Sebuah mobil Jaguar melaju dengan halus menembus ramainya jalan yang bisa dibilang hampir macet. Sejak tadi mereka terdiam, Alexa hanya menatap keluar jendela. Gadis yang biasa ramah dan banyak bicara mendadak jadi pendiam karena lawannya orang yang sangat tidak asyik untuk diajak ngobrol.
Dari balik kacamata hitam yang saat ini dia kenakan, Shakti melirik Alexa. Lelaki tampan itu sesekali ingin berbicara tentang mamanya tapi dari tadi perasaan sungkan membuatnya masih terbungkam.
"Kenapa Tante Gayatri seperti itu?" tanya Alexa memecahkan kebisuan diantara keduanya. Gadis itu mengalihkan pandangannya pada lelaki yang sedari tadi diam-diam memperhatikannya.
"Jangan pedulikan permintaan Mama. Mama memang berlebihan." jawab Shakti.
"Aku butuh jawaban bukan larangan." timpal Alexa.
"Sejak kepergian papa dan abangku dalam sebuah kecelakaan. Saat itu mereka sedang melakukan perjalanan bisnis." jawab Shakti sambil mengingat kejadian dua belas tahun yang lalu.
"Mama memang seperti itu. Merasa semua orang akan meninggalkannya." lanjutnya jika karena kejadian tragis itu mamanya selalu ingin diperhatikan dan ditemani.
"Sudah ke Psikiater atau Psikolog?" tanya Alexa yang mulai memahami kondisi Nyonya Gayatri.
"Pernah, selama tiga tahun. Tapi, sifat Mama yang selalu manja dengan Papa membuatnya sepeti itu. "
"Seharusnya kamu lebih memperhatikannya."
"Mas, Lexa. Mas- Shak- ti. Aku lebih tua lima tahun dari kamu." desak Shakti, membuat Alexa tersenyum samar. Lelaki yang tidak menyenangkan tapi juga lucu, hanya sebuah panggilan saja dipermasalahkan.
"InsyaAllah aku akan sering mengunjungi Tante Gayatri. Selama aku punya waktu senggang." Kalimat Alexa membuat Shakti menginjak pedal rem nya dengan mendadak. Dia menatap di sampingnya penuh selidik. Shakti tidak yakin jika masih ada orang yang benar benar peduli dengan orang lain.
"Hae tindakanmu bisa menimbulkan kecelakaan, Mas." Alexa meninggikan suara, saat memperingatkan lelaki di sampingnya. Suara klakson dari belakang juga saling berebut untuk didengar. Tapi panggilan 'Mas' membuat Shakti tersenyum tipis pada gadis di sampingnya. Tapi sayang, senyum itu sulit terlihat.
"Jangan terlalu memaksakan diri!" ucap Shakti dengan kembali melajukan mobilnya. Alexa tidak lagi menjawabnya, dia memang tidak berjanji untuk bisa datang setiap hari. Tapi dalam hatinya, dia berjanji jika ada waktu senggang dia pasti akan datang mengunjungi Gayatri. Alexa juga pernah merasakan kehilangan dan beruntungnya Allah mendatangkan sosok yang bisa menghilangkan rasa kehilangan itu. Dia adalah sosok Mama Zoya.
Shakti membelokkan mobilnya masuk ke dalam jalan kompleks perumahan elite yang ada di kota itu.
"Rumah lantai dua dan bercat putih yang ada di dekat pertigaan itu!" Alexa mulai menunjukkan letak rumahnya. Bukanya memperhatikan apa yang ditunjuk Alexa tapi dia malah menoleh ke arah gadis di sebelahnya. Dia tidak menyangka jika gadis cantik yang begitu peduli dan perhatian kepada orang lain adalah putri dari pengacara ternama Hans Satrya Jagad.
"Apa hubunganmu dengan Bapak Hans?" tanya Shakti mencoba meyakinkan kembali tebakkannya.
"Beliau Papaku." Jawaban Alexa membuat lelaki itu hanya mengangguk faham.
