan dan nada mengancam, setelah mengatakan itu Rian pun pergi meninggalkan Maya sendiri.
Setelah Tuan nya pergi Bibik menghambur mendekati Maya,
"Non, tidak apa - apa?". tanya Bibik sembari memegang bahu Maya.
"Maya tidak apa -apa Bi, sebaiknya Bibik istirahat saja! Maya juga mau istirahat" jawab Maya yang mengusap airmatanya.
"Tapi Non, Bibik khawatir sama Non. Apa Non butuh sesuatu" tanya bibik.
Maya hanya menggeleng kan kepalanya
Bersambung!!!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Nofi Aldi
ngapain Maya bertahan dirumah itu mending kabur aja. bawa kandungannya biar tidak dipisahkan dari anaknya nantik
2022-09-24
0
Nurdaidah
istri ydk diakuo tp di embat jg sampai hamil
2022-05-20
0
Ida Ismail
cerdas mbak, jadilah perempuan kuat. bawa pergi anakmu yang jauh
2020-11-04
0