BAB 3

لقد خلقنا الا نسا ن في كبد

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah

(QS Al Balad : 4 )

_____________________________________________

Di dalam pondok anak anak santri sudah bersiap siap untuk menyambut kedatangan Zahra.

salah satu santri di sana ada yang melihat kedatangan Zahra dia langsung memberi tahu yang lain dan langsung mengajak yang lain berkumpul di aula tengah pondok. untuk membuat kejutan untuk Zahra.

mereka sangat senang saat mendengar bahwa Zahra sudah kembali dari luar negeri dan sekarang sedang berkunjung ke Pesantren. hingga membuat mereka semua langsung antusias.

Anak anak santri sangat menyukai Zahra. pasalnya saat dulu Zahra belum memutuskan untuk berkuliah, Zahra selalu membantu ummie, untuk mengajar anak anak santri di sana, bersama dengan salah satu teman yang juga seumuran dengan Zahra. bahkan saat sudah kuliah pun, jika Zahra sedang pulang libur tengah semesternya, Zahra selalu menghabiskan waktu di Pesantren dan mengajar anak santri di sana.

sikap Zahra yang baik dan ramah, serta selalu penuh kesabaran saat mengajar, membuat anak anak santri menyukai dan selalu merindukan nya.

Anak anak yang mondok dan mengaji di sana rata rata semuanya masih sekolah,, ada yang masih duduk di bangku SMP dan adapula yang masih SD.

Anak anak yang mondok di sini mereka semua berasal dari kota ini, untuk bersekolah, dan mengaji mondok di Pesantren,

bahkan ada pula yang dari luar kota yang sengaja

bersekolah dan mengaji di sana,

Zahra kini melangkahkan kakinya masuk ke dalam pintu utama saat akan masuk ke dalam Pondok para santri, berjalan dengan santai sambil membawa begitu banyak makanan di tangan nya.

Zahra perlahan memegang hendel pintu, dan bermaksud untuk membuka nya,,

namun kalah cepat di bukan dari dalam. dan di kaget kan oleh anak santai yang sudah berjajar menyambut nya.

"Assalamualaikum, Ahlan wa Sahlan Kak Aisyah,"

gemuruh para santri mengucap salam pada Zahra dengan begitu riang menyambut nya.

Membuat Zahra langsung tersenyum haru melihat anak santai yang sedang tersenyum cerita menatap nya.

"waalaikumsalam," jawab senang Zahra sambil berjalan menghampiri mereka.

Dan dengan cepat para santri pun langsung berebutan memeluk Zahra melepaskan kerinduan mereka.

"Kak Aisyah sehat, kami sangat merindukan Kak Aisyah... apa Kak Aisyah juga merindukan kami...?" ucap rindu salah satu santri di sana kepada Zahra mewakili perasaan semua santai di sana,

"Alhamdulillah Kak Aisyah sehat,

Kak Aisyah juga merindukan kalian...!" jawab ramah Zahra sambil melemparkan senyum pada anak santai di sana.

"Kak Aisyah membawa sesuatu untuk kalian"

ucap antusias Zahra sambil mengangkat tangan nya memperlihatkan apa yang di bawanya dan langsung Zahra berikan kepada mereka.

"Terimakasih Kak Aisyah," sorak syukur anak santai, dengan begitu senangnya menerima makanan dari Zahra.

mereka pun langsung membuka makanan nya dan langsung di makan bersama sama.

Ya begitulah Aisyah Az Zahra, selalu di panggil Aisyah oleh orang orang di Pesantren,

dan dipanggil Zahra di luar umum.

***

Di sisi lain di sebuah gedung kantor

Rendra group kantor besar dan menjulang tinggi,

yang merupakan Kantor dimana tempat Ansell berkuasa.

Semua karyawan di sana selalu sibuk, terus bekerja dengan giat, karena jika ada yang melakukan kesalahan maka konsekuensi nya mereka harus di pecat , walaupun kesalahan nya sekecil apapun, karena itulah aturan utama di kantor Rendra group,

yang merupakan instruksi langsung dari CEO mereka.