"Berhenti di sini saja." ucap Alexa saat mereka sampai di depan pintu masuk. Gadis itu kemudian tertegun sejenak saat, ada beberapa mobil berjajar sepanjang halaman hingga di garasi rumahnya. Dia yakin papa dan mamanya sudah pulang, hal itu membuat Alexa merasa bersalah karena terlambat menjemput.
"Apa aku harus mengantarmu masuk?" tanya Shakti saat melihat Alexa tertegun, dia yakin ada yang dipikirkan gadis berbibir mungil yang duduk di sebelahnya.
"Tidak usah, terima kasih sudah mengantarkan aku." jawab Alexa sebelum dia keluar dari mobilnya.
Setelah Alexa keluar, Jaguar berwarna metalic itu meluncur pergi menjauh. Siang menjelang sore, langkahnya masuk ke dalam setelah Pak Rudy membukakan pintu gerbang. Beliau adalah security baru di rumah mewah itu.
"Bapak sudah di rumah, di dalam juga ada dokter Agam juga, Mbak." ucap bapak Rudy bermaksud memberi tahu jika Dokter Agam mencarinya.
"Iya, Pak." Alexa bergegas masuk sudah tidak sabar menemui kedua orang tuanya.
"Assalamu'alaikum... " ucap Alexa saat berada di tengah pintu utama yang sejak tadi terbuka lebar.
"Waalaikum salam... " Semua menjawab hampir bersamaan dan menoleh ke arah Alexa berdiri. Di ruang tengah, mereka berkumpul termasuk Dokter Agam dan Kirey yang duduk di antara keluarga Satria Jagad.
Saat Aleks dan Hanum mengantarkan kue ulang tahun Kyara, Kirey akhirnya ikut bersama Hanum untuk menginap setelah mendapat persetujuan dari mama dan papanya. Aleks sengaja mengajak Hanum mengantarkan kue karena dia tahu Hanum yang akan mengatasi Kirey. Hanum memang dekat dengan Kirey, meski mereka beda dua angkatan.
Alexa berjalan mendekati kedua orang tuanya. kemudian salim pada keduanya secara bergantian.
"Apa kabar Papa dan Mama semoga menjadi haji yang Mabrur." Alexa kemudian memeluk papa dan mamanya secara bergantian, banyak doa juga yang kedua orangtuanya ucapkan untuknya. Sungguh, ada haru dalam hati Alexa saat ini.
"Ma, Pa. Jangan lupa di doain agar anak Mama cepat dapat jodoh." seloroh Hanum dengan melirik lelaki yang ada di sampingnya, yaitu Dokter Agam. Agam pun hanya tersenyum kemudian melirik Alexa yang sudah tersipu, dia juga berharap Ale bisa cepat membuka hati untuknya.
"Apa sudah ada kandidatnya, Kak?" goda Mama Zoya dengan tersenyum ke arah putri sulungnya, membuat Ale tersenyum kikuk. Hans sedari tadi hanya diam saja. Dia memang tidak ingin anaknya pacaran monyet, tempel sana sini tidak jelas. Baginya jatuh cinta punya resiko patah hati. Jadi dia selalu mengatakan pada Ale jika dia tidak benar benar yakin jangan sekali-kali pacaran. Hans begitu protektif dengan kedua anak gadisnya jika berhubungan dengan laki laki atau pacaran. Mungkin lebih ketaranya dia masih melarang mereka untuk sekedar pacaran.
"Iya Kak, nanti keburu lumutan menunggu kandidatnya." timpal Kirey dengan terkikik geli meledek dua orang yang lebih dewasa diantara mereka.
"Sayang, sebaiknya kita istirahat dulu. Dari kemarin kesehatanmu sedikit terganggu karena kelelahan dan perubahan cuaca." Ajak Hans membuat Zoya bangkit. Di Arab Zoya lebih sering sariawan dan terserang batuk.
Setelah berpamitan pada Dokter Agam, Kirey dan anak anaknya. Hans merangkul bahu istrinya untuk membawanya masuk ke kamar.
