BAB 4

Ansell kini mengaktifkan kembali ponsel yang ada di tanga nya.

Dan langsung mengetikkan nomer nya di hp Zahra dan langsung melakukan panggilan.

tut...tut...tut...

Hanya itu yang terdengar di ponsel nya.

tidak ada jawaban dari sana.

Karena Zahra sedang merapihkan kerudung nya, untuk bersiap siap pulang ke rumah, setelah dia melaksanakan sholat zuhur berjamaah.

Dan belum sempat melihat tas nya, dan suara nada dering hp Ansell pun tidak terdengar karena suaranya sangat pelan hingga Zahra tidak menyadari panggilan hp di tas nya.

~

Di ruangan meeting 3 laki laki itu masih terkulai frustasi.

Ansell yang melakukan kesalahan tapi dia yang terlihat sangat kesal, sambil terus menggerutu pada hp yang ada di tangan nya.

terus memaki maki nya, padahal hp itu tidak akan kenapa napa, walaupun Ansell terus saja marah marah.

"Dasar hp pembawa sial...!" terus menggerutu sambil menyimpan keras hp nya di atas meja karena tidak ada jawaban dari sana.

Dengan keras nya Ansell menyimpan hp di atas meja sampai membuat ada goresan di hp Zahra karena terlalu keras Ansell menyimpan nya.

"Kenapa kau malah marah marah sama hp... walaupun kau marah marah, itu tidak akan mengembalikan semuanya Sell,...!" ucap santai David mulai menceramahi Ansell.

Namun Ansell tidak menghiraukan kata kata David, dia masih terus menggerutu belum bisa meredakan amarahnya.

"Kenapa bisa tertukar seperti ini si...?" decak bingung Ansell sambil mengingat ngiat kapan ponselnya tertukar dengan milik orang.

"Apa yang tertukar bos...?!" tanya Raka antusias karena mendengar jelas umpatan Ansell.

"Brakk..."

tiba-tiba dengan keras Ansell langsung melemparkan Hp Zahra ke hadapan Raka.

"Buang tuh hp pembawa sial... itu bukan hp ku! hp ku tertukar dengan milik orang lain...!" ucap Ansell menjelaskan.

Membuat David dan Raka langsung saling menatap heran.

"Pantesan dari tadi dia marah marah,ternyata itu bukan hp nya hahaha,..." batin David tertawa puas seakan seperti sedang meledek Ansell.

"Kenapa bisa tertukar bos...?" tanya Raka penasaran, sambil mengambil hp yang ada di depannya. dan mulai memperhatikan nya.

"Pasti tertukar saat kau sedang asik bermain dengan para wanita kan...?" ledek David malah memperburuk suasana hati Ansell. sudah membayangkan kalau hp Ansell tertukar saat dia berpesta pora dengan para wanita karena di saat itulah Ansell biasanya lupa diri.

"Diam kau sialan..." decak Ansell kesal.

"Kok hpnya bisa sama persis dengan hp bos ya...?" berucap serius "Pantas saja sampai tertukar memang kalau di lihat dari luar tidak ada bedanya" ucap santai Raka, masih terus memperhatikan hp di tangan nya.

Dan kini mulai menekan on menghidupkan hp nya, namun seketika terkejut karena ada retakan dalam layar hp, akibat benturan saat Ansell melemparkan nya.

"Wah boss... hp orang rusak bos,! kau terlalu keras melemparkan nya, jadi layarnya pecah!" ucap heboh Raka sambil memperlihatkan hp nya pada Ansell.

"Wah...keterlaluan loe Sell, bagaimana kalau nanti yang punya nya marah?" seru David ikut antusias menimpal pembicaraan Raka.

membuat Ansell makin kesal mendengar ocehan 2 orang di hadapannya .

"Lebih marah pemilik hp itu karena hp nya rusak!! atau gue yang kehilangan ratusan miliar gara gara hp nya hah" teriak Ansell kesal.

Membuat David dan Raka langsung saling menatap, mengangkat kedua bahunya ke atas, sudah tau kalau Ansell sedang marah, walaupun di nasehatin seperti apapun amarahnya tidak akan melunak, dan memang ada benar nya juga obrolan Ansell, karena suara keras hp itulah yang membuat semuanya jadi kacau.

Dari pada mendengarkan 2 ocehan orang di depannya,

kini Ansell mengingat kejadian tadi saat Dia di bandara, saat dia tidak sengaja bertabrakan dengan seseorang, dan membuat hp nya sampai terjatuh dan begitu pula hp orang yang bertabrakan dengan nya juga ikut terjatuh, Ansell langsung yakin di saat itulah hp mereka tertukar.

Ansell kini makin tambah kesal karena mengingat orang yang bertabrakan dengan nya dia lah yang pertama mengambil hp, hingga membuat hp mereka tertukar.

Ansell pun langsung memanggil lagi hp nya untuk membuat perhitungan pada orang yang mengambil hp nya.

~

Di Pesantren Zahra sudah terlihat rapi dan mulai meninggalkan Pesantren melangkah menuju ke mobil taxi, yang dari tadi menunggu nya.