Di sebuah ruangan terlihat dua laki laki yang sedang duduk namun dengan keadaan terlihat tidak tenang, berpakaian rapi dengan setelan jas yang menambah kewibawaan mereka, mungkin 2 orang ini memiliki jabatan tinggi di kantor tersebut.

Dan ternyata itu Raka yang merupakan sekretaris Ansell, dan yang satunya lagi adalah David yang merupakan Managernya Ansell.

mereka berdua adalah bawahan Ansell sekaligus teman dekat nya, tapi walaupun mereka teman, saat sedang di kantor mereka proposal kerja menghormati Ansell sebagai atasan nya.

"Apa Ansell belum kembali...!?" tanya David heran, saat masuk ke ruangan Ansell, tapi tidak melihat Ansell di dalam.

"Belum..! entah kemana tuh si bos... padahal sudah kuberi tahu kalau setelah jam makan siang kita ada pertemuan dengan klien penting...!" sahut Raka yang sedang membereskan beberapa berkas untuk persiapan meeting.

"Katanya dia akan menjemput adiknya yang baru menyelesaikan kuliah nya di luar negeri,

tapi kenapa sampai sekarang belum kembali juga...!" sauht David sudah mondar mandir sambil melihat jam yang melingkar di tangan nya.

"Coba kau telepon dia... mungkin dia lupa karena terlalu asik bertemu dengan adik nya, kau tau sendiri kan, si Ansell kalau sudah berhadapan dengan adiknya, Ansell yang kejam dan tegas bisa menjadi jinak karena harus menuruti kemauan si Alika..." perintah David sudah tidak tentang karena waktu meeting tinggal beberapa menit lagi namun Ansell belum kembali juga.

"Iya..." jawab patuh Raka dan langsung mengambil telepon nya untuk menghubungi Ansell.

"Tidak di angkat...!" ucap Raka sambil mengangkat kedua pundak nya.

"Coba lagi ****...waktu nya sudah mepet, kalau dia tidak datang tepat waktu, peluang kita untuk mendapatkan tender besar ini akan hilang," tegas David yang sudah cukup kesal malah makin kesal melihat Raka yang. Terlihat bodoh di pandangannya.

Ya begitulah hubungan mereka, sangat dekat sampai sudah terbiasa bicara kasar, dan Raka pun sudah terbiasa mendengar ocehan David, karena memang David terkenal suka berceramah di antara mereka bertiga.

Dengan sigap Raka pun terus melakukan panggil pada Ansell, namun tetap saja tidak ada jawaban.

Karena memang ponsel Ansell yang tertukar dengan Zahra, dan mereka belum menyadari nya satu sama lain.

Di Pesantren

Zahra kini sedang menjalankan shalat Zuhur berjamaah di masjid,

sedangkan tas barang barang nya ia simpan di kamar anak anak santai, dan tidak tau saat beberapa panggilan dari Raka masuk ke ponsel Ansell yang tertukar dengan nya.

Sampai sepuluh kali Raka terus menelepon Ansell namun tidak ada jawaban juga.

Membuat 2 laki laki itu kesal, bagaimana bisa Ansell tidak mengangkat telepon nya di saat waktu genting seperti ini.

Seperti bukan Ansell saja, karena tidak biasanya Ansell mengabaikan telepon dari Raka, walaupun dia sedang asik bermain dengan wanita sekalipun. pasti Ansell akan langsung mengangkat teleponnya.

~

Ansell baru sampai di rumahnya, langsung menghentikan mobil di depan pintu utama, dan segera menyuruh Alika untuk segera turun dan masuk.

"Masuklah, langsung istirahat, kamarmu sudah di bersihkan oleh pelayan, kalau mau sesuatu bilang saja pada pelayan, kau tidak boleh keluyuran,

Kakak harus segera ke Kantor," suruh Ansell pada Alika, berucap sambil menceramahi adiknya.

"Iya,iya, bawel, siapa juga yang mau keluyuran...lagipula tidak ada tempat yang ingin aku tuju, aku kan tidak punya teman dekat di sini, karena kau selalu saja melarang ku, untuk bergaul dengan teman teman ku, " ketus Alika sambil membuka pintu mobil nya dan langsung turun masuk ke dalam rumah.

