2 Hari telah berlalu, namun tidak ada kabar dari Anna. Dengan wajah sendu Jason terus berputar di atas kursi yang didudukinya.
" Jason, apa kamu sudah buat surat persetujuan penangguhan penahan tersangka JH?" tanya Miko salah seorang polisi rekan kerja Jason
Namun Jason terus melamun. Segala hal tentang Anna terus saja mengisi pikiran Jason. Ia menghawatirkan gadis itu.
"Jason! Apa yang kamu pikirkan? dari tadi aku perhatikan kamu melamun saja. Apa ada masalah? " tanya Miko lagi
"Oh ya.. Ada apa Miko? tanya Jason
" tadi aku tanya, apa kamu sudah buat surat persetujuan penangguhan penahanan tersangka JH? tapi kamu terus melamun. " tukas Miko.
"tentu saja sudah.. aku sudah meletakkannya di meja pak Sony" jawab Jason
"Baiklah. Tapi apa kamu sedang ada masalah? apa yang bisa aku bantu? " Tanya Miko penasaran melihat tingkah laku Jason belakangan terasa aneh. Pria yang selalu fokus bekerja sekarang sering melamun dan kurang bersemangat.
"Eh Miko, menurutmu apa yang terjadi kalau ada pria yang terus merasa khawatir pada seorang gadis? pria itu resah ingin tau kabar gadis itu, dan gadis itu selalu muncul di pikirannya? tanya Jason
" Siapa pria yang kamu maksud?" Miko penasaran
"ada seorang temanku" jawab Jason sambil menundukkan kepalanya
"menurutku pria itu sangat menyukai gadis itu, bahkan sepertinya dia sedang jatuh cinta pada gadis itu. " terang Miko
"jatuh cinta? " tanya Jason dengan wajah polosnya
"Ya.. pasti dia sedang jatuh cinta. Apa dia merasa ingin selalu melihat gadis itu, merasa rindu?" tanya Miko lagi
"Ya." jawab Jason bersemangat
"Kalu begitu tidak salah lagi, pasti dia sudah jatuh cinta pada gadis itu. Tapi apa benar pria ini adalah temanmu? Tanya Miko masih merasa penasaran
" ten.. tentu saja temanku" Jawab Jason gugup
"oh ya? kenapa aku merasa ini seperti tentang dirimu ya? goda Miko
" bukan, ini tentang temanku. Apa kamu tidak percaya? " Jason mulai salah tingkah
"baiklah-baiklah.. mau dipikirkan bagaimana pun memang tidak mungkin kamu. Kamu kan pria super cuek dan dingin terhadap wanita. nanti kalau kamu sudah mulai berlaku hangat terhadap seorang gadis barulah itu berarti kamu sedang jatuh cinta. seperti yang temanmu lakukan. " Miko mengakhiri percakapan mereka sambil berjalan keluar.
***
"Ada beberapa obat yang masih harus diteruskan, jadi aku meresepkannya kembali. Minumlah obatnya secara teratur, makan makanan bergizi, istirahat yang cukup dan berolahraga ringan 3 kali seminggu. " Kata Anna yang sedang meresepkan obat untuk pasiennya.
" Terimakasih dokter Anna. Kalau begitu kami permisi dulu" kata pasien yang bersiap pergi.
"Sama-sama. Semoga lekas sembuh. " jawab Anna sambil tersenyum.
setelah pasiennya pergi Anna memijat pelan lehernya, ya.. dokter cantik itu sedikit lelah karena melayani banyak pasien hari ini.
"Suster Revi, apa masih ada pasien?" tanya Anna
"tidak ada lagi dok." jawab suster Revi
"kalau begitu aku akan pulang. Serahkan semua data di mejaku ke bagian administrasi ya. " pinta Anna
Baru saja berjalan keluar langkahnya terhenti oleh seseorang yang meraih lengannya.
"Jason kamu? Ada apa?" tanya Anna sedikit kaget
"Dokter Anna, bisa kah kamu membantuku? Luka di perutku terasa sedikit sakit. Apa ada masalah dengan jahitan nya? " pinta Jason
"Tidak mungkin, aku yang menjahit nya dan tidak pernah terjadi hal seperti ini sebelumnya. " Anna bingung
"tapi ini sungguh terasa sakit. coba.. coba kau periksalah dulu. " Rengek Jason
"Hah.. baiklah, silahkan ke ruangan ku" jawab Anna sambil menghela nafas.
Jason mengikuti langkah Anna sambil tersenyum. Ia merasa senang, ternyata alasan yang dibuatnya berhasil. Yah.. Jason hanya membuat alasan untuk bisa bertemu dengan Anna. Ia merasa tertarik dengan dokter cantik itu. Para perawat merasa bingung mengapa Anna kembali ke ruangannya.
"dokter Anna kenapa balik lg ya Mer?" kata suster Revi
"ya mana aku tau. tapi sama siapa dia? ya ampun tampan sekali. " suster Mery terperangah
"Apa itu pacar barunya dokter Anna? suster Revi penasaran
" Oh iya.. aku baru ingat, itu pasien yang datang dengan tusukan pisau di perutnya, siapa namanya ya.. aduh.. ehm.. oh iya Jason.. itu uan Jason" suster Mery baru mengingat Jason
"lalu, ada apa dengan mereka? apa kamu tidak penasaran? " Suster Revi mengajak Suster Mery untuk mengamati dari pintu.
"berbaringlah." kata Anna
kemudian Jason berbaring dengan menyembunyikan senyum di wajahnya.