Tiba-tiba langkah Zahra terhenti karena mendengar suara nada dering di tas nya,

merasa aneh Zahra langsung membuka tasnya dan langsung mengambil hp nya. walaupun merasa binggung karena nada dering nya berubah awalnya Zahra bisa saja, namun di saat Zahra melihat layar hp nya, di saat itulah Zahra merasa makin aneh saat melihat tampilan layar nya yang beda di tambah lagi kenapa panggilan masuk itu justru nomer nya sendiri.

"Astaghfirullah al adzim...hp siapa ini...? " kaget Zahra terkejut dengan menohok melihat hp yang ada di tangan nya dan ternyata itu bukan miliknya.

Zahra langsung mengingat kejadian saat di bandara tadi, mengingat bahwa tadi sempat bertabrakan dengan orang dan membuat hp nya terjatuh. dan saat mengingat itu Zahra yakin bahwa hp yang ada di tangan nya adalah milik orang yang kini sedang memegang hp nya.

Zahra mulai bingung antara harus mengangkat atau tidak panggilan masuk di hp milik orang lain, namun saat melihat nomer yang ada di layar hp adalah nomernya.

Zahra mulai memberanikan diri untuk mengangkat nya, walaupun mungkin terkesan tidak sopan menggunakan telepon milik orang, namun itu madarat supaya Zahra bisa menukarkan hp nya kembali dengan si pemilik hp yang kini sedang memegang hp nya.

Walaupun ragu kini Zahra pun mulai menekan lkon hijau di layar hp, dan mulai mendekat kan hp nya ke telinganya untuk mendengarkan suara di seberang sana.

~

Ansell yang sudah menyadari teleponnya di angkat dia langsung to the point melampiaskan kemarahan nya, pada orang si pemilik hp yang ada di tangan nya.

"Hei...apa kau tidak sadar dari tadi kau memegang hp orang?!" langsung bicara walaupun orang di seberang sana belum berkata apa apa. "Apa kau tidak sadar saat beberapa panggilan masuk ke hp ku, tapi kau masih tidak menyadari kalau itu bukan hp mu, atau kau memegang sengaja ingin mengambil hp ku hah...?" teriak marah Ansell melupakan kekesalan nya pada orang yang memegang hp milik nya.

Membuat Zahra di seberang sana tertegun heran.

Begitu pun David dan Raka mereka hanya bisa menggelengkan kepalanya mendengar kemarahan Ansell.

"Astaghfirullah...aku memang salah karena terlalu ceroboh, tapi tidak harus semarah itu kan..." batin Zahra kaget sambil menjauhkan ponsel dari telinganya, karena mendengar perkataan Ansell yang begitu keras nya.

Merasa bersalah karena memang Zahra yang terlebih dulu mengambil hp nya. kini dia mulai menarik napasnya untuk menjawab perkataan Ansell.

"Ma...maaf...Tuan...! saya tidak sengaja, saya baru menyadari nya, karena saya dari tadi tidak melihat hp sama sekali...!" jawab Zahra dengan sedikit terbata bata, keburu takut duluan karena mendengar perkataan Ansell yang terdengar sangat kejam.

"Kalau kau beneran tidak sengaja, cepat kembalikan hp ku.!" teriak Ansell menegaskan Zahra.

Namun saat Zahra akan menjawab perkataan Ansell, terdengar suara salah satu anak santri yang keluar dari Pondok dan menghampiri Zahra.

"Kak Aisyah...!!" panggil salah satu anak santri dengan begitu keras nya, sampai Ansell yang di seberang sana bisa mendengar dengan jelas suara itu.

"Kak Aisyah mau pulang...?? besok ke sini lagi kan untuk mengajar di sini...?" tanya santri penuh harap karena masih rindu dengan Zahra.

Ansell yang masih melakukan panggilan menggerutu kesal karena terabaikan oleh Zahra.

"hei...berani sekali kau mengabaikan telepon ku, dengarkan aku...! aku sedang bicara pada mu..." terik Ansell tidak terima jika dia di abaikan.

Namun Zahra tidak menghiraukan perkataan Ansell, karena kedatangan anak santri yang menghampirinya dan bertanya pada nya,

Zahra langsung menjawab pertanyaan sang santri, dan mengabaikan telepon dari Ansell.

" Iya...Kak Aisyah pulang dulu, insyaallah kalau tidak ada halangan Kak Aisyah besok ke sini lagi" ucap ramah Zahra sambil mengelus kepala santri yang menghampiri nya, merasa gemas melihat tingkah nya, yang sepertinya tidak ingin di tinggalkan oleh nya.

Ansell yang mendengar pertuturan lembut ucapan Zahra di balik teleponnya, seketika menghembuskan nafas panjang, entah apa yang sebenarnya ia dengar, namun cara bicara Zahra yang terdengar sangat lembut, serasa menjadi ketenangan saat mendengar nya.

Yang awalnya terus protes karena terabaikan kini dia diam dan mendengarkan pembicaraan Zahra dengan sang santri di balik teleponnya.