"Om Hans dan Tante Zoya selalu mesra ya!" Lirih Dokter Agam sambil tersenyum mendamba saat melihat perlakuan Hans yang begitu lembut dengan istrinya.
Usia akan memberi ruang pada seseorang untuk berproses menuju pendewasaan. Sejauh mana kita belajar dan menelaah semua proses, itu akan terlihat seperti apa saat dirimu menua nanti.
Tanpa bicara apapun Aleks pun beranjak pergi. Dia berjalan menaiki tangga untuk pergi ke kamarnya.
"Kak Aleks...!" panggil Kirey mengejar Aleks. sejak tadi dia meminta Aleks untuk bermain gitar dan bernyanyi bersama. Tapi lagi lagi, cowok cool itu begitu enggan.
Melihat Aleks yang tidak menoleh sedikitpun membuat Kirey mempercepat langkahnya. Bahkan, saat ini Hanum tidak mau kalah untuk menyusul keduanya yang sudah berada di lantai dua terlebih dahulu. Aleks memutuskan pergi terlebih dahulu berniat untuk menghindari dua mahluk Tuhan yang cerewetnya melebihi burung beo.
###
Shakti berjalan menelusuri lorong apartemen untuk menuju unit apartemen miliknya. Dia yakin jika Clarissa sudah ada di sana.
Dia langsung memencet kode apartemennya. Ruangan mewah itu terlihat terang, semua lampu sudah menyala. Bahkan televisi pun berbicara sendiri. Ada suara gemericik air di dapur. Dia yakin itu Clarisa hingga membuatnya melangkah mencari kekasihnya itu.
"Cla... " panggil Shakti membuat gadis yang sedang membuat kopi itu menoleh.
"Sayang... akhirnya kamu datang." Clarisa langsung berjalan menghampiri lelaki bertubuh tinggi atletis yang sejak tadi ditunggunya.
Tangannya memeluk dada bidang milik Shakti. Kemudian mendaratkan ciuman di bibir tipis lelaki yang saat ini membalas ciumannya.
"Aku merindukanmu." ucap Clarisa, setelah melepaskan pagutannya dari bibir tipis lelaki berwajah ganteng itu.
"Sudah mendidih, Cla." Shakti kembali mengingatkan jika airnya sudah mendidih.
"Kamu mau kopi?" tanya Clarissa memberi penawaran pada kekasihnya.
"Boleh, aku tunggu di depan TV." Shakti berjalan menuju sofa yang ada di depan TV. Entah hanya naik turun perasaannya saja atau memang ada yang berbeda, dia merasakan interaksinya dengan Clarisa terasa hambar.
"Sayang, lusa aku akan keluar kota. Ada acara pernikahan anak pejabat yang ingin menggunakan jasa perusahaanku. Jadi aku sendiri yang akan turun tangan" ucap Clarisa saat menghampiri Shakti dengan membawa dua cangkir kopi yang kemudian diletakkan di meja terlebih dahulu karena masih panas. Padahal Shakti ke sini ingin meminta padanya untuk lebih memperhatikan mamanya. Setelah berbincang dengan Alexa yang mana mamanya butuh perhatian spesial, dia berniat sedikit mendesak Clarisa.
Clarisa langsung menghampiri kekasihnya, gadis dengan sifat manjanya itu langsung duduk di pangkuan Shakti dengan mengalungkan kedua tangannya di leher lelaki yang saat ini menatapnya. Clarisa mendekatkan wajahnya ke arah Shakti, dia ingin sekali menghabiskan waktu romantis bersama kekasihnya.
"Cla, aku lelaki normal. Kita bisa kilaf." ucap Shakti saat gadis itu menempelkan tubuhnya dan mencium rahangnya yang berbulu halus itu.
"Kamu mencintaiku, kan? Kita sudah dewasa Sayang, kita bisa melakukan apapun yang kita mau. Bahkan, kita sudah merencanakan untuk menikah, kan?" ucap Clarisa, dia tidak memberikan jeda pada Shakti untuk menjawabnya. Clarisa langsung saja ******* kembali bibir tipis lelaki yang saat ini sudah mulai terpengaruh dengan ulahnya. Clarisa adalah perempuan yang menganut gaya hidup modern. Bahkan, dua tahun sekolah desain di luar negeri membuat semua yang dilakukannya adalah hal biasa.
