"Pak Win!" Suara bariton pria itu memenuhi ruangan saat mereka sudah turun dari lantai dua, lalu seorang pria paruh baya datang menghampiri dengan tergesa-gesa dan menunduk hormat. "Ya tuan ada apa?" "Ambilkan kotak P3K dan bawa kemari, cepat! " titah Pramuji dengan nada khawatir. "Baik tuan baik. " Pak Win pun pergi meninggalkan mereka dengan berlari untuk mengambil kotak yang dimaksud. "Ini tuan." Pak win menyerahkan kotak P3K itu di meja didepan Pramuji yang sedang duduk di sofa merah bersama Queen diruang tengah yang sangat luas untuk dikatakan ruang tengah. Secepat kilat Pramuji mengambil alat-alat yang ia butuhkan untuk mengobatin luka ditangan gadis kecil kesayangannya itu, seakan dia yang merasakan sakitnya, dengan sangat cekatan dan hati-hati sekali akhirnya Pramuji selesai mengobati tangan Queen dan membalutnya dengan perban. Queen pun menarik tangannya dengan halus dari Pramuji.
"Terimakasih Uncle, seharusnya tidak perlu berlebihan begini".
Sambil mengangkat tangan kananmya lalu memandanginya dengan senyum tipis.
"Apanya yang berlebihan, lihatlah ini begitu berbahaya, lukanya bisa menjadi parah kalo dibiarkan, ada apa rupanya? " mengapa gadis secerdas dirimu yang selalu mempertimbangkan segala sesuatunya dengan cermat bisa mendapat luka seperti ini? juga.. "
Kalimatnya terpotong karena Queen menyelanya dan berdiri dari sofa itu.
"Uncle tidakkah engkau lelah? sedari tadi begitu semangat ngomel terus, aku sangat lapar dan bukankah kita ada meeting dengan beberapa client hari ini?bdan aku rasa kita sudah sangat terlambat hari ini."
"Aaah...baiklah mari kita makan."
Pramuji mengikuti Queen yang sudah sedari tadi berjalan ke arah ruang makan dengan langkah yang begitu berwibawa serta tatapan yang begitu dingin. Queen duduk di kursi paling ujung dan diujungnya lagi Pramuji, mereka duduk berhadapan menatap makanan yang sudah dihidangkan di atas meja makan lalu memulai sarapannya tanpa ada percakapan satu katapun, begitu hening hingga akhirnya merekapun selesai, Pramuji segera beranjak keluar diikuti Queen dari belakang. Pramuji masuk ke dalam mobil di ikuti Queen yang sejak tadi diam tanpa bahasa, para pelayan yang dilewati oleh Queen semua menunduk menaruh hormat, tidak ada yang berani menyapa nona muda mereka saat ini karena mereka tahu kalo hati nona muda mereka dalam kondisi tidak baik. Mobilpun melaju keluar meninggalkan mansion mewah itu dan berbaur dengan kendaraan lain di jalan raya membelah jalanan menuju perusahaan Queen.
Didalam mobil Queen memainkan hanphonenya dengan tangan kirinya karena tangan kanan yang terbalut perban membuat dia sedikit kesulitan dan tanpa menoleh Pramuji Queen memulai pembicaraan dan bertanya.
"Uncle, apakah engkau sudah pernah bertemu dengan pemilik perusahaan Sky Group?" aku dengar dia selalu menang tender-tender besar juga sangat profesional dalam urusan bisnis?"
Pramuji yang sejak tadi melihat kearah luar dari jendela kaca mobil sebelah kananpun menoleh perlahan ke arah Queen.
"hmmm... iya uncle sudah pernah bertemu dengannya tapi hanya sekali, yang pasti orangnya sangat tampan dan cerdas." Pramuji tersenyum tipis lalu kembali membalikan wajahnya.
Queen tidak begitu menanggapi ucapan Pramuji dan kembali diam. Akhirnya tibalah mereka di gedung yang berlantai 33- diatas gedung itu berdiri dengan megah tulisan "Queen Group Company" Gedung pencakar langit yang sangat megah dengan arsitektur modern semakin menambah kemewahan gedung itu. Mereka turun di basement dan menaiki lift khusus yang hanya diperuntukan Queen dan Pramuji saja, mereka menuju lantai paling atas, lantai 33 dimana ruangan Queen berada. Akhirnya merekapun sampai dan Queen berjalan dengan anggun suara heelsnya bergema sepanjang jalan membuat tampilannya semakin anggun, sangat berkelas. Sementara Pramuji berjalan dibelakangnya sambil mengancingkan jasnya begitu elegan, berwibawa walau sudah tidak muda lagi namun ketampanan wajahnya tidak kalah dengan usia muda bahkan bisa dibilang Pramuji masih lebih tampan dari mereka. Disepanjang jalan semua pegawai menaruh hormat pada mereka berdua sembari menyapa selamat pagi. Akhirnya merekapun sampai di ruangan Queen, ruangan yang sangat luas dimana ada kamar khusus untuk istirahat sang bos lengkap dengan kamar mandi dan walk in closetnya. Ditengah ruangan ada meja kerja yang cukup besar di atasnya tertata rapi alat-alat tulis dan file serta papan nama Queen sang Ceo muda. Queen pun langsung menuju kursi nya, duduk disana sambil meletakan tas kerjanya, menyalakan laptopnya serta memeriksa beberapa file, sedangkan Pramuji duduk di depan Queen. Tak lama pintu diketuk dari luar, Pramuji mempersilahkan masuk, seorang sekretaris sekaligus orang kepercayaan Pramuji masuk sambil membawa berkas. "Maaf tuan ini berkas perusahan Sky Group dan meeting akan dimulai 5 menit lagi, karena mereka semua sudah hadir sejak 10 menit yang lalu tuan".
"Baiklah mari kita ke ruang meeting sekarang, siapkan semuanya dengan rapi, aku tidak mau terjadi kesalahan sekecil apapun." ujar Pramuji tanpa ekspresi, Queen pun beranjak keluar menuju ruang meeting diikuti oleh Pramuji juga sekretarisnya.
******
... Segini dulu ya kaka... jangan lupa tugas rutinnya yah 😊 like, comment dan votenya 😍🙏🙏🙏...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Anhy Salewa
thor saran bisa nggak menyusun jgn bgt bikin sakit kepala bacax tdk ada spaso
2024-05-22
0
Rizal Arfan
lanjut thor update
2021-11-19
2