"Nah sekarang...kamu masuk lagi ya, Kak Aisyah mau pulang dulu...!" pinta Zahra.

"Baik Kak..." patuh sang santri " terimakasih makanannya ya Kak...aku masuk dulu... Assalamualaikum Kak Aisyah..." pamit sang santri dengan tersenyum manis dan langsung menyalami tangan Zahra dan langsung berjalan masuk ke dalam.

"Wa'alaikum salam wa Rahmatullah wa barakatuh..." jawab Zahra sambil tersenyum melihat kepergian anak santri yang sudah masuk ke dalam Pondok.

Ansell terus saja mendengarkan pembicaraan Zahra, mendengar tutur kata lembut dan suara merdu Zahra, membuat Ansell tertegun diam, rasanya kekesalan yang awalnya menggebu gebu ingin memarahi Zahra kini langsung sirna, serasa terhipnotis mendengar percakapan mereka.

Sedangkan Zahra yang mendapat panggilan dari Ansell,

hampir saja lupa kalau dia sedang mengangkat panggilan, Zahra pun langsung mendekatkan lagi ponselnya ke telinganya,

namun tidak mendengar suara di balik teleponnya.

Karena Ansell di seberang sana sedang melamun setelah mendengar semua percakapan Zahra dengan sang santri.

"Aisyah....! apa mungkin itu nama nya...!" seolah bertanya padahal Ansell menebak karena mendengar jelas bahwa wanita yang mengambil hp nya menyebutkan nama itu,

"kampung sekali" berucap sambil membentuk seringai kecil di bibirnya.

Kini Ansell mulai memperhatikan hp yang ada di tangan nya.

"Rusak...!" berucap santai saat melihat hp Zahra yang layarnya pecah karena ulah nya.

Kini serasa terbesit rasa bersalah di hatinya karena telah merusak hp Zahra,

tiba-tiba lamunannya buyar karena ada suara di seberang di ponselnya .

"Assalamualaikum... maaf Tuan...

kalau boleh tau di mana lokasi Tuan... biar saya mengembalikan hp nya?" ucap Zahra dengan begitu sopan.

Membuat Ansell tertegun.

"Kenapa bisa dia masih berbicara ramah, padahal dari tadi aku memarahi dan membentak nya," ucap heran Ansell, kini dia makin merasa bersalah karena telah merusak hp Zahra.

"Kau tidak usah mengembalikan hp ku, kau bisa memakai nya, aku tidak membutuhkan itu" bicara dengan santai nya, seolah tidak menganggap penting hp nya. Padahal dia merasa bersalah karena telah merusak hp Zahra, namun ia tidak mau mengakui nya, karena tidak ingin harga diri nya jatuh.

Membuat Zahra jadi kaget saat mendengar nya.

"Tapi Tuan...hp saya...!"

"Bukan kan hp ku sudah menjadi gantinya, lagi pula ini kesalahan mu karena terlalu ceroboh, anggap saja hp mu sebagai penebus kesalahan mu..."

berucap tegas berusaha so cool malah memojokkan Zahra.

Namun walaupun berkata seperti apapun Zahra tetap saja tidak menerima nya, di kira itu sepele sampai bisa bertukar seenaknya.

"Tapi Tuan..." terus mengelak tidak menerima apa yang di katakan Ansell.

"Jangan terus protes, bukankah hp nya juga sama persis, tidak ada yang rugi di antara kita, kau tidak perlu mengembalikan hp ku pakai saja..!

aku tutup teleponnya, aku sibuk," seru Ansell menegaskan lagi sambil mematikan telepon nya.

"Tapi...!" belum selesai Zahra bicara panggilan nya malah sudah terputus.

Membuat Zahra langsung tertegun bingung.

"Ya Alloh...kenapa jadi seperti ini...? apa mungkin benar ini balasan karena kecerobohan ku?"

tapi kenapa harus berakhir begini,!?

apa dia tidak menganggap penting hp nya, sampai semudah itu memberikan nya pada orang lain, dan kenapa dia malah mengingatkan hp ku.

Akh...aneh sekali...!"

Walaupun masih belum menerima nya, Zahra terus saja menenangkan hati nya, Zahra pun langsung masuk ke mobil dan segera kembali ke rumah.

.

.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Fae

Fae

Bukan masalah hp nya yg sama sih klo saya, tp isi di dlm nya.
Di jaman skrng apa yg ga di simpen di Hp?!??!
Dokumen² pribadi atau bisnis, foto² dan video, akun²...baik akun pribadi ataupun akun² buat masuk ke aplikasi perbankan, market place, dan aplikasi² online yg lain, dsb.

2022-03-24

0

Ainin Mu

Ainin Mu

syuka KA ma karya novel yg ini ,religius tp saran KA ,buat judul tiap bab nya heee

2021-10-31

0

Qiza Khumaeroh

Qiza Khumaeroh

arsell bner2 yaaa bkin emosi😡😡😡😡😡😡 bru dger suaray aja udh terpesona apalgi ktemu orangy,,

2021-10-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!