" Ini" kata Eliza, memberikan buahan pada Zayyan. Zayyan menatap buahan di hadapannya segera mengambilnya kemudian pergi setelah membuang bungkus nasi yang sudah habis di tempat sampah.
Eliza merasa bingung dengan sikap Zayyan pergi begitu saja. " Sayang tidak ada luka kan? " Ayah Irsyad, sedangkan ibu Farrah memeluk putrinya.
" Ibu, ayah anak itu aneh deh masa Eliza berikan buah, dia pergi begitu saja" kata Eliza dengan kesal. Orangtuanya hanya tersenyum dan mengajak masuk.
Zayyan belum pergi dia bersembunyi sambil tersenyum kemudian pergi dari tempat itu.
Sudah tiga hari semenjak pertemuan mereka, bahkan mereka tak pernah bertemu lagi, Eliza sering menatap luar di kamarnya seakan menunggu seseorang.
Zayyan selama tiga hari ini sibuk membantu pak Abdul di restorannya, mereka tak takut atas kehadiran Zayyan disana. Malah sangat membantu mereka karena Zayyan pandai bela diri.
Zayyan belajar bela diri dengan teman pak Abdull seorang ahli bela diri, setiap teman pak Abdul datang Zayyan pasti meminta belajar. Dan orang itu tak keberatan dia menanggap Zayyan seperti cucunya sendiri, karena dia hanya tinggal sendirian.
Hari ini kesempatan bagi Zayyan untuk jalan2 karena restoran yang serame sebelumnya, dia memutuskan jalan di sekitar sekolahdimana Eliza bersekolah.
Dia melihat sekelompok orang berdiri di dekat sekolah awalnya dia mengacuhkannya, tak lama terdengar suara bel berbunyi para siswa keluardari sekolah.
Terlihat Eliza sedang menunggu jemputan dan sekelompok orang tersebut mencoba mendekatinya, Zayyan menatap curiga pada mereka sebelum mendekat Zayyan menerobos duluan.
" Hei sini " teriak Zayyan, dengan tangannya di masukan ke dalam celananya, Eliza tersenyum dan mendekati Zayyan membuat mereka kesal karena rencananya gagal apalagi keadaan sekolah masih ramai.
Eliza tersenyum dan mengikuti Zayyan di belakangnya ternyata sekelompok orang tersebut belum menyerah masih mengikuti mereka, Zayyan menyadarinya dan menarik tangan Eliza untuk berlari.
" Jangan berteriak ikuti saja aku" kata Zayyan, Eliza menanggukan kepalanya. Mereka terus berlari hingga berhasil terkepung.
" Uh kalian tak dapat berlari lagi cepat serahkan anak itu pada kami dan kau boleh pergi" kata ketua penjahat, Zayyan tersenyum dan menyembunyikan Eliza di belakangnya. Eliza ketakutan dan terus memanggil ayahnya.
Tetapi Zayyan hanya diam sambil tersenyum karena dia dapat memprakretkan ilmu bela diri ysng dia pelajari.
" Ingat tetap di belakangku tutup mata dan telingamu dan jangan bergerak sedikit pun, aku skan melindungimu" kata Zayyan, Eliza tersenyum dan Zayyan mengelus hijab Eliza kecil.
" Berani juga dia, serang" teriak ketua. Terjadilah saling serang Zayyan mencoba melawan mereka dengan tubuh kecilnya.
Tiba saja terdengar suara sirine polisi yang biasa berpratoli sekitar daerah ini, Zayyan menghebus nafasnya merasa lega melihat mereka kabur.
" Sepertinya aku harus berlatih lebih serius lagi" kata Zayyan, menghapus darah di bibirnya. " Bukalah matamu mereka sudah pergi" kata Zayyan.
Eliza mendengarnya membuka matanya terkrjut melihat luka di bibir Zayyan. " Ayo pulang orangtuamu pasti khawatir" ajak Zayyan.
" Tapi lukamu" kata Eliza, memegang tangannya. Zayyan memang merasakan perih di bibirnya. Akhirnya mereka singgah ke puskesmas di dekat sana.
Setelah dari puskesmas mereka segera ke rumah Eliza, Eliza senantiasa mengikuti Zayyan dari belakang.
" Eliza" teriak ibu Farrah melihat putrinya pulang. " Hiks, hiks, hiks. Nak dari mana saja kami mengkhawatirkanmu" kata Ibu Farrah, Ayah Irsyad mengelus punggung istrinya dan tersenyum pada putrinya.
Eliza menceritakan semuanya pada orangtuanya mereka terkejut ternyata lawan bisnisnya mengejar mereka sampai disini, tak lupa mereka mengucapkan terima kasih pada Zayyan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Sofiatul Nafisah
🥰🥰🥰
2022-02-18
0
Sofiatul Nafisah
...
2022-02-18
0