BAB 2

Tiba-tiba, sekelompok Kunti datang menghampiri mereka.

“Loe ngapain Shil disini, berduaan lagi sama Pak Rt?” Tanya Cindy si Kunti narsis.

“Biasalah cari angin, Cind!”

“Oh ya, Shil. Kemarin loe di tanyain sama si Pocong burik tuh. Dia kangen sama loe, hehe, ”

“Ih amit-amit!”

“Lagian sudah tiga hari loe gak masuk kuliah. Emang kenapa, Shil?”

“Gue lagi males kuliah, Cind. Pelajarannya ngebosenin, semua serba ngebosenin”

“Oh, ya. Loe mau ikut kita-kita gak?”

“Emang loe mau kemana, Cind?”

“Kita-kita mau ngapelin Pocong di komplek sebelah.”

“Apa’an tuh, ngapel?” Tanya Shishil heran.

“Ngapel, malam mingguan. Emang loe gak punya cowok?”

“Cowok, buat apa’an?”

“Shil, Shil. Kunti cantik tapi oneng. Mangkannya jatuh cinta, biar loe ngerti apa itu arti cowok yang sesungguhnya” jawab Kunti Belang.

“Jatuh cinta? apa’an Cind jatuh cinta?”

“Jatuh cinta itu lebih nikmat dari wangi kemenyan. Yaudah gue mau ngapel dulu. Dahhh” Jawab Cindy. Seketika itu juga sekumpulan Kunti itu pergi meninggalkannya. Shishil hanya terdiam dan bertanya-tanya, apa itu jatuh cinta? Apa itu malam mingguan?

“Pak Rt, jatuh cinta itu apa?”

“Cinta itu hanya membuat luka, Shil” Jawab Pak Rt.

“Maksud Pak Rt?” Tanya Shishil heran.

“Nanti kamu juga tahu, Shil. Yaudah, Pak Rt mau keliling dulu. Siapa tahu dapat informasi baru” Ujar Pak Rt. Pak Rt langsung pergi meninggalkannya.

“Siapa ya, yang tahu soal cinta?” Ucap hati Shishil.

Malam demi malam terus berlalu, sebuah pertanyaan mulai menyinggapi lubuk hati Shisil si kunti. Karena dia masih memikirkan arti sebuah cinta. Apakah cinta itu membuat luka seperti yang di katakan Pak Rt atau cinta itu nikmat seperti wangi kemenyan seperti yang di katakan temannya itu. Namun, di saat Sishil sedang melamun, tiba-tiba terlintas di pikirannya untuk menemui Cindy si Kunti narsis. Karena, dia yakin Cindy tahu tentang cinta.

Malam itu Shishil bergegas menemui Cindy untuk menanyakan lebih lanjut tentang cinta.

Sesampainya di kediaman Cindy. Shishil begitu heran, karena ada banyak Kunti yang sedang bercanda ria. Shishil begitu ragu. Namun, karena ingin tahu tentang cinta, Shishil memberanikan diri untuk menemuinya.

“Cindy...?” Tanya Shishil ragu. Seketika itu Kunti yang bernama Cindy menghampirinya.

“Hey, Shil. Tumben loe main kerumah gue?”

“Iya, Cind. Ada sesuatu yang mau gue tanyain sama loe? Oh ya, tumben Kunti-Kunti pada kumpul dirumah loe?”

“Biasalah, arisan bulanan Kunti. ngomong-ngomong loe mau nanya apa, Shil?”

“Gue mau nanya, Cind.” Shishil terdiam dan gugup.

“Mau nanya apa, Shil. Ko gugup gitu?”

“Gue mau nanya soal Cinta?”

“Gue gak salah denger, Shil?”

“Gue serius, Cind. Gue ingin tahu apa itu cinta?”

“Yaudah loe ikut gue!” Ujar Cindy. Dia langsung mengajak Shishil menemui rekan-rekannya yang sedang mengocok arisan.

“Siapa yang keluar namanya hari ini, Bet(Kunti Betty)?”

“Yang keluar si Kunti Alay, Cind!”

“Belum rezeki gue. Oh, ya. Kenalin nih teman gue yang kemarin. Namanya Shishil. Dia lagi butuh bantuan kita.”

“Bantuan apa, Cind?”

“Dia ingin tahu tentang cinta?” Mendengar ucapan Cindy. Para Kunti tertawa terbahak-bahak.

“Loe nemuin tuh Kunti di mana, Cind?”

“Ini kan teman sekampus kita, di kampus setan. Cuma, dia jarang bergaul aja sama kita. Dia sekelas sama gue”

“Oh, ya. Siapa nama loe?” tanya Kurik (Kunti burik).

“Nama gue, Shishil.”

“Loe ingin tahu cinta. Berarti loe gak pernah jatuh cinta?”

Terpopuler

Comments

Aziz Seto

Aziz Seto

sama dong shil aku juga tidak pernah jatuh cinta

2024-01-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!