Sejak pertemuan tidak terduga dengan Rizal waktu itu Sheila kembali menjalani rutinitas pekerjaannya. Sekretaris Bu Tari mengatakan padanya bahwa kontrak kerjasama dengan perusahaan RZ company sudah di tandatangani oleh Bu Tari selaku CEO dari TR jeans. Yah, perempuan itu memilih melanjutkan pucuk pimpinan perusahaan setelah suaminya berpulang. Mau tidak mau berarti Sheila akan tetap terlibat dengan semua itu karena dari awal dia yang menanganinya..
3:minggu berlalu....
Hari ini dua perusahaan itu kembali mengadakan pertemuan untuk melihat konsep dan rancangan iklan yang sudah dikerjakan oleh perusahaan Rizal. Pertemuan hari ini di adakan di kantor Rizal, karena dia memiliki agenda yang padat maka Bu Tari setuju untuk datang ke kantornya.
Sheila yang sejak kemaren sudah diberitahu oleh sekretaris Bu Tari tentang agenda pertemuan hari ini. Ia sudah menyiapkan mentalnya. Ia berharap agar perusahaan Rizal menyelesaikan desain dan iklan dengan cepat, maka kerjasama dan pertemuan mereka juga selesai. Ia berharap tak bertemu lagi dengan pria itu seumur hidupnya.
Sheila menatap gedung 30 lantai dihadapannya dengan ragu. Pria itu memang orang yang sukses, beberapa hari terakhir Sheila mencari informasi tentang Rizal di dunia maya. Tentu saja itu tidak sulit karena banyaknya informasi tentang pria itu, tapi yang sedikit menjadi tanya bagi Sheila adalah semua pemberitaan tentang Rizal adalah tentang segala prestasinya di dunia bisnis.. Kehidupan pribadinya sama sekali tidak terekspos kecuali ada beberapa informasi tentang kedekatannya dengan Ramon. Siapa istri pria itu dan bahkan mungkin sekarang dia sudah mempunyai anak tidak satupun di temukan di mesin pencarian. Well, mungkin pria itu terlalu sayang dengan anak dan istrinya sehingga ia tidak mau kehidupan pribadinya terekspos..begitu pikiran yang melintas di benak Sheila, ah, peduli apa aku, dan kenapa juga aku mencari hal-hal seperti ini.
Sheila dan rombongan di arahkan ke ruangan meeting perusahaan RZ. Kantor Rizal sangat mewah, setiap ruangan memang di rancang dengan sempurna. Apa yang tidak mungkin dilakukan oleh pria kaya ini batin Sheila.
Setelah mereka duduk Rizal dan Ramon juga sekretarisnya masuk.. Aura dingin, sombong dan tegas memang sengaja ditampilkan pria ini dihadapan publik. Pertemuan berjalan lancar, konsep yang dikerjakan oleh perusahaan Rizal sangat bagus. Ia dan rombongan meninggalkan ruangan setelah berjabatan tangan. Tentu saja bagi Sheila itu menyiksa, ia sengaja berjabatan paling terakhir dengan Rizal bahkan itu tidak bisa dikatakan berjabatan tangan, ia hanya menempelkan dan menarik kembali tangannya ketika Rizal berusaha untuk menggenggamnya. Tidak ada yang menyadari karena semuanya sudah duluan meninggalkan ruangan.
Hari berlalu, ini adalah weekend. Hari yang ditunggu oleh Sheila. Bagi Sheila weekend adalah hari merdeka, ia bisa menghabiskan waktu dengan bermalas-malasan dan menempel selama yang ia suka dengan bantal dan kasurnya. Pukul 10.00 WIB pagi.. Drrtt..drrtt..drrtt...suara getaran di ponselnya mengganggu tidur nyenyak Sheila.. Ia meraih ponsel itu dan melihat nama yang tertera, Emilia teman kantornya yang menelpon. Ia sudah bisa menebak pasti temannya ini ada maunya. Dengan malas Sheila menggeser tombol hijau di ponselnya, belum lagi sampai ke telinga ia sudah menjauhkan kembali karena suara berisik dari Emilia.
Shel...shel...sheila halllooo lo dengar gue gak sih Shel, please temenin gua ya Shel.. Gak lucu gua ke Mall sendirian, nanti kalau gue hilang atau kesasar lo gak sedih shel, rayunya. Emilia selalu berhasil untuk merayu Sheila jika ada maunya.. Yess, akhirnya ujar gadis itu. Gue OTW ya gak pake lama ujarnya dan mematikan sambungan telpon.. Sheila menggelengkan kepalanya sambil tersenyum mengingat tingkah ajaib temannya ini... Ia bangkit dan beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Jumadin Adin
blom ada sesuatu...masih penasaran
2022-04-07
0