Bab 4

sesampai nya di klinik Ratih membawa Iyan masuk ke dalam dan mulai di periksa oleh dokter karna tak ada antrian.

" gimana dok anak saya" tanya Ratih pada dokter itu

" hanya demam biasa bu...di karena kan daya tahan tubuh nya lemah hingga membuat sakit yang berkepanjangan, " jawab dokter itu

" syukurlah kalau hanya demam biasa" Ratih pun bernafas lega

" ini ibu saya kasih resep obat dan vitaminnya, silahkan di tebus di apotik ya bu" dokter memberikan secarik kertas resep obat

"iya dok, terimakasih" Ratih pun menggendong Iyan dan membawanya keluar dari ruangan dokter dan menuju apotik

"gimana kak ke adaan Iyan" tanya Angga yang menunggu di ruang tunggu dekat apotik dan mengambil kertas resep obat yang di berikan Ratih

"cuma demam biasa, kamu tolong tebuskan obat nya ya" tutur Ratih

"ya udah kakak tunggu aja dulu di situ" jawab Angga dan ia pun menebus obat nya.

setelah menebus obat mereka pun pulang ke rumah. tak berapa lama mereka pun sampai di rumah Ratih kembali menggendong Iyan dan menidurkannya di tempat tidur

"gimana Ratih...Iyan sakit apa" tanya ibu Sumarni

"cuma demam biasa ko bu" jawab Ratih

"demam biasa ko sui temen to Tih..." ucap ibu Sumarni

"iya kata dokter nya daya tahan tubuh Iyan lagi lemah jadi demam nya agak berkepanjangan, tapi tadi udah di kasih obat nya ko, ini mau langsung ambil air minum buat Iyan" jawab Ratih menjelaskan dan langsung pergi ke dapur untuk mengambil kan air minum

Ratih sudah tak heran dengan ibu nya itu yang kadang ucapan nya membuat nyelekit di hatinya, namun Ratih berusaha untuk bersabar sampai ia bisa punya rumah sendiri nanti, dan menunggu ke pulangan dari suami nya Yasril

setelah selesai mengambilkan minum Ratih pun kembali ke kamar dan membangunkan Iyan untuk makan dan meminum obat

"Iyan bangun makan dulu yuk habis itu minum obat" Ratih membangunkan dengan lembut dan Iyan pun bangun.

kemudian Ratih menyuapi Iyan dengan telaten ia menyuapi meski Iyan hanya mau memakan beberapa suap saja, setelah itu ia mengambil obat dan meminumkannya pada Iyan. setelah selesai Iyan kembali tidur Ratih pun membereskan bekas makan Iyan tadi ke dapur

" Ratih gimana suami kamu, apa sudah kirim uang untuk berobat Iyan" tanya ibu Sumarni

Ratih menggelengkan kepalanya " belum bu" jawab Ratih

"la pie toh anak sakit ko nggak di kirimin uang, memang nya kamu nggak bilang kalo anak nya sakiy" tanya ibu Sumarni

" sudah bu tapi dia nggak mau angkat telfon nya, mungkin sibuk" jawab Ratih dengan berusaha berfikiran positif

"dasar aneh suami mu itu, anak sakit ko malah cuek" oceh ibu Sumarni

Ratih sudah tak mau ambil pusing lagi ia pun pergi meninggalkan ibu nya di dapur dan menuju kamar lagi untuk menemani Iyan.

di kamar Ratih terlihat termenung sendiri menatap kosong ke luar jendel

"mas...kenapa kamu nggak mau angkat telfon ku padahal aku hanya mau kasih kabar kalo Iyan sakit, aku chat pun kamu nggak mau bales...apakah kamu sudah berubah mas apa.....Astagfirullah aku nggak boleh berfikiran jelek tentang mas Yasril bisa aja memang dia sibuk kerja buang fikiran-fikiran jelek ini Ratih" gumam Ratih dalam hati.

hari sudah menjelang magrib Ratih pun memutuskan untuk mengambil wudhu dan melaksanakan sholat magrib dengan husyuk mengharap kebaikan dalam rumah tangga nya agar selalu bahagia, mengadukan ke gundahan di hati nya kepada sang khalik meminta yang terbaik untuk rumah tangga nya.

setelah sholat magrib Ratih melanjutkan dengan mengaji melantunkan ayat-ayat suci Al-qur'an untuk menenangkan kegundahan hati nya.

******

malam semakin larut Ratih masih belum dapat memejamkan matanya ia masih selalu kefikiran sang suami sampai pukul 2 malam Ratih baru bisa memejamkan mata nya untung malam ini demam Iyan tak kumat lagi dan kelihatannya sudah agak mendigan.

manusia memang hanya bisa berencan atas apa yang di impikannya namun tidak ada yang tahu ke depannya akan seperti apa begitupula dengan Ratih ia bercita-cita hanya ingin menikah sekali seumur hidupnya. hidup bahagia dengan sang suami, membesarkan anak-anak mereka bersama-sama hingga anak-anak mereka sukses dan menjadi apa yang mereka mau. Ratih ingin selalu bersama hingga hari tuanya dan ia ingin menua bersama sang suami hingga maut yang memisahkan mereka berdua.

namun semua kembali kepada takdir yang di berikan Allah untuk umatnya karna dalam rumah tangga tak ada yang selalu mulus pati ada saja lika likunya segala cobaan silih berganti hadir di dalam kehidupan rumah tangga.

ada yang bilang pernikahan akan di uji ketika sudah menginjak usia pernikahan ke 5 tahun jika dapat melewati 5 tahun maka sudah bisa melewati ujian terberat nya.

namun tidak ada yang tahu secara pasti bisa saja di usia pernikahan ke 7 atau lebih karna mungkinsudah tak tahan lagi atau mungkin sudah tak bisa di perbaiki lagi. Ratih tak ingin hal itu terjadi karna sekarang di pernikahannya sudah menginjak 7 tahun dan Ratih bisa melewati itu semua waktu itu tak sebentar untuk pasangan suami istri.

☆☆☆☆☆

mentari pagi sudah menyambut untuk para penghuni bumi agar melakukan aktifitas paginya, begitu pun Ratih yang kini sudah sibuk membersihkan rumah hingga memasak, setelah selesai ia pun ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya dari peluh yang membanjiri tubuhnya setelah beraktifitas tadi.

setelah selesai Ratih pun ke kamarnya dan melihat Iyan yang masih tidur, Ratih pun menaruh handuk nya dan membuka jendela kamar nya cahaya matahari pagi pun masuk ke dalam kamar dan menghangatkan kulit yang dngin.

"Iyan bangun" tutur Ratih membangunkan anak nya

"makan dulu yuk" tawar Ratih pada anak nya yang sudah membukakan sedikit mata nya

"Iya ma" jawab Iyan dengan suara lemah

Ratih pun pergi ke dapur untuk mengambilkan nasi dan sayur sup yang ia buat, dan segelas air putih untuk minum obat nanti. Ratih kembali masuk ke kamar dan menyuapi Iyan lalu meminukan obat setelah selesai ia membereskan tempat bekas makan Iyan lalu menaruh nya di dapur

begitulah keseharian Ratih di kala sang putra tengah sakit ia yabg mengurus semua nya sendiri karna ibu dan bapak nya juga tak setiap hari di rumah, seperti saat ini pagi-pagi sekali ibu dan bapak nya sudah pergi untuk bekerja dan harus menginap karna jarak tempat kerja dengan rumah nya lumayan jauh.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!