Aliya turun dari mobil nya, sambil membawa bucket bunga untuk papa nya. Dia tertunduk di sepanjang jalan sambil membawa bucket bunga tersebut. Sampai akhirnya dia ada di depan tempat peristirahatan terakhir papa nya.
"Papa, bila waktu bisa ku putar kembali. Aku ingin hidup sederhana saja tapi aku bisa memiliki keluarga yang utuh, aku sangat merindukan papa dan mama, sekarang mama lebih fokus dengan pekerjaan dari pada dengan aku pap, tapi aku tahu itu semua demi untuk masa depan aku. I Love You Papa, aku berangkat sekolah dulu yaa."
Aliya menyimpan bucket bunga tersebut, dia tersenyum manis sambil memandangi bat nissan papa nya.
"Aku pergi dulu ya pap,"
Aliya langsung meninggalkan tempat tersebut, dia masuk ke dalam mobil nya.
"Langsung berangkat ya Pak, saya takut kesiangan," ucap Aliya sambil meneteskan air mata nya.
"Baik nona Aliya".
Aliya merupakan murid yang sangat cerdas dan berprestasi di sekolah nya, tapi mama tidak pernah mengetahui hal itu karena kesibukan nya. Dia pun sangat jarang sekali bertemu bahkan mengobrol dengan anak perempuan tersebut.
"Pak, besok adalah hari ulang tahun aku yang 17 tahun. Apakah mama akan ingat yaa dengan hari itu, kenapa mama begitu sangat sibuk sekali seperti berpikir bahwa dia tidak punya anak saja."
Sesampainya di depan gerbang sekolah, Aliya langsung turun dari mobil nya, dia langsung di hampiri oleh siksa sahabat sejati nya.
"Liya, kamu kenapa ko kaya habis nangis lagi yaa, ya ampun Alya kamu kenapa lagi sih,"
Siksa langsung membawa Aliya untuk masuk ke dalam kelas.
"Ayooo, ayoo kita duduk sini dan ceritakan semuanya."
Aliya hanya tersenyum saja kepada Siska.
"Aku nggak apa-apa ko Siska, aku baik-baik saja tadi cuman sedih aja keinget sama Almarhum papa."
Siska adalah teman yang sangat dekat sekali dengan Aliya, karena Aliya dia lebih menyendiri dari pada berkumpul bersama teman-teman nya.
"Yasudah, kalau begitu tapi ingat yaa kalau mau cerita aja yaa, jangan sampai kamu di pendam sendiri."
Aliya hanya menggangukan kepalanya dan tersenyum manis.
Bell masuk kelas berbunyi Aliya memulai proses pembelajaran nya.
*****
Miranda terbangun dari tidurnya, dia kaget melihat sudah jam 9 pagi.
"Astaga, aku telat masuk ke kantor bagaimana ini yaa," Miranda melirikan mata nya, ternyata Fabian masih ada di samping nya, ia tersenyum manis sambil memandangi wajah lelaki yang umurnya lebih muda dari dia.
"Hei, bangun kenapa kita bisa kesiangan seperti ini sih, kenapa kamu tidak membangunkan aku,"
Fabian tidak menjawab pertanyaan dari Miranda dia malah berpura-pura tidur, ketika Miranda hendak beranjak dari tempat tidurnya. Fabian menarik tangan Miranda dan membuat mereka saling bertatapan.
"Jangan pergi, aku masih ingin di sini bersama kamu sayang," ucap Fabian sambil mencium bibir mungil Miranda.
"Tapi aku harus berkerja hari ini, bagaimana jika besok kita bersenang-senang kembali, tapi aku sangat merasa sangat puas malam ini bersama kamu, sampai kita kelelahan dan kesiangan bersama".
Fabian terus memandangi wajah cantik Miranda, yang walaupun usianya 13 tahun lebih tua dari nya, tapi masih terlihat sangat cantik dan menarik perhatian.
Apapun yang Fabian minta selalu di berikan oleh Miranda, dia lelaki bayaran pemuas hasrat Miranda yang sangat Kesepian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 271 Episodes
Comments