"ehm.. sepertinya ini baik-baik saja, tidak ada masalah. Apa kamu yakin ini terasa sakit? seharusnya sudah tidak ada gejala apapun. ini sudah sembuh. " Jelas Anna sambil meraba bekas jahitan luka di perut Jason.
"aku yakin An. sakitnya berasal dari sini. " Jason beralasan
Anna terdiam sejenak. lalu "baiklah, aku akan memberimu obat anti nyeri, silahkan kamu minum dan kalau sudah tidak terasa nyeri segera hentikan mengkonsumsi nya. " Anna berjalan mengambil obat anti nyeri di kabinetnya.
"Baiklah, Terima kasih Anna" ucap Jason sambil tersenyum.
"pasti ada sesuatu yang terjadi dengan mereka". suster Revi menyimpulkan
" iya, kamu benar sekali. sangat terlihat jelas di raut wajah tuan Jason kalau dia memang menyukai dokter Anna. Ah, mereka keluar ayo kita pergi" kata Suster Mery sambil mengajak suster Revi berlari dari pintu.
Anna dan Jason berjalan beriringan sampai di pintu masuk rumah sakit.
"Ehm.. Anna, sebagai ucapan terimakasih mau tidak aku traktir makan malam?" ajak Jason
"Jason, aku rasa itu tidak perlu. Aku senang bisa membantumu. " tolak Anna
"Aku merasa tidak enak kamu selalu menolongku tapi aku tak pernah membalas kebaikan mu. Ayolah, aku traktir kamu makan malam yah? " Jason masih berusaha
"ehm.. Baiklah, malam ini jam 7. bagaimana? " Anna mengiyakan ajakan Jason
"ok!! kalau begitu aku akan menjemputmu jam 7." Jawab Jason bersemangat.
"ok.. sampai ketemu nanti malam. "
***
Ting tong.. Ting tong..
Anna bergegas membukakan pintu karena mengira Jason telah datang menjemputnya. namun kekecewaan datang setelah melihat seseorang di balik pintu. Ternyata dokter Leo yang datang.
"kamu!!! Mau apa lagi kamu datang ke rumah ku? " tanya Anna
"An.. Kamu berdandan rapi sekali, apa kamu mau pergi keluar? " Tanya Leo
"Iya, tentu saja kami akan pergi." seru pria yang baru saja tiba di depan rumah Anna.
Ternyata Jason datang dengan setelan jas rapi. Dia terlihat sangat berbeda dari biasanya. Tampan dan berkharisma layaknya seorang pangeran. Anna pun tak berhenti menatap pria berhidung mancung itu.
"ah, Jason kau sudah datang." Kata Anna dengan mata berbinar-binar
"ya, mari kita pergi. " Jawab Jason sambil memegang tangan Anna
Mereka pergi meninggalkan dokter Leo yang terpaku di depan pintu rumah Anna.
Sepanjang jalan menuju restauran dengan wajah murung Anna diam tanpa berkata sepatah kata pun.
"Apa dia menyakiti mu lagi?" tanya Jason
"tidak, belum lama dia datang lalu kamu datang. " Jawab Anna singkat
Jason mencari cara untuk membuat Anna tersenyum.
"An, Apa kamu tau bedanya cincin sama kamu?" Tanya Jason
"Hah. Apa bedanya? " tanya Anna penasaran
"Kalau cincin melekat di jari, kalau kamu melekat di hatiku." Jawab Jason sambil tersenyum
"Jason.. ternyata kamu juga bisa ngegombal ya. " Anna tersenyum ke arah Jason
"ya kamu murung terus sih. aku bingung harus bagaimana, jadi hanya ini yang bisa aku lakukan agar kamu tersenyum. " terang Jason.
"Terima kasih Jason,, tapi kita akan makan di mana? " tanya Anna
"Oh iya, kamu mau makan apa? " tanya Jason
"aku sih terserah kamu. " jawab Anna
"kalau begitu kita makan masakan Jepang apa tidak masalah? " tanya Jason lagi
"oh.. its ok.. aku suka shushi. " Anna setuju.
"silahkan di sebelah sini tuan" kata seorang pelayan restoran menunjukkan meja untuk Jason dan Anna
Jason mempersilahkan Anna duduk dengan menarikkan kursinya.
setelah pesanannya tiba, mereka makan sambil berbincang.
"oh iya Jason, sudah berapa lama kamu bekerja sebagai polisi?" tanya Anna
"sekitar tiga tahunan ini An. bagaimana dengan mu? Jason balik bertanya
" sama seperti mu. aku juga bekerja sebagai dokter sudah 3 tahun." jawab Anna
mereka berbincang sambil bercanda. Suasana hati Anna pun menjadi lebih baik. Anna mulai menyadari Jason membuatnya melupakan masalahnya dengan dokter Leo. setelah selesai makan Jason mengantar Anna pulang.
"Terima kasih Jason, aku sangat senang bisa makan malam denganmu. " ucap Anna
"Sama-sama An. tapi, apa boleh aku minum secangkir teh di sini? " tanya Jason
"Boleh saja, tapi aku ingin menanyakan sesuatu hal padamu. " kata Anna
"katakanlah. Apa yang mau kamu tanyakan? " tanya Jason
"ehm.. apa kamu sudah punya pacar? aku takut kalau kamu punya pacar, pacar mu bisa salah paham padaku. " tanya Anna.
"heh.. pacar? kamu gadis pertama yang makan malam denganku An. Aku tidak punya pacar. " jawab Jason.
"kalau begitu, silakan masuk. aku akan buatkan teh Chamomile untukmu. " ucap Anna.
***
bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Iin Dians
ayo jason katakan kalo u suka ma Anna❤️
2021-12-05
3