Ansell yang melihat ekspresi adiknya yang menggerutu hanya bisa tersenyum kecil melihat nya. bukan tanpa alasan Ansell selalu ketat pada adiknya, karena Ansell takut adiknya akan terbawa ke pergaulan bebas, apalagi di jaman seperti sekarang, mengingat

dia saja selalu bermain dengan wanita, pasti akan ada laki laki lain di luar sana yang selalu bertingkah sama seperti dengan nya, atau bahkan mungkin mereka akan lebih parah dari pada dirinya.

Ansell kini mulai melajukan lagi mobilnya melaju dengan kecepatan tinggi karena waktu sudah cukup siang, dan dia harus segera sampai Kantor.

**

Ansell kini sudah sampai di kantor nya, berjalan tergesa-gesa langsung masuk ke dalam dan langsung di sambut dengan bungkukan hormat semua karyawannya.

Langsung masuk ke lift menuju ke ruangan nya.

Saat sudah sampai di ruangan, Ansell langsung di kaget kan oleh dua temannya yang sudah memasang wajah tidak bersahabat, menatapnya dengan tatapan kesal.

"Apa kau menjemput Alika ke Singapura,? kenapa kau lama sekali,?" gerutu David kesal saat melihat kedatangan Ansell.

"Hanya telat 5 menit kan, " jawab santai Ansell sambil melihat jam di tangan nya, dan mulai merapihkan pakai nya yang berantakan karena terlalu tergesa-gesa saat berjalan.

"Kau bilang hanya 5 menit!!

kau di pecat,segera bereskan barang barang mu,"

ledek David berucap dengan tegas sambil memasang wajah garang memperagakan apa yang selalu Ansell lakukan pada karyawan nya, bila ada seseorang karyawan yang telat masuk Kantor. begitulah Ansell selalu menghukumnya.

membuat Raka menahan keras tawanya.

"Aku bos nya di sini," bicara sambil menendang kaki David "Mana ada karyawan berani mecat atasan," tukas Ansell bicara dengan tegas dan langsung mengajak mereka berdua untuk segera menuju ruangan meeting.

membuat 2 laki laki yang berjalan di belakang Ansell langsung tersenyum cekikikan.

Mereka bertiga langsung berjalan menuju ke ruangan meeting, dengan posisi Ansell berjalan di depan sedangkan Raka dan David mereka berjalan di belakang samping kiri kanan Ansell.

"Bos. .apa yang tadi kau lakukan...? aku berkali kali menelepon mu, kenapa kau tidak menjawabnya...!?" tanya Raka

"Tidak ada panggilan ke ponsel ku, mungkin kau memanggil orang lain," jawab santai Ansell karena memang tidak merasa ada panggilan yang masuk, karena yang ada di saku nya memang bukan ponselnya.

"Beneran bos... aku beneran memanggil nomer bos, nih buktinya, bahkan aku memanggil sampai 10 kali...!" ucap Raka sambil memperlihatkan hp nya Kedepan Ansell, namun Ansell tidak terlalu mempedulikan nya, karena memang dia tidak mendengar ponselnya berbunyi.

Membuat Raka menggelengkan kepalanya heran.

Saat mereka sudah sampai di Rungan meeting mereka pun langsung masuk ke dalam, dan langsung menyalami kliennya yang sudah duduk terlebih dahulu di sana,

sambil menunduk maaf karena mereka telat menemui mereka.

Meeting pun dimulai, David langsung membuka pembicaraan di antara mereka. David menjelaskan tentang proyek yang akan mereka kerjakan begitu jelas dan terperinci, sang klien pun merasa puas dengan dengan apa yang dapat bicarakan David dengan begitu jelas nya.

Namun di saat suasana sedang terfokus pada pembicaraan David tiba-tiba terdengar suara ponsel yang mengganggu konsentrasi, membuat semua yang ada di ruangan meeting langsung melihat ke sumber suara ponsel yang terdengar sangat nyaring dan mengganggu, dan membuat para klien kecewa karena suara itu terdengar dari arah Ansell.

