Sesudah pulang sekolah Aliya seperti biasa di jemput oleh supir pribadi nya, wajah Aliya selalu saja murung tidak pernah tersenyum.
"Kita langsung pulang saja yaa pak, semoga saja Mama ada di rumah."
Aliya masuk ke dalam mobil nya, dia memandangi kaca mobil nya sambil melamun, supir pribadi pun sangat kasian kepada Aliya.
"Nona kenapa,? apa ada permasalahan di sekolah.?" Tanya supir nya tersebut kepada Aliya tapi Aliya hanya menggelengkan kepalanya saja.
"Besok hari ulang tahun aku yang ke 17 tahun, apa Mama akan datang hanya untuk memberikan ucapan tidak perlu hadiah aku sudah sangat senang sekali."
Supir pribadi nya pun langsung terdiam dan tidak berani untuk berkata apa-apa karena memang itu sangat tidak mungkin Mama nya bisa datang.
Sesampainya di rumah, Aliya lebih suka langsung masuk ke dalam kamar menghabiskan waktu nya di sana.
"Nona, mbak bikinin teh manis hangat yaa. Nanti mbak bawa kan ke dalam kamar."
Aliya langsung menjawab dengan singkat.
"Iya mbak terimakasih yaa."
Aliya langsung masuk ke dalam kamar nya, dan menutup rapat pintu kamar nya.
"Kasian sekali nona Aliya semenjak papa nya meninggal dunia dia kekurangan kasih sayang orang tua nya. Semoga saja dia tidak terjerumus pergaulan bebas."
Aliya memandangi foto keluarga nya, dia langsung melempar foto tersebut.
"Aku sudah tidak punya keluarga sekarang, aku harus bisa hidup mandiri apalagi nanti jika aku lulus sekolah dan kuliah, lebih baik aku keluar dari rumah ini saja."
****
Di tempat yang berbeda Miranda berniat untuk segera pergi ke kantor nya, sebelum dia pergi dia pasti menyimpan uang untuk Fabian.
"Aku pergi dulu ya sayang, aku harus langsung berkerja dan kamu jangan pernah bikin aku kecewa pergi bersama perempuan lain."
Ucap Miranda kepada lelaki simpanan tersebut.
"Kamu jangan hawatir sayaaaaang, karena aku pasti akan setia sama kamu."
Miranda langsung meninggalkan apartemen nya, untuk pergi ke kantor nya.
Fabian langsung tersenyum puas ketika melihat uang yang di berikan oleh Miranda.
"Miranda loe adalah mesin ATM untuk gue, gue nggak akan ninggalin loe kalau belum mengambil 1/2 dari harta kekayaan Almarhum Suami loe."
Fabian langsung pergi dari Apartemen itu dan pergi bersenang-senang dengan teman-teman nya di belakang Miranda.
"Di depan loe, gue nurutin apa kemauan loe tapi gue juga lelaki normal yang ingin punya pasangan yang lebih mudah dari gue nggak mungkin yang seumuran sama ibu gue."
Fabian langsung bersiap pergi, menunggu Miranda menjalankan mobilnya. Dia pun langsung pergi dengan mobil pemberian dari Miranda.
"Gue harus lebih memainkan hati nya, supaya gue bisa dapet yang gue inginkan lebih banyak dari ini."
Fabian sungguh berhati licik, dia hanya mengincar harta kekayaan saja.
****
Miranda sampai di kantor nya, ketika dia masuk ke ruangan nya. Dia melihat foto keluarga nya.
"Yaa Tuhan, besok itu adalah hari ulang tahun nya Aliya, sekarang usia nya sudah 17 tahun. Aku yang terlalu sibuk nggak pernah ada di samping Aliya, bahkan seminggu ini aku belum bertemu dengan dia karena kesibukan aku yang luar biasa sekali."
Miranda langsung mengambil handphone nya untuk menghubungi Aliya.
"Hmmmm, sekarang seharusnya Aliya sudah pulang sekolah dia sudah sampai di rumah."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 271 Episodes
Comments