"Cla... jangan seperti ini. Aku mencintaimu, aku ingin menjagamu sampai kita benar-benar menikah secara hukum dan agama." Shakti sedikit menahan tubuh Clarisa. Dalam hatinya dia mengumpati dirinya sendiri. Bullshit sekali jika apa yang dia katakan barusan benar adanya. Dia sendiri masih mempertimbangkan hubungannya karena sikap Clarisa yang seperti menghindar dari Mamanya. Tapi, ada perasaan aneh yang tidak bisa dimengerti olehnya. Saat ini, dia malah teringat gadis berkerudung itu, Alexa gadis galak berwajah kalem yang begitu naif di matanya. Ada debaran aneh di hatinya saat mengingat senyum Alexa yang begitu manis. Tapi, apakah dia ingin meninggalkan Clarisa? Tentu saja tidak, dia merasa hanya butuh meyakinkan kembali hubungan yang sudah terbangun sejak dua tahun yang lalu bersama gadis yang selalu menjadi pujaan di kalangan teman temannya.
"Cla, Mama sudah pulang ke rumah. Kapan, kamu menjenguknya?" Seketika pula darah Clarisa mendidih.
"Mama, mama dan mama, hanya itu yang kamu pikirkan Shak?." pekik Clarisa. Dia bangkit dari pangkuan Shakti.
"Kita akan menikah. Dan hidup kita hanya akan ada aku, kamu dan anak anak kita, tidak ada pihak ketiga dari manapun karena itu akan memperkeruh hubungan keluarga kecil kita." jelas Clarisa, wajah cantik itu berubah menjadi kesal. Menurutnya di jaman sekarang pasangan baru akan menikmati kehidupan mereka sendiri. Apalagi dengan kondisi financial yang sudah sangat mapan.
"Please deh, Cla... "
"Sudahlah urus saja mamamu, tidak usah menikah saja." sela Clarisa dengan sangat emosi, dia langsung menyambar tasnya dan pergi keluar apartemen.
"Cla... tunggu! Clarisaaaaa.... " panggil Shakti sebelum Clarisa menghilang dari balik pintu utama.
Lelaki itu menghela nafas kasar, dia tidak tahu lagi cara berkomunikasi dengan gadis itu. Clarisa begitu dominan hingga Shakti merasa tidak lagi bisa mengatakan apa yang seharusnya dia katakan.
"Sudahlah, capek juga meladenimu, Cla." gumam Shakti tak kalah kesal. Karena setiap kali ingin membahas mamanya, Clarisa selalu saja marah.
Lelaki berhidung mancung itu memilih pergi ke ruang kerjanya dan memeriksa sebentar laporan hari ini. Untung ada Ringgo dan Arka yang berperan penting dalam usahanya dengan bagian mereka masing masing.
Bersambung....
Terima kasih untuk vote hadiah dan likenya ya.... Happy reading ya gaes sehat selalu....
Yang ingin dapat bocoran visual mampir di group chat yuk
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Aqua_Chan
ini cowok begok
2023-03-04
0
Apreliasari Rhomadhoni
udah tau Clarissa modelan begitu mci aja dipertahankan,. cwe klo ga suka ma keluarga sang cowok lbih baik ditinggalkan cz krna itu pertanda cwe ga bener.
palingan Clarissa mw sma shakti cz dia sukses,kaya raya n mudah di bodohi ma Clarissa,mangkanya dia dgn mudah mengendalikan shakti dgn alibi cinta.kyknya sich si Clarissa punya selingkuhan,klo dilihat dari modelan gaya hidup bebas ala kebarat-baratan nya itu.
klo buat Shaka utamakan mama mu drpd cwe ga bener macam Clarissa itu,.drpd ntar dpt hadiah cantik berupa penyesalan 😏😏
2022-10-10
0
Lilik En.Er
😍💗
2022-02-17
1