Handphone Miranda terus saja tidak berhenti berdering membuat Aliya sangat kesal.
"Bisakah handphone itu di nonaktifkan dulu, menggangu sekali sesibuk itukah sampai tidak ada waktu luang bersama keluarga."
Miranda melihat handphone nya dan ternyata itu panggilan telephone dari Fabian dan langsung menonaktifkan.
"Sayang, maafkan Mama yaa ayo sekarang kita berdoa untuk Papa."
Aliya dan Mama nya pun mendoakan dengan khusu, Miranda melihat Aliya meneteskan air mata nya. dia langsung berpikir apa seharusnya dia segera memberikan sosok ayah agar Aliya tidak merasa kesepian dan tidak harus lagi menutupi sosok Fabian.
Selesai berdoa dan menabur bunga, Miranda dan Aliya meninggalkan makam tersebut.
"Sayang, apa kamu rindu dengan sosok ayah di keluarga kita ini ?".
Pertanyaan Miranda membuat Aliya terkejut.
"Apa maksud Mama akan menikah lagi ? dengan siapa Mama akan menikah ?."
Miranda di buat kebingungan untuk menjawab pertanyaan dari putri nya itu
"Kenapa kamu jadi bertanya balik sama Mama sayaaaaang, jika ada lelaki yang terbaik untuk Mama kenapa tidak Mama menikah lagi."
Aliya langsung tersenyum dan memandangi sinis kepada wajah Mama nya itu.
"Ohhh jika lelaki itu terbaik hanya untuk Mama, tidak untuk aku Mama akan tetap menikah dengan nya, egois sekali hanya memikirkan kebagian sendiri."
Aliya langsung berlari dan masuk ke dalam mobil nya.
"Ahhhhhhh, aku salah ngomong lagi. tapi apakah Aliya menerima sosok Fabian yang usianya jauh lebih muda dari aku, aku sudah merasa sangat nyaman di dekat Fabian."
Miranda mengaktifkan handphone nya kembali ternyata ada pesan masuk dari Fabian.
*Sayaaaaang, kenapa panggilan telephone nggak di angkat sih. Aku sekarang butuh banget uang 30 juta, aku janji malam aku akan puas2in kamu*
Miranda langsung lemas membaca pesan dari lelaki simpanan nya itu.
"Kenapa selalu uang yang ada di pikiran nya itu, padahal aku sudah punya niat serius dengan dia."
Miranda langsung membalas pesan tersebut
*Nanti sore aku transfer uang nya*
Miranda langsung menyusul Aliya ke dalam mobil.
"Lama sekali sih Mam, ayoo cepatan kita pulang sekarang."
Aliya terlihat sangat kesal sekali dengan Mama nya itu, membuat Miranda tidak berani lagi membahas tentang pernikahan.
"Aliya sayaaaaang, bagaimana dengan sekolah kamu, sebentar lagi kamu akan lulus SMA dan segera kuliah untuk bisa menggantikan posisi Mama di kantor."
"Sekolah ku selalu ramai dan banyak teman, tapi aku selalu sedih ketika sudah sampai di rumah tidak ada sosok keluarga yang menemani ku di saat aku sarapan pagi dan makan malam."
Miranda tertunduk malu mendengar perkataan itu, karena dia memang sangat sibuk sekali dan mempunyai sedikit waktu luang di pakai bersenang-senang dengan lelaki simpanan nya.
"Mama minta maaf yaa sayaaaaang, Mama janji akan lebih fokus sama kamu sekarang yaa. kamu mau kan memafkan Mama."
Aliya hanya terdiam dia fokus dengan handphone nya, tidak menjawab ucapan dari Mama nya
Sesampainya di depan rumah, Aliya memilih langsung masuk ke dalam rumah.
"Ahhhhhhhh, apa yang harus aku lakukan sekarang. Aliya begitu sangat kecewa dengan kesibukan aku, harus bagaimana lagi untuk bisa mengambil hati Aliya."
Handphone Miranda berdering kencang kembali.
"Astaga, aku lupa mentransferkan uang untuk Fabian."
Miranda langsung mentransfer uangnya dengan mudah hanya lelaki simpanan nya itu tanpa harus berpikir panjang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 271 Episodes
Comments