bab 3

*Singkat cerita ya guys*

Kini kandungan Maya sudah masuk ke delapan bulan,

"Enggak kerasa ya, sebentar lagi kamu akan lahir sayang." ucap Maya sembari mengelus perut nya yang sudah membesar.

"Andai saja papamu bisa merasakan gerakan kamu di perut Ibu nak, pasti Ibu bahagia sekali " dan tanpa izin cairan bening kini merembas ke pipi Maya. Tak tau harus apa dan bagai mana, Maya hanya selalu berdo'a kepada Allah agar apa yang dia rasakannya, akan ada hikmah di balik semua ini. dia percaya suatu saat suaminya akan menyesali perbuatannya..

Maya melihat jam dinding yg sudah menujukan pukul 07:00 pagi. Segera ia bangkit dari duduk nya dan memakai kerudung. Lalu keluar dari kamar menuju tempat makan.

Saat sampai di tempat makan. Dia melihat begitu banyak makanan yg tersaji, air liur Maya sudah tak sanggup lagi melihat makanan. Maklum orang hamil memang nafsu makanan nya meningkat.

"Selamat pagi Non." sapa Bibik,

"Selamat pagi juga Bik," jawab Maya dan tersenyum ramah.

"Wahhh.. Bik, makanannya banyak sekali Maya jadi lapar melihat nya,"

"Iya Non sengaja Bibik masak banyak buat Non. dan jabang Bayi Non" ucap Bibik sembari menujuk ke perut Maya yang sudah besar.

"Mmm.. Bik, mas Rian belum turun ya?"

tanya Maya.

"Seperti nya belum Non." jawab bibik

Maya hanya ber 'oh' ria tanpa mengeluarkan suara.

Tak lama Rian pun turun dan menuju tempat makan.

"Selamat pagi mas." sapa Maya dan tersenyum.

Seperti biasa, Rian menghiraukan sapaan Maya dan langsung duduk.

"Mas.. mau Maya siapin?" tawar nya,

"Tidak perlu! Aku bisa sendiri."jawab Rian datar tanpa melihat Maya,

Maya hanya mengusap dadanya sabar. Dan mengelus perut buncitnya itu, lalu ia pun menyiuk nasi dengan porsi kuli.

Rian menatap tak suka saat melihat Maya makan dengan begitu banyak. Lalu mendengus dan kembali menyatap makanan nya, Maya sadar karna mendapatkan tatapan tak suka dari suaminya. maka dia hanya bersikap cuek saja. "Wajar lah Aku kan sedang hamil". batin nya..

Setelah selesai sarapan , Rian pun bangkit dan hendak berangkat ke kantor.

"Mas..Maya antar ke depan ya,

Maya juga pengen mas Rian mengelus perut Maya sebelum Mas berangkat." ucapnya

Rian membalikan badan nya menghadap Maya. " Jangan harap kamu mendapat kan apa yg kamu inginkan," jawab nya dan berlalu pergi..

Maya menangis saat Rian melontarkan perkataan yg selalu membuat nya terluka.

"Kenapa sih Mas.. Kamu selalu kejam sama aku, sedikit pun kamu nggk ada perhatian nya kepada bayi ini, tidak apa apa aku mendapatkan perlakuan seperti ini dari mu mas, asal jangan anak ini juga " ucap Maya dalam tangis nya.

-

-

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

"Non.. mau kemana? " tanya Bibik.

"Maya mau ke kuburan Ayah bik. " jawabnya,

"Sudah bilang Tuan?" tanya bibik lagi.

Maya menggelengkan kepala.

"Sebaiknya Non izin dulu, nanti Tuan akan marah bila Non pergi tanpa izin dari Tuan." Bibik menyarankan,,

"Untuk apa Bik. " jawab Maya, "Dia tidak akan peduli sama Maya, biarkan saja dia marah Maya sudah biasa kok," lanjut Maya. "Kalau begitu Maya pamit ya bik"

Di balas anggukan oleh bibik.

Sesampainya di TPU.

"Assalamualaikum" Maya berucap salam kepada penjaga kuburan.

"Wa'alaikumsalam Neng." jawab Pak Iman.

Mereka memang sudah kenal. Karna Maya selalu mengunjungi kuburan Ayah mertuanya. Jadi tak heran jika Pak Iman dan Maya terlihat akrab, bagi Maya Pak Iman sudah seperti Orang Tuanya sendiri. Kadang Maya jika sudah selesai jiarah suka mengobrol dengan Pak Iman karna kebaikan Pak Iman yg selalu menasehati Maya tentang apa yg dia rasakan, dan harus berbuat apa ketika mendapati perlakuan dari suaminya.

"Neng mau jiarah? " tanya Pak Iman.

"Iya Pak."jawab Maya tersenyum.

"Mari Bapak antar. Perutnya sudah makin besar ya Neng. "tanya pak Iman.

"Iya Pak, sebebtar lagi mau lahiran," jawab Maya ramah.

"Semoga nanti persalilan nya lancar ya Neng." ucap Pak Iman mendo'akan.

"Amin Pak. " jawab Maya,

Tak terasa mereka pun sampai di kuburan Ayah suaminya.

Maya mengangkat tangan nya dan berdo'a. sementara Pak Iman membimbing Do'a dan membacakan surah Yasin dan yang lainnya

Setelah selesai dengan Do'anya. Maya mengusap pusara sang Mertua air matanya kembali keluar.

"Ayah.. Maya datang lagi. Maya akan selalu mengunjungi Ayah, Ayah sebentar lagi akan punya Cucu. Ayah do'a kan Maya ya, semoga nanti persalinan Maya lancar, dan Cucu Ayah juga selamat. oiya Ayah, Maya akan selalu menjaga Mas Rian.. Meski mas Rian belum mau menerima Maya sebagai Istrinya! Maya yakin Ayah, pasti mas Rian akan menerima Maya sebagai Istri nya dan menyesali perbuatannya,, Ayah , semoga Ayah di sana bahagia dan di tempat kan di Syurganya Allah aamiin, Maya pamit ya Ayah. Asslammualaikum" pamit Maya dalam hatinya , air matanya tak berhenti keluar . Maya pun pergi meninggalkan makam mertuanya, Ya Allah kenapa sesak sekali rasanya ucap Maya dalam hati dan mengelus perutnya lalu segera ia mengusap air matanya...

Bersambung*!!!

Terpopuler

Comments

Nofi Aldi

Nofi Aldi

kebanyakan episodenya

2022-09-24

0

Bee Bee

Bee Bee

jadikan maya wonder woman thor,,dn jangan mau di tindas terus

2020-10-25

0

aQira☄

aQira☄

nyesak bgat 😭😭😭😭😭😭

2020-09-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!