" Bos ponselmu berbunyi...! " bisik Raka memberitahu Ansell sudah bisa menyadari tatapan tidak suka orang orang di sana, di tambah lagi Ansell yang terlihat bisa saja karena memang Ansell menyangka itu bukan dari ponsel nya, karena tidak mengenali nada dering nya, hingga Ansell tetap diam saja padahal jelas-jelas sumber suara itu berasal dari saku jasnya.

Mendengar bisikan Raka, Ansell langsung mengambil ponselnya, saat melihat luarnya memang tidak ada yang aneh,

tapi dalam pikiran Ansell bertanya tanya, kenapa bisa nada dering nya jadi berubah, dan terdengar nyaring sekali.

Ansell pun langsung melihat layar Hp nya dan melihat siapa yang memanggil nya.

"Ayah" itulah nama yang ada di ponsel yang di pegang Ansell, membuat nya terkejut bukan main,

sejak kapan Ansell menyimpan nama kontak Ayah di ponsel nya, padahal jelas jelas Ayah Ansell sudah meninggal.

"Astaga... ponsel siapa ini...?"

batin Ansell kaget sambil mereject panggilannya karena suaranya yang tidak berhenti dan itu sangat mengganggu sekali.

Setelah mematikan ponselnya Ansell langsung memasukan lagi ke dalam sakunya.

Dan meminta maaf karena suara hp telah mengganggu pembicaraan mereka.

dan langsung menyuruh David untuk meneruskan pembicaraan nya.

Namun tidak beberapa lama ponsel di saku Ansell berdering kembali hingga lagi lagi mengganggu pembicaraan mereka.

"Aiiss...sial!! kenapa mengganggu sekali hah..."

decak Ansell kesal dan langsung menonaktifkan ponselnya.

Suara ponsel yang terus mengganggu, membuat klien yang meeting di sana merasa kecewa dan membatalkan kerjasama, karena ternyata perusahaan Ansell sangat tidak bisa disiplin dalam bekerja. sudah tidak bisa tepat waktu dan sekarang pemimpin nya sendiri tidak menghargai kedatangan mereka.

"Maaf Tuan Ansell, sepertinya kita tidak bisa melanjutkan kerja sama ini" tolak kecewa sang klien, bicara dengan tegas dan langsung berdiri membungkukkan kepalanya dan langsung keluar meninggalkan ruangan meeting.

Membuat Ansell tidak bisa berkata kata, begitu pula dengan David mereka tidak bisa mencegah klien itu, dan tidak bisa memperbaiki keadaan mereka.

" Akgh... kacau..." decek frustasi Ansell sambil memukul keras meja di depan nya.

"Ansell...!" teriak David kesal "Apa kau sudah gila, sejak kapan kau jadi teledor begini hah..."

merasa jengah David yang tadinya berdiri langsung mendudukkan badannya di kursi, dan langsung menyandarkan kepala, menenangkan diri diri kekesalannya.

"Bos...hilang sudah kesempatan kita" ucap Raka yang ikut frustasi, padahal dia sedari tadi sudah menyiapkan semuanya dengan baik, namun semuanya hilang dalam sekejap.

"Dasar Hp sialan loe...!" gerutu Ansell sambil mengambil ponselnya,

ingin rasanya ia membantingkan hp nya namun ia urungkan karena dia harus tau siapa pemilik hp ini, yang membuat nya kehilangan peluang sampai ratusan miliar.

rasanya ingin sekali Ansell memberi perhitungan pada sang pemilik hp yang kini ada di tangan nya.

.

.

.

.

bersambung....

Terpopuler

Comments

Milady Adara

Milady Adara

kapan terkukar ponselnya

2022-01-14

1

Mak Nai

Mak Nai

Pas baca dipart ini aku ngakak😂😂😂

2022-01-05

0

Qiza Khumaeroh

Qiza Khumaeroh

tau rsa lo shel trllu cuek,,

2021